Share

Ch. 61 Pisah?

Aline mengerjapkan mata, ia melirik ke arah jendela yang tirainya sudah tersingkap rapi. Cahaya matahari menerobos masuk dari sana, membuat cahaya itu rasanya seperti menyiksa indera penglihatan Aline ketika matanya pertama kali terbuka.

"Ah ... Eyang!" Aline mendesah, ini pasti ulah eyangnya.

Aline lupa, kalau di sini, bangun siang adalah sebuah dosa. Mungkin karena tahu Aline sedang patah hati saat ini, jadi Murti tidak menggedor pintu setengah berteriak atau mengguncang bahunya kuat-kuat.

"Jam berapa sih?" Aline menguap, bangkit dari kasur sambil mengucek matanya. Ia lantas melongok ke arah jam dinding dan mencebik ketika tahu sekarang ini masih pukul 7 pagi.

"Astaga masih sepagi ini padahal!" gerutunya lalu menyibak selimut dan menurunkan kaki.

Aline memang tidak pernah bangun pagi. Ia selalu begadang dan tidur selepas subuh. Ia mulai menulis dari sore sampai subuh, diselingi istirahat makan dan tentu saja mandi. Itu sudah jadi kebiasaan, dan semuanya berubah ketika dia sudah meni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Iin Rahayu
besok2 pasangi alat pelacak di hp atau mobilnya aline Dam
goodnovel comment avatar
Dian Maelani
lanjutt lagi thor.. ko belum dilanjutkan
goodnovel comment avatar
Peri Yanti Pilo
pertemukan sudah Aline sama adam tthorr jgn kelamaan ntr kita bosan kalau berbelitt2.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status