Share

Bab 48 ; Pengakuan di Ujung Lidah

Sebuah wahana yang cukup besar dengan banyak kuda poni yang berjalan berputar berlawanan arah jarum jam itu menarik perhatian Arsyila. Sepasang mata Arsyiila menatapnya cukup lama. Arsyila melihat orang-orang yang naik ke sana tertawa dengan gembira. Itu terlihat menyenangkan.

“Itu komedi putar, apa kau tak pernah melihatnya?” tanya Zhou kembali merasa heran. Arsyila menggelengkan kepala.

“Apa aku boleh naik itu?” tanya Arsyila polos menunjuk komedi putar.

“Tentu saja.” Arsyila bersorak senang. “Tapi sebelum itu, kau harus bertanggung jawab pada semua makananmu,” lanjut Zhou melunturkan kesenangan Arsyila. Zhou kembali berjalan ke tempat yang lebih nyaman. Arsyila kembali mengikutinya dengan wajah cemberut.

Suasana hati Arsyila dengan cepat membaik begitu memakan jajanan yang dibelinya. Semuanya terasa enak. Sayangnya itu tak berlangsung lama. Arsyila tak pernah berpikir semua makanan itu tak akan muat di perutnya. Saat Arsyila mengeluh karena ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status