Share

Bab 22.

last update Last Updated: 2025-01-29 11:58:04

Kakinya terasa lemas perlahan tub uh Riska merosot terduduk di samping papahnya yang baru saja menghembuskan nafas terakhirnya.

"Pah, bangun Pah!" raung Riska sambil menggoyang-goyang tub uh papahnya. Namun pak Ardi hanya diam dengan mata telah terpejam sempurna.

"Jangan tinggalkan Riska, Riska janji tidak akan mengulanginya lagi! Papah, ayo bangun!" Riska meraung-raung berharap Papahnya akan terbangun dari tidur panjangnya. Namun Pak Ardi hanya diam dengan mata terpejam sempurna. Sekeras apapun Riska berteriak sama sekali tidak bisa membangunkan Pak Ardi dari tidur panjangnya. Semua sudah terlambat kini tinggallah penyesalan.

***

Seolah semesta mendukung rencana Ayra, Bi Asih berpamitan pulang karena anaknya sedang dirawat di rumah sakit.

"Non, Bibi izin pulang dulu. Anak bibi sedang dirawat di rumah sakit." pamit Bi Asih kepada Ayra setelah mendapat telepon bahwa anaknya sedang dirawat di rumah sakit.

"Iya Bi, semoga anak Bibi cepat sembuh! Ini ada sedikit uang untuk membeli buah bu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rahasia Suamiku    Bab 23

    "Kenapa aku nggak kepikiran untuk mengecek cctv?" batin Arland setelah memutuskan sambungan teleponnya.Arland mulai mengecek cctv melalui hp-nya. Dia melihat ketika Bi Asih berpamitan pulang kepada Ayra."Jadi Bi Asih sedang pulang? Ayra sama sekali nggak bilang kepadaku." gumam Arland tanpa mengalihkan pandangannya dari layar hp-nya.DEGArland terkejut mengetahui cctv di belakang rumah serta di depan gudang mati."Apa yang sebenarnya terjadi?" batin Arland merasa heran.Hingga akhirnya pandangan Arland menangkap sosok Ayra keluar melalui pintu belakang, setelah itu dia tidak melihatnya lagi."Jadi Ayra pergi ke ...." Arland beranjak dari duduknya dengan langkah cepat berjalan menuju gudang."Benar dugaanku Ayra pasti berada di ruang bawah tanah." batin Arland setelah melihat pintu menuju ruang bawah tanah terbuka.Mendengar suara kaki melangkah semakin mendekat ke arahnya, Arland menoleh ke belakang. Terlihat Mark berjalan dengan cepat ke arahnya."Mark, sepertinya Ayra berada di r

    Last Updated : 2025-01-30
  • Rahasia Suamiku    Bab 24.

    Pandangannya fokus pada leher Ayra yang dipenuhi dengan tanda kissmark hasil karyanya. Dia kembali mengukir senyum tipis di bibirnya, ada perasaan bangga dalam dirinya.Arland melingkarkan kalung berlian the hope diamond ke leher Ayra."Ayra, kamu nggak akan meninggalkan mas, 'kan?" Arland bertanya menatap sendu wajah Ayra sambil menyelipkan beberapa helai rambut ke belakang telinganya. Ayra yang sudah tertidur tentu saja tidak mendengarnya.Arland ikut merebahkan tub uhnya di samping Ayra, meletakkan salah satu tangannya di bawah leher Ayra sedangkan tangan yang lainnya menarik pinggang Ayra agar merapat dengannya. Dia memeluk Ayra dengan erat.Pagi hari Ayra bangun dari tidurnya, menahan rasa sakit di sekujur tu buhnya. Dia merasa lega ketika menoleh ke samping, tidak ada Arland di sampingnya. Apa yang dilakukan oleh Arland tadi malam masih terekam jelas di otaknya. Bukan hanya fisiknya yang terluka, batinnya juga ikut terluka.Dengan hati-hati Ayra turun dari ranjang sesekali merin

    Last Updated : 2025-01-31
  • Rahasia Suamiku    Bab 25.

    Ayra tampak terkejut mendengar ucapan Arland, seketika menunduk dengan jantung berpacu tidak karuan. Berulang kali menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan, berusaha menenangkan dirinya sendiri."Mas Arland sepertinya sangat marah kepadaku?" batin Ayra asal menebak melihat Arland pergi begitu saja tanpa pamitan kepadanya. Ada rasa bersalah di hatinya, namun di sisi lain dia juga merasa lega karena Arland sudah pergi dari rumah.Setelah kepergian Arland, Ayra segera membereskan meja makan kemudian masuk ke dalam kamarnya. Seikat bunga mawar yang tergeletak di atas nakas menarik perhatiannya. Ayra segera mengambilnya lalu mengamatinya."Jadi hari ini merupakan anniversary pernikahanku dengan Mas Arland yang kedua. Pantas saja tadi malam Mas Arland sangat marah." gumam Ayra teringat dengan kemarahan Arland tadi malam, setelah membaca notice yang terselip di seikat bunga tersebut lalu meletakkan kembali di atas nakas.Ayra masuk ke dalam kamar mandi melepaskan s

    Last Updated : 2025-02-01
  • Rahasia Suamiku    Bab 26

    Ayra hanya tersenyum kecut mendengarnya, setitik air matanya menetes di kedua pipinya teringat dengan pengkhianatan yang dilakukan oleh Arland. Apa yang dilakukan oleh Arland tadi malam juga masih meninggalkan luka yang masih terasa sakit sampai detik ini.Arland mengerutkan keningnya merasa heran melihat Ayra meneteskan air matanya."Sayang, kenapa menangis!""A ... ku terharu Mas." jawab Ayra berbohong berusaha tersenyum ke arah Arland.Seulas senyum tipis terbit di bibir Arland mendengar ucapan Ayra. Tangannya terulur meraih dagu Ayra, dengan gerakan cepat menyatukan bibirnya dengan bibir Ayra lalu memangut nya lembut.Ayra terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Arland, teringat kejadian tadi malam. Tangannya terulur berusaha mendorong dada Arland agar melepaskan tautan bibirnya."Sayang, jangan tinggalkan mas apapun yang terjadi. Mas sangat mencintaimu!" pinta Arland setelah melepaskan tautan bibirnya lalu mengecup kening Ayra dalam waktu yang cukup lama.Ayra hanya memutar bola

    Last Updated : 2025-02-02
  • Rahasia Suamiku    Bab 27

    "Jangan-jangan Mas Arland sudah merencanakan semua ini, menjual ku kepada pemilik restoran agar bisa bersenang-senang dengan Riska. Benar-benar suami dzalim." monolog dalam hati memegang sendok dan garpu dengan kuat, menahan emosi dalam dirinya."Sayang, makan yang banyak! Melayani pemilik restoran juga butuh tenaga." Ayra semakin geram mendengar ucapan Arland."Kenapa Mas melakukan semua ini kepadaku? Jika Mas ingin menikah dengan Riska aku tidak akan menghalanginya, aku hanya minta satu hal kepada Mas yaitu menceraikan ku!" Ayra menegaskan dengan emosi menggebu-gebu dadanya naik turun, matanya berkaca-kaca bahkan setitik air matanya sudah ada yang menetes di kedua pipinya."Ayra, kita ke sini untuk makan bukan untuk marah-marah!" ujar Arland mengingatkan tanpa merasa bersalah sedikitpun."Tapi kenapa Mas melakukan semua ini kepadaku?" desak Ayra membiarkan buliran-buliran bening mengalir deras di kedua pipinya."Sayang, habiskan dulu makanannya! Menangis juga butuh tenaga." Ayra me

    Last Updated : 2025-02-03
  • Rahasia Suamiku    Bab 28

    Beberapa orang yang melihatnya hanya berbisik-bisik setelah mendengar ucapan Riska. Sehingga mereka berpikir Ayra merupakan wanita mura han seperti yang dikatakan oleh Riska. Tentu saja tidak ada yang mau membantu Ayra, mereka justru ikut menghinanya.Mark yang baru datang seketika terkejut melihat Ayra duduk di atas lantai sambil menutupi kedua telinganya, air matanya mengalir deras di kedua pipinya. Tidak jauh darinya terlihat Riska tertawa puas. Beberapa orang yang berada di sekitar mereka tampak berbisik-bisik menjelek-jelekkan Ayra."Nona Ayra!" Teriak Mark, semua orang terdiam setelah mendengarnya begitu juga dengan Riska."Mark, kenapa dia bisa ada di sini?" batin Riska terlihat khawatir."Bubar semuanya!" bentak Mark dengan suara lantang membuat semua yang ada di sana pergi. Kini menyisakan Ayra yang masih menangis serta Riska sambil menunduk."Apa yang sudah kamu lakukan terhadap Nona Ayra?" tanya Mark menatap tajam ke arah Riska seolah sedang menghakiminya.Riska menarik naf

    Last Updated : 2025-02-04
  • Rahasia Suamiku    Bab 29

    Setelah mendengar kabar bahwa Ayra mengalami kecelakaan, Arland langsung pergi ke rumah sakit dimana Ayra dirawat. Dengan langkah cepat menaklukkan lorong rumah sakit hingga akhirnya sampai di depan ruang rawat Ayra.Dia membuka pintunya secara perlahan dengan perasaan campur aduk. Terlihat Ayra terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit dengan berbagai alat medis yang menempel pada tub uhnya. Dengan langkah pelan Arland berjalan menghampirinya.Cukup lama Arland menatap wajah pucat Ayra dengan pikiran campur aduk tidak karuan. Dia mengulurkan tangannya mengusap rambut Ayra dengan lembut lalu mengecup keningnya."Sayang, bangun! Mas kangen."Arland berkata lirih dengan bibir bergetar bahkan setitik air matanya sampai menetes.Melihat keadaan Ayra seperti ini membuat dirinya seolah kehilangan semangat hidup. Dia meraup wajahnya dengan kasar kembali menatap wajah Ayra dengan pandangan kosong.Pintu dibuka dari luar terlihat Alex masuk ke dalam ruang rawat Ayra, dia tampak terkejut melih

    Last Updated : 2025-02-05
  • Rahasia Suamiku    Bab 30

    "Arland, Mark ...," Dokter Alex menjeda ucapannya entah kenapa lidahnya mendadak terasa kelu.Mendengar ucapan dokter Alex, Arland segera menoleh ke arahnya sambil mengerutkan keningnya. "Ada apa dengan Mark?"Dokter Alex menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan, sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Arland. "Mark tidak bisa diselamatkan."DEGArland terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh dokter Alex, jantungnya berpacu tidak karuan. "Maksudnya apa?" Arland menatap ke arah dokter Alex, meminta penjelasan darinya."Mark telah meninggalkan kita." Dengan bibir bergetar dokter Alex menjelaskan."Nggak mungkin." Arland menggelengkan kepalanya pelan lalu mengusap wajahnya dengan kasar, seolah belum bisa menerima kenyataan bahwa Mark sudah meninggal dunia.Mark sudah dianggap sahabat oleh Arland sama halnya dengan Alex. Mark merupakan orang yang telah banyak membantu dirinya selama ini. Kesuksesan Arland menjadi seorang pengusaha, owner sekaligus CEO Emerald Gro

    Last Updated : 2025-02-06

Latest chapter

  • Rahasia Suamiku    Bab 82.

    Perpisahan yang Menyayat HatiDi ruang jenazah, Ayra melangkah pelan mendekati brankar tempat suaminya terbujur kaku. Dengan tangan gemetar, ia membuka kain putih yang menutupi wajah Revan sedikit demi sedikit. Hatinya mencelos saat melihat wajah suaminya yang penuh luka memar. Bekas darah yang mulai mengering semakin menegaskan betapa keras penderitaan yang dialaminya sebelum menghembuskan napas terakhir."Mas Revan..." gumamnya, bersamaan dengan buliran air mata yang jatuh tanpa bisa dibendung. Tangannya yang bergetar mengusap lembut wajah suaminya, seolah ingin menghapus jejak luka yang tersisa.Air matanya mengalir semakin deras. Tubuhnya melemah, lalu perlahan merosot ke lantai yang dingin. Dunia seolah berubah gelap. Ia tidak pernah membayangkan bahwa pertemuan mereka setelah satu bulan justru terjadi dalam keadaan seperti ini—Revan kembali, tetapi tanpa nyawa."Mas, secepat inikah kamu pergi meninggalkan aku dan Zavier? Bukankah kamu bilang ingin membahagiakan kami?" isaknya, s

  • Rahasia Suamiku    Bab 81.

    Pak Revan terdiam mendengar pertanyaan Kyai Syamsudin. Otaknya sibuk mencari jawaban yang tepat."Saya sudah meminta izin kepada istri dan anak saya. Untuk sementara, usaha saya akan diurus oleh Doni, jadi kebutuhan mereka tetap tercukupi," jawabnya mantap.Kyai Syamsudin mengangguk-angguk, memahami penjelasan Pak Revan.Dalam pertemuan itu, Pak Revan menceritakan masa lalunya. Penyesalan menggelayut dalam hatinya, terutama saat nama Reyhan kembali muncul dalam pikirannya, mengingatkan pada dosa-dosa yang pernah ia lakukan. Kyai Syamsudin menyarankannya untuk bertaubat dengan taubat nasuha.Pak Revan mengikuti saran itu. Dalam hati, ia bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik.Hari demi hari, ia belajar ilmu agama dari dasar—Tauhid, Fiqih, hingga membaca qiraati sebagai langkah awal sebelum mempelajari Al-Qur'an. Lidahnya terasa kaku saat melafalkan huruf-huruf hijaiyah, tapi ia tak menyerah. Ia sadar, belajar ilmu agama ternyata lebih sulit dibanding mempelajari bisnis.Terkada

  • Rahasia Suamiku    Bab 80.

    Kepergian Pak Revan"Sayang, Mas harus pergi ke luar kota selama satu bulan."Pak Revan baru saja pulang dari kantor ketika ia menyampaikan kabar itu. Ayra yang tengah duduk di sofa langsung terkejut mendengarnya."Kapan Mas pergi?" tanyanya hati-hati.Pak Revan menatap istrinya sekilas, lalu menyunggingkan senyum tipis. "Sepertinya kamu ingin Mas cepat-cepat pergi?"Ayra terbelalak, tidak menyangka suaminya berpikir seperti itu. Dengan cepat ia menggeleng. "Bukan begitu, Mas. Aku hanya bertanya.""Besok pagi," jawab Pak Revan akhirnya. "Kamu nggak apa-apa 'kan ditinggal di rumah sama Zavier?"Ayra mengangguk pelan. "Nggak apa-apa, Mas."Entah kenapa, jawaban istrinya justru membuat Pak Revan kecewa. Ia berharap Ayra akan mencoba menahannya pergi—setidaknya menunjukkan sedikit rasa enggan. Namun, wanita itu justru menerimanya dengan begitu tenang."Aku saja yang terlalu berharap," batinnya pahit. "Dulu dia bahkan tega meninggalkanku.""Mas!" panggilan Ayra membuyarkan lamunannya.Pak

  • Rahasia Suamiku    Bab 79.

    Kembalinya Masa LaluBeberapa hari telah berlalu. Pak Revan yang mengetahui bahwa istrinya telah suci akhirnya menyunggingkan senyum tipis. Ada kebahagiaan yang menjalar di hatinya—waktunya telah tiba untuk melanjutkan malam pernikahan mereka yang sempat tertunda."Sayang," panggilnya lembut.Ayra menoleh, matanya menatap suaminya dengan ragu. "Ada apa, Mas?""Bolehkah malam ini Mas meminta hak sebagai suami?" tanya Revan, suaranya terdengar dalam, penuh makna.Ayra terdiam. Hatinya bergetar, bukan karena rindu, melainkan karena bayangan masa lalu yang tiba-tiba muncul. Ingatan akan malam itu, ketika pria di hadapannya ini pernah menyakitinya, masih begitu jelas. Meskipun tahun telah berlalu, luka itu belum sepenuhnya sembuh.Menolak? Ayra tak berani. Dia tahu kewajibannya sebagai istri. Lagipula, bukankah menolak ajakan suami tanpa alasan yang sah adalah dosa? Namun, hatinya masih didera ketakutan.Pak Revan menyadari keraguan di mata istrinya. Dengan lembut, dia meraih dagu Ayra, me

  • Rahasia Suamiku    Bab 78.

    Ketakutan yang sejak tadi menghantuinya perlahan mereda ketika Ayra mendengar suara Zavier memanggilnya."Ibu!" seru Zavier, berlari ke arahnya.Seulas senyum tipis terbit di bibir Ayra saat melihat putranya mendekat. "Zavier, kamu sudah pulang?" tanyanya lembut."Sudah, Bu. Tadi di sekolah Zavier diajari lagu 'Kasih Ibu'."Ayra tersenyum. "Coba nyanyikan untuk Ibu, Ibu ingin dengar."Tanpa ragu, Zavier mulai menyanyikan lagu itu dengan suara polosnya. Ayra mendengarkan dengan seksama, hatinya menghangat. Setitik air mata jatuh di pipinya, namun segera ia hapus sebelum putranya menyadarinya."Anak Ibu sekarang sudah pintar nyanyi," pujinya sambil mengusap lembut rambut Zavier.Merasa bangga, Zavier menatap ibunya dengan mata berbinar dan tersenyum lebar."Ayo, ganti pakaian dulu, habis itu makan!" ajak Ayra."Mau sama Ibu!" pinta Zavier manja."Iya, sama Ibu."Ayra menggandeng tangan putranya, membawanya ke kamar untuk mengganti pakaian. Setelah itu, ia segera menyiapkan makan siang u

  • Rahasia Suamiku    Bab 77.

    Pagi itu, Ayra sibuk di dapur menyiapkan sarapan. Seperti kebiasaannya dulu saat bersama Reyhan, rutinitas ini memberinya ketenangan. Namun, kesadarannya tersentak ketika tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang, lalu mengecup lembut kedua pipinya.Tanpa menoleh, Ayra sudah tahu siapa pelakunya."Mas, lepas... susah gerak," pintanya, sedikit memaksa, mencoba melepaskan diri dari pelukan suaminya.Pak Revan akhirnya melepaskan Ayra, lalu melipat kedua tangannya di dada. "Aku heran, apa nggak takut tanganmu lecet gara-gara masak?" tanyanya dengan nada menggoda, tapi ada sindiran di sana."Kalau Mas nggak mau makan, nggak apa-apa. Aku masak buat diri sendiri dan Zavier."Dahi Pak Revan berkerut mendengar jawaban istrinya. "Sayang, kamu mengabaikan suamimu?"Ayra menatapnya sekilas, lalu kembali sibuk dengan masakannya. "Terserah Mas mau mikir apa," ucapnya, sebelum membawa masakannya ke meja makan, meninggalkan suaminya yang hanya bisa mendengus kesal.Pak Revan menyusulnya, duduk be

  • Rahasia Suamiku    Bab 76

    KEPERGIAN"Ay, sudah selesai berkemas?" tanya Pak Revan dengan nada jenuh. Ia mondar-mandir di ruang tamu, tampak gelisah menunggu."Belum, Mas," jawab Ayra tanpa menoleh, masih sibuk memasukkan beberapa helai pakaian ke dalam koper.Pak Revan mendengus kesal. "Lama banget! Nggak usah bawa pakaian segala, Mas sudah siapkan semuanya buat kamu di rumah!""Aku cuma bawa beberapa potong saja, Mas. Pakaian ini nyaman dipakai," sahut Ayra, tetap melipat pakaian dengan tenang."Terserah," balas Pak Revan ketus."Kalau Mas capek menunggu, pulang dulu saja. Aku bisa menyusul naik mobil sendiri," ujar Ayra ringan.Pak Revan langsung terkesiap. Ia segera masuk ke kamar, menghampiri Ayra dengan sorot mata tajam."Kamu mau kabur?" tanyanya, mendekat dengan langkah lebar.Ayra terkejut melihat perubahan sikap suaminya yang tiba-tiba. Ia refleks menoleh dan menatap wajah Pak Revan. Dari sorot matanya, jelas terlihat kemarahan yang tertahan."Apa ada yang salah dengan ucapanku?" batin Ayra heran."Ka

  • Rahasia Suamiku    Bab 75.

    Pak Revan dan Ayra memasuki lift, diikuti beberapa orang di belakang mereka. Salah satunya adalah Riska.Riska terhenyak ketika matanya tanpa sengaja bertemu dengan tatapan Ayra. Ia sama sekali tidak menyangka akan bertemu Ayra di tempat ini. Seketika, ia ingin berbalik dan keluar, tapi pintu lift sudah tertutup.Tidak ada pilihan lain, Riska tetap di dalam. Ia menunduk, jari-jarinya saling meremas, dadanya terasa sesak. Semua dosa masa lalu yang pernah ia lakukan kepada Ayra seakan menghantam kesadarannya sekaligus. Ada dorongan untuk meminta maaf, tapi keberanian tak jua terkumpul. Bahkan menatap Ayra saja ia tak sanggup.Tiba-tiba, suara lembut namun tegas menyapanya."Kamu Riska, kan? Apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu."Riska tersentak. Suara itu... suara Ayra. Perlahan, ia menoleh sekilas, kemudian buru-buru menunduk lagi."I-Iya... aku baik," jawabnya, suaranya bergetar.Jantungnya berdegup semakin kencang. Tuhan, semoga lift ini segera berhenti...Rasa bersalah memang ta

  • Rahasia Suamiku    Bab 74.

    Pagi itu, Pak Revan mengajak Ayra ke restoran untuk sarapan bersama Zavier, yang sudah menunggu mereka di sana."Ibu...!" seru Zavier dengan mata berbinar saat melihat Ayra berjalan mendekat."Iya, Sayang." Ayra tersenyum, lalu duduk di kursi bersama Pak Revan, berhadapan dengan putra mereka.Tanpa diduga, Zavier langsung melontarkan pertanyaan yang membuat Ayra hampir tersedak."Bu, kata Mbak Lala tadi malam Ibu dan Ayah bikin adik buat Zavier. Mana adiknya? Kok nggak diajak ke sini?" tanyanya polos.Mbak Lala yang baru saja menuangkan teh untuk dirinya sendiri langsung menepuk jidatnya. Semalam, ia hanya mencoba membujuk Zavier yang merengek ingin masuk ke kamar ibunya. Karena tidak ingin mengganggu malam pernikahan Pak Revan dan Ayra, ia asal saja mengatakan bahwa mereka sedang "membuat adik" untuknya. Namun, ia sama sekali tak menyangka bocah itu akan menanyakannya lagi keesokan paginya."Maaf, Bu… Tadi malam Zavier terus merengek, jadi saya—""Nggak apa-apa, Mbak," potong Ayra, b

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status