Share

Teman Almarhumah Ibu

 Setelah melalui perdebatan panjang akhirnya selesai sudah aku diinterogasi oleh Mas Daffa. Interogasi? Yah ... anggaplah begitu. Mas Daffa hanya memintaku menyiapkan buku nikah, KTP, dan kartu KK. Selebihnya biar dia yang menyiapkan semua dokumen untuk persyaratan pengajuan gugatan cerai. Setidaknya aku tidak perlu repot bolak-balik ke kantor pengadilan untuk mengurusnya. Tapi tetap saja saat ada panggilan sidang dari pengadilan, aku diharapkan hadir karena akulah yang mengajukan gugatan perceraian.

 Setelah Mas Daffa pergi, langsung saja kuhajar Fajar dengan kemarahanku. 

 "Kamu gimana sih Jar, nggak bantu Kakak sama sekali," ujarku sewot sambil menepuk bahunya dengan keras.

 "Aduh ..., Sakit Kak. Apa yang harus Fajar bantu? Kak Aya kan tinggal ceritakan semuanya, itu ... bisa," ucapnya berkelit.

 "Tapi setidaknya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
iy hrs begitu kita jangan keluar dulu sendiri boleh keluar tapi sama Fajar .klo pergi sendiri gpp yg penting g sama laki2 ...
goodnovel comment avatar
Wati Suka
cerita yang sangat bagus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status