Happy Reading Semuanya!
Irene hanya bisa memandang sendu sang ibu yang sudah pergi menuju pesawat tujuan Semarang dan hanya menyisakkan Irene dengan sang suami di luar pintu mobilnya sembari membantu sang ibu menurunkan koper.
“Mas, kenapa sih bahagia itu datangnya cuman sebentar?”
Rangga tidak menjawab perkataan dari Irene barusan, ia sendiri masih bertanya-tanya dan penasaran kenapa bahagia datangnya itu hanya sebentar. Tangannya mengusap lembut kepala sang istri dan tersenyum tipis.
“Kamu mau makan apa? Kita beli sekarang,” ucap Rangga mengalihkan perhatian dari Irene yang kini sibuk berpikir.
“Saya mau seblak,” Rangga menggeleng mengingat betapa pedasnya makanan yang di inginkan oleh sang istri saat ini. Lelaki itu sangat ingat ketika Irene memesan seblak dengan Mira dan ia mencicipinya, makanan berminyak serta pedas tidak bagus untuk kandungan milik Irene.
“Yang lain?” tanya Rangga
Happy Reading Semuanya!“Mas, saya enggak mau sakitin orang lagi.” Rangga yang sedang memakan sarapannya menatap Irene bingung, entah kerasukan hantu apa sampai membuat sang istri menjadi seperti ini.Tangannya menyentuh kening Irene yang ada di depannya itu, “Hangat, kamu tidak kerasukan hantu jalanan raya atau hantu...”Irene berdecak mendengar perkataan dari sang suami barusan,“Enggak Mas, saya sudah memikirkan semuanya. Sudah waktunya saya membuat keputusan buat enggak sakiti orang lagi,” ucap Irene sembari menatap sang suami yang tersenyum manis pada dirinya itu.“Jadi, bagaimana?” tanya Rangga“Saya ingin putus dari Mas Risky,” ucap IreneRangga tampak sumringah mendengar perkataan dari Irene barusan, inilah yang ia tunggu-tunggu dari Irene selama ini. di mana perempuan yang menjadi istrinya itu putus dengan kekasihnya dan hanya fokus pada kehamilan serta dirinya.
Happy Reading Semuannya! Tangan Rangga yang sudah dilapisi sarung tangan tampak menutup kepala Irene, istrinya kecelakaan tepat di depan matanya bahkan masih dalam jangakuannya. Orang gila mana yang mengendarai mobil di taman umum pejalan kaki, sudah pasti memiliki orang itu memeiliki niat yang jahat. Rangga mengeraskan rahangnya dan mengambil ponselnya menghubungi sekretarisnya ia harus mencari orang yang tidak bertanggung jawab atas kecelakaan istrinya saat ini. Iris matanya memperhatikan lelaki dengan nama Risky yang masih menatap tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, orang tercintanya mengalami kecelakaan tepat di depannya. "Saya akan membawa Irene ke rumah sakit, kamu bisa bawa mobil saya?" tanya Rangga sembari mengangkat tubuh Irene. Risky mengangguk kemudian masuk kedalam mobil milik Rangga di depannya, iris matanya memperhatikan Irene yang tergolek lemah sembari meringis kesakitan. Kenapa masalah selalu saja menimpa kehidupan orang tercint
Happy Reading Semuanya!"Jangan usut kasus ini!"Rangga menatap tidak percaya yang dikatakan oleh istrinya barusan, bagaimana pun tersangkanya sudah jelas dan ada di depan mata. Kenapa Irene begitu baik sehingga tidak ingin saudaranya itu masuk ke kubangan penjara."Enggak bisa! Kita harus laporkan ini ke pihak yang berwajib, bagaimana pun disini kamu terluka." Irene menatap suaminya itu dalam.“Pasti Kak Mira enggak sengaja,”Risky memandang Irene tidak percaya, mana mungkin ini dilakukan secara tidak sengaja. Sudah pasti kakaknya memang berniat melakukan hal jahat. Ia tidak tahu permasalahan antara keluarga Irene, tetapi yang ia tahu jika keluarga Irene sedang dalam keadaan berantakan dan ketidaksukaan terhadap kepedulian Rangga untuk Irene. Mira merasa tersaingi.“Kalau kamu enggak mau kakak kamu di lapor ke polisi... biar aku yang melapor kalau begitu,” sela RiskyKepala Irene menggeleng mendengar per
Happy Reading Semuanya! “Kamu pasti sangat takut saat kejadian tadi,” bisik Geo Kepala Irene mengangguk mengiyakan perkataan dari suaminya barusan, “Jantung saya masih berdebar Mas,” ucap Irene “Ya... kamu dan Mas juga sama. Jantung Mas juga masih berdebar karena kejadian tadi. Saya enggak memikirkan apapun selain kamu, jika memang terjadi sesuatu yang buruk seperti kehilangan baby saya enggak masalah. Karena yang mas pikirkan hanya kamu, kamu sumber kebahagiaan mas.” Rangga mengecup kening perempuan yang menjadi istrinya itu. Irene hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Tangannya mengusap wajah sang suami di depannya itu, “Mas mengkhawatirkan saya, tapi saya mengkhawatirkan bayi. Ini adalah bayi mahal, tadi itu benar-benar yang paling menakutkan dalam hidup saya. Tapi Mas... saya bertemu dengan Mas Risky hari ini dan berhasil. Saya benar-benar berhasil memuaskan Mas, kan?” Rangga terdiam menunggu perkataan selanjutnya dari s
Happy Reading Semuanya! "Selamat pagi sayang," Irene tersenyum memandang Rangga yang hadir dengan kemeja rapih dan jas, suami tampannya memang sangat mempesona dan pantas saja banyak orang yang menyukai Rangga. Rangga mengecup kening Irene sembari menatap dalam sang istri yang tengah melamun. "Terima kasih ya Mas," ungkap Irene Alis mata Rangga menaik sebelah,“Kamu kenapa sih dari kemarin? Kamu enggak perlu mengucapkan kata maaf dan terima kasih. Saya melakukannya sesuai dengan apa kata hati saya meskipun sering salah, hari ini kita ada jadwal ke dokter kandungan dulu untuk melihat Baby Jelly dan memastikan kalau bayi kita baik-baik saja.” "Enggak sarapan dulu? Mas enggak ke kantor dulu?" "Kita sarapan di luar saja, dan hari ini kamu enggak perlu ke kantor. Mas ingin kamu istirahat," jelas Rangga. "Kalau gaji saya di potong gimana? Saya sudah punya rencana buat beli tas baru Mas," rengek Irene Rangga terta
Happy Reading Semuanya!Bibir Irene melengkung membentuk senyuman manis melihat hadiah yang baru saja di berikan oleh Rangga barusan, ia sunggu tidak menyangka jika tas impiannya akhirnya terbeli dengan baik meskipun menggunakan uang suaminya."Uang mas adalah uang kamu juga," ungkap Rangga setelah memenuhi apa yang ia inginkan."Terima kasih Mas,""You welcome sayang, apapun yang kamu mau pasti mas turuti.""Mas, aku boleh beli popcorn buat nonton drama di rumah sama makanan lainnya?" tanya Irene"Bagaimana kalau cookie saja? Atau... nanti kita lihat ada apa di supermarket dan bagus untuk kamu makan," Kepala Irene mengangguk menerima tawaran dari Rangga.Karena hari ini suaminya begitu memanjakannya, bukankah seharusnya ia berlaku baik dan menurut pada suaminya itu. Tatapannya tidak lepas pada Rangga di sebelahnya yang tampak sibuk memilih makanan, ia merasakan kenyamanan lebih dari suaminya ketimbang bersama dengan Risky mesik
Happy Reading Semuanya!Ini adalah malam yang membahagiakan untuk Mira. Ia tidak menyangka jika suaminya datang kembali ke rumah setelah sekian lama. Bibir Mira melengkung membentuk senyuman manis melihat sang suami ada di depan rumahnya tanpa ada Irene sang pengganggu rumah tangganya, tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tangan Mira dengan cepat meraih tangan besar milik Ranggayang ia rindukan.“Lepas! Saya gerah sehabis bekerja!” risih Rangga sembari menghempaskan tangan Mira kasar.“Mas kamu pulang? Mau aku siapkan apa? Mas mau makan apa?” tanya MiraRangga menghela mapas kasar, “Kamu pikir saya mau datang kemari? Kalau Irene enggak ngemis-ngemis ke saya, mungkin saya akan tetap bersama dengan Irene. Bukan kah seharusnya kamu mengucapkan terima kasih sama dia karena membuat saya terjebak dengan rumah ini lagi?” Mira terdiam mendengar penuturan dari sang suami barusan.Apakah harus seperti ini? Apakah ia harus
Happy Reading Semuanya!Masalah yang hadir di kehidupannya terus saja berdatangan tanpa bisa ia duga kapan akan selesai. Mira menatap wajah sang ibu melalui video callnya sedih, biasanya sang ibu akan memeluknya atau menenangkannya tapi karena perpisahan kedua orang tuanya membuat Mira kini tidak bisa lagi merasakan pelukkan sang ibu untuk dirinya. Ia butuh ibunya untuk menyelesaikan segala permasalahannya.“Ma, kenapa sih Mama harus bercerai dengan Papa?”Ira tersenyum memandang sang anak, “Kalau kelakuan Papa kamu enggak kaya begini dan kamu juga enggak kaya begitu sama adik kamu, mungkin Mama masih bisa bertahan Mira. Bukan kah kamu egois hanya memikirkan diri kamu sendiri dan enggak memikirkan adik kamu?" Ira memandang sinis kearah sang anak yang hanya terdiam.Terdengar helaan napas pelan, "Irene banyak terluka dan enggak banyak orang yang ada di pihak dia selain Rangga, sudah sepantasnya Mama ada di pihak Irene dan menjauhkan dari