Share

Hari Naas Angel

Penulis: Parikesit70
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-14 19:55:50
Tito yang terus memaksa Angel dengan memeluk erat tubuhnya, tidak dapat melepaskan diri dari lelaki itu. Hingga pada saat Tito kembali mencium bibir Angel, dan mengulumnya dengan hasrat yang tinggi, membuat Angel hanyut ke dalam buaiannya, manakala tangan nakal Tito mulai meraih dua buah gundukan kenyal di dadanya.

Tito dengan sigap telah membuka pakaian dan Bra Angel, sehingga ia dengan leluasa memainkan kedua gundukan besar dengan memilin puting yang berwarna coklat kemerahan. Kini, bibir Tito beralih ke bagian gundukan putih milik Angel.

Helaan napas keduanya dalam hasrat yang kian mulai berpacu membuat Angel meraih batang kenikmatan Tito yang masih terkunci rapat dalam resletingnya, walaupun tidak dapat di pungkiri, kalau batang kenikmatan milik Tito telah bangun pula.

ketika tangan Tito kembali menggerayangi belahan paha Angel, sebuah erangan terdengar dari bibir sensualnya.

“Ouuwhh...Oooh...,” desah Angel ketika Tito kian bernafsu memberikan sensasi padanya.

Tito melihat kedu
Parikesit70

Hai pembaca RWP 🌺yang baik hati🙋‍♀️❤ Terima kasih telah membaca RWP🌺 Ditunggu terus yaa kelanjutannya👣👣 Please... bantu komentarnya ✍️✍️✍️✍️✍️ Trims untuk tanda love❤❤❤❤❤ , trims untuk bintang5nya 💫💫💫💫💫dan votenya💎💎💎💎💎 Terima kasih banyak...🙏🙏🤝 Jaga kesehatan terus yaa💪👍🤩😍😘

| Sukai
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rahasia Wanita Pemikat   Sebuah Kata Maaf

    Angel sampai di rumah ketika jam makan siang. Ia masuk ke dalam rumah dan terlihat Andini sedang berada di ruang keluarga tersenyum ke arah Angel yang telah masuk ke ruang keluarga. “Ayo kita makan siang dulu, mama sengaja menunggu kamu untuk bisa makan siang bersama,” perintah mama berjalan ke meja makan. “Ya Maa, Angel taruh tas dulu.”Angel berjalan ke kamarnya untuk menaruh tas, kemudian ia keluar dari kamar dan berjalan menuju meja makan. Mereka pun menikmati makanan siang bersama tanpa berbicara. Selesai makan siang, mama bertanya pada Angel, “Bagaimana pekerjaan kamu disana? Apa semua lancar-lancar saja?” “Semua lancar-lancar saja koq Maa, hmmmm maaf Ma, Angel ingin istirahat dulu, nanti kita cerita lagi,” ucap Angel. Lalu, Andini pun berkata pada Angel.“Ngel, nanti tante Yuni akan jalan sama mama, apa kamu akan ikut?” “Enggak Ma, biar mama sama tante Yuni aja cuci mata, hehehehe,” jawab Angel meninggalkan Andini yang masih berada di ruang makan. Sesampai di kamar, Angel

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-15
  • Rahasia Wanita Pemikat   Eyangku Kaya Raya

    Andini yang telah memperbaiki hubungan baik dengan pamannya, akhirnya baru mengetahui, kalau kakak sepupunya Prayoga menderita penyakit kanker. Lalu mereka berencana untuk menjenguk Prayoga bersama, selesai mereka berbincang-bincang. “Din, dimana anak kamu kerja?” tanya Anggara pamannya. “Om sekarang ini, Angel baru saja berhenti bekerja,” jawab Andini pada Anggara. “Angel, apa kamu mau bekerja di Bank, Nak?” tanya Anggara dengan penuh kasih sayang, dengan menggenggam tangan cucu yang baru dilihat dan dikenalnya. Angel yang ditanya tentang pekerjaan yang ditawarkan oleh Eyangnya, hanya mengangguk, dengan mata berbinar. “Kalau bagaimana, besok Angel ikut sama Eyang pergi ke Bank, nanti Eyang akan bicara pada bagian HRD.” “Tapi Eyang, nanti saya di bagian apa?” tanya Angel. “Sayang, kamu bisa di bagian mana pun, sesuai keinginan kamu, dan lebih baik kamu mulai belajar di setiap bagian,” ucap Anggara. “Dini, menurut paman, lebih baik Angel kuliah lagi untuk memperdalam ilmu perban

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-19
  • Rahasia Wanita Pemikat   Awal Langkah Angel.

    Andini yang mendengar pertanyaan dari Anggara hanya terdiam. Ia merasa kelepasan ketika bercerita tentang beberapa kejadian yang telah dialami oleh mereka berdua. Lalu Andini dan Angel saling berpandangan satu dan lainnya. Karena Andini ataupun Angel tetap diam membisu, membuat Anggara kembali menanyakan perihal yang tadi ditanyakan. Kemudian Andini membuka pembicaraan pada pamannya, “Om, untuk saat ini, kami tidak ingin mengatakan apa pun, mungkin esok atau lusa, kami akan ceritakan hal yang terjadi pada kehidupan Dini.” “Din, kenapa kamu enggak katakan saja masalahmu sekarang? Apa bedanya kamu katakan saat ini dan esok hari?” tanya Anggara. “Om, kami tidak bisa membebankan semua masalah kami pada om, apalagi saat ini om juga sedang menghadapi masalah cukup berat dengan penyakit mas Yoga.” Setelah mendengar alasan Andini, akhirnya Anggara memaklumi keinginan keponakannya. Setelah itu, Andini, Angel dan Yuni berpamitan untuk kembali ke rumah mereka. Terlihat Anggara berat hati un

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-22
  • Rahasia Wanita Pemikat   Hari Pertama bersama Eyang

    Angel sampai di rumah Anggara sekitar jam delapan kurang. Ia langsung masuk ke dalam rumah tersebut. Di lihat Anggara sedang sarapan pagi. Angel berjalan menuju ruang makan. “Selamat pagi Eyang,” sapa Angel. “Pagi Angel, mari bareng sarapan,” ajak Anggara pada Angel yang telah duduk di ruang makan. “Angel sudah sarapan, mama selalu masak di pagi buta, jadi setiap hari sudah pasti Angel sarapan di rumah.” Mendengar kata-kata Angel, Anggara hanya mangut-mangut sambil menikmati sarapan pagi. Anggara tersenyum, karena ia yang sudah tahu dan mengerti dengan kebiasaan Andini dari dulu adalah bangun pagi. Dan dari dulu memang Andini senang dengan masak memasak. Melihat Anggara tersenyum ketika sedang menikmati makanan, Angel pun bertanya. “Eyang koq tersenyum-senyum seperti itu, memang ada yang di ingat tentang mama waktu kecil ya?” Anggara melihat ke arah Angel, dengan mengelap bibirnya dengan serbet kecil yang ada disisi meja, minum air putih, lalu ia bercerita tentang masa kecil And

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-27
  • Rahasia Wanita Pemikat   Rumah Sakit & Pekerjaan Baru

    Andini dengan telaten menyuapi Yoga, hingga makanan yang ia bawa sisa sedikit saja. Selesai menyuapi, Andini mengelap bagian bibir Yoga dari sisa makanan. Terpancar rasa bahagia di mata Yoga, karena ada yang mengurusi dirinya. “Sekarang, minum obat ya mas,” pinta Andini dengan membawa beberapa butir obat yang telah diberikan oleh perawat.Setelah meminum obat, kembali Prayoga merebahkan tubuhnya ke tempat tidur. Dan Andini kembali duduk di sebuah kursi dekat tempat tidur Prayoga. “Din, kamu jangan pulang dulu ya...,” ucap Yoga memandang Andini. “Ya mas, aku nanti pulang sore, katanya Angel dari kantor akan langsung ke Rumah Sakit.” “Din, apakah kamu pernah bercerita tentang aku pada Angel?” tanya Prayoga. Andini yang mendengar kata-kata Prayoga, seketika wajahnya berubah. Ia terlihat tertunduk, lalu berkata, “ tidak mas.” “Din...., apa tidak bisa kamu katakan pada Angel tentang kebenarannya?” tanya Prayoga. Mendengar Yoga terus menanyakan hal yang sama, Andini yang tadi duduk di

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-29
  • Rahasia Wanita Pemikat   Bahan Gosip Kantor

    Andini yang sedang beristirahat dengan merebahkan tubuhnya di sebuah sofa di ruang perawatan terkejut ketika ponsel yang diletakkan di meja bergetar, sekilas ia memandang ke arah ponsel yang bergetar dengan bermalas-malasan. Kemudian ia duduk, melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. ‘Hemmm, sudah jam dua siang,’ gumamnya dalam hati. Kemudian di raih ponselnya, dan ia mengecek sebuah pesan masuk. Dilihat pesan dari sahabatnya, Yuni. [Pesan dari Yuni : Din, lagi dimana? Tadi aku ke rumahmu, tapi kosong]Setelah membaca pesan singkat dari Yuni, segera Andini keluar dari ruang perawatan Yoga lalu menghubungi Yuni, sahabatnya. “Yuni..., Sorry aku lupa kasih tahu kamu, kalau hari ini aku di Rumah Sakit, nungguin mas Yoga,” ucap Andini lewat sambungan ponselnya. “Iya enggak kenapa Din, gimana kondisi mas Yoga?” tanya Yuni. “Kondisi mas Yoga saat ini masih sama, tadi aku bertemu dengan Dokter yang menanganinya, syukurnya stadium kankernya mas Yoga itu baru awal Yun, d

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Rahasia Wanita Pemikat   Kegalauan hati Andini

    Seluruh mata karyawan karyawati yang pertama kali melihat Angel, memandangnya ketika ia telah di lobby bersama Anggara dan seorang ajudan yang sedang menunggu mobil untuk membawa mereka pulang. Angel dengan rambut yang disanggul mirip dengan karyawati Bank pada umumnya, memperlihatkan tatto kupu-kupu kecil yang ada di belakang tengkuk leher jenjangnya dengan balutan baju dalaman katun berkerah besar berwarna coklat muda dipadukan dengan setelan blazer tanpa kerah berwarna cream soft. Dan bawahan rok span dengan belahan pendek serta sepatu high heels tinggi 5inci.Wajah cantiknya membuat ia terlihat membuat iri semua yang memandangnya. Bagaimana tidak? Ia gadis belia, cucu dari sebagian saham Bank Swasta yang cantik jelita. Dan ramah terhadap semua yang menyapanya, nyaris mendekati kesempurnaan dirinya. Tetapi tidak semua orang tahu tentang semua yang terjadi dalam kehidupan dirinya selama ini. Karena memang sebagian dari kita biasanya hanya memandang hal yang terlihat pada kasat mat

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Rahasia Wanita Pemikat   Kesibukan di Pagi Hari

    Seperti hari-hari yang lalu, Andini selalu melakukan aktivitasnya sebagai seorang ibu rumah tangga yang baik. Di pagi ini, dirinya telah membuatkan sarapan untuk putrinya dan makanan untuk dibawa ke Rumah Sakit. Hari ini ia masak sop ayam kampung. Karena rencananya hari ini ia akan ke Rumah Sakit untuk mengurus beberapa surat hasil medical check-up dari Prayoga yang akan di bawa ke Rumah Sakit di Singapura sesuai dengan permintaan pamannya lewat hubungan telepon semalam. “Pagi Maa,” sapa Angel masih dengan pakaian tidurnya menyambangi Andini yang tengah menikmati secangkir kopi dengan sepotong ubi goreng. “Pagi...., apa kamu ingin teh hangat?” tanya Andini melihat ke arah putri cantiknya.Angel dengan manja mengangguk tanda setuju, kemudian ia duduk di kursi makan. Sedangkan Andini berjalan menuju dapur untuk membuatkan Angel segelas teh manis hangat. “Maa....jangan terlalu manis, karena kan Angel sudah manis,” ujar Angel sambil tersenyum ke arah Andini yang tersenyum mendengar ban

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-01

Bab terbaru

  • Rahasia Wanita Pemikat   Restu Anggara Membuka Rahasia

    “Angel.., katakan pada papa, bagaimana cara papa bisa menebus segala kebodohan yang selama ini papa lakukan? Katakan sayang,” ucap Prayoga dengan masih menggenggam tangan putrinya dan sesekali diciumnya.“Papa.., jangan berkata seperti itu, semua itu juga bukan kesalahan papa semata. Angel minta, sembuhlah dari sakit dan jangan tinggalkan saya lagi, hanya karena penyakit itu,” ucap Angel disela tangis bahagianya karena mempunyai seorang papa yang sangat lembut dalam bertutur kata.Setelah saling sama-sama melepaskan kerinduan atas rasa kasih sayang yang telah lama tidak pernah mereka rasakan satu dan lainnya. Prayoga pun mengajak Angel untuk ke rumah dan menemui mamanya dan Eyangnya. Setelah itu mobil Prayoga pun keluar halaman dan usai mengunci semua pintu dan menggembok pintu pagarnya, Angel pun masuk ke mobil Prayoga. Lalu mobil pun berlalu dari rumah Andini menuju rumah Anggara dengan membawa penerus tunggal kejayaan dan kekayaan bagi keluarganya.Sepanjang perjalanan m

  • Rahasia Wanita Pemikat   Putri Kesayangan Prayoga

    Taxi yang membawa Andini berhenti pada sebuah rumah megah dengan cat berwarna putih. Pada bagian ke rumah megah bercat putih dengan dua orang satpam yang berjaga di pos penjagaan. Dan Andini yang sudah terbiasa ke rumah itu sejak enam bulan ini telah sangat dikenal oleh satpam yang bertugas disana.“Silakan masuk Bu Dini,” seorang satpam membukakan pintu gerbang itu.Andini berjalan menuju rumah mewah itu dari pos penjagaan depan naik menyusuri sebuah rumah megah dimana seperti biasa jalan menuju teras dari rumah mewah itu berisi beragam tanaman yang sangat tertata dan sangat asri. Hingga sampai akhirnya ia berada pada beberapa anak tangga yang ia lewati untuk sampai menuju teras.“Eeh.., Bu Andini..,” sapa seorang pembantu rumah tangga di rumah itu, “Ditunggu yaa bu, saya beritahu pak Prayoga,: ucapnya meninggalkan Andini yang berada di ruang tamu dan duduk pada sofa panjang.Sesaat kemudian, Prayoga keluar dengan tersenyum manis pada Andini yang terlihat menatapn

  • Rahasia Wanita Pemikat   BAB 62 : Tabir Papa Angel

    Kepulangan Andini ke Indonesia sebelum dua minggu membuat kebahagiaan untuk Angel dan Anggara. Hari ini sekitar jam sembilan pagi mereka menjemput Andini dan Prayoga di bandara. Satu jam sebelum kedatangan mereka, Anggara yang mempunyai kartu VIP dapat menunggu kedatangan mereka di ruang tunggu VIP.Satu jam kemudian, pesawat yang membawa Andini dan Prayoga telah mendarat dengan selamat, dan itu diketahui dari pesan yang dikirimkan oleh Andini ke Angel. Lalu Anggara berkata, “Kita tunggu lagi sekitar empat puluh menit, karena mereka harus ke bagian imigrasi dan mengambil barang-barang.”Angel ingin sekali bercerita pada Andini mengenai beberapa kejadian yang menimpa sejak kepergiannya, hingga menunggu satu jam serasa berabad – abad. Begitu banyak pertanyaan yang berkecamuk di hatinya. Walau kedua kakaknya, tetap mengasihi dirinya. Tetapi kepastian atas papa kandungnya tetap menjadi keingintahuannya. Apalagi penghinaan yang telah dilakukan oleh Jody, yang

  • Rahasia Wanita Pemikat   Bukan Papa kandungku

    Sekitar jam enam pagi Angel telah terbangun dari tidurnya. Seperti biasa ketika ada mamanya, ia selalu membantu Andini di dapur. Tetapi di pagi ini, ia melakukan tugas di dapur seorang diri. Ia hanya memasak beberapa makanan instan yang telah di beli oleh Andini, sebelum berangkat ke Singapura. Angel membuka persediaan makanan yang ada di dalam kulkas. Hari ini ia ingin sarapan dendeng sapi, jadi baginya cukup untuk menggorengnya saja. Untuk menanak nasi, ia hanya perlu mencuci beras dan menaruhnya dalam Rice cooker. Kini ia sedang membuat air panas untuk menyeduh secangkir kopi. Dan kebiasaan barunya ini, ia lakoni sejak menemani Anggara ketika menikmati secangkir kopi di kantor. Aroma kopi yang di seduh Angel, menggugah selera untuk segera menyesapnya. Angel pun duduk di kursi makan dengan secangkir kopi hitam yang telah diseduh dengan air mendidih, ditemani dengan tiga iris kue lapis legit kesenangannya. Kini ia menyesap secangkir kopi dengan lamunannya pada beberapa peristiwa y

  • Rahasia Wanita Pemikat   Obat Ketenangan Batin

    “Selamat Sore...Bu Angel,” sapa Santi yang telah masuk ke ruangan Angel. “Silakan duduk, Ibuu,” sambut Angel dengan ramah. Setelah Santi duduk di kursi tamu, pada ruangan Angel, mereka mulai berbicara satu sama lain, mengenai beberapa tempat kuliner miliknya yang telah tutup, dan itu semua disebabkan oleh Tito, yang terjerat oleh seorang janda beranak dua. Disana Santi, mulai menangis, mencurahkan segala perasaannya. “Bu Angel..., saya minta maaf atas kekasaran saya sama ibuu, pada saat itu, seharusnya saya yang marah dengan suami saya, bukan dengan ibuu, saya sungguh malu, sudah menghina ibu seperti itu,” ujar Santi dengan kepala tertunduk malu dan linangan air mata yang membasahi pipinya. “Bu Santi, semua itu sudah berlalu..., sudah jangan ibu pikirkan lagi, saya juga punya salah sama ibu. Semua orang, enggak ada yang sempurna. Jadi mari kita lupakan saja semuanya,” dengan lemah lembut Angel berkata-kata pada bu Santi, dan memberikan tissue untuk membasuh air matanya. “Buu, kema

  • Rahasia Wanita Pemikat   Hubungan Kakak - Adik

    Mobil yang membawa mereka berempat tiba di kantor tepat pukul 11 siang. Mereka masing-masing berjalan menuju lift dengan sesekali mengobrol. Lalu, Nina berkata pada Angel sebelum memasuki pintu lift, “Bu..., itu suaminya kan kecelakaan waktu sama cewek lain..., kasihan sekali bu Santi itu, kalau saya mah... udah saya ceraikan itu suaminya.” “Ooh...begitu,” ucap Angel ketika mereka baru saja masuk ke dalam lift menuju lantai masing-masing. “Lagian..., ibu Santi juga sih..., enggak merawat dirinya, liat tubuhnya sampai gembur seperti itu, kalau saya...., udah joging tiap hari biar cepat kurus,” Nina kembali bergosip ketika ada di dalam lift dan Angel hanya mendengarkan celotehnya sambil memainkan ponsel yang di pegangnya. “Daag..., saya duluan yaa..., terima kasih untuk kerja samanya. Good Job,” ujar Angel sambil keluar dari lift dan tersenyum ke arah mereka yang beda satu lantai. Angel melangkahkan kakinya menuju ruang Anggara, karena ia ingin membicarakan masalah kebijakan yang tel

  • Rahasia Wanita Pemikat   Pertemuan tak Terduga

    Angel yang dengan sengaja mengabaikan telepon Jodi, walau berulang kali Jodi menghubunginya, namun tidak sekalipun ia bergeming untuk menjawab panggilannya. Berulang kali ada panggilan masuk ke ponselnya. Setelah itu, panggilan masuk pada ponselnya berhenti. Angel pun tertawa dalam hati, ‘Hahahaha...akhirnya bosen juga dia hubungi aku...’ Mendekati kantornya, sebuah nada bip pesan masuk terdengar dari ponselnya. Angel melihat ponselnya, dan ternyata, papanya Jodi mengirimkan pesan, dengan malas-malasan ia membaca pesan yang telah ia buka, persis sampai di sebuah gedung kantor. “Terima kasih pak...,” ucap Angel pada sopir Anggara dengan membuka pintu mobil dan keluar berjalan menuju pintu lobby. Sesampai di lobby, Angel bertemu dengan beberapa staf yang telah aktif dengan kesibukannya masing-masing. Beberapa di antaranya menyapa dirinya, “Selamat pagi...Bu.” Angel menjawab beberapa staf yang menyapanya dengan menganggukkan kepala dan berkata, “Pagii....” Sesampai di depan lift, ia

  • Rahasia Wanita Pemikat   Mama & Om Yoga

    Hari ini Andini bangun lebih awal. Selain ia menyiapkan sarapan pagi untuk Angel, ia juga akan membuat sarapan untuk Prayoga yang rencananya akan menjemputnya. Mereka akan bertolak ke singapura sekitar jam sembilan pagi, sesuai dengan tiket yang telah ia pegang. Sesaat ia menghela napas panjang, mengingat makan bersama mereka kemarin petang. Ingin rasanya ia mengatakan pada Angel, kalau papanya bukanlah papa yang selama ini hidup bersamanya. Hanya saja, keadaan tidak memungkinkan ia mengatakan hal yang sesungguhnya.“Maa...mama...,” panggil Angel. “Yaa...Ngel, mama di sini,” jawab Andini yang berada di ruang tamu, duduk dalam gelap. Karena Andini sengaja tidak menyalakan lampu ruang tamu. “Looh, koq mama duduk disini, gelap-gelapan pula..., bukannya mama harus siap-siap?” tanya Angel yang sudah berada di ruang tamu dan ikut duduk di salah satu kursi. “Mama sudah menyiapkan semuanya, nanti jam tujuh, mama mandi.” “Memang mama udah masak untuk sarapan?” tanya Angel lagi pada Andini

  • Rahasia Wanita Pemikat   Sebuah Tanda Tanya

    Sekitar pukul tiga sore Andini pulang ke rumah. Dilihat mobil Andy masih berada di depan pagar rumahnya. Setelah masuk ke rumah, di lihat Andy tengah menonton televisi di ruang keluarga. “Maaf yaa Andy, tante baru balik ke rumah, soalnya tadi tante mampir beli persediaan makanan untuk Angel,” ujarnya sambil melangkah ke dapur. Di dapur, Andini membuka belanjaan yang tadi dibelinya. Ia sengaja membeli beberapa jenis makanan yang bisa di makan oleh Angel. Karena ia tidak ingin putrinya, kelaparan saat ia tidak di rumah. “Angel...Angel..., coba kamu kemari,” panggil Andini meminta Angel untuk membantu ia memasukkan makanan yang ia beli. Angel yang telah berada di dapur, langsung memasukkan beberapa jenis makanan yang dibeli mamanya. “Banyak amat beli bahan makanan Maa, memangnya mau dibawa juga?” tanyanya. “Mama sengaja belanja makanan dan beberapa camilan untuk kamu, jadi pas mama enggak di rumah, kamu tinggal masak nasi aja, karena itu, mama beli sosis, abon, nugget.” “Mama...mam

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status