Home / Romansa / Rahim Pengganti / Ch.71 Kamu Tidur di Mana?

Share

Ch.71 Kamu Tidur di Mana?

Author: Rein_Angg
last update Last Updated: 2023-04-20 19:00:29

Mendengar istrinya pernah tidak pulang ke rumah pada satu malam, Arka terkejut tidak kepalang tanggung. Darahnya langsung mendidih dan berpikir kalau Dyandra menghabiskan malam dengan lelaki lain.

“Sekarang di mana Bu Dyandra?” tanyanya menahan gemuruh murka.

“Sepertinya tadi sudah pulang dari kantor, Tuan. Security tidak mengatakan kalau beliau keluar rumah,” jawab pelayannya menunjuk ke atas, ke lantai dua. “Mungkin Nyonya di kamarnya?”

Arka langsung berlari menaiki tangga dan menuju kamar tidur mereka. Kembang kempis, napas memburu cepat, panas. Semakin mendekati kamar, semakin ia merasa gelap menaungi.

Membuka pintu, melihat istrinya ada di atas ranjang sedang memegang ponsel. “Dya!” bentaknya kencang hingga mengagetkan Dyandra.

“Chat dengan siapa kamu, hah? Dengan selingkuhanmu, ‘kan?” amuknya merampas ponsel tersebut dan menatap layar dengan terus terengah.

Dyandra merasa jantungnya berdegup kencang melihat Arka datang seperti orang kesetanan be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
mending pisah aja dyandra dari pada sama2 selingkuh.....apalgi hidup dengan lelaki egoi macam arka....
goodnovel comment avatar
Bumi Senja
lu sih tulul dyandra ngapain bertahan sma sampah gtu aneh lu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rahim Pengganti   Ch.72 Air Ketuban Pecah

    Drupadi tertegun mendengar suara Arka mendadak terdengar di telinganya. Sampai menatap layar ponsel, memastikan bahwa yang barusan ia terima teleponnya adalah Dyandra.“Di mana Dya?” tanya Drupadi berpura-pura tenang.“Tidak usah banyak tanya! Dya ada di sini, di sampingku dan kularang mengucapkan apa-apa kepadamu. Nah, sekarang jawab aku! Hari apa Dyandra menginap di rumahmu?”“Apa begini caramu bicara dengan kakak iparmu, hah, Bocah? Kamu itu umur berapa? Berani sekali membentakku seperti ini!” ketus Drupadi sudah tidak tahan ingin memaki Arka.“Jawab saja pertanyaanku, Dru!” Arka pun tak peduli jika dia harus membentak kakak iparnya berkali-kali. “Dya menginap di rumahku hari Sabtu! Puas?” sembur Drupadi sangat kencang. “Sekali lagi kamu berani kurang ajar kepadaku, awas, ya!” Arka terengah dan menatap istrinya. Jawaban Drupadi benar. Berarti Dyandra tidak asal menyebut ketika mengatakan ia menginap di rumah kakaknya. Perlahan menekan tombol merah

    Last Updated : 2023-04-21
  • Rahim Pengganti   Ch.73 Tertinggal di Belakang

    Suasana makan malam yang selalu canggung dan penuh tekanan bagi Dyandra berubah jadi menegangkan saat Cersey mengatakan sesuatu yang ditunggu selama sekian bulan terakhir. “Ka-kamu kenapa?” Dyandra terbelalak menatap madunya. “Air ketubanku pecah, Mbak!” jerit Cersey kebingungan dan langsung menatap pada suami sirinya. Moeryati sontak bangkit dari kursi. “Cucu Mama akan lahir! Cepat ke rumah sakit, Arka!” Sang lelaki yang sempat tertegun dan hanya bisa memandangi kedua istrinya kini telah beranjak dari kursinya dan memanggil sang sopir. "Pak Gito! Pak Gito!” Degup jantung di dalam rongga dada Dyandra melonjak kencang. Bayi mungil akan lahir. Bayi itu ... anaknya .... Proses Surrogate Mother yang ia lakukan di Amerika kini akan segera berakhir dengan kebahagiaan baginya. “Cersey biar naik mobil dengan Arka, Mama, dan Pak Gito. Kamu setir mobil sendiri saja, Dyandra!” perintah Moeryati sambil berjalan menuju tangga. Ia akan kembali ke kamar dan mengambil

    Last Updated : 2023-04-22
  • Rahim Pengganti   Ch.73 Bayi Itu Telah Lahir

    Terkejut, kenapa harus Cersey yang memberi nama anaknya? “Tidak mau, Mas! Nama itu akan melekat seumur hidup pada anakku. Yang memberi nama adalah aku, ibunya!” tolak Dyandra. Arka menghela napas, “Aku sudah menjanjikan pada Cersey kalau dia boleh memberi nama anak kita.”“Siapa suruh memberi janji tanpa bertanya padaku? Apa lagi yang sudah kamu janjikan kepadanya tanpa bertanya atau meminta ijin kepadaku, hah?” sindir Dyandra menatap ketus. Tertegun dengan pertanyaan ini, lelaki itu menatap lekat pada istrinya. “Apa maksudmu?” “Masalah nama saja ribut! Cersey sudah mau melahirkan! Arka, tidak usah hiraukan istrimu!” sentak Moeryati kemudian menarik lengan putranya agar menjauh dari Dyandra. Menahan ledakan di dalam dada, Dyandra melengos, tidak mau melihat Arka dan Moeryati berjalan menuju lift. Ia lebih memilih menggunakan eskalator saja untuk naik ke lantai tiga rumah sakit. Berada di pusat kesehatan termewah dan termahal, tidak lantas membuat s

    Last Updated : 2023-04-23
  • Rahim Pengganti   Ch.74 Bersiap Untuk Berpisah

    Memegang ponsel sang kakak di tangannya, mata Dyandra tertegun menatap. “Pengacara perceraian?”“Iya, setelah ini kamu akan bercerai dengan Arka, ‘kan? Kamu butuh pengacara terbaik. Dia agak mahal, tapi kerjanya bagus. Highly recomended, kata Bertha,” angguk Drupadi mengingatkan bahwa perjalanan Dyandra masih panjang menuju kebahagiaan. Bayangan Arka melintas, begitu juga segudang kenangan mereka bersama sejak masa kuliah hingga detik ini. Hingga bagaimana tadi malam ia dipeluk dan dikecup. Segala mengubah panggilan mereka menjadi Papa dan Mama. Semua itu ....“Ya, kamu benar. Aku harus mulai berkonsultasi dengan Paula. Mencari tahu apa saja yang dibutuhkan untuk bercerai,” tandas Dyandra membuang semua kenangan itu dari batinnya untuk detik ini. Mengisi pikiran dengan foto-foto Arka bersama Cersey sedang memilih gaun pengantin serta bagaimana tiga orang di rumah membohonginya untuk pergi bersama menghadiri akad nikah rahasia sekian minggu lalu. Ia harus pergi

    Last Updated : 2023-04-24
  • Rahim Pengganti   Ch.75 Takut Kehilangan

    Dyandra terkejut setengah mati melihat Skylar memiliki foto Arka sedang mencium pipinya. Dari mana kekasihnya itu bisa mendapatkannya? Dengan gugup ia membalas pesan sang lelaki.Dyandra [Aku tidak mempermainkanmu. Aku tidak tahu dia akan mencium pipiku. Semua terjadi begitu saja tanpa aku sadari.]Skylar [Oh, begitu? Di foto itu kamu tersenyum bahagia. Senang, ya, karena Arka mesra kepadamu?]Dyandra [Tentu saja aku bahagia. Anakku baru saja lahir. Sebenarnya aku mau berbagi kebahagiaan denganmu. Tapi, sudahlah. Kamu sepertinya lebih mempermasalahkan cium pipi itu.]Dyandra [Dan kamu harus tahu kalau selama ini memang Arka selalu mesra kepadaku. Tapi aku menolaknya.]Membaca Arka selalu mesra kepada Dyandra, ada sesuatu yang menghentak kencang dalam jiwa Skylar. Perasaan tidak terima. Sebuah cemburu yang naik hingga melebihi ubun-ubun. Tidak sudi Dyandra disentuh walau satu titik saja oleh lelaki lain, meski itu suaminya sendiri.

    Last Updated : 2023-04-25
  • Rahim Pengganti   (21+) Ch.76 Desiran Saat Cemburu

    Dyandra tersenyum saat ciuman hangat mereka berhenti. Kedua mata saling menatap. Melihat semburat pelangi di netra masing-masing. Keindahan warna cinta yang sudah lama hilang dari asa. Bibir merahnya mengecup kening Skylar, turun ke hidung mancung, mengenai dua pipi kanan dan kiri, lanjut ke dagu, dan terakhir kembali berhenti di bibir. Saling mengecap, saling merasakan tubuh mereka. Lalu, bibir merah itu menuruni leher. Menyesap beberapa kali di sana, membuat geliat ringan pada tubuh gagah. Kedua tangan Skylar reflek memeluk punggung Dyandra. Tak lupa, dengan sigap melepas kaitan bra sang wanita dan meloloskannya hingga kini tak ada apa pun menutupi dada sang wanita. Skylar bisa merasakan puncak buah dada bergerak di atas pusarnya ketika Dyandra masih terus menciumi dadanya yang ditumbuhi sedikit bulu halus. “Aaahhh!” desahnya mengerang ketika lidah hangat dan basah sang wanita menyapu dua bundaran cokelat tua di dada. Setiap desahan yang terdengar dari mulu

    Last Updated : 2023-04-26
  • Rahim Pengganti   Ch.77 Siapkah Berperang?

    Dengan tubuh yang masih menyatu, Dyandra mendongakkan kepala, lalu bertanya. “Ada apa, Sky? Kenapa kamu terlihat ... berbeda? Aku ada salah? Kamu masih marah denganku?”“Aku bukan marah, aku ....” Berhenti sejenak dan menarik napas dalam. “Aku hanya tidak mau kehilangan kamu. Aku juga tidak mau ada siapa pun menyentuh ini ... tubuh ini ....”Mengucap dengan mengusap punggung Dyandra dan berakhir di bibir sang wanita. “Dan bibir ini ... aku tak rela ada yang mengecupnya selain aku. Mengertikah kamu?”“Aku terlalu menggilaimu untuk mau berbagi tubuhmu meski hanya satu tapak saja, Dya.”Kalimat itu melambungkan Dyandra ke awang-awang. Hatinya membuncah dengan perasaan terharu karena begitu diinginkan, begitu diposesifi. Akan tetapi, “Aku masih harus mengurus surat-surat sebelum bisa benar-benar pergi dari Arka. Aku mohon, bersabarlah ....”Sklar mendekap erat hingga membuat wajah Dyandra kembali terbenam di antara dada dan pundak. Ia kecup pucuk kepala kekasihn

    Last Updated : 2023-04-27
  • Rahim Pengganti   Ch.78 Menyembunyikan Sesuatu

    Memasrahkan urusan pembuatan akte kelahiran pada kenalan dari sahabatnya, Dyandra kini sedang mencari nama yang indah untuk bayi perempuan mungil di dalam dekapannya. “Bagaimana kalau diberi nama Hasya? Artinya keceriaan dalam bahasa Jawa. Dia menghadirkan keceriaan di wajahmu, ‘Yank,” ucap Arka duduk di hadapan istrinya.Dyandra mendongakkan wajah dan tersenyum. Ia sedang memberikan susu botol kepada sang bayi. Sejak pulang dari rumah sakit, dengan sengaja tidak mau putrinya terlalu banyak menyusu pada Cersey, sang ibu biologis. Tidurnya pun bersama di kamarnya. “Hasya nama yang bagus, aku suka itu ...,” gumamnya menatap Arka. Rasanya hampir tidak percaya momen ini datang juga. Di mana ia bisa menjadi seorang ibu meski bayi itu tidak lahir langsung dari dalam rahim. Memutar bola mata ke atas, Dyandra lanjut berucap. “Hasya Sasmita ....”“Hasya Sasmita Hasbyan Putri. Setuju?” Arka berpindah duduk ke sisi istrinya di atas ranjang. Meski sebenarnya en

    Last Updated : 2023-04-28

Latest chapter

  • Rahim Pengganti   103. Senyum Kembali Bermekaran

    Seorang wanita sedang duduk di sebuah meja restoran bersama satu orang anak perempuan berusia tiga tahun yang teramat cantik dan menggemaskan. Keduanya nampak asyik memandangi layar ponsel. Sang Bunda berucap, “Hari ini kita merayakan ulang tahunnya Ayah Arka. Kamu harus selalu mendoakan Ayah Arka, ya?” Mengatakan itu dengan mata berbinar, mengecup kening putrinya dengan khidmat. Ada satu desiran perih yang tak pernah bisa tertutup sempurna di dalam kalbu sang wanita. Ada satu cinta yang akan selalu ia kenang. Dari seseorang yang telah berkorban nyawa untuknya. Maka, ia akan memastikan nama sang almarhum suami selalu harum di mata putri mereka. Hasya yang baru menginjak usia tiga tahun hanya manggut-manggut mendengar permintaan ibunya. Ia menatap layar dan memandangi lelaki yang disebut sebagai ayahnya. “Ayah Arka, ya, Bunda?” ucapnya manis dan polos. “Iya, Ayah Arka. Setelah dari restoran ini, kita akan mengunjungi makamnya dan berdoa di sana

  • Rahim Pengganti   102. Beristirahatlah Dengan Tenang

    Dyandra datang ke rumah duka yang telah dipenuhi oleh keluarga besar Hasbyan serta kerabat lain. Rumah itu, tempatnya tinggal bersama Arka selama sepuluh tahun terakhir. Melangkah gontai, naik ke lantai dua, ke kamar mereka. Sekelebat ingatan muncul. Bahwa pada suatu waktu, ia melangkah dengan kegontaian yang sama di tangga ini setelah mendengar dengan telinganya sendiri bagaimana sang suami meniduri wanita lain. “Tuhan, kenapa sakit sekali?” tangisnya terisak ketika duduk di atas ranjang dan memandangi seluruh kamar tidur mereka. Foto pernikahan, foto liburan keliling dunia, bahkan foto saat mereka masih kuliah bersama terpampang rapi di sana. Arka tidak pernah mengenyahkan foto-foto ini, bahkan setelah surat curai ia layangkan satu bulan lalu. Hancur, Dyandra sangat hancur melihat semua kenangan diri yang tak akan terulang kembali. Perih yang tak terperi mengoyak setiap detik hingga air mata tak bisa berhenti mengalir. Mengambil pi

  • Rahim Pengganti   101. Dini Hari Menyayat Hati

    Pintu ruang operasi terbuka dengan lambat. Beberapa orang keluar dan memperlihatkan bukan wajah-wajah yang senang atau pun bahagia. Akan tetapi ….“Keluarga Pak Arka?” Mereka kembali bertanya, dan Dyandra melangkah gontai. Di belakangnya ada Moeryati yang juga berjalan teramat limbung hingga harus dipegangi oleh adiknya. “Arka ….” Dyandra tidak bisa meneruskan pertanyaan. Kalimat selanjutnya menyangkut di tenggorokan. Satu kata yang tidak bisa ia ucap. Tidak, tolonglah jangan seperti ini! Tidak atas namanya! Jerit Dyandra di dalam hati. Bagaimana ia bisa memaafkan dirinya sendiri kalau akhirnya ….“Maafkan kami, tapi … untuk sesaat beliau stabil. Selanjutnya, ada pembuluh darah lain yang mendadak pecah di otak dan ….”“Anakku!” jerit Moeryati menghentakkan kaki ke lantai berkali-kali. Ia mengguncang tubuh Aryati semakin lama semakin kecang. “Arkaaa!” Ambruk sudah Moeryati ke atas lantai sambil menangis, meraung, tersedu-sedu d

  • Rahim Pengganti   100. Bagaimana Nasib Arka?

    Batara terbelalak, begitu pula istrinya dan sang besan. Anak-anak mereka menjadi target pembunuhan? Kegilaan apa lagi ini di rumah tangga Dyandra dan Arka.“Di pinggir jalan tadi ada sebuah bengkel sepeda motor yang sudah tutup. Dia memiliki CCTV yang mengarah ke jalanan. Kami sudah memeriksanya dan apa yang terlihat makin menguatkan bukti bahwa ini bukanlah kecelakaan biasa,” tutur Sersan Andi. Dyandra masih termangu, ia mencoba mengingat apa yang terjadi. “Ban mobilku mendadak kempes. Pak Tri menepi. Tiba-tiba ada sepeda motor kencang menubruknya. Aku segera keluar untuk melihat kondisi Pak Tri. Kemudian … kemudian ….”Tak mampu meneruskan kalimat karena setelah itu terjadilah hal yang membuatnya sangat syok hingga kini. Kedua tangan gemetar saat mengingat detik demi detik nyawa hampir melayang. “Aku tidak tahu Arka dari mana … dia … dia … aku ditarik! Dia tertubruk mobil!” raung Dyandra memeluk ibunya dan menangis kencang. “Pak Arka

  • Rahim Pengganti   99. Siapa Target Sebenarnya?

    Terus menjerit, suara Dyandra mulai tertutup oleh sirine mobil ambulans dan polisi yang datang ke lokasi nahas tersebut. Orang ramai mengatakan tabrak lari kepada dua orang petugas hukum berseragam cokelat yang datang. Dari dalam ambulans, dua orang segera turun dan memeriksa keadaan Arka. “Kritis, cepat bawa ke rumah sakit,” ucap salah satu dari mereka dan berlari kembali ke dalam mobil untuk mengambil ranjang dorong. Pak Tri saat diperiksa oleh petugas ternyata sudah meninggal dunia. Leher sopir malang itu patah saat ditubruk sangat kencang oleh pengendara sepeda motor. Dengan dibantu oleh warga sekitar, ambulans berhasil membawa Arka masuk dan Dyandra duduk di kursi panjang, menatap nanar pada Arka yang sudah tidak sadarkan diri.“Halo, Dru?” isaknya menelepon sang kakak dan segera menjelaskan apa yang terjadi. “Tolong jemput Bu Wuri dan Hasya. Aku mau ke rumah sakit bersama Mas Arka!” pintanya sesenggukkan. Drupadi terengah, tidak

  • Rahim Pengganti   98. Kecelakaan Terencana

    Dyandra spontan menuruni mobil saat melihat sopirnya tertubruk sepeda motor dengan kencang hingga terpental. Ia menjerit kencang sambil menghampiri. Sama sekali tidak tahu bahwa semua ini adalah rekayasa yang dibuat oleh Pondra dan Rani untuk menyingkirkan sang target. Baru saja beberapa detik di pinggir jalan raya, dua buah lampu terang menerjang. Sontak menoleh ke belakang, mata Dyandra terbelalak saat sebuah kendaraan menuju ke arahnya dengan snagat kencang. Tidak ada niat untuk mengerem, apalagi membanting setir agar tidak menubruknya. Dengan sangat jelas, mobil itu ingin menggempur tubuhnya. Semua terjadi dengan sangat cepat hingga rasa syok menguasai sang wanita. Membuat tubuhnya membeku tak dapat berbuat apa pun, termasuk menghindari bencana yang sebentar lagi terjadi. Seiring mendekatnya dua sinar bundar tersebut, Dyandra hanya bisa memejamkan mata dan menutup wajah. Ia pasrah jika memang ini akhir hidup yang tertulis untuknya.

  • Rahim Pengganti   97. Selamat Tinggal, Skylar

    Ditemani oleh kakaknya, Dyandra mendatangi rumah sakit tempat Albert Kiersten dilarikan setelah terkena serangan jantung di ruang kantornya. Mereka duduk di sebuah cafetaria yang terletak cukup terpencil, jauh dari keramaian. Skylar kemudian terlihat berjalan dengan gontai. Langsung duduk di sisi Dyandra dan keduanya bertatapan sendu. Tak mampu berkata apa pun kepada satu sama lain. “Bagaimana dengan Om Albert?” tanya Drupadi menghela napas. “Sedang dipersiapkan untuk operasi. Ayahku memang benar terkena serangan jantung,” jawab Skylar dengan masih menatap pada kekasih gelapnya. “Beliau akan selamat, ‘kan? Maksudku, ini bukan kasus berat atau yang … yah, kamu tahulah maksudku,” tanya Drupadi lagi memastikan. “Setiap operasi pemasangan ring jantung akan ada resikonya. Tapi, dokter terbaik telah menangani. Jika tidak ada masalah, ya, Papa akan baik-baik saja,” angguk Skylar. Drupadi menghela napas lega. “Baiklah, aku mau ke k

  • Rahim Pengganti   96. Dendam Cersey

    Cersey terengah hebat ketika ponselnya mendadak tidak lagi ada suara Arka, ternyata sang suami telah menghentikan pembicaraan mereka. Jemari wanita cantik itu bergetar hebat bersamaan dengan rasa mual yang meraji perutnya. “Talak tiga? Talak tiga katamu, Mas Arka? Talak tiga, hah?” desisnya makin lama makin menjerit. Air mata menuruni lereng pipi putih yang telah dibubuhi dengan perona berwarna merah. Pertama hanya tetes demi tetes, tetapi lama kelamaan menjadi linangan ombak di samudera luas. Sangat deras, dan bibirnya kian gemetar. “TIDAAK! TIDAAAK!” Membanting ponsel ke atas sofa teramat kencang. Menjerit histeris, menjambak rambutnya sendiri. Mengambil mangkok buah yang ada di atas meja. Lalu, ia lempar sepenuh tenaga ke atas lantai hingga pecah berserakkan. Belum puas, tangannya kembali merajah vas bunga, menggempurkan ke dinding berlapis wall paper berwarna emas. “AKU BENCI KAMU, DYANDRA! AKU BENCI KAMU!” jerit Cersey tak berhe

  • Rahim Pengganti   95. Talak Tiga

    Degup jantung Cersey sudah tidak aman lagi. Mendengar kalimat dari Arka bahwa mereka tidak bisa bersama ke depannya bagai gulungan tsunami menghantam dari sekian sisi. Tidak hanya kanan dan kiri, tetapi juga depan, belakang, atas, dan bawah. Bernapas memburu, dada kembang kempis, mata memerah berair, dan sekeliling terasa begitu menekan hingga sulit bernapas. Tinggal di ruang ber-AC sepanjang hari, tetapi kenapa sekarang seolah ada di Gurun Sahara? Dengan matahari tepat berada di atas kepala, menyinari dengan terik. “Cersey, maafkan aku. Hanya saja, ini terpak—”“Karena Mbak Dyandra? Karena kamu mau kembali kepadanya. Iya, ‘kan?” bentak Cersey memotong pembicaraan sang suami. Sebenarnya, ia sudah pernah menduga hal ini akan terjadi. Semenjak Dyandra mengajukan surat cerai, Arka seperti orang gila tak tentu arah. Antara obsesi atau cinta kepada istri pertamanya itu tidak jelas.Satu hal yang jelas adalah, ia tidak lagi mendatangi Cersey

DMCA.com Protection Status