Happy Reading Semuanya!Rangga mengecup wajah sang istri yang masih terpejam dalam tidurnya, setelah menangis hampir setengah jam karena merasakan hari sial dan berbagai macam hambatan lain yang dirasakan oleh mereka. Kini sang istri tertidur nyenyak berjam-jam dan melewatkan acara makan, padahal biasanya sang istri akan rewel perkara makanan.“Sayang, ayo bangun. Mas sudah membuat pasta kesukaan kamu,”“Pasta?” ulang Irene dengan mata terpejam dan suara serak.“Ya, ayo bangun. Sekarang buka mata kamu,” pinta Rangga “Enggak bisa, mata saya susah buat buka. Bisa enggak kalau saya makan sambil tidur?”“Irene—kalau kamu makan sambil tidur banyak risiko yang harus kamu tanggung. Kamu tahu apa itu?” tanya Rangga .“Tapi saya suka kalau sambil tidur Mas,” rengek Irene.Tangannya mengusap lembut kepala sang istri yang sama sekali belum ada niatan untuk bangun dari tidurnya, “Irene, kamu harus tahu apa resikonya. Apalagi kamu sedang mengandung saat ini, bagaimana kalau terjadi sesuatu antar
Happy Reading Semuanya!Mira menatap marah foto keluarganya yang menampilkan foto sang adik di dalam foto keluarganya, senyum Irene yang tulus memang banyak mengundang rasa perhatian semua orang termasuk sang suami yang ternyata menatap sang adik penuh dengan perasaan. Keluar dari penjara tidak membuatnya menyerah atas suaminya sekarang ini.Mira bodoh karena tidak menyadari tatapan perhatian dari sang suami saat itu. Bukan kah ia seharusnya mengusir Irene dalam hidupnya, persetan dengan rasa kepeduliannya karena sekarang yang ia inginkan adalah Irene enyah dalam hidupnya.“ARGH!” teriak Mira“Kamu kenapa lagi? Apa kamu enggak bisa satu hari saja membuat papa tenang? Kamu baru saja keluar dari penjara tapi kelakuan kamu seperti banteng yang kehilangan petunjuknya, kenapa lagi?” tanya Heru sembari melangkah malas memasuki ruang tamu rumahnya.Jujur saja Heru merasa asing dengan rumahnya sendiri, biasanya sang istri akan menyambutnya atau suara konser Irene yang ditinggal sang kekasih
Happy Reading Semuanya!“Papa dengar kamu berkemas dan ingin pergi? Papa dengar dari bibi barusan, apa yang mau kamu lakuin lagi? Apakah yang kemarin tidak cukup? Papa sudah memberitahu Irene untuk pergi sesuai dengan yang kamu inginkan. Apakah kamu merasa itu tidak cukup?” tanya Heru marah.Menghadapi satu Mira sama seperti menuruti keinginan 15 klien rumit miliknya“Tapi semuanya tidak berjalan dengan lancar Pa, Mas Rangga bener-bener mencintai Irene. Bagaimana ini Pah?” Heru hanya menghela nafasnya kasar mendengar perkataan dari anak sulungnya itu. Ia benar-benar merasa frustasi bergabung menjadi satu.“Lalu apa yang sudah Papa lakukan ketika bertemu dengan Irene? Apakah Papa sudah melakukan yang sudah aku suruh? Apakah Irene
Happy Reading Semuanya!Rahang Rangga mengeras saat mendapatkan panggilan dari pihak kepolisian kalau Mira bertingkah seakan dirinya sedang melakukan KDRT. Kemarin ia sudah lega saat ibu mertuanya mengatakan jika Mira berada di semarang dan ia menjadi tidak menyangka jika perempuan itu sudah kembali secepat ini dan sudah merencanakan sesuatu yang besar. Sumpah demi apapun ia bersama dengan Irene 24 jam dan tidak pernah selangkahpun keluar rumah tanpa Irene disisinya.Tatapan mata Rangga begitu datar bercampur dengan murka, semuanya tampak terlihat dengan sangat jelas di sana. Beruntung hari ini Irene sibuk menonton drama kesukannya dan tidak ingin ikut campur masalahnya karena ia berkata akan bertemu dengan klien keras kepala.“Apakah enggak bisa sehari saja k
Happy Reading Semuanya!Langkah Ira berjalan dengan penuh amarah sesaat mendengar kabar kalau ada orang yang tidak diharapkan berdiri menunggu kehadirannya, tepat di depan rumahnya. Bahkan ada anaknya saja sudah membuat Ira sangat mengalami kesusahan. Kenapa orang itu selalu mengusik kehidupannya dan membuatnya menderita.“Apa? Kenapa kamu ada di depan rumah saya lagi? Membuat anak saya murung kembali dengan kelakuan bodoh kamu? Apakah ingin menyaksikan bagaimana saya mempersiapkan pernikahan?”tanya Ira dengan nada suara kesal“Ira, aku tidak mengira kamu akan datang meskipun aku sudah menunggu 5 jam yang lalu. Aku senang kamu ada di sini,” Ira mengubah tatapannya menjadi tidak enak, apalagi wajah lelahnya tampak terpampang nyata di hadapannya.&l
Happy Reading Semuanya!Sudah beberapa minggu ini Rangga benar-benar sibuk, pekerjaannya semakin menumpuk apalagi ditambah dengan keberadaan mertuanya yang tidak ada di Indonesia dan membuat suaminya itu bekerja dua kali lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Biasanya Rangga akan menuruti perkataannya yang mengidam tetapi sekarang tidak, ketika ia menginginkan sesuatu pasti suaminya menyuruhnya untuk membeli sendiri.“Irene, saya sedang bekerja. Apa ada hal yang mendesak sampai kamu menempel seperti itu?” Bibir Irene melengkung ke bawah menandakan perempuan itu sedih mendengar perkataan dari sang suami barusan. Rasanya seperti menemui kembali Rangga yang menyebalkan bagi Irene.Mood Irene berubah turun drastis.“Enggak ada, bukan apa-apa. Maa
Happy Reading Semuanya!Irene menatap canggung rumah di depannya itu, telinganya tidak salah dengar kan barusan? Bagaimana bisa Risky masih memikirkannya padahal ia sendiri sudah berbahagia dengan orang lain, apalagi orang yang membuat dirinya bahagia adalah kakak iparnya sendiri. Apakah Risky tidak melihat perutnya yang membesar ini? Apakah Risky melihat isi di dalam perutnya adalah makanan seperti seblak dan lain-lain.“Tadinya ruang tamu itu... aku mau pasang foto pernikahan kita nantinya. Kamu yang pakai seragam kebagaan sebagai seorang istri dari polisi dan aku yang memakai baju segaram kebanggaan aku.” Irene hanya tersenyum canggung.“Tapi rumah ini akan menjadi milik orang lain,” ucap Irene singkatRisky menggeleng, “Enggak, kalau kam
Happy Reading Semuanya!Irene sama seklai tidak menjawab perkataan dari sang suami barusan, ia sedang marah dengan Rangga karena mengusik kebersamaannya dengan Risky. Ayolah ia dengan Risky sudah resmi menjadi seorang kerabat dan tidak ada lagi selain itu dan suaminya masih saja cemburu buta, padahal kalau ia melihat Rangga bersama dengan kakaknya ia tidak masalah.b“Mau makan apa?” tawar Rangga“Kertas,” celetuk Irene kesal“Apakah kamu sudah berubah selera menjadi pemakan kertas seperti rayap?” tanya Rangga“Iya, kan Mas Rangga sukanya sama kertas. Makanya saya di cuekkin, untung Baby twins enggak marah sama Dady nya karena sudah cueki Mom