Share

46. Mulai Penasaran

Penulis: Urbaby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-04 08:00:10

Menelan rasa penasarannya akan kehidupan Valerie sebelumnya, Sean merasa jika sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengulik masa lalu perempuan itu.

Mereka tengah berada di mall, jadi kenapa dia tidak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang saja. Sekaligus menyenangkan Valerie, karena tadi dirinya telah diberikan kepuasan yang tiada terkira.

Sean langsung menarik tangan Valerie, membuat wanita itu yang sejak tadi menunduk mendongak segera.

“Kita akan mulai dari toko pakaian dulu,” ucap Sean menatap dalam ke arah Valerie. “Merek apa yang kamu sukai?” tanya Sean kembali saat mereka berjalan bersisian di lantai dasar mall, tempat toko merek mewah berada.

Ditanya soal merek pakaian yang ia suka, Valerie terdiam. Ia bahkan tidak tahu merek pakaian apa yang ia kenakan sekarang pemberian dari Sean. Selama ini ia tidak pernah melihat merek, selama nyaman dipakai Valerie akan menyukainya.

Kebetulan beberapa pakaiannya ia beli di toko
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   47. Selalu Tergoda

    Valerie berusaha mengabaikan kedutan di hatinya yang semakin terasa sakit setiap mengingat Sean dan Amora. Entah apa yang terjadi padanya, kenapa dia harus merasa tidak suka pada hubungan mereka. Padahal Sean dan Amora adalah pasangan suami istri yang sah di depan Tuhan dan hukum, tidak seperti dirinya yang hanya dinikahi karena sesuatu alasan.Valerie segera menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha menyadarkan diri dari angan semunya yang tentu saja akan berakhir sia-sia. Oh hati, tenanglah! Kau hanya alat untuk melahirkan anak Sean, tidak akan lebih.Melihat Valerie yang terdiam dan tampak melamun, karyawan wanita itu yang sudah mulai tidak sabaran langsung menariknya masuk ke dalam bilik tersebut. Dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, oleh karena itu dia harus bergerak cepat dan memaksa wanita ini untuk segera mengenakan dress pilihannya.“Biar saya bantu Anda menggantinya, Nona!” tawar karyawan tersebut bersikap ramah.Valerie menggeleng dan menolak tawaran karyawan tersebut

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-04
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   48. Berusaha Menahan Diri

    Lagi dan lagi hari ini Sean menyerangnya di tempat umum. Menyudutkan tubuhnya di dinding, mencium dan menjelajahi isi mulutnya, menjilat, menghisap dengan tangan yang bergerak bebas menyentuh dadanya. Kulitnya yang terbuka akibat dress yang memang tidak menutup sempurna di tubuhnya, dimanfaatkan dengan baik oleh Sean. Tangannya bergerak liar dari punggung ke pinggang hingga beralih turun ke pahanya.Valerie hanya bisa memejamkan mata merasakan setiap sentuhan itu, mendesah pelan dengan menggigit bibir dalamnya agar suara desahannya tidak sampai keluar. Tentu saja ia sadar bahwa mereka di tempat umum, bukan tempat seharusnya mereka melakukan hal gila seperti sekarang ini.Akan menjadi masalah besar kalau mereka ketahuan berbuat mesum di salah satu tempat pergantian pakaian di dalam toko dan Valerie tidak mau sampai itu terjadi.Ingin rasanya Valerie menolak sentuhan itu, tetapi mau bagaimanapun usahanya tubuhnya sama sekali tidak mau bekerja sama dengannya. Ia justru kembali terhanyut

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   49. Mulai Terlena

    “Shit!” umpat Sean tanpa sadar.Karyawan pria di hadapannya itu langsung berubah syok, takut jika dari perkataannya tadi ada yang menyinggung Sean dan akan berakibat fatal pada pekerjaannya. Alhasil karyawan itu buru-buru mengoreksi kalimatnya.“Ma—maafkan aku, Tuan! Akan saya panggil teknisi untuk perbaikan AC-nya. Sekali lagi maaf atas ketidak nyamanannya!”Permintaan maaf itu langsung membuat Sean kembali berdecak. Bukan salah AC-nya, tetapi ada pada dirinya yang tidak bisa mengendalikan nafsu besarnya terhadap Valerie.Sialan!Sean lalu mengibaskan tangannya, dan berusaha melupakan segala pikiran kotornya. “Tidak perlu! Lupakan saja. Oh iya, bagaimana dengan pesananku?” tanya Sean, sebelum mengambil tempat duduk di sofa, mencoba merelakskan diri.Karyawan itu langsung memasang wajah ceria kembali. “Sudah, Tuan! Semuanya sudah saya siapkan.”Sean mengangguk sekilas, sebelum pikiran mesumnya kembali mengambil alih. Valerie terlihat cantik dan begitu menggoda saat menggunakan dress

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   50. Kesalahan yang Tak Berkesudahan

    Valerie berlarian keluar dengan air mata yang terus membasahi kedua pipinya dan baru berhenti ketika sampai di loby Mall. Seketika ia mendadak bingung, dia datang bersama Sean, lalu bagaimana dia bisa pulang sendiri? Wanita itu lalu mengusap air mata di pipinya, berusaha menyembunyikannya dari orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Tampak ada yang penasaran dengan keadaannya yang begitu kacau, ada pula yang hanya acuh tak acuh, seakan tidak peduli dengan keadaannya.Ini semua karena Sean!Valerie kembali menoleh ke belakang, lalu menghela napas pelan. Lagi pula sepertinya pria itu juga tidak peduli padanya, buktinya Sean sama sekali tidak mengejarnya. Sebenarnya apa yang Valerie harapkan dari pria itu? Meyakinkan diri, akhirnya Valerie berjalan keluar mencari taxi. Jalan raya malam ini terasa ramai, mungkin sebab itulah ia tidak juga mendapatkan taxi yang dicarinya sejak tadi. Bagaimana dia bisa pulang kalau begini?Tetapi dia harus segera pergi dari sini apa pun caranya, se

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   51. Hukuman Berupa Cumbuan

    “Apa lagi kesalahanmu?” tanya Sean membuka mata dan kembali menjalankan mobil setelah merasa keadaannya lebih baik.Valerie yang ditanya langsung dilanda gugup, ia tidak tahu kesalahan apa lagi yang sudah ia perbuat. Selain itu, fokusnya tiba-tiba teralih. Arah yang diambil Sean bukan menuju arah apartemen mereka, justru jalanan yang mereka lewati sedikit sepi dan jarang kendaraan yang lewat.Valerie seketika merasa was-was, segala pikiran buruk memenuhi kepalanya. Sean bukan psikopat, bukan?Wanita itu menoleh ke arah Sean yang tampak serius dengan jalanan di depanya, dengan berani ia bertanya, “Ini bukan arah ke apartemen. Sebenarnya kita akan ke mana?”Tetapi Sean tidak ada niatan sedikit pun untuk menjawab, ia masih fokus dengan kemudi dan jalanan di depannya. Pria itu mengabaikan Valerie sepenuhnya, hal itulah yang membuat Valerie tidak sabaran.“Tuan—“Sean kembali menghentikan mobil secara mendadak, untungnya Valerie tidak terlalu kaget sama seperti kejadian pertama tadi.Vale

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   52. Pria Manipulatif

    Valerie benar-benar tidak menyangka Sean akan segila ini. Bagaimana mungkin dia diminta keluar dalam keadaan bugil, belum lagi ini sudah malam hari dan di tempat sesunyi ini.“A—apa maksudmu?” tanya Valerie meminta penjelasan.“Aku bilang keluar! Kau tidak mau melakukannya di sini, jadi keluar saja dan cari tumpangan pulang.”Sial! Sean benar-benar gila, bagaimana mungkin di setega itu.Valerie bergerak meraih rok span yang dilepaskan oleh Sean tadi, namun kalah cepat oleh pria itu. Sean meraih rok tersebut dan menyembunyikan pun dengan kemeja yang sebelumnya Valerie kenakan.Alhasil, Valerie benar-benar tidak ada harapan untuk tidak bertelanjang saat ini. Sean seakan memaksanya memilih untuk keluar dari mobil dalam keadaan bugil, atau menyerah dan tetap berada di mobil tetapi dia harus bercinta dengan pria itu.Sungguh! Itu bukan sebuah pilihan.“Apa sebenarnya maumu, Sean?” pekik Valerie tidak terima diperlakukan serendah ini.Bahkan matanya kini berubah berkaca-kaca dan siap menump

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   53. Sebuah Kenikmatan

    Sean mengangkat pinggang Valerie, membuatnya duduk di pangkuannya dengan kaki melebar di sisi tubuhnya. Tidak membuang waktu lama, Sean langsung menangkup wajah Valerie dan mulai mencium bibir yang setengah terbuka itu. Bahkan lidahnya memaksa menerobos masuk, menggoda lidah Valerie dan menautkannya dengan penuh nafsu.Valerie mendesah saat Sean dengan kuat menghisap bibir bawahnya. Saat tangan Sean mulai bergerak menelusuri bokongnya, Valerie mencengkeram kuat bahu pria itu.Valerie mendesah tak karuan. Kali ini ciuman Sean terasa berbeda, Valerie berulang kali tersedak akibat cumbuan yang terkesan brutal. Wanita itu berusaha keras mengikuti tempo ciuman Sean yang tak sabaran, tetapi dia hanya akan berakhir mendesah jika Sean dengan sesuka hati menghisap, menggigit dan menjilati seluruh isi mulutnya. Valerie benar-benar kewalahan mengikuti nafsu Sean yang begitu besar.“Akh ... Sean ....”Saat Sean menarik wajahnya sedikit menjauh, barula

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   54. Pagi yang Indah

    Mentari mulai muncul perlahan, mengintip di ufuk timur dengan semburat berwarna jingga. Denting jam berdetak seirama mengisi ruangan, gorden yang terbuka mengizinkan cahaya dan semilir angin masuk.Valerie mengerjap perlahan, berkedip-kedip untuk menyesuaikan cahaya yang mulai mengganggunya. Harum wangi yang begitu asing sukses membangunkan semua indranya.Perlahan-lahan Valerie mulai mengingat semuanya, dia yang hampir saja mati kelelahan semalam di mobil Sean. Bahkan rasa pegal di seluruh tubuhnya kini semakin mendominasi, bahkan ia meringis kesakitan saat bergerak sedikit saja.Sepertinya hukuman yang dijanjikan oleh Sean bukan omong kosong belaka. Sean dengan segala ucapannya yang tidak pernah diingkari. Sepertinya mulai sekarang, akan lebih baik tidak memancing amarah pria itu lagi. “Oh astaga, jam berapa ini?” tanya Valerie pada dirinya sendiri, setelah sadar kalau kemungkinan besar ini sudah menjelang siang.Valerie berg

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-10

Bab terbaru

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   188. Aku Pergi!

    “Kalian berdua berciuman! Kau membiarkan pria lain mencium dan menyentuh tubuh yang sudah menjadi milikku. Kau sangat-sangat menjijikkan di mataku!”Napas Sean berubah terengah-engah, dengan kasar ia lalu mendorong Valerie ke belakang dan membuatnya terbanting di kasur.Valerie masih berusaha menghindar, berusaha melepaskan diri dari tindihan tubuh Sean yang keras dan berat. Berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Sean yang kuat dan tanpa ampun. Tetapi pria itu terlalu kuat, terlalu marah. Bahkan Sean sama sekali tidak menyadari kalau perbuatannya yang begitu kasar sudah melukai dan menyakiti tubuh Valerie yang rapuh.Pria itu seperti kerasukan setan. Matanya menyala penuh kebencian ketika menatap ke arah Valerie. Dengan ketakutan yang amat sangat, Valerie masih berusaha memberontak dan turun dari ranjang. Tetapi Sean berhasil menangkapnya dan kembali membantingnya di ranjang dengan kasar, lalu menindihnya sekuat tenaga.Valerie mengernyit merasakan cengkeraman tangan Sean yang kas

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   187. Kau Menjijikkan!

    “Wanita murahan harus diperlakukan selayaknya wanita murahan pada umumnya!”Kata-kata Sean yang diucapkan dengan nada dingin dan ketenangan menakutkan itu seolah-olah bergaung di ruangan yang hening itu.Pria itu sudah berhasil melepaskan kemejanya dan membuka ikat pinggang celananya, lalu meletakkannya di atas nakas ujung ranjang. Ekspresi wajahnya tenang, namun kedua bola matanya memancar begitu dingin. Dan ketenangan pria itulah yang malah membuat Valerie gemetar takut.“P—please ... dengarkan aku dulu, Sean! Kau harus mendengarkan semuanya ....”Valerie masih mencoba membujuk pria itu agar mendengar penjelasannya, bukannya langsung menuduhnya seperti yang dia lihat. Namun, mendapati ekspresi wajah Sean, ia tahu semua usahanya tidak akan pernah berhasil.Sean terlalu marah, pria itu telah dibutakan oleh kemurkaannya.“Lepaskan kemeja yang kau kenakan, Valerie!” perintah Sean dengan nada datar.Wajah Valerie langsung berubah pucat pasi mendengar perintah yang dilontarkan oleh Sean d

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   186. Kepuasan

    “Sa—sakit ...” rintih Bara mengernyit ketika Amora mengusap luka di sudut bibirnya dengan kapas.“Sebenarnya apa yang kau lakukan? Kenapa Sean bisa semarah itu?” tanya Amora yang sejak tadi penasaran hal apa yang Bara lakukan sampai menyulut amarah Sean. Mereka berdua baru saja pulang dari rumah sakit setelah mengelabui Andre dan Shela untuk diberikan kepercayaan mengurus pria ini. Dan luka-luka yang ada di tubuh Bara akibat pukulan dari Sean sangat-sangat fatal, hidungnya patah dan tiga tulang rusuknya retak sehingga harus ditahan dengan sebuah perban. Belum lagi ditambah dengan luka lebam di seluruh tubuh dan wajah Bara yang membuatnya benar-benar terlihat memprihatinkan.Mata Bara bahkan sudah mulai membengkak membiru. Pukulan demi pukulan yang Sean layangkan benar-benar brutal.“Aku mencium wanita itu di hadapan Sean!” jawab Bara tanpa rasa bersalah sedikit pun, bahkan ia melontarkan kalimat itu dengan penuh kebanggaan.Bola mata Amora langsung melebar sempurna mendengar pengakua

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   185. Hinaan Dari Orang Dicintai

    “Sean, apa yang dikatakan pria itu semuanya bohong. Bahkan aku tidak mengenalnya dan dia pria gila!” Valerie berusaha menjelaskan ketika mereka sudah sampai di penthouse dan Sean masih menyeretnya dengan kasar memasuki kamar tidur mereka. Dan setelah membuka pintu, Sean langsung menghempaskan tubuh Valerie kasar ke tengah ranjang. “Dia berbohong, Sean!” Napas Valerie berubah tersengal putus asa mencoba meyakinkan Sean.Ingin rasanya Sean mempercayai perkataan Valerie bahwa Bara lah yang tengah berbohong. Hanya saja, bagaimana mungkin Bara bisa tahu siapa itu Valerie sehingga sengaja melakukan hal tersebut untuk mempengaruhinya. Jadi, justru Bara yang berkata benar dan Valerie berbohong.“Dia sama sekali tidak mengenalmu dan apa hubungan kita. Jadi, bagaimana mungkin dia berbohong?” tanya Sean datar, dengan tangannya yang bergerak membuka kancing kemejanya satu persatu.“Dia berbohong, percayalah padaku! Kami tidak berpapasan di luar seperti perkataannya, justru dialah yang masuk ke

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   184. Apa Salahnya?

    “Apa yang kau lakukan pada istriku, sialan?” teriak Sean dengan amarah yang menggebu-gebu.Sean sengaja memberitahukan kepada Bara siapa sebenarnya Valerie. Dia bukan karyawan biasa di perusahaan ini, melainkan wanita itu sudah menjadi istrinya. Jadi, bagaimana mungkin Bara berani melakukan hal tak senonoh seperti apa yang dilihatnya barusan pada Valerie.Untuk melampiaskan amarahnya yang begitu menggebu-gebu, Sean terus menyarangkan pukulan demi pukulan yang membuat Bara kewalahan dibuatnya.“Mana aku tahu, Sean! Perempuan ini sendiri yang menawarkan diri padaku. Jadi, kenapa aku harus menolaknya?” balas Bara dengan nada terbata-bata, merasa kesakitan dan nyeri di seluruh tubuhnya akibat pukulan Sean yang tidak main-main.Meskipun kemarahan Sean sudah meluap-luap padanya, tetapi tetap saja Bara memancing amarah pria itu untuk semakin menjadi-jadi. Bukan tanpa alasan ia melakukan semua ini, tentu saja ia harus menyelamatkan pernikahan Amora. Meskipun ia benci setengah mati pada pria d

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   183. Aksi Bejad Bara

    Para kolega bisnisnya akhirnya pulang juga, rapat akhirnya selesai. Dan semuanya berjalan sesuai keinginannya, dengan kata lain agenda rapatnya sukses besar.Hanya saja entah kenapa ia tidak bisa merasa lega, padahal yang dia nanti-nantikan akhirnya berhasil. Seakan ada sebuah kekhawatiran yang melandanya, dan membuatnya kalut luar biasa.Bahkan ia tidak bisa fokus mengikuti rapat ini, dan ia hanya mempercayakan semuanya kepada sekretarisnya. Ia hanya menjadi pengamat, sekaligus jika dimintai pendapat tetapi ia tidak turun tangan langsung untuk mempresentasikan hasil rapat tersebut.“Ada apa sebenarnya? Kenapa seperti ada beban berat yang mengganjal di dalam hatiku, padahal semuanya berjalan sesuai keinginan.”Sean berbisik pada dirinya sendiri, mempertanyakan kegundahan yang ia rasakan saat ini.‘Kau tahu kenapa?’ tanya balik suara hatinya.“Ah ya, aku tahu mengapa.”Sean mengakuinya.Semuanya tentu saja karena satu nama. Sebuah nama yang akhir-akhir ini begitu mempengaruhinya. Seora

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   182. Help Me!

    “Ba—bara?”Valerie mengucapkan nama itu dengan kepala yang terus berpikir keras. Ia tidak tahu siapa pria di hadapannya, bahkan tidak tahu menahu apa gerangan yang membuatnya memasuki ruangan Sean tanpa bersama pria itu.“Apa Anda mencari Sean? Dia tengah ada rapat penting,” ucap Valerie memperingatkan, kalau-kalau pria di hadapannya ini datang mencari Sean.Bara tersenyum miring kemudian Mengangguk. “Hmm ... Sean sendiri yang memintaku untuk menunggunya di sini,” jawabnya dengan santai sambil bergerak mendekati Valerie yang tidak jauh dari tempatnya.Seketika suasana berubah jadi canggung, Valerie merasa tidak enak jika hanya berduaan dengan pria asing di dalam ruangan tertutup ini. Bahkan dia takut Sean akan salah paham kepadanya meskipun ia tahu tidak mungkin dirinya melakukan sesuatu yang tidak akan disukai oleh suaminya tersebut.“Ah, benarkah? Sebelumnya Sean tidak memberitahuku kalau akan ada temannya yang akan datang,” balas Valerie kembali dengan nada kikuk.Seketika ia meras

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   181. Pria Asing

    “Aku tinggal di sini tidak apa-apa, kan?”Sean dan Valerie saat ini sudah berada di ruangan CEO perusahaan ini. Sean sudah bersiap-siap untuk menghadiri rapat, tetapi rasanya berat jika harus meninggalkan Valerie seorang diri di ruangannya.Valerie memberikan anggukan kecil. “Iya, Sean. Ini sudah yang ketiga kalinya kamu berpamitan tetapi belum juga pergi,” jawab Valerie sembari terkekeh.Terlihat sekali bukan dirinya yang berat dibiarkan seorang diri di dalam ruangan luas dan megah bercampur maskulin itu. Melainkan Sean sendiri yang seakan enggan untuk meninggalkannya, padahal Valerie sama sekali tidak keberatan.“Apa kau yakin? Aku takut jika kau kenapa-kenapa di sini tanpa aku, Valerie,” ucap Sean kembali dengan nada nelangsa.Valerie kembali terkekeh. “Tidak apa-apa, Sean. Aku baik-baik saja. Lagi pula, ini adalah perusahaan yang di dalamnya banyak manusia. Kalaupun ada apa-apa, aku bisa meminta tolong pada mereka. Dan juga durasi rapat itu tidak memakan waktu selama berhari-hari

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   180. Gosip-Gosip

    Semua mata hanya tertuju pada dua sejoli yang baru saja memasuki pintu gedung perusahaan Kyler Group. Bagaimana tidak, CEO dari perusahaan mereka kini menggandeng seorang wanita yang ia ketahui adalah salah satu karyawan di perusahaan ini.Valerie yang menyadari tatapan itu seketika merasa tidak nyaman, dia segera menjauh agar kemesraan yang diperbuat oleh Sean tidak terlalu jelas. Namun, bukannya Sean membiarkan Valerie menjauh darinya dia justru meraih pinggang Valerie dan memeluknya. Setelah itu ia kembali menghela Valerie memasuki perusahaannya tanpa peduli dengan tatapan penasaran dari para karyawan yang kebetulan ada di sana dan melihat kedatangannya.“Sean, lepaskan aku!” pinta Valerie dengan nada berbisik, sembari berusaha menjauhkan tangan Sean dari pinggangnya.Namun bukannya melepaskan pelukannya sesuai permintaan Valerie, Sean justru semakin mengeratkannya. Ia lalu menunduk dan menatap Valerie tidak suka. “Memangnya ada yang salah?”Sean mengatakan kalimat itu dengan nada

DMCA.com Protection Status