Beranda / Romansa / Rahasia Kematian Syakila / Bab 57 ; Musuh yang Sebenarnya

Share

Bab 57 ; Musuh yang Sebenarnya

Penulis: aleevani
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-12 12:30:00

Arsyila menjatuhkan wajahnya. Gadis itu menatap kosong ubin yang ada di bawah telapak tangannya. “Mustahil …. Kakak … kakak,” racau Arsyila dengan bibir yang bergetar. Tatapannya begitu hampa, namun air matanya terus berjatuhan dari sepasang matanya.

“Ke-kenapa?” Arsyila kembali mendongak. Keputusasaan tergambar jelas dalam bola matanya. Tuan Derin berjongkok, menyamankan tingginya dengan Arsyila.

“Menurutmu bagaimana selama ini kau bisa makan enak dan hidup berkecukupan? Semuanya ada harganya, Syila. Kila melakukannya demi keluarga. Dia melakukan ini untuk melindungi adik tercintanya,” ucap tuan Derin lebih lembut dan membelai kepala Arsyila. Namun kata-kata yang keluar dari mulutnya seperti belati yang menikam hati Arsyila.

“Apa maksudnya?” Air mata terus meleleh dari sepasang matanya. Arsyila tidak tau dengan siapa saat ini dirinya berbicara. Apa benar orang yang ada di depan matanya saat ini adalah ayahnya? atau dia adalah iblis yang meminjam wajah san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Suria
ayahyg gila. apa ibunya tahu?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 58 ; Pria Berhati Iblis

    “Kau tau dimana Saki?” Yerina bertanya dengan panik pada bartender. Setelah melayani tamunya, Yerina segera berlari mencari Arsyila.“Aku melihat managernya membawanya,” jawab bartender itu tampak acuh tak acuh.“Kemana?!”“Mana aku tau.” Bartender itu terlihat tak ingin repot-repot menanggapi Yerina. Yerina berdecak kesal. Merasa sangat cemas dan gelisah. Yerina yakin sebelumnya Arsyila pasti berada di ruangan manager. Jadi Yerina pergi kesana dengan tergesa. Begitu sampai di depan pintu, Yerina terlihat ragu. Itu adalah ruangan khusus yang tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang. Hanya para manager dan atasan yang bisa keluar masuk dengan bebas. Pekerja biasa sepertinya hanya bisa masuk setelah mendapatkan ijin atasan. Yerina bisa mendapat masalah jika ada orang yang melihatnya masuk secara diam-diam. Tapi ijin … Yerina tak punya banyak waktu untuk memintanya. Sudah tak ada waktu lagi. Yerina dengan nekat membuka pintu ruangan. Wanita itu mengintip terlebih dahulu sebelum benar-b

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-13
  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 59 ; Memohon pada Iblis

    Kedua mata Arsyila terasa panas. Arsyila menggigit bibir bawahnya kuat. Berusaha untuk tidak kembali menangis layaknya gadis bodoh seperti sebelumnya. Ternyata fakta itu benar, bahwa ayahnyalah yang merubah Syakila menjadi kupu-kupu malam. Kini ayahnya melakukan hal yang sama pada Arsyila.Rasanya Arsyila masih tidak ingin mempercayainya. Fakta ini terlalu menyakitkan untuk diterima Arsyila. Kecewa, marah, juga sedih. Arsyila tak bisa memilah perasaan mana yang sedang berkecamuk dalam dirinya. Seolah semuanya bercampur menjadi satu dan memporak porandakan hati Arsyila.“Ayo keluar!” Arsyila menyimpan benda pemberian tuan Derin dalam sakunya. Jemarinya masih bergetar. Tatapan Arsyila berubah hampa. Gadis itu memilih pasrah saat tuan Derin menariknya keluar. Tuan Derin tak sedetik pun melepaskan tangannya dari lengan Arsyila. Cengkramannya cukup kuat. Itu mungkin akan berbekas nanti. Meski lengannya terasa sakit Arsyila tak bersuara. Bagi Arsyila rasanya ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-14
  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 60 ; Pelecehan dan Penyiksaan

    “Tapi, kau harus melayaniku lebih dulu.” Mr. Ji menyeringai. Mengantarkan ketakutan yang lebih mencekam untuk Arsyila. Sekujur tubuh Arsyila merinding dibuatnya. Tanpa disadari Arsyila, air mata terus menetes dari sepasang matanya. Takut. Arsyila benar-benar takut.“Bi-biarkan sa-saya pergi. Sa-saya mohon.” Tubuh Arsyila bergetar hebat. Kulit wajahnya sudah sepucat mayat. Arsyila salah sempat berpikir Mr. Ji akan melepaskannya begitu saja. Tak ada sisi kemanusiaan dari pria itu yang tersisa. Tidak, mungkin orang itu juga tak layak disebut manusia. Perilakunya itu lebih mirip dengan binatang.“Menangislah. Wajah ketakutanmu ini membuatku semakin bergairah.” Jari-jari kasar Mr. Ji menelusuri wajah Arsyila yang basah oleh air mata. Arsyila memalingkan wajahnya. Merasa jijik dan terhina. Arsyila berusaha mungkin menghentikan tangisannya. Tidak boleh, tidak boleh menangis. Ini bukan waktunya Arsyila menangis dan merasa ketakutan seperti ini!“Aku bena

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-15
  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 61 ; Penyelamatan Arsyila

    Bel berbunyi berkali-kali, membuat Mr. Ji yang berusaha mengabaikannya lama-kelamaan terusik. Mr. Ji mengumpat dengan kesal. Kegelapan telah menelan Arsyila sepenuhnya. Gadis itu terbaring tak sadarkan diri dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.Di sisi lain Mr. Ji terlihat membuka pintu dengan tergesa. Pria itu berpikir mungkin putranya kembali lagi untuk meminta uang lebih banyak. Tapi ketika Mr. Ji baru saja membuka pintu wajahnya segera disambut dengan sebuah bogem mentah. Mr. Ji terhuyung mundur. Tubuh tambunnya tumbang ketika mendapatkan pukulan kedua. “Si-siapa?!” geram Mr. Ji memegangi wajahnya sambil mendesis kesakitan. Sosok pria berambut emas datang dan menendang wajah Mr. Ji dengan keras. Mr. Ji berteriak, namun teriakannya tertahan karena kali ini kaki pria berambut emas itu menginjak lehernya.“Dimana?” Zhou menggeram, memperhatikan kondisi rumah Mr. Ji yang cukup berantakan. Butuh waktu yang lumayan lama untuk Zhou menemukan keberadaan

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16
  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 62 ; Bangun dari Mimpi Buruk

    “Kakak … ukh, kakak ….” Arsyila meracau dalam tidurnya. Keringat dingin terus muncul dan mengalir dari keningnya. Keningnya berkerut. Gadis itu menggeliat tidak nyaman. Terkadang air mata meleleh dari sudut matanya dan terkadang Arsyila menggertakkan giginya. Arsyila menangis dan merintih dalam tidurnya. Ketakutan yang mencekam masih menghantui Arsyila, bahkan mengikutinya ke dalam mimpi. Dalam mimpinya, Arsyila melihat kakaknya di rantai di sebuah tiang. Syakila, gadis itu terlihat kurus dari yang terakhir Arsyila lihat. Syakila terus menangis dan berteriak kesakitan saat sebuah cambuk besar terus diarahkan padanya. Arsyila ikut berteriak. Sayangnya suaranya tidak keluar. Arsyila berusaha berlari menyelamatkan kakaknya. Tapi sekencang apapun Arsyila berlari rasanya jarak yang dia tempuh sama sekali tak berkurang.Suara tawa menggelegar. Arsyila melihat sosok itu terus menghujamkan cambuknya tanpa ampun pada Syakila. Sosok itu … seorang pria yang memakai topeng di wajahnya. Arsyila

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-19
  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 63 ; Pengakuan Cinta Arsyila

    Hambar.Sebenarnya Arsyila tak berharap banyak dari masakan Zhou. Tapi rasanya benar-benar diluar ekpetasi Arsyila. Itu adalah sup jagung yang hampir tak memiliki rasa. Meski begitu Arsyila terus membuka mulutnya dan menelannya tanpa bicara apa-apa. Sesekali mata coklatnya mencuri pandang pada Zhou yang dengan sabar menyuapinya.“Kurasa aku sudah kenyang,” ucap Arsyila membuat Zhou memberinya minum dan membereskan makanan Arsyila. Mata coklat Arsyila terus memperhatikannya. “Jam … jam berapa sekarang?” tanya Arsyila melihat jendela di kamar itu tertutup rapat.“Sembilan malam,” jawab Zhou kembali duduk di sebelah Arsyila. Zhou merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah ponsel dengan case merah muda.“Ini. Yerina memintaku mengembalikan ini.” Zhou menyerahkan ponsel itu pada pemiliknya. Melihat ponsel itu masih utuh dan dalam keadaan baik membuat Arsyila merasa lega. Bagaimana pun ponsel itu adalah pemberian Reyga. Arsyila pasti kebin

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 64 ; Penolakan yang Menyakitkan

    “Kenapa?” Arsyila bertanya dengan suara yang bergetar. Tangannya masih mengenggam erat atasan Zhou bagian belakang. Zhou berdiri memunggungi Arsyila. Sama sekali tak menunjukkan keinginan untuk menatap ke arah gadis itu. Hanya dengan sikap dinginnya itu sudah berhasil membuat Arsyila merasa kecewa.“Ke-kenapa?” Arsyila mengulangi pertanyaannya. Kebisuan Zhou membuat Arsyila frustasi. Setelah beberapa detik diam, akhirnya Arsyila mendengar Zhou menghela napas.“Ini salah, Syila.” Arsyila bisa merasakan suara Zhou yang sedikit melunak. Meski tak menatap Arsyila, setidaknya Zhou mau berbicara dengannya.“Sa-salah? … salah?” Arsyila membeo. Arsyila masih tak mengerti. Ini pertama kalinya gadis itu jatuh cinta, dan Arsyila tak tau letak kesalahannya.“Benar. Seharusnya kau tak memiliki perasaan semacam itu. Jadi lupakanlah!” Hati Arsyila bengkok. Tangannya semakin erat meremas ujung pakaian Zhou. Matanya kembali terbakar. “Kenapa?” lirih ga

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-22
  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 65 ; Sebuah Pelukan

    Zhou mengepalkan tangannya. Pria itu memang pergi menjauh dari Arsyila. Tapi dia tidak benar-benar meninggalkannya. Zhou mengawasi dari kejauhan. Pria itu hampir tak bisa menahan diri untuk tidak berlari pada Arsyila saat gadis itu tiba-tiba jatuh ke tanah. Zhou ingin menolongnya, tapi suara teriakan Arsyila yang menyedihkan kembali berdengung dalam kepalanya dan menghentikannya.Arsyila terisak-isak. Selama hampir sepuluh menit gadis itu tak bergerak dari tempatnya. Setelah perasaannya sedikit membaik, Arsyila mendapatkan sedikit akal sehatnya. Arsyila menatap lampu taman linglung. Merasa sedikit menyesali keputusannya yang pergi terburu-buru tanpa memikirkan apa-apa. Mau bagaimana lagi? Memang seperti itulah wanita, mereka lebih dulu mengutamakan perasaannya dan membuang logikanya.Apa yang harus dilakukan Arsyila? Baru sekarang Arsyila memikirkan kondisinya. Otaknya terasa buntu. Apa yang terjadi hari ini benar-benar sebuah pukulan keras untuk Arsyila. Sangat

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-23

Bab terbaru

  • Rahasia Kematian Syakila   Extra III : Kelahiran Aluna

    Arsyila selalu merasa senang menghabiskan waktu bersama Syakila. Apalagi semenjak penculikan yang dilakukan tuan Derin terakhir kali. Arsyila jadi over protektif pada kakaknya. Arsyila terus mengekor kemanapun Syakila pergi, kecuali saat bersama Zhou tentunya. Arsyila yakin Zhou bisa menjaga kakaknya. Yah, walaupun Arsyila seringkali memprotes Zhou karena Zhou suka memonopoli Syakila. Arsyila cemburu karena waktu yang Zhou habiskan bersama Syakila lebih banyak dari dirinya. “Kakak, padahal di taman rumah kita juga memiliki bunga. Kenapa kita harus jauh-jauh datang kemari hanya untuk melihat bunga? Lagi pula bunga ini terlihat biasa saja.” Arsyila menyentuh kelopak bunga daisy dengan telunjuknya. Semalam dia sempat berdebat dengan Syakila hanya karena masalah bunga. Beberapa hari terakhir Syakila dengan keras kepala ingin pergi ke Ossy Blossom, rumah kaca terbesar di Oswald. Arsyila tentu saja menentangnya. Usia kandungan Syakila yang sudah tua membuat Arsyila merasa was-was membawa

  • Rahasia Kematian Syakila   Extra II : Salah Tingkah

    Arsyila bangun dengan rasa pegal di seluruh tubuhnya. Rasanya seperti dia baru saja mengikuti lomba lari berpuluh-puluh kilo meter dan lomba angkat beban puluhan kilo dalam waktu bersamaan. Sebenarnya apa yang dilakukannya kemarin sampai tubuhnya sakit semua seperti ini? Terlebih, rasa tidak nyaman pada selakangannya benar-benar mengganggunya. Arsyila menggeliat dalam selimutnya. Gadis itu masih enggan untuk membuka kedua matanya yang masih berat. Arsyila berniat untuk melanjutkan tidurnya sampai sebuah suara mengejutkannya.“Kamu sudah bangun?”Seketika kedua mata Arsyila terbuka lebar. Bola mata Arsyila rasanya hampir melompat melihat sosok Reyga yang terlihat sudah rapi dengan pakaian kerjanya. Dengan wajah pucat, Arsyila menatap horor suaminya. Ketika Arsyila mengingat apa yang sudah terjadi semalam, gadis itu terbengong dengan wajah yang sulit dibaca.“Kamu terlihat pucat. Apa kamu merasa sakit?” Ibu jari Reyga mengusap wajah Arsyila perlahan. Pria itu terlihat cemas. Sentuhan R

  • Rahasia Kematian Syakila   Extra I : Tidur Bersama

    “Ka-karena kita suami istri, kita harus tidur satu ranjang!”Arsyila ingat bagaimana dirinya dengan percaya diri mengatakan itu pada Reyga. Tapi kemana perginya rasa percaya dirinya itu sekarang?! Arsyila yakin Reyga pasti memandangnya sebagai gadis yang agresif. Dan juga … tak tau malu. Kenyataannya Arsyila benar-benar serakah. Tak cukup dengan meminta Reyga berjanji tak akan meninggalkannya. Selanjutnya Arsyila meminta Reyga berbagi ranjang dengannya. Setelah berbagi ranjang, mungkin selanjutnya Arsyila akan meminta ruang di hati Reyga? Entahlah, Arsyila sendiri tak bisa menahan gejolak yang ada di hatinya. Gadis itu sungguh-sungguh tergila-gila pada suaminya.Rasa ingin memiliki, rasa ingin dicintai, rasa ingin menguasai. Perasaan semacam itu terus berkembang hingga tak terbendung. Mereka mengendap di dasar kemudian tiba-tiba muncul di permukaan dengan membabi buta. Seperti tanaman eceng gondok yang dengan cepat menyelimuti seluruh permukaan sungai. Se

  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 104 ; Akhir Bahagia

    “Kakak, kakak cantik sekali!” puji Arsyila kesekian kalinya. Di depannya, Syakila tengah mematut dirinya di depan cermin. Dalam balutan kain warna putih, Syakila terlihat sangat anggun dengan gaun pengantin.Lima bulan telah berlalu sejak persidangan tuan dan nyonya Derin. Syakila telah melahirkan bayinya sebulan kemudian. Seorang gadis kecil yang sangat mirip dengan Syakila telah lahir ke dunia. Namanya Aluna, itu adalah nama yang telah diberikan Zhou untuk putri Syakila.Arsyila sendiri sudah memulai kembali kehidupan kampusnya. Arsyila keluar dari universitas Teroa, lalu berpindah ke universitas Aegyo di Oswald yang tidak begitu jauh dari rumah. Berbeda dengan saat di Teroa, di Aegyo Arsyila lebih rajin dan benar-benar fokus pada cita-citanya menjadi designer profesional.“Aluna sayang, lihat mamamu terlihat gugup sekali.” Aluna terlihat tertawa di dalam gendongan Arsyila. Bayi tiga bulan itu seolah mengerti apa yang dikatakan Arsyila.“Lihatlah, bahkan putrimu mentertawakan mamany

  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 103 ; Keputusan Perceraian

    “Mari kita bahas perceraian kita.”Tubuh Arsyila menegang. Mata coklatnya melebar penuh keterkejutan. Persidangan tuan Derin sudah selesai, dan tak ada alasan lagi untuk mereka menunda perceraian. Arsyila bahkan sudah mempersiapkan hatinya jauh-jauh hari. Namun hatinya tetap terguncang saat kata perceraian keluar dari mulut Reyga sendiri.“Be-benar.” Sulit untuk mengendalikan perasaannya. Rasanya Arsyila ingin menangis. Gadis itu menggigit bibir bawahnya kuat-kuat. Berusaha untuk menahan air mata agar tidak jatuh dari kedua matanya. Tidak, Arsyila merasa sangat tidak siap sekarang!“Syila, aku—“Suara perut Arsyila yang nyaring menginterupsi pembicaraan mereka. Arsyila menundukkan kepalanya. Wajahnya seketika memerah. Air mata lolos dari mata coklatnya. “Uhh, a-aku sangat lapar!”Ini memalukan! “Lapar! Waaa!” Karena terlanjur malu, lebih baik totalitas saja. Jika itu bisa menghentikan perceraianannya, Arsyila pasti rela melakukannya. Arsyila menangis keras seperti anak-anak. Berti

  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 102 ; Panti Asuhan

    “Kak Reyga, kakak jadi lebih tampan!”“Aku rindu kak Reyga!”“Kak Reyga, mana permen yang kakak janjikan bulan lalu?!”“Kak Reyga, ayo menikah denganku!”Reyga hanya tertawa menanggapi anak-anak yang mengerubunginya. Suasana hati pria itu terlihat bagus. Ekspresi senangnya berbanding terbalik dengan wajah yang ditunjukan Arsyila sekarang. Gadis itu terlihat masam dan semakin masam. Tanpa disadari Arsyila, bibirnya telah cemberut melihat para anak perempuan centil yang menggoda suaminya.Mereka hanya anak-anak. Benar, mereka hanya anak-anak!Arsyila berusaha menenangkan hatinya. Sedikit konyol memikirkan dirinya yang merasa cemburu hanya karena anak kecil. Tapi begitu melihat salah satu anak perempuan yang berusia sekitar tujuh tahun mencium pipi suaminya, Arsyila tak bisa lagi mempertahankan ketenangannya. Tidak, dia tak bisa diam saja! Arsyila tak bisa membiarkan ini lebih lama!Anak-anak itu bukan sekedar anak-anak kec

  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 101 ; Persidangan

    Hakim telah menjatuhkan hukuman untuk Tuan dan Nyonya Derin atas kasus penculikan anak. Dua belas tahun penjara untuk Nyonya Derin. Sedang tuan Derin mendapatkan hukuman dua kali lipat dari istrinya karena kejahatan berlapis yang dilakukannya. Semua orang hadir, termasuk Nora dan Yerina yang datang sebagai saksi.Borya telah ditutup. Reyga memberikan tempat kerja yang layak untuk para mantan pekerja Borya. Beberapa orang mengikutinya, sedang beberapa seperti Yerina menolak tawaran pekerjaan yang telah diberikan Reyga. Yerina lebih suka memilih sendiri jalannya.Arsyila menatap tuan dan nyonya Derin. Mereka berdua tampak lebih kurus dari yang terakhir Arsyila lihat. Arsyila tak akan bisa melupakan kejahatan yang telah diperbuat tuan Derin terhadap kakaknya dan dirinya. Jadi sampai kapan pun Arsyila tak akan bisa memaafkan pria paruh baya itu. Bahkan setelah semua ini tak ada sedikit pun raut bersalah di wajah tuan Derin.Berbeda dari tuan Derin, Arsyila bis

  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 100 ; Coklat Panas Tengah Malam

    Malam itu Arsyila dan Syakila tidur di kamar nyonya Sisilia. Berkumpul dalam selimut yang sama merayakan kembalinya keluarga mereka. Syakila dan nyonya Sisilia terlihat sudah jauh berlayar dalam alam mimpinya, berbeda dengan Arsyila yang masih terjaga. Sekeras apapun Arsyila berusaha menutup matanya, gadis itu sama sekali tak bisa terlelap. Hatinya terasa tidak tenang. Kantuk sama sekali tak menghampirinya. Ini sudah lewat tengah malam. Tapi kedua matanya justru semakin segar. Hari ini seharusnya menjadi hari bahagianya karena akhirnya dia bisa berkumpul bersama kakak dan ibu kandungnya. Tapi ternyata Arsyila tidak sepenuhnya merasa demikian. Arsyila merasa senang, tentu saja. Tapi disaat yang sama Arsyila juga merasa gelisah. Ini tentang hubungannya dengan Reyga. Setelah hari ini, Arsyila tidak bisa membayangkan bagaimana kelanjutan dari hubungan mereka.Mendesah dengan frustasi. Arsyila pikir dirinya tidak bisa berdiam diri seperti ini. Arsyila akhirny

  • Rahasia Kematian Syakila   Bab 99 ; Kebenaran yang Diungkap

    “A-apa ini?” Arsyila menatap amplop coklat di tangannya dengan wajah kebingungan. Begitu dirinya dan Syakila datang dan ikut berkumpul, Reyga sama sekali tak menjelaskan apa-apa. Pria itu justru memanggil Roby yang membawa beberapa tumpukan dokumen. Amplop coklat yang ada di tangan Arsyila saat ini adalah salah satunya.Arsyila mengedarkan tatapannya pada semua orang yang ada di ruangan itu. Arsyila bisa menangkap raut tegang dari semua wajah itu. Tak terkecuali Reyga, bahkan nyonya Sisilia juga. Mata amber nyonya Sisilia terlihat berkaca-kaca. Wanita paruh baya itu terlihat menahan berbagai emosi dalam dirinya. Ketika Arsyila melihat kakaknya, dia cukup heran dengan sikap tenang sang kakak. Tidakkah Syakila juga merasa bingung dengan situasi yang mereka hadapi sekarang? Bagaimana kakaknya bisa setenang itu? Arsyila bertanya-tanya dalam hatinya.“Aku tau kamu pasti merasa bingung. Jadi bukalah itu, itu adalah kebenaran yang harus kamu ketahui.”“Kebenaran?

DMCA.com Protection Status