Share

Ch. 68 Empat Mata

"Yang ..."

Murti yang hendak menyusul Budi dan Beni di luar rumah kontan tersenyum ketika mendapati sosok itu muncul dari balik pintu. Hatinya lega luar biasa, akhirnya datang juga orang yang sudah sejak tadi dinanti-nanti.

"Dari rumah sakit langsung ke sini?" Murti menerima jabat tangan Adam, cucu menantunya itu dengan penuh hormat mencium punggung telapak tangannya.

"Iya Eyang, Aline ada, kan, Yang?" tanya Adam dengan raut wajah tidak sabar.

"Naiklah. Kamarnya paling ujung. Dia udah nungguin kamu dari tadi." bisik Murti yang tentu tidak lupa dengan bagaimana kegalauan Aline selama di sini.

Adam mengangguk, ia langsung menuju ke tangga tanpa banyak bicara. Murti kembali tersenyum, ia melangkah menuju pintu depan guna menyusul dua lelaki itu. Tentang apa yang mau dibicarakan Adam dan Aline? Biar itu jadi urusan mereka. Yang jelas Murti mau semua tetap baik-baik saja.

Pintu itu benar ada di paling ujung. Langkah Adam sedikit melambat, jantungnya berdegup kencang. Apa yang akan Ali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Iin Rahayu
coba dr kemarin2 di bicarakan kan dam, dam ga mungkin ditinggal sampai jogja
goodnovel comment avatar
Susan Kristanto
jadi ikut nyesek ngebayangin jadi aline... antara percaya g percaya... mau asal percaya tapi ragu.. mau g percaya tapi cinta...
goodnovel comment avatar
Anis Dyah
ojo gelem sek lin.. ben kapok kui bojomu seng bebel bgt.. oneng bgt og.. kek ono pelajaran...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status