Nora tersenyum, selama bertahun-tahun dia mengenal Lody, tak pernah didapatinya Lody membawa seorang pun perempuan ke dalam rumah besar miliknya. Tapi hari ini, dia membawa seorang perempuan, dan dia bisa melihat dengan jelas tatapan Lody pada Audrey, seperti tatapan seorang pria yang sedang jatuh cinta.
“Aku yang paling tahu seperti apa kau sebenarnya, Tuan Lody. Di balik wajahmu, aku tahu hatimu tak sekeras itu,” gumam Nora seraya meninggalkan ruang tamu, meninggalkan dua orang dewasa yang sedang duduk di sofa entah membicarakan apa.
Sampai saat ini pun, Audrey tak tahu apa maksud Lody membawa dirinya ke rumah milik Lody. Tapi anehnya tak ada sedikit pun perasaan takut yang dirasakan Audrey, seakan seluruh kebencian yang dirasakannya selama ini terhadap Lody mulai larut berubah menjadi sesuatu yang dia sama sekali tak mengerti.
“Lody, kenapa kau menjadi aneh seperti ini. Aku sampai saat ini tak tahu apa alasanmu mengajakku ke tempat ini. Kuakui rumahmu bera
Lody kembali mencuri sebuah ciuman dari Audrey, dia tak bisa menahan diri ketika melihat bibir mungil dan tipis milik Audrey setiap kali berdekatan dengannya. Selama ini dia tak pernah berpikir untuk mencium seorang wanita seperti yang dilakukannya pada Audrey berkali-kali selama beberapa hari terakhir.Diusapnya dengan lembut wajah Audrey lalu jari-jarinya bergerak menyusuri leher dan sengaja digerakkannya di sekitar telinga dan leher Audrey. Dia menyukai aroma tubuh Audrey, berkali-kali dikecupnya leher Audrey membuat Audrey merasa seperti tersengat listrik.“Kenapa kau tak pernah menolak saat aku menciummu, Audrey?”“Andai aku tahu jawabannya, aku pun belum menemukan jawaban dari pertanyaanmu, Lody. Hanya saja—““Ssht, apa kau menginginkanku?”“Tapi ... bukankah kau jijik padaku, Lody?”Kalimat Audrey barusan mengingatkan Lody pada kejadian yang terjadi kemarin, di mana d
Lody dan Audrey benar-benar menghabiskan waktunya berdua di dalam kamar pavilliun. Lody benar-benar tak mengerti dengan apa yang sedang dirasakannya saat ini. Audrey benar-benar membuat tubuhnya merasakan lelah yang begitu luar biasa disela kenikmatan yang diberikan Audrey padanya.Satu hal yang membuatnya merasakan perih di dalam hati, hari ini adalah hari terakhirnya untuk memiliki Audrey, mengingat setelah keduanya kembali ke kota besar, Audrey akan segera bertunangan dengan Leon. Di samping itu, dia pun kembali ke sisi Chris, menjalankan semua tugas-tugasnya. Bukan berarti dia tak bisa lagi bertemu dengan Audrey selamanya. Hanya saja saat kembali ke kota nanti, hubungan keduanya benar-benar memiliki sekat, tak akan ada lagi sentuhan-sentuhan yang mampu diberikan Lody pada Audrey.“Lody,” panggil Audrey. Pria di sampingnya sedang memainkan ponsel.“Hm?”“Apa kau pernah melakukan hal ini sebelumnya?”
Audrey sedikit terkejut dengan apa yang baru saja didengarnya dari mulut Lody. Dia tak menyangka jika Lody akan menyampaikan hal seperti itu. Apakah mungkin dia bersungguh-sungguh dengan ucapannya barusan?Audrey meletakkan jari telunjuknya di bibir Lody, dia tak ingin Lody meneruskan ucapannya.“Sudah, aku tak ingin lagi mendengarnya. Aku ... tak mau kau terluka, Lody.”“Aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku, Audrey. Jika aku diharuskan menyakitimu oleh Chris, maka aku benar-benar akan mengajukan penawaran itu. Aku akan bernegosiasi padanya. Aku ... sudah cukup melihat Chris menyakitimu di depan mataku.”“Kenapa, kenapa kau ingin melakukannya untukku, Lody?”Sebuah pertanyaan yang Lody tak bisa menjawabnya. Dia belum bisa memastikan apa yang dirasakannya saat ini untuk Audrey. Apakah sekadar rasa sepi yang begitu lama dirasakannya, sehingga dia menerima semua kehangatan yang Audrey berikan padanya
Chris hampir saja tertelan asap rokok begitu dia mendengar pertanyaan yang diajukan Howard padanya. Bagaimana bisa ayahnya mengetahui perbuatannya tujuh tahun yang lalu pada Audrey?Siapa yang memberitahunya?Chris percaya pada Lody, dia tak mungkin memberitahukan sesuatu yang tak sepatutnya diberitahukan Lody pada Howard.“Apa maksudmu?” tanya Chris berusaha untuk tetap menunjukkan raut wajah setenang mungkin, karena baginya pertanyaan yang baru saja diajukan Howard bukanlah masalah besar baginya. Lagi pula, Chris yakin, ayahnya tak akan mungkin berani menyebarkan aib puteranya sendiri.“Apa aku harus mengulangi pertanyaanku tadi, Chris?”“Memangnya kenapa jika aku memperkosa seorang wanita? Apakah kau menjadi malu? Bukankah ... aku menjadi seperti ini pun karena perbuatanmu?”Howard terkekeh, tak menyangka jika Chris berani melemparkan kembali kata-kata ke wajahnya. Memang dia tak menyangka
Stephany tak gentar mendekati Leon, siapa yang akan melepaskan pria seperti Leon? Hanya wanita gila yang akan melepaskan kesempatan mendapatkan pria seperti Leon. Leon kaya, tampan, lembut, dan juga memiliki segalanya yang diinginkan setiap wanita padanya.Stephany memulai aksinya, wajahnya sengaja dibuatnya terlihat begitu sedih. Dia menangkupkan kedua telapak tangannya ke wajah, lalu mulai menangis tersedu-sedu. Aktingnya benar-benar sempurna sebagai seorang wanita yang terlihat lemah dan tersakiti. Mungkin dia bisa menjadi pemenang Academy Awards nantinya!“Apakah aku kurang pantas untuk bersamamu?” tanya Stephany dengan wajahnya yang sembab.Leon sebagai seorang pria dengan hati yang lembut tak bisa melihat seorang wanita menangis di hadapannya, dia mulai menjadi salah tingkah dan memikirkan perkataannya barusan.“Bu-bukan begitu maksudku, Steph. Tapi ... aku tak bisa memaksakan perasaanku padamu, kau tahu, kau cantik,
Audrey benar-benar menikmati festival laut. Untuk sejenak dia dapat melupakan semua masalah pelik yang tengah dihadapinya. Dia hanya berharap malam ini tak akan pernah berakhir. Dia masih belum bisa menerima, jika harus berpisah sebentar lagi dengan pria yang telah menyatu dalam dirinya.Lody sendiri terlihat lebih santai seakan tak ada bebsan sama sekali ketika menikmati kebersamaannya bersama Audrey.“Kau mau makan kerang laut? Mau mencobanya?” tanya Lody dengan wajah dipenuhi senyum. Kedua bulu mata panjang membuat mata Lody terlihat sayu. Audrey senang memperhatikan kedua mata berwarna amber milik Lody.Pria itu memiliki pesonanya sendiri, yang Audrey tak bisa jelaskan dengan kata-kata. Keduanya terlihat sangat menikmati festival laut yang diadakan setahun sekali di daerah itu. Lody menggandeng satu tangan Audrey dengan sangat erat.“Kau senang?” tanya Lody dengan suara agak kencang, karena suasana di pantai sangat ramai dan ju
Benar-benar tak habis pikir, kenapa Clara harus berbuat senekat itu? Apa yang membuat dirinya menenggak banya pil tidur?Brent terpaksa menghentikan jalannya syuting, mereka langsung menuju ke rumah sakit untuk mengecek keadaan Clara. Brent berpikir, mungkin Clara menjadi depresi setelah kejadian yang terjadi saat penyekapan saat itu. Hanya saja, menurut dokter yang menangani saat Chris dan Clara dibawanya ke rumah sakit. Tak ada trauma serius pada diri Clara.Clara sempat berpikir saat itu jika dirinya telah diperkosa oleh anak buah Gerald. Ternyata setelah melakukan visum di rumah sakit. Hasil mengatakan jika tak ada tanda-tanda pemerkosaan yang terjadi pada Clara.Lalu kali ini, kenapa Clara justru berniat bunuh diri?’Jika bukan karena kejadian saat itu, apakah karena Clara dan Chris bertengkar?Banyak pertanyaan kini yang menggantung dalam pikiran Brent. Dia tak tahu apa yang terjadi setelah mereka kembali dari rumah
Brent hanya bisa menghela nafas panjang begitu mendengar apa yang baru dikatakan Chris padanya. Dia tak percaya jika sahabatnya begitu acuh pada keadaan Clara. Jelas-jelas wanita itu begitu mencintai dan hanya menginginkan jika Chris mengakui keberadaannya.“Aku sampai hari ini tak pernah bisa mengerti apa yang ada di dalam pikiranmu, Chris. Wanita yang di dalam sana, hanya berharap kau bisa memberikan sedikit saja perhatianmu padanya. Tapi kau ....” Brent tak melanjutkan kata-katanya begitu melihat Chris membelakanginya dan berjalan menjauh.Brent meminta ijin untuk masuk ke dalam ruangan di mana Clara sedang dirawat. Dia ingin melihat bagaimana keadaan Clara saat ini.“Apa, aku bisa masuk ke dalam dan melihat keadaannya?” tanya Brent pada manager Clara.“Silakan, Anda masuk saja ke dalam dan lihat keadaan Clara. Aku sungguh tak mengerti ... di dunia ada manusia tak memiliki seperti Chris, p
Sekarang yang harus Chris pikirkan bagaimana cara dia mengambil kembali Audrey, sedangkan wanita itu sudah mencintai Lody, sepupu sekaligus asistennya yang dulu selalu bersikap seperti seekor anjing setia padanya, tetapi sekarang dia sudah berani menentang."Kau itu hanya terobsesi pada tubuh wanita itu, bukan karena kau benar-benar menginginkannya, Chris!" seru Howard, lalu menertawakan ekspresi wajah Chris. Chris dibuat tidak berkutik dengan kata-kata Howard.Chris merasa tertantang oleh kata-kata Howard, namun dalam hatinya, keputusannya untuk mendapatkan kembali Audrey tidak bisa dipertimbangkan lagi. Dia tahu dia harus bertindak cepat sebelum semuanya terlambat."Mungkin kau benar, aku memang terobsesi. Tapi aku rasa, itu tidak salah, Ayah. Aku tidak suka saat melihat perempuan itu bersama Lody, aku benci hal itu. Aku ... aku menginginkan Audrey, aku tidak bisa memberikan alasannya," ucap Chris.Howard terkekeh, geli melihat ucapan Chris padanya. Jadi Chris mengatakan, sekarang
Howard tertawa saat mendengar ucapan Chris. Apa laki-laki itu sadar dengan ucapannya? Baru kali ini dia mendengar apa yang dikatakan oleh Chris dan sangat tidak masuk akal baginya. “Coba kau katakan sekali lagi padaku, apakah aku tidak salah mendengar?” “Aku ingin membawa anakku dan perempuan yang menjadi ibu dari putraku ke sini, apakah kau keberatan?” Chris mengulangi kembali pertanyaan meski terasa enggan, dia menekan gengsi dan ego di dalam diri hanya demi mengatakan hal tersebut pada Howard. “Tidak, aku tidak akan pernah mengijinkan kau membawa anak haram ke rumahku.” Howard tidak menyukai anak kecil, baginya mereka berisik dan mengganggu! Howard menatap tajam Chris, ekspresinya tidak menyisakan ruang untuk tawar-menawar. Dia bisa merasakan kemarahan memuncak di dalam dirinya. Anak haram itu, pikirnya, menjadikan situasi semakin rumit. "Chris, kau tahu betul peraturan rumah tanggaku. Aku tidak akan mentolerir adanya anak di sini yang bukan hasil dari pernikahan sah," Howard m
Brent berpikir, Audrey saja tidak begitu dekat dengannya, lalu dia menanyakan hal ini secara tiba-tiba tentu akan membuat wanita itu berpikir jika dia adalah pria kurang waras, kan?“Leon, apa menurutmu aku harus bertanya pada Audrey masalah ini? Lalu bagaimana jika ternyata bukan dia, pasti wanita itu akan menganggap jika aku adalah orang yang tidak waras,” kata Brent pada Leon.Leon tertawa, daripada Brent terus menerus merasa penasaran, ada baiknya dia bertanya langsung saja pada Audrey kan?“Brent, kau sudah mencari gadis kecil itu sejak dulu, tidak ada salahnya kau mendekati Audrey secara baik-baik dan bertanya padanya. Wanita itu bukan pemakan manusia, aku yakin dia tidak keberatan menjawab pertanyaanmu,” ucap Leon, meyakinkan Brent jika sebuah pertanyaan harus segera diselesaikan dengan tuntas sehingga tidak membuatnya mati penasaran!“Lalu bagaimana jika dia justru memarahiku?” Brent seketika merasa pesimis untuk bertanya pada Audrey, dia belum siap jika Audrey sampai memarahi
Chris tiba di apartemen miliknya, kedua matanya memandangi sekeliling. Aroma Audrey masih tersisa di dalam ruang tidurnya. Dia sendiri merasa heran, masih saja terus memikirkan wanita itu? “Aku benar-benar sudah gila, tidak seharusnya aku terus memikirkan wanita itu. Ada apa dengan diriku?” Chris mengumpat dirinya sendiri, rasanya kesal, dia tidak tahu apa yang tengah terjadi pada dirinya saat ini. Apakah mungkin saat ini dirinya benar-benar mulai merasa candu pada Audrey? Dia tidak bisa melupakan tubuh Audrey sama sekali, rasanya ada keinginan untuk terus menyentuh, menaklukan wanita itu di bawah tubuhnya. Bukan hanya sekadar menginginkan wanita itu menjadi pemuas hasrat bagi dirinya. Lody sendiri tidak menghubunginya semenjak bertengkar dengan dirinya, rasanya saat ini diri Chris benar-benar hanya seorang diri. “Aku akan meminta Audrey untuk bersamaku, Lody harus mau melepaskan wanita itu. Dia tidak memiliki hak apa pun atas dirinya, aku yang paling berhak, dia memiliki anak dar
Audrey terdiam, menatap Lody dengan intens. Wajah tampan milik Lody dan ketulusan hati pria itu telah membuatnya lulus, dia mencintai pria yang kini berada di bawah tubuhnya.“Beritahu aku di mana saja dia sempat menyentuh, maka biarkan aku yang memberikan jejak baru pada tubuhmu,” ucap Lody. Pria itu pun mengubah posisinya, membaringkan dengan lembut tubuh Audrey, seakan tubuh wanita itu terbuat dari kristal yang rapuh dan mudah pecah.“Dia menyentuh hampir di seluruh tubuhku, Lody. Jika sudah seperti itu, maka apa yang akan kau lakukan?” tanya Audrey. Kedua mata berwarna biru terang menatap sendu pada pria yang sangat dicintainya, Audrey berharap ... tidak akan pernah ada lagi nama Chris dalam kehidupannya!“Kalau begitu, biar aku aku yang memberikan jejak baru pada tubuhmu, Audrey,” kata Lody. Tanpa banyak bicara, dia mengecup kening Audrey, kedua mata Audrey terpejam, menikmati setiap sentuhan yang diberikan Lody padanya.Tak ada perasaan malu dalam diri Audrey, menghadapi pria ya
Kondisi Leon sudah diketahui, beruntung saat itu dia mendapatkan pertolongan di awal, jika tidak ... mungkin pria itu benar-benar kehabisan darah akibat ulah konyol Chris padanya.Lody sendiri diberitahukan jika Leon berada di rumah sakit saat ini, kondisinya sudah mulai membaik. Pria itu tidak mengerti dengan tingkah Chris. Dia bisa melakukan apa pun di saat pikirannya sedang kalut dan dipenuhi oleh amarah. Menyakiti Leon yang jelas-jelas tidak memiliki kesalahan pada Chris, adalah sebuah perbuatan konyol dan bodoh!Lody sendiri sudah kembali ke apartemen Audrey, dia melihat Audrey sudah siuman dan tengah duduk di meja makan, menyantap sepotong sandwich.“Audrey, kau sudah bangun. Mana Jack?” tanya Lody, seraya menutup pintu apartemen.“Hm, dia sedang bersama Nicole di apartemennya. Kau dari mana, aku pikir kau pergi meninggalkanku,” ucap Audrey lirih. Ketika dia bangun dia tidak mendapati sosok Lody di sisinya, membuat Audrey merasa sedih.Audrey pikir, Lody meninggalkan dirinya dan
“Pergilah ... Aku tidak berselera,” ucap Chris secara tiba-tiba, membuat Rossie terperanjat. Wanita malam itu terkejut dengan penolakan Chris barusan. Baru kali ini dia mendengar seorang pelanggan berkata jika dia merasa tidak selera pada Rossie? Apa ada sesuatu yang salah pada dirinya, sehingga pria itu berkata cukup kasar padanya? “A-apa ... maksudnya, Tuan?” tanya Rossie dengan kedua matanya yang terbilang indah menatap pria berparas tampan itu. Padahal dia sudah membayangkan, Chris dan dirinya akan melalui malam yang panjang dengan percumbuan-percumbuan panas di atas ranjang setelahnya. Chris terlihat tidak berselera sedikit pun untuk menyentuh Rossie, entah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini. “Aku sedang tidak berminat untuk bercinta dengan perempuan, kau ambil saja ini,” ucap Chris seraya menyerahkan selembar cek pada Rossie. Tidak biasanya Chris menolak santapan hangat yang ada di hadapannya. Wanita itu bahkan sudah bersiap untuk melucuti seluruh pakaiannya, begitu me
“Ayah, aku akan menjaga bicaraku, dan berhenti mencelamu jika kau bisa menunjukkan padaku apa arti sebuah kesetiaan. Jika kau belum bisa, jangan memintamu untuk berhenti menghujat dirimu,” balas Chris.Howard terdiam mendengar kata-kata Chris padanya. Ia tahu apa yang dikatakan Chris tidak sepenuhnya salah, tetapi bukankah semua itu bukan diawali olehnya? Kenapa memberi kesan, seolah dialah yang bersalah selama ini?Howard tertawa, dia menganggap apa yang baru saja dikatakan Chris lebih seperti sebuah lelucon konyol. Jane yang memulai dan dia menyambut gayung tersebut, untuk mengakhirinya akan sangat sulit bagi Howard, sebab ... dendam itu tidak akan pernah hilang selamanya! Rasa sakit itu semakin dalam, semakin menghilangkan kewarasannya.“Kau memintaku untuk berubah? Lalu apa jika aku berubah, kau akan mengubah perilakumu, hm?” tantang Howard pada putranya. Kedua pria yang sama keras kepalanya, tidak satu pun di antara mereka yang mau mengalah.Tidak ada gunanya melanjutkan percakap
Nicole mengangguk. Sedikit berbohong tidak masalah, dia tidak ingin Jack mengalami guncangan dalam jiwanya yang masih rapuh untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya!Lody meminta Nicole untuk membawa Jack pergi dari dalam ruangan, diberikannya beberapa lembar uang, dan meminta Nicole membawa pria tampan cilik itu pergi ke minimarket. Nicole menurutinya, dengan senang Jack mengikuti Nicole.Setelah keduanya pergi, Lody mulai membersihkan luka-luka yang ada pada wajah Audrey. Tidak habis pikir, mengapa Chris sama sekali tidak pernah berubah. Sifat iblisnya entah sampai kapan berada di dalam dirinya.“Audrey, aku akan berada di sisimu sampai kau benar-benar pulih. Setelah ini ada baiknya kau pindah ke tempat yang lebih aman. Aku akan mengantarmu kembali ke keluargamu,” bisik Lody seraya mengusap wajah pucat Audrey. Semakin dia membiarkan Audrey dengan kekerasan kepalanya, maka semakin dia akan mendapatkan serangan beruntun dari Chris yang tidak akan pernah mau mengalah!Selagi membas