Beranda / Romansa / Rain Sound / Pertunangan

Share

Pertunangan

Penulis: Chaeyoun_byuna
last update Terakhir Diperbarui: 2021-02-04 20:17:22

Pesta berjalan dengan lancar setelah beberapa menit menunggu para tamu undangan datang dari berbagai negara tetangga hadir membuat sang empunya acara, merasa tersanjung karena para tamu lainnya menyukai dekorasi dan santapan lezat yang lagi mereka santap. Badra mengerutkan keningnya heran ketika melihat sosok dihadapannya begitu cantik dan memesona, lelaki itu bahkan tidak sadar telah menarik satu garis melengkung membentuk sebuah senyuman. Saat senyuman itu terlihat manis dipandangnya, pemuda tersebut langsung memukuli kepalanya perlahan sambil merapalkan nama sang gadis yang lagi menunggunya di kota asalnya sana. 

Nida memiringkan kepalanya perlahan sambil mengulas tipis bibirnya, lelaki itu membuang wajahnya tak peduli dan berjalan meninggalkan tempat itu sembari mencoba menghubungi nomor Oza. Gadis yang berada di Malang sana tersenyum gembira ketika melihat nama siapa yang tertera pada layar ponselnya, ... Pemuda itu masih diam saja ketika menden

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rain Sound   Masuk sekolah

    Pagi ini gadis yang sedang duduk bersandar pada punggung kursi kantin menyumpal telinganya dengan earphone agar tidak terlalu mendengarkan celotehan para siswa ataupun siswi lain, entahlah rasanya gadis itu jadi lebih acuh setelah beberapa hari libur. Saat ini ia tengah menunggu teman-temannya yang lain juga, ... Perempuan itu tersenyum manis saat melihat Bahrain datang dengan pakaian santai khas alumni mereka, by the way, ia baru akan masuk ke semester kedua. Dan ya, kelas dua belas masih banyak libur setelah utbk kemarin. Gadis itu mendengus bosan lalu melengang keluar dari kantin sekolah dengan wajah ditekuk, gadis yang kini sedang berjalan ke arah kelas itu tak sengaja melihat kedatangan Nida bersama seseorang yang dirinya yakin bahwa itu orang gadis itu kenali.Gadis itu mengulum bibirnya dalam lalu melangkah hendak menghampiri namun keduanya sudah sama-sama saling pergi meninggalkan sekolah, ... Nida menolehkan kepalanya sembari melambaikan tangannya

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-05
  • Rain Sound   Keluarga Belgia

    Bahrain berencana untuk mengajak gadis itu menemui kedua orang tuanya, namun lelaki itu selalu melupakan sikap kasar sang ayah yang melakukan semuanya semaunya, ... Ah, ya, ... Seharusnya ia tau darimana namanya sebenarnya berasal. Pemuda itu masih tetap bertahan dengan keluarganya yang bahkan tak pernah memikirkan perasaan pribadinya sendiri, lelaki tersebut semakin mengeratkannya genggaman ditangannya pada kenop pintu kala itu. Bahrain mencoba mendekati pintu dengan melangkah diam-diam, sang ibu yang terlihat begitu dekat dengannya membuat sang pemuda merasa agak aneh ketika ibunya tersenyum kecil akan menahan rasa sakit disudut bibirnya. Wanita cantik paruh baya ini menepak telapak tangan anak kesayangannya begitu pelan. “Jangan pegang! Sakit sayang!” Teguran dari sang ibu hanya dibalas dehaman singkat pemuda itu.“Mama lagi sih, ... Jangan terlalu sering menanyakan hal yang buat papa marah.”“Apa salahnya, untuk kebaikan papamu

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-06
  • Rain Sound   Harapan

    Hari ini Badra pulang dari London seharusnya ia menjemput sang pemuda karena lelaki itu memintanya untuk datang, namun entah mengapa tiba-tiba ia merasa malas jika harus melakukannya tanpa berkendara dengan orang lain, gadis itu mengulum bibirnya kelu saat melihat Badra sudah berdiri dihadapannya saat ini. Oza menatap manik mata setajam elang itu tak terasa pupilnya melebar dan berair, pemuda itu tersenyum lalu memeluk tubuh gadis itu seraya menyalurkan rasa rindunya. Oza menangis dibahu sang pemuda tersebut kemudian mengeratkan pelukannya sambil menumpahkan rasa rindunya yang selama ini ia tahan. Gadis itu semakin terisak dalam diamnya ketika mendengar kata maaf yang terucap pada mulut Badra. “Kangen,” Oza mengangguk sambil menyetujui apa yang dikatakan oleh pemuda didekapnya.“Juga,” sahut gadis itu yang sedikit merenggang tubuhnya lalu menatap wajah tampan tersebut. Badra benar-benar lega setelah melihat sosok gadis dihadapannya, beberapa bu

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-08
  • Rain Sound   Perhatian Bahrain

    Selepasnya kepergian Badra gadis itu menyandarkan tubuhnya pada punggung sofa panjang yang berada di dekat ruang depan, ouh, ya, teman-temannya kini sudah ada lantai bawah bersamanya. Oza mendengkus geli ketika melihat pemandangan yang sebenarnya awam baginya, ... Gadis itu mengulum bibirnya masam pada saat Puri berpura-pura tak melihatnya, Puri bahkan meneguk air liurnya kasar saat maniknya bertabrakan dengan manik Oza. Bahrain tergelak renyah lalu menaruh beberapa bungkus makanan yang telah ia bawakan, pemuda itu masih tetap duduk dipinggir tangga menuju lantai atas. “Seharusnya kakak gak perlu repot-repot,” desah gadis itu yang merasa tak enak hati karena terlalu banyak menyusahkan orang seperti Bahrain.“Gak apa-apa, aku gak merasa direpotkan sama sekali.” Senyum itu tak memudar sampai saat kedua orang tua Oza datang senyum itu masih tetap terukir disudut bibirnya.Bunda tersenyum pada setiap anak yang berada di dalam rum

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-11
  • Rain Sound   Perihal hubungan

    Badra benar-benar merasa bersalah karena telah membuat janji untuk diingkari oleh Oza, pasalnya perempuan itu terus menunggu sang pemuda hingga hari menjelang malam. Pemuda itu saja masih berpakaian santai berbalut kaos distro murahan yang kerap kali ia pakai jika sedang berada di Malang, ... Gadis itu sudah bosan menunggu sampai akhirnya sosok yang bukan ia tunggu datang, itu Bahrain. Dengan senyum yang terpatri di sana, helaan panjang kemudian keluar begitu saja dari gadis itu, Oza melangkah ke arah parkiran motor lalu menatap sekilas pada Bahrain. Perempuan itu curiga dengan aktivitas yang dilakukan oleh pemuda dibelakangnya saat ini hanya sebuah tipuan agar ia tak menemui Badra. “Kakak ngapain di sini!?” Geram gadis itu yang sedikit merasa kesal karena pemuda itu terus saja menganggunya.“Apa? Aku gak ngapa-ngapain Cuma, disuruh sama cowok kamu.” Ujarnya dengan santai.Oza memanggil taksi lalu pergi meninggalkan tempat te

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-12
  • Rain Sound   Ulangan dadakan

    Disekolah Nida tak banyak bicara dengan Oza. Entahlah suasananya sangat canggung, padahal mereka juga bersikap layaknya seorang teman baik, akan tetapi rasanya berbeda dari sebelumnya, ... Nida duduk di dekat pintu kantin gadis itu tampak sendirian dan tak bersama siapapun, bahkan Oza pun tak terlihat bersamanya. Gadis itu menghela panjang sesaat ia memikirkan apa yang akan terjadi jika dirinya mencoba melepaskan seseorang seperti Badra, baginya sulit melepas semua yang telah dirinya dapatkan dengan susah payah. Nida tersenyum mencemooh dirinya sendiri, tak ada yang tersisa dari dalam hatinya saat ini, hanya ada kebencian dan dendam. Walaupun demikian ia berharap agar tidak terlalu mempersulit dirinya suatu saat nanti. “Udah lama nunggunya?” Tegur Vera yang dibarengin dengan kedatangan Puri juga Oza.“Gak kok,” ketiganya menganggukkan kepalanya mengerti. Oza mendengkus panjang seraya melirik arlojinya lalu kemudian memandang ke arah kedai

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-13
  • Rain Sound   Makan siang bareng

    Oza sebenarnya merasa dighostingin sama Badra karena lelaki itu selalu menjadikannya pelarian namun jika perihal cinta apapun akan ia lakukan hingga maut merenggutnyapun ia rela jika itu lelaki seperti Badra, hari ini pemuda itu mengajaknya makan siang entah ada angin apa. Yang jelas ia sangat bahagia dan mulai merasa diperhatikan seperti dulu lagi, ... Pemuda itu terus mengabaikannya selama beberapa hari terakhir ini. Gadis itu mengulum bibirnya dalam, lelaki itu menarik satu kursinya dan menatap manik legam sang kekasih kemudian menutup ponselnya begitu saja."Udah lama?" Tegur sang pemuda, Oza tampak terpesona dengan penampilan Badra. Pemuda itu tak terlihat seperti ingin menemuinya karena hanya mengenakan kaos dan celana training biasa saja, gadis itu agaknya dibuat tidak berselera tinggi buat memesan."Loe kaya gak niat ketemu sama gue," lirihnya yang tak lekas menatap wajah sang pemuda. Badra tertegun mendengar kata-kata itu kemudian menggeleng kepalanya perlah

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-14
  • Rain Sound   Rencana jalan-jalan

    Saat ini Oza dan keluarganya sedang merencanakan untuk melakukan refreshing keluar kota, namun disaat seperti ini bukankah gadis itu harus ikut berpartisipasi dalam prosesnya? Tidak untuk kali ini. Oza akan dengan senang hati menerima keputusan apapun dengan tak melibatkannya dalam banyak hal, kenapa? Karena gadis itu tak mau hanya jadi pembantu yang hanya mendapatkan perintah dari sang kakak’. Arasya kesal akan sang adik yang bisa-bisanya tertidur pulas di pangkuan ibunya, perempuan itu tersenyum jahil dan segera mengurus tugas kampusnya. Tak lama gadis itu langsung membeliak ketika sang kakak menjejalnya dengan cabai merah, ... Ayah yang melihat hal itu menggelengkan kepalanya seraya tak habis pikir.“Mikir!” Pekik sang kakak yang tak diambil pusing oleh gadis itu, Oza melengos pergi meninggalkan ruang tamu sembari meminum air teh milik ayahnya. “Bun, kok gak dimarahin si!” Protes Arasya yang tak ditanggapi apapun oleh sang bunda.

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-16

Bab terbaru

  • Rain Sound   Epilog

    3 tahun laluOza menyiap segala keperluannya buat melaksanakan ujian nasional dan mendaftar SBM atau SNM, dia harus memikirkan masa depannya dengan baik bukan ditengah kegundahan hatinya yang selalu menunggu Badra pulang, ia tetap harus menjalani kehidupannya sesuai dengan rencana yang telah dirinya bangun. Esok Arasya melangsungkan lamaran dan ia pasti jauh lebih sibuk saat pulang sekolah, ... tak bisa dipungkiri jika kelak dirinya akan menjadi seorang tante, Oza masuk ke dalam kamar mengambil ponselnya yang tertinggal setelah itu memandang wajah kedua orang tuanya dengan berat. Sebenarnya gadis muda itu sudah pusing mendengar ocehan sang bunda yang selalu membahas masalah ini dan itu, akan tetapi gadis itu tak bisa membuat kedua orang tuanya semakin pusing dengan nambah masalah yang ada. "Bunda bawel banget si! Aku juga lagi nyoba buat sbm!" Sahutnya kesal, akan tetapi bunda tetap mengoceh dan tak memedulikan sikap sang anak.

  • Rain Sound   Lamaran

    Waktu terus berjalan hingga kini keduanya sudah saling mengikat satu sama lain Oza tak pernah merasa ssbahagia ini ketika bersama Badra berbanding terbalik dengan Bahrain yang merasa beruntung punya sesosok wanita yang selalu mendampinginya, pasangan itu tampak berjalan santai setelah beberapa hari tak bertemu karena sibuknya pekerjaan masing-masing. Pagi itu semua terlihat damai dan indah Arasya yang selalu menebarkan keromantisan membuatnya iri dan memandang ke arah Bahrain yang tengah mengobrol dengan kakak iparnya, ... perempuan tersebut menautkan bibirnya kesal lalu melangkah ke dalam kamar terlalu bosan. Perempuan menelpon teman-temannya yang sudah berada diluar tanpa ia ketahui, "oy bu! Asik nih yang udah halal." Goda Puri yang menatap maniknya kemudian memain alisnya.Oza memang sengaja magang ditempat Bahrain bekerja agar bisa melihat aktivitasnya setiap hari, akan tetapi setiap kali mereka berdua bertemu dikantor lelaki itu bahkan tak pernah sekalipun melirik s

  • Rain Sound   Forgive me

    Semua terasa indah kalau kita bisa mengartikan cinta dengan benar namun ada saatnya semua terasa seperti mimpi buruk ketika ingin memulai sebuah hubungan baru yang konon katanya hanya sebuah ekspetasi belaka, Oza menaruh satu harapan pada Bahrain. Perempuan itu percaya bahwa Bahrain bisa mengobati rasa sakit hatinya yang selalu ia pedam selama ini, ... sejak lama perempuan itu merasakan perubahan pada Bahrain sejak hari penolakan tersebut, rasa bersalah semakin besar dikala pemuda tersebut tak pernah menunjukkan diri lagi dihadapannya. Bukan ini yang Oza inginkan, bukan saling menjauh bak orang asing, jujur saja ia masih perlu sedikit waktu buat membuka hatinya kembali untuk orang lain.Wajah kacau perempuan tampak terlihat jelas dipandangan sang kakak, ... Arasya menghela panjang melihat tingkah adiknya yang terlalu ambis dalam mengejar gelar, "loe tuh kalo udah mulai suka bilang aja kenapa si? Gengsi? Jangan membesarkan gengsi kalo pada akhirnya cuma sakit yang dit

  • Rain Sound   Be mine?

    Bahrain menghampiri perempuan yang tengah menunggunya di dekat kursi taman, agak terkejut pasalnya perempuan itu bersama mantan kekasihnya, ... lelaki tersebut menunggu di dekat kedai es krim tanpa terasa es yang ia pegang mulai mencair, Bahrain menghela lelah kemudian mengubah arah langkahnya dan membuang benda cair tersebut. Setelah ia liat keduanya sudah tak dalam satu lokasi yang sama lelaki melanjutkan jalannya dan menyapa perempuan yang tengah tersenyum kosong padanya. Bahrain tak berniat bertanya apapun pada Oza dan memberikan es krim yang sudah gadis itu pesan sejak tadi. Agak canggung ketika sang perempuan memandang maniknya dengan bingung lalu melengos begitu ada kesempatan untuk pergi dari hadapan pemuda tersebut, ... Bahrain menahan lengannya dengan cepat sedetik kemudian lelaki itu lepaskan karena tak ingin membuat gadisnya luka.Oza melangkahkan kakinya ke arah jalan menuju rumah, pemuda bingung bagaimana cara menyampaikan perasaannya

  • Rain Sound   Hati yang baru

    Siang ini gadis itu memiliki janji makan siang bareng dengan keluarganya akan tetapi sepertinya sang ayah memintanya agar membawa seseorang yang spesial meskipun sang ayah tau dirinya masih lajang dan tak ada yang mengisinya saat ini, namun sudah terlihat jelas isyarat yang diberikan oleh ayahnya agar ia mengajak Bahrain makan bersama keluarga mereka. Bunda tersenyum jahil pada sang putri lalu menatap wajah Oza dengan tatapan menggoda lantas perempuan yang kini tengah memandangi kedua orang tuanya itu tak mengerti dengan sikap yang ditunjukkan bunda dan ayahnya, ... Oza mendengkus geli kemudian meraih ponselnya dan segera menghubungi pemuda tersebut. Karena dia tidak ingin melakukan apapun lagi, setelah menelpon Bahrain perempuan itu langsung bergegas duduk dihalaman rumah seraya menunggui sang pemuda.Celetukan menggoda terus saja lolos dari bibir kedua pasangan yang sedang berada dalam ruang tamu, "liat anak ayah tuh, ... Udah besar." Goda sang bunda tentu saja Oza

  • Rain Sound   Memaafkan mereka

    Puri benar-benar tidak mengerti jalan pikiran perempuan di depannya itu, mengapa ia harus semarah itu hanya karena masalah kecil? Seharusnya ia memahami maksudnya hanyalah untuk membuat keduanya saling berbaikan satu sama lain. Namun terlihat dari cara marah Oza, perempuan itu tak bisa menerima sikap Puri yang bermaksud baik padanya, Oza mendengkus panjang akhirnya mengalah pada egonya lalu menatap wajah Puri dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Oza jelas masih sakit hati dengan sikap Puri namun perempuan itu tak bisa sepenuhnya menyalahkan orang lain bukan? Jika Puri sudah berniat melakukan hal ini, itu artinya Puri tulus ingin membantunya. Sejujurnya perempuan itu telah memaafkan pemuda tersebut akan tetapi sepertinya terlalu sulit memaafkan Nida, ... Karena itu teramat sakit untuk melakukannya.Puri menatap wajah sang teman lalu menghela panjang, "gimana? Loe maafin Za?" Tanya perempuan tersebut penasaran."Sebenarnya gue udah maafin Badra yang kaya loe ta

  • Rain Sound   Untuk terkasih

    Oza menghela pendek lalu mengubah posisinya menghadap ke arah jendela merupakan hal lumrah baginya ketika sedang melamun sendiri dikamar, perempuan itu agak tersenyum memaksa ketika kedua orang tuanya mendadak harus keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis. Sendirian di rumah bukanlah kegiatan lama setelah sepeninggalan Arasya memiliki keluarga sendiri, namun bukannya sudah waktunya juga bagi Oza untuk mencari pengganti Badra? Perempuan itu tak memunafikan dirinya sendiri, jika ia sudah bisa melepas semua masa lalunya bersama pemuda itu. Akan tetapi dirinya juga perlu untuk berbahagia dengan masa depannya sendiri, mungkin. Puri yang sudah ribut meminta agar diberikan keponakan dari perempuan tersebut tidak mau menghentikan aksinya yang sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Ponselnya bergetar ketika mendengar suara sang penelepon berbicara, perempuan itu agak mengerutkan keningnya heran. “Hallo?” Ujarnya. Tak ada suara atau balasan dari sang penelepon

  • Rain Sound   Rencana move on

    Puri mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan oleh sang dosen ketika mendengar penuturan sang dosen tentu saja ia tak begitu fokus pada apa yang dijelaskan sang dosen dan pastinya ia sendirian, karena terlalu malas untuk berurusan dengan dosen hukum membuat sang teman memilih setia diluar. Oza menunggunya dengan bosan selama berada diluar ruangan tersebut bukan apa-apa, tetapi dirinya berdiri di sana sejak jam mata kuliah ketiga selesai dan lebih parahnya lagi ketika Puri mengajaknya untuk mengantar ke ruang dosen perempuan tersebut mengiyakan tanpa berpikir panjang, ... Setelah selesai melakukan perdebatan tersebut di dalam Puri keluar dengan wajah kesalnya. Ah ya perempuan itu juga langsung bergegas pergi meninggalkan tempat itu dan tak menolehkan kepalanya pada Oza, itu cukup membuat gadis cantik itu terkejut dengan sikap acuh Puri. “Buat apa loe ajak gue kalo gue dikacangin kaya gini Pur?” “Ya biar loe gak bosen,” ujar sang lawan bicara. Oza mendengkus panjang

  • Rain Sound   Tiada asa

    Oza tak bisa mengerti demi letak kesalahannya selama ini, perempuan itu selalu mengikuti keinginan pemuda yang kini tengah merajut kasih dengan wanita lain, perempuan itu menatap lurus dirinya yang juga tak berubah dari hari sebelumnya. Namun keadaannya begitu berantakan karena patah hati pertamanya kemarin, ia akui itu adalah patah hati pertamanya yang paling hebat hingga membuat dirinya tak bisa terlelap dalam tidurnya. Arasya dan keluarganya telah pergi meninggalkan rumahnya— rumah orang tua mereka, beberapa hari lalu ketika gadis itu sedang dalam keadaan tak baik. Oza tak bisa mengantarkan sang kakak perempuannya pergi ke rumah baru dengan benar, ... Namun perempuan itu berjanji akan datang jika ia memiliki banyak waktu senggang. “Kamu tuh jangan ngegalau aja kerjaannya! Bantu bunda sini!” Omel bunda yang melihat sang bungsu terpaku dalam lamunannya.“Gak mood, Bun.” Lengosnya yang menaikki tangga rumah menuju kamarnya, ... Gadis

DMCA.com Protection Status