Kedua perawat merasa bingung, Clara terus merengek agar diberikan kesempatan untuk pergi dari rumah sakit. Sementara dirinya saja belum benar-benar pulih, jika Clara diberikan ijin untuk keluar dari rumah sakit, lalu setelahnya kembali terjadi sesuatu pada Clara, apa yang bisa mereka lakukan?Mereka tak ingin menjadi pihak yang disalahkan karena dianggap lalai menjalankan tugas mereka.“Kumohon, biarkan aku keluar. Aku harus menemui seseorang,” pinta Clara dengan kedua mata berkaca-kaca, menahan air mata yang mungkin tak lama akan mengalir deras membasahi wajah cantiknya.“Kami tidak bisa mengabulkannya, Nona.”Meski wajah Clara begitu memelas dan juga terlihat menyedihkan, tetap saja keinginan Clara untuk keluar dari rumah sakit tak bisa dikabulkan oleh para perawat.Sementara di perusahaa Leon, Audrey baru saja kembali bekerja. Saat dia memasuki kantor, enthah kenapa dia merasa semua pasang mata memandangnya dengan aneh. Apa mungkin ada yang salah dengan dirinya?Audrey merasa tatap
Sarah—kakak dari Audrey—telah mendengar mengenai Audrey yang telah kembali ke rumah menemui Tuan Logan, ayahnya. Dia tak percaya jika Audrey yang dikiranya telah lama menghilang dan tak akan mungkin kembali, menampakkan batang hidungnya, setelah sekian lama?Wanita berusia 31 tahun itu baru saja kembali dari kantor, dia melihat Arnold—ayahnya—sedang tertidur dengan pulas di atas sofa. Semenjak ibunya meninggalkan mereka, Arnold seperti tak memiliki gairah hidup. Tak ada yang bisa dilakukan Sarah, selain memberikan semangat pada pria tua itu. Hanya Arnold dan Audrey yang kini dimilikinya.Sarah naik ke lantai dua, dia melirik sekilas ke arah kamar Audrey yang telah lama ditinggalkan oleh penghuninya. Agak ragu, Sarah mendekat dan berdiri cukup lama di depan pintu kamar, sebelum akhirnya dia membuka kenop pintu dan memutarnya.Ruangan itu selalu dibersihkan oleh pembantu, tetapi seluruh tata letak di dalam kamar tak ada yang berubah, dia menyisir pandangannya ke segala arah, lalu berhen
Lody tak bisa mempercayai telinganya sendiri. Chris ingin membuat Audrey jatuh cinta padanya? Apakah ini semua bagian dari permainan yang akan dilakukan Chris pada wanita itu? Tidak, dia tak akan bisa membiarkan Audrey jatuh ke dalam genggaman Chris, setelah apa yang telah diperbuatnya pada Audrey selama ini, tidak semudah itu. Lody akan ada untuk Audrey, apa pun yang terjadi. Meski kali ini dia harus menentang Chris habis-habisan! “Kau tidak bisa melakukan ini kepada Audrey, Chris. Sudah cukup, aku tidak akan membiarkanmu menyakiti wanita itu lagi!” seru Lody, tidak menyetujui apa yang baru saja dikatakan pria itu padanya. Chris mendekati Lody, aura gelap dan pekat yang begitu kuat seakan menyelimuti seluruh ruangan di mana dirinya dan Lody berada. Lalu dia mengeluarkan sesuatu dari balik jas yang dikenakan. “Katakan sekali lagi,” ucap Chris seraya menodongkan sebuah pistol berlaras pendek ke arah dahi Lody, “tak ada yang bisa memerintahku, tidak juga kau. Bagaimana kalau aku kata
Sepupu? Audrey berharap apa yang baru saja didengarnya adalah sebuah kesalahan pada pendengarannya. Kedua mata Audrey membulat, membelalak tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. “K-kau dan Lody?” “Benar, kau terkejut?” tanya Chris. “Tidak mungkin. Sifat kalian berbeda,” jawab Audrey seraya menggeleng. Logikanya menolak untuk mempercayai apa yang baru saja didengarnya. “Jelas saja berbeda. Dia bukan adik atau kakakku. Kita akan bersenang-senang setelah ini, Audrey. Kupastikan, kau akan menjadi milikku. Aku tak akan menyerahkanmu pada Leon atau pun Lody,” ucap Chris seraya mencibir pada Audrey. Audrey mendekap tubuhnya sendiri, perasaan takut pada ingatan-ingatan tujuh tahun lalu di mana Chris melakukan perbuatan itu kembali membayanginya. Tubuhnya gemetar. “Kenapa? Kenapa kau mengabaikanku? Aku bersedia melepaskan Clara demi dirimu, Audrey. Kau masih juga berpikir jika aku sedang bermain-main denganmu, begitu?” tegas Chris. Chris meraih dengan paksa ponsel milik Audr
“Bajingan! Buka pintunya!” teriak Lody semakin kencang.Sementara di dalam, Chris tampak tidak memedulikan suara Lody yang berteriak memanggil dari luar. Chris terus saja melakukan aksinya, menikmati seluruh tubuh Audrey tanpa belas kasih, dan ketika dia hendak memasukkan miliknya ke dalam tubuh Audrey terdengar suara tembakan di pintu depan apartemen Chris, membuat Chris mengurungkan niat dan bergegas keluar dari dalam kamar.Dilihatnya Lody berhasil membuka pintu apartemen dengan menembak handle pintu tersebut. Wajah Lody benar-benar mengerikan, raut wajah yang begitu kelam, serta tatapan yang seakan mampu membunuh lawan hanya dengan sekali tatap, terlihat begitu jelas kini pada Lody.Lody mengangkat pistol miliknya ke arah Chris, satu dalam hati, dia berharap Chris sama sekali belum menyentuh Audrey.“Di mana dia?” tanya Lody dingin.Chris tersenyum, mengejek Lody yang terlihat begitu mencemaskan Audrey. Chris mendengus lalu, membuang pandangan ke arah lain, seraya menjawab dengan
Lagi dan lagi, kenapa harus Audrey?Lody benar-benar dilanda kekhawatiran begitu melihat Audrey pingsan dalam dekapannya. Dia tidak akan membiarkan sesuatu terjadi pada wanita yang dicintainya. Tidak akan ada lagi kata kehilangan baginya. Kali ini dia akan memertahankan apa yang seharusnya dia pertahankan, bukan hanya bisa menyaksikan seseorang yang begitu dia pedulikan tidak berdaya di dalam pelukannya.Lody setengah berlari membawa tubuh Audrey, berharap Audrey akan baik-baik saja.“Kalau sampai teradi sesuatu pada Audrey, aku akan membuat perhitungan denganmu, Chris!” maki Lody. Sesekali diperhatikannya wajah Audrey, terlihat begitu tenang. Rasanya sakit dan sesak memenuhi rongga dada Lody.Entah sampai kapan Chris akan mengejar Audrey?Begitu tiba di basement, dia meletakkan tubuh Audrey di kursi belakang. Lalu mempercepat langkahnya, masuk ke ruang kemudi. Mobil melaju perlahan.Seraya mengemudikan mobil, dia berpikir jika Audrey benar-benar harus dibawanya ke tempat yang cukup a
Nicole mengangguk. Sedikit berbohong tidak masalah, dia tidak ingin Jack mengalami guncangan dalam jiwanya yang masih rapuh untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya!Lody meminta Nicole untuk membawa Jack pergi dari dalam ruangan, diberikannya beberapa lembar uang, dan meminta Nicole membawa pria tampan cilik itu pergi ke minimarket. Nicole menurutinya, dengan senang Jack mengikuti Nicole.Setelah keduanya pergi, Lody mulai membersihkan luka-luka yang ada pada wajah Audrey. Tidak habis pikir, mengapa Chris sama sekali tidak pernah berubah. Sifat iblisnya entah sampai kapan berada di dalam dirinya.“Audrey, aku akan berada di sisimu sampai kau benar-benar pulih. Setelah ini ada baiknya kau pindah ke tempat yang lebih aman. Aku akan mengantarmu kembali ke keluargamu,” bisik Lody seraya mengusap wajah pucat Audrey. Semakin dia membiarkan Audrey dengan kekerasan kepalanya, maka semakin dia akan mendapatkan serangan beruntun dari Chris yang tidak akan pernah mau mengalah!Selagi membas
“Ayah, aku akan menjaga bicaraku, dan berhenti mencelamu jika kau bisa menunjukkan padaku apa arti sebuah kesetiaan. Jika kau belum bisa, jangan memintamu untuk berhenti menghujat dirimu,” balas Chris.Howard terdiam mendengar kata-kata Chris padanya. Ia tahu apa yang dikatakan Chris tidak sepenuhnya salah, tetapi bukankah semua itu bukan diawali olehnya? Kenapa memberi kesan, seolah dialah yang bersalah selama ini?Howard tertawa, dia menganggap apa yang baru saja dikatakan Chris lebih seperti sebuah lelucon konyol. Jane yang memulai dan dia menyambut gayung tersebut, untuk mengakhirinya akan sangat sulit bagi Howard, sebab ... dendam itu tidak akan pernah hilang selamanya! Rasa sakit itu semakin dalam, semakin menghilangkan kewarasannya.“Kau memintaku untuk berubah? Lalu apa jika aku berubah, kau akan mengubah perilakumu, hm?” tantang Howard pada putranya. Kedua pria yang sama keras kepalanya, tidak satu pun di antara mereka yang mau mengalah.Tidak ada gunanya melanjutkan percakap
Sekarang yang harus Chris pikirkan bagaimana cara dia mengambil kembali Audrey, sedangkan wanita itu sudah mencintai Lody, sepupu sekaligus asistennya yang dulu selalu bersikap seperti seekor anjing setia padanya, tetapi sekarang dia sudah berani menentang."Kau itu hanya terobsesi pada tubuh wanita itu, bukan karena kau benar-benar menginginkannya, Chris!" seru Howard, lalu menertawakan ekspresi wajah Chris. Chris dibuat tidak berkutik dengan kata-kata Howard.Chris merasa tertantang oleh kata-kata Howard, namun dalam hatinya, keputusannya untuk mendapatkan kembali Audrey tidak bisa dipertimbangkan lagi. Dia tahu dia harus bertindak cepat sebelum semuanya terlambat."Mungkin kau benar, aku memang terobsesi. Tapi aku rasa, itu tidak salah, Ayah. Aku tidak suka saat melihat perempuan itu bersama Lody, aku benci hal itu. Aku ... aku menginginkan Audrey, aku tidak bisa memberikan alasannya," ucap Chris.Howard terkekeh, geli melihat ucapan Chris padanya. Jadi Chris mengatakan, sekarang
Howard tertawa saat mendengar ucapan Chris. Apa laki-laki itu sadar dengan ucapannya? Baru kali ini dia mendengar apa yang dikatakan oleh Chris dan sangat tidak masuk akal baginya. “Coba kau katakan sekali lagi padaku, apakah aku tidak salah mendengar?” “Aku ingin membawa anakku dan perempuan yang menjadi ibu dari putraku ke sini, apakah kau keberatan?” Chris mengulangi kembali pertanyaan meski terasa enggan, dia menekan gengsi dan ego di dalam diri hanya demi mengatakan hal tersebut pada Howard. “Tidak, aku tidak akan pernah mengijinkan kau membawa anak haram ke rumahku.” Howard tidak menyukai anak kecil, baginya mereka berisik dan mengganggu! Howard menatap tajam Chris, ekspresinya tidak menyisakan ruang untuk tawar-menawar. Dia bisa merasakan kemarahan memuncak di dalam dirinya. Anak haram itu, pikirnya, menjadikan situasi semakin rumit. "Chris, kau tahu betul peraturan rumah tanggaku. Aku tidak akan mentolerir adanya anak di sini yang bukan hasil dari pernikahan sah," Howard m
Brent berpikir, Audrey saja tidak begitu dekat dengannya, lalu dia menanyakan hal ini secara tiba-tiba tentu akan membuat wanita itu berpikir jika dia adalah pria kurang waras, kan?“Leon, apa menurutmu aku harus bertanya pada Audrey masalah ini? Lalu bagaimana jika ternyata bukan dia, pasti wanita itu akan menganggap jika aku adalah orang yang tidak waras,” kata Brent pada Leon.Leon tertawa, daripada Brent terus menerus merasa penasaran, ada baiknya dia bertanya langsung saja pada Audrey kan?“Brent, kau sudah mencari gadis kecil itu sejak dulu, tidak ada salahnya kau mendekati Audrey secara baik-baik dan bertanya padanya. Wanita itu bukan pemakan manusia, aku yakin dia tidak keberatan menjawab pertanyaanmu,” ucap Leon, meyakinkan Brent jika sebuah pertanyaan harus segera diselesaikan dengan tuntas sehingga tidak membuatnya mati penasaran!“Lalu bagaimana jika dia justru memarahiku?” Brent seketika merasa pesimis untuk bertanya pada Audrey, dia belum siap jika Audrey sampai memarahi
Chris tiba di apartemen miliknya, kedua matanya memandangi sekeliling. Aroma Audrey masih tersisa di dalam ruang tidurnya. Dia sendiri merasa heran, masih saja terus memikirkan wanita itu? “Aku benar-benar sudah gila, tidak seharusnya aku terus memikirkan wanita itu. Ada apa dengan diriku?” Chris mengumpat dirinya sendiri, rasanya kesal, dia tidak tahu apa yang tengah terjadi pada dirinya saat ini. Apakah mungkin saat ini dirinya benar-benar mulai merasa candu pada Audrey? Dia tidak bisa melupakan tubuh Audrey sama sekali, rasanya ada keinginan untuk terus menyentuh, menaklukan wanita itu di bawah tubuhnya. Bukan hanya sekadar menginginkan wanita itu menjadi pemuas hasrat bagi dirinya. Lody sendiri tidak menghubunginya semenjak bertengkar dengan dirinya, rasanya saat ini diri Chris benar-benar hanya seorang diri. “Aku akan meminta Audrey untuk bersamaku, Lody harus mau melepaskan wanita itu. Dia tidak memiliki hak apa pun atas dirinya, aku yang paling berhak, dia memiliki anak dar
Audrey terdiam, menatap Lody dengan intens. Wajah tampan milik Lody dan ketulusan hati pria itu telah membuatnya lulus, dia mencintai pria yang kini berada di bawah tubuhnya.“Beritahu aku di mana saja dia sempat menyentuh, maka biarkan aku yang memberikan jejak baru pada tubuhmu,” ucap Lody. Pria itu pun mengubah posisinya, membaringkan dengan lembut tubuh Audrey, seakan tubuh wanita itu terbuat dari kristal yang rapuh dan mudah pecah.“Dia menyentuh hampir di seluruh tubuhku, Lody. Jika sudah seperti itu, maka apa yang akan kau lakukan?” tanya Audrey. Kedua mata berwarna biru terang menatap sendu pada pria yang sangat dicintainya, Audrey berharap ... tidak akan pernah ada lagi nama Chris dalam kehidupannya!“Kalau begitu, biar aku aku yang memberikan jejak baru pada tubuhmu, Audrey,” kata Lody. Tanpa banyak bicara, dia mengecup kening Audrey, kedua mata Audrey terpejam, menikmati setiap sentuhan yang diberikan Lody padanya.Tak ada perasaan malu dalam diri Audrey, menghadapi pria ya
Kondisi Leon sudah diketahui, beruntung saat itu dia mendapatkan pertolongan di awal, jika tidak ... mungkin pria itu benar-benar kehabisan darah akibat ulah konyol Chris padanya.Lody sendiri diberitahukan jika Leon berada di rumah sakit saat ini, kondisinya sudah mulai membaik. Pria itu tidak mengerti dengan tingkah Chris. Dia bisa melakukan apa pun di saat pikirannya sedang kalut dan dipenuhi oleh amarah. Menyakiti Leon yang jelas-jelas tidak memiliki kesalahan pada Chris, adalah sebuah perbuatan konyol dan bodoh!Lody sendiri sudah kembali ke apartemen Audrey, dia melihat Audrey sudah siuman dan tengah duduk di meja makan, menyantap sepotong sandwich.“Audrey, kau sudah bangun. Mana Jack?” tanya Lody, seraya menutup pintu apartemen.“Hm, dia sedang bersama Nicole di apartemennya. Kau dari mana, aku pikir kau pergi meninggalkanku,” ucap Audrey lirih. Ketika dia bangun dia tidak mendapati sosok Lody di sisinya, membuat Audrey merasa sedih.Audrey pikir, Lody meninggalkan dirinya dan
“Pergilah ... Aku tidak berselera,” ucap Chris secara tiba-tiba, membuat Rossie terperanjat. Wanita malam itu terkejut dengan penolakan Chris barusan. Baru kali ini dia mendengar seorang pelanggan berkata jika dia merasa tidak selera pada Rossie? Apa ada sesuatu yang salah pada dirinya, sehingga pria itu berkata cukup kasar padanya? “A-apa ... maksudnya, Tuan?” tanya Rossie dengan kedua matanya yang terbilang indah menatap pria berparas tampan itu. Padahal dia sudah membayangkan, Chris dan dirinya akan melalui malam yang panjang dengan percumbuan-percumbuan panas di atas ranjang setelahnya. Chris terlihat tidak berselera sedikit pun untuk menyentuh Rossie, entah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini. “Aku sedang tidak berminat untuk bercinta dengan perempuan, kau ambil saja ini,” ucap Chris seraya menyerahkan selembar cek pada Rossie. Tidak biasanya Chris menolak santapan hangat yang ada di hadapannya. Wanita itu bahkan sudah bersiap untuk melucuti seluruh pakaiannya, begitu me
“Ayah, aku akan menjaga bicaraku, dan berhenti mencelamu jika kau bisa menunjukkan padaku apa arti sebuah kesetiaan. Jika kau belum bisa, jangan memintamu untuk berhenti menghujat dirimu,” balas Chris.Howard terdiam mendengar kata-kata Chris padanya. Ia tahu apa yang dikatakan Chris tidak sepenuhnya salah, tetapi bukankah semua itu bukan diawali olehnya? Kenapa memberi kesan, seolah dialah yang bersalah selama ini?Howard tertawa, dia menganggap apa yang baru saja dikatakan Chris lebih seperti sebuah lelucon konyol. Jane yang memulai dan dia menyambut gayung tersebut, untuk mengakhirinya akan sangat sulit bagi Howard, sebab ... dendam itu tidak akan pernah hilang selamanya! Rasa sakit itu semakin dalam, semakin menghilangkan kewarasannya.“Kau memintaku untuk berubah? Lalu apa jika aku berubah, kau akan mengubah perilakumu, hm?” tantang Howard pada putranya. Kedua pria yang sama keras kepalanya, tidak satu pun di antara mereka yang mau mengalah.Tidak ada gunanya melanjutkan percakap
Nicole mengangguk. Sedikit berbohong tidak masalah, dia tidak ingin Jack mengalami guncangan dalam jiwanya yang masih rapuh untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya!Lody meminta Nicole untuk membawa Jack pergi dari dalam ruangan, diberikannya beberapa lembar uang, dan meminta Nicole membawa pria tampan cilik itu pergi ke minimarket. Nicole menurutinya, dengan senang Jack mengikuti Nicole.Setelah keduanya pergi, Lody mulai membersihkan luka-luka yang ada pada wajah Audrey. Tidak habis pikir, mengapa Chris sama sekali tidak pernah berubah. Sifat iblisnya entah sampai kapan berada di dalam dirinya.“Audrey, aku akan berada di sisimu sampai kau benar-benar pulih. Setelah ini ada baiknya kau pindah ke tempat yang lebih aman. Aku akan mengantarmu kembali ke keluargamu,” bisik Lody seraya mengusap wajah pucat Audrey. Semakin dia membiarkan Audrey dengan kekerasan kepalanya, maka semakin dia akan mendapatkan serangan beruntun dari Chris yang tidak akan pernah mau mengalah!Selagi membas