Share

Produk Skincare?.

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2024-11-17 16:09:42

Setelah insiden yang mengguncang Skymaster Airlines di Bandara Internasional Singapore, Xander telah berhasil menyelesaikan pelatihannya sebagai copilot pesawat jet.

Namun, dia tidak berhenti sampai di situ; keputusan bulatnya membawa dia pada pelatihan lanjutan untuk mengemudikan pesawat sekelas Boeing dan Airbus di institut penerbangan yang diakui. Langkahnya jelas, meskipun langkah itu penuh tantangan.

“Memangnya kamu ingin menjadi pilot pesawat komersial, sampai perlu berlatih khusus mengemudikan pesawat besar seperti itu?” tanya Clara dengan nada keheranan, menatap Xander seolah dia baru saja merencanakan sesuatu yang gila.

Xander hanya mengedipkan mata, menyembunyikan ambisi di balik senyuman nakalnya. Dalam hatinya, dia tahu tujuan sebenarnya.

“Dengar Clara... Tentu saja aku bukan hanya ingin menjadi pilot pesawat komersial. Rencanaku jauh lebih besar: aku akan mendirikan perusahaan penerbangan sendiri. Bisnis penerbangan ini tampaknya cukup menguntungkan, bukan?” jelas Xander
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Mutiara di Ujung Jari.

    Tak lama kemudian, dengan modal yang melimpah dan jaringan yang luas, Grace Song, asisten pribadi Xander, berhasil menemukan lokasi yang ideal untuk pabrik kosmetika yang mereka impikan.Pagi itu cuacacerah dan penuh semangat.Xander sedang bersantai di balkon apartemennya yang mewah, dikelilingi oleh nuansa kota yang berdenyut. Di depannya tersaji hidangan bubur Manado lezat buatan Chef Teddy. Aroma rempah daun kemangi dan rasa gurihnya menggoda selera, menambah kehangatan pagi tersebut.“Hallo Grace, ada kabar gembira?” tanya Xander sambil menyuap sesendok bubur yang baru diambil dari panci. Ia tidak menyadari bahwa hidangan itu masih sangat panas, dan kode yang diberikan Chef Teddy tentang tingkat kepanasannya seolah menguap dari ingatannya.Begitu sendok pertama masuk ke mulutnya, panasnya bubur menyengat langit-langit mulutnya. “Aduh!” teriaknya, terkejut dan merasakan nyeri yang menyengat.Chef Teddy segera merespons, tanpa banyak bicara ia menyodorkan segelas air dingin. Xander

    Last Updated : 2024-11-18
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Kisah XS-Skincare.

    Di jantung Kota Jatavia, sebuah hotel bintang enam yang terkenal dengan eksklusifitasnya menjadi saksi bisu dari malam yang tak terlupakan.Ballroom megah itu dipenuhi tamu-tamu undangan dari kalangan atas; mulai dari pengusaha sukses, artis glamour, hingga penyanyi papan atas dan influencer ternama yang berlomba menarik perhatian publik.Suasana di dalam ballroom begitu hidup—hiruk-pikuk percakapan menciptakan simfoni dinamis. Semua orang tampak bersemangat membicarakan produk kecantikan terbaru: XS Skincare, yang kabarnya mengguncang dunia maya dengan hype luar biasa.Buzzer-buzzer media sosial bekerja keras mempromosikan kosmetika XS, menciptakan efek domino di jagat maya. Setiap sudut ballroom menjadi panggung bagi influencer yang dibayar dengan jumlah fantastis.Mereka tampak bersaing untuk meliput acara ini, siaran langsung dengan beragam pose dramatis, mencuri perhatian pengikut mereka dengan energi yang menggebu.Acara malam ini sangat terorganisir, hasil kerja keras tim marke

    Last Updated : 2024-11-19
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Kemarahan Rika dan Krim Aba-abal.

    Dalam semalam saja, nama XS Skincare melambung menjadi trending topic di dunia maya. Semua orang berbincang tentang kesaksian artis jadul, Naomi Dumais, yang pada malam itu bersinar sebagai bintang produk XS Skincare.Berita ini mengejutkan banyak pihak, terutama ketika Naomi, yang dikenal sebagai sosok yang menolak operasi plastik, tiba-tiba muncul dengan wajah yang tampak sepuluh, bahkan lima belas tahun lebih muda.Sementara komentar ramai memenuhi acara live di platform sosial, di mana para influencer sibuk memperkenalkan produk.“Pemilihan Naomi Dumais sebagai brand ambassador sungguh tepat. Artis lawas itu sangat anti terhadap operasi plastik, tetapi berhasil mengembalikan kecantikannya. Apa rahasianya? Sungguh produk yang ajaib!” komentar salah satu pemirsa.“Jika aku tidak melihat siaran langsung ini, pasti aku akan ketinggalan kesempatan emas ini. Sekarang juga aku bergegas ke minimarket terdekat untuk membeli produk XS Skincare!” tulis seorang penggemar yang tampaknya sudah

    Last Updated : 2024-11-20
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Bunga Rose Dalam Bayang-bayang.

    Sepanjang malam, hati Rika Setiawan terisi oleh amarah yang membara dan tidak tertahankan. Dia tak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya di-kick dari ruang live milik Nina Amala.Bagaimana bisa? Dulu, Rika Setiawan adalah yang dikenal sebagai Bunga Rose—idola banyak pria dan simbol kecantikan serta gaya di kalangan orang-orang kaya di Jatavia.Bunga Rose adalah istilah yang menggambarkan wanita cantik, layaknya bunga desa, dengan pesona yang menjangkau lebih luas."Siapa sebenarnya Nina Amala itu? Dia tidak tahu siapa Rika Setiawan, Bunga Rose kalangan elite di Jatavia!" gerutunya dengan penuh kesal sambil bangkit dari ranjang empuknya. Ia menyesap segelas air putih yang terasa hambar, sementara perasaan ketidakpuasan semakin menggerogoti pikirannya, menyalakan api niat untuk membalas dendam.Belum lama ini, setelah Nyonya Ouwyang menyingkirkan suaminya, Harris Setiawan, kini mereka memanggil kembali Harris untuk bekerja di bisnis keluarga yang kini berada di bawah kendali Nyonya Ouwy

    Last Updated : 2024-11-21
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Nina Dan Guna-guna Misterius.

    Nina Amala adalah seorang influencer sukses di Negeri Konoya, dengan lebih dari 2 juta pengikut di akun Toktok dan 800 ribu di Instagram.Namanya selalu menjadi topik hangat di kalangan anak muda. Namun, aktivitasnya tidak hanya sekadar memamerkan gaya hidup mewah atau berbagi tips kecantikan; setiap endorsement yang dia jalani menambah pundi-pundi uangnya.Penghasilannya lebih dari cukup untuk menjalani kehidupan yang nyaman di ibu kota, dilengkapi dengan asisten rumah tangga (ART) pribadi, seorang asisten media sosial, dan kameramen andal.Bahkan, dia terbiasa memesan kopi spesial seharga ratusan ribu hanya untuk sekali teguk—sebagai bentuk pernyataan bahwa “hidup Nina Amala memang berbeda.”Belakangan ini, tawaran endorsement dari XS Skincare—sebuah merek kosmetik yang sedang naik daun—menarik perhatian Nina. Penawaran itu tidak hanya menaikkan saldo rekeningnya, tetapi juga mendongkrak engagement di media sosial.Foto dan videonya bersama produk XS membanjiri linimasa, lengkap den

    Last Updated : 2024-11-22
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Di Warung Kopi Pinggiran.

    Dua minggu telah berlalu, dan hari ini, Nina Amala menghadiri pertemuan penting dengan perusahaan XS Skincare untuk memperbarui kontrak endorsement.Begitu memasuki ruang berpendingin udara itu, aroma lilin lavender menyelimuti sekelilingnya, menciptakan suasana yang profesional sekaligus mewah.Tanpa sengaja, Nina bertemu langsung dengan Tuan Xander, pemilik perusahaan. Ia mengenal pria ini dari malam launching produk, dan dalam pandangannya, Tuan Xander adalah sosok dengan aura karismatik dan senyuman hangat, ciri khas para pengusaha sukses di Negeri Konoya.Namun, saat ini, rasa percaya dirinya nyaris lenyap. Wajahnya pun tampak kacau: garis hitam di bawah matanya dan jerawat-jerawat kecil yang mulai bermunculan.“Oh tidak,” bisiknya dalam hati. “Aku akan bertemu pemilik brand dalam keadaan terburuk!”Setelah beberapa detik berusaha menenangkan diri, Tuan Xander mendekat dengan senyuman lembut. “Nina, apa kabar terus terang?”Dia melangkah lebih dekat, tangan terulur ke arah Nina.

    Last Updated : 2024-11-23
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Antara Proyek Hantu dan Ketegangan di Warung Kopi.

    “Aku punya proyek yang pas untuk kita kerjakan bersama. Kupikir ini cocok untukmu!” ujar Rika Setiawan sambil menggigit bakpao tradisional berisi daging B2.Minyak yang menetes dari bakpao itu membasahi bibirnya, sementara ia meneguk kopinya hingga habis dalam satu kali tegukan. Perilakunya yang tampak kasar itu membuat Kevin Ng meringis, jelas merasa jijik.“Langsung saja katakan apa yang perlu aku lakukan,” tandas Kevin, berusaha menahan rasa mual. “Tidak perlu berputar-putar. Sebutkan inti masalahnya saja,” desisnya, tidak menyembunyikan kekesalannya saat melihat Rika terus mengulur-ulur waktu.Rika justru tersenyum puas. Dulu, ia tak punya kesempatan untuk menindas Kevin. Namun sekarang, keadaan telah berubah. Ia menikmati setiap detik memanfaatkan posisinya yang lebih tinggi untuk memancing emosi pria itu.Dengan santai, ia bersendawa keras, membuat Kevin semakin jijik. Akhirnya, tanpa rasa bersalah sedikit pun, Rika membuka maksud pertemuan itu.“Kamu cuma perlu membantuku menak

    Last Updated : 2024-11-24
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Nina dan Owner XS - Skincare.

    Keesokan harinya, Nina Amala tiba di kantor XS - Skincare, sebuah gedung megah yang masih beraroma cat baru dengan perabotan modern nan elegan. Ia langsung menaiki lift menuju studio kerjanya, berniat melakukan siaran langsung.Suasana gedung yang nyaman dan berkelas itu kontras dengan kondisi Nina. Gadis itu tampak pucat dan kurang bersemangat, langkahnya gontai seolah membawa beban yang tak terlihat.Gedung ini dirancang dengan visi besar Xander, termasuk sebuah studio kerja eksklusif untuk sepuluh influencer terpilih. Di tempat ini, mereka dapat melakukan siaran langsung guna mempromosikan XS - Skincare secara maksimal.Pemandangan Nina yang terlihat lesu dan tak bersemangat ini tidak luput dari perhatian Xander, yang saat itu sedang berjalan di koridor. Di sisi kiri dan kanannya terdapat studio kerja para influencer.Merasa aneh melihat kecanggungan Nina selama siaran langsung, Xander tiba-tiba menghentikan langkahnya di depan ruang kerja Nina Amala. Matanya menyipit, memperhatika

    Last Updated : 2024-11-25

Latest chapter

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   The Tiger.

    Sandy Setiawan memukul meja dengan keras. Dentuman kayu itu memenuhi ruangan, membuat dua petugas di hadapannya terkejut. Wajah Sandy memerah, sorot matanya menyala seperti bara api, siap membakar apa pun."Hanya untuk menggusur anak-anak kecil, seorang nenek tua, dan seorang gadis lemah, kalian gagal?!" bentaknya. Ia tidak percaya bahwa tugas sesederhana itu tidak bisa mereka selesaikan.Salah satu petugas, pria bertubuh kekar, berusaha menjawab meski suaranya terdengar gemetar. "Bos, ada seorang pemuda di sana. Dia menguasai ilmu bela diri, sepertinya seorang kultivator. Dia bahkan meninggalkan pesan untuk Anda."Sandy mengangkat alis, matanya menyipit. "Pesan apa?"Petugas itu menelan ludah. "Dia bilang namanya Xander dan yakin Anda tahu siapa dia."Ekspresi Sandy berubah drastis, wajahnya sekaku patung marmer. Napasnya tertahan, dan ruangan itu sunyi sementara kedua petugas saling pandang, bingung."Apakah Anda mengenalnya? Dia... orang dalam?" seorang petugas memberanikan diri be

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Akhir Pertikaian

    "Kamu meminta untuk tidak mematahkan tangan, bukan? Baiklah. Anggap saja aku sedang berbelas kasih," ujar Xander sambil mencibir, sudut bibirnya terangkat tipis seperti menikmati permainan sederhana.Petarung itu tampak lega sesaat, seperti menerima hadiah yang tak diduga. Namun, jauh di dalam hati, ia justru menertawakan Xander."Dasar bocah bodoh. Mau saja percaya mulut berbisa seperti milikku. Ini akan jadi hiburan memuaskan," pikirnya penuh kepuasan.Wajahnya ia poles dengan senyuman palsu, berharap akting penuh rasa terima kasihnya mampu menyentuh simpati penonton.Namun, sebelum rencananya berjalan sesuai harapan, sesuatu yang tak terduga terjadi.PLAK – PLAK – PLAK!Tiga tamparan keras mendarat di pipinya. Suara tamparan itu menggema seperti cambuk yang menyayat udara. Matanya membelalak, rasa perih menjalar panas ke wajahnya. Ia tertegun, sulit percaya Xander benar-benar melakukannya."Ini… ini…" gumamnya terbata-bata, suaranya serak karena syok. Kedua pipinya memerah menyala

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Pendekar Xianxia?

    “Xander?” desis Dimas tak percaya. Wajahnya yang bulat dengan mulut terbuka lebar tampak lucu. Rasanya, jika ada telur ayam dilempar ke sana, pasti lolos tanpa hambatan masuk ke lambungnya.“Xander!” teriak Hannah, nyaris melompat dari tempatnya. “Mengapa aku merasa seperti sedang menonton adegan di drama Xianxia? Kamu masuk ke buldozer seperti pahlawan dalam cerita di film!”Xander turun dari ruang kemudi buldozer dengan tenang.Wajahnya berseri-seri, seolah-olah diselimuti cahaya pagi yang membuatnya tampak seperti tokoh abadi dari kisah fantasi Xianxia atau Wuxia di televisi Tiongkok.Anak-anak panti asuhan, yang sejak tadi menonton dengan penuh ketegangan, langsung bersorak gembira tanpa perlu dikomando. Tepuk tangan mereka riuh, bercampur dengan suara tawa kecil.“Hore! Pendekar Rajawali Sakti – Guo Jing!” teriak seorang anak dengan suara penuh semangat.“Ah, tapi wajahnya setampan Yang Kang!” sahut yang lain, sambil menunjuk Xander dengan penuh antusias.Serial Pendekar Rajawali

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Buldozer dan Rumah Panti Asuhan – Part II.

    “Pak Conan, ayo maju! Ini kesempatan yang bagus untuk merubuhkan bangunan tua itu!” teriak seorang pemuda yang duduk di atas salah satu buldozer. Wajahnya penuh semangat, berbeda dengan pria paruh baya bernama Pak Conan yang masih ragu-ragu.“Aku... aku tidak tega,” gumam Pak Conan. Tangannya yang gemetar menggenggam tuas kendali, tetapi hati kecilnya tak mampu memerintah dirinya untuk melanjutkan.“Ah, masa bodoh!” teriak si pemuda muda itu kesal. “Kalau Anda tidak mau melakukannya, biarkan aku yang menyelesaikan pekerjaan ini!”Dengan gesit, pemuda itu melompat dari buldozernya ke arah buldozer Pak Conan. Tanpa ragu, ia menyalakan mesin. Suara alat berat itu meraung, dan buldozer mulai bergerak maju dengan kecepatan yang semakin bertambah.“Berhenti!” teriak Hannah Laksa, suaranya penuh kepanikan.“Tolong jangan hancurkan tempat tinggal kami!” ratap Ibu Mary, tangannya bergetar sambil menahan tangis.Anak-anak kecil pun menangis sejadi-jadinya, memohon agar tempat yang mereka sebut

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Buldozer dan Rumah Panti Asuhan – Part I.

    Pagi itu, matahari baru saja terbit, namun suara getaran ponsel Xander membangunkannya.Semalam, ia tidur agak larut, bisa dibilang hampir dini hari. Namun pagi ini, ia sudah terbangun oleh panggilan yang datang tiba-tiba.“Siapa yang mengganggu pagi-pagi begini?” pikir Xander, matanya masih menyipit, jelas terlihat ia masih mengantuk.Namun, matanya langsung terbuka lebar ketika ia membaca nama yang muncul di layar ponselnya: "Dimas – Memanggil."“Ada apa?” gumamnya pelan, suara Dimas mulai terdengar samar, diselingi suara hiruk-pikuk di latar belakang. Sepertinya ada sesuatu yang mendesak.“Xander, kamu harus datang ke Panti Asuhan Penuh Kasih. Ada yang terjadi!” Suara Dimas terdengar gugup dan terburu-buru. Teriakan anak-anak dan suara mesin buldozer yang menggema semakin jelas, membuat bulu kuduk Xander merinding.“Tunggu sebentar! Aku akan kesana!” jawab Xander dengan nada tegas, meskipun baru saja terbangun.Tak perlu seorang jenius untuk menebak apa yang sedang terjadi. Suara a

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Rahasia Yang Terbongkar.

    Beberapa saat sebelum kejadian Hannah dijegal para preman, Xander tanpa sengaja bertemu dengan Dimas saat ia lewat di depan Gorilla’s Café. Malam itu, lampu kota berpendar di atas jalan yang basah oleh hujan ringan, memantulkan bayangan mobil mewah Xander yang berhenti perlahan.“Dimas? Sudah jam segini, dan Anda belum pulang? Apakah lembur?” tanya Xander sambil keluar dari mobilnya. Jas kasualnya tetap terlihat mahal meskipun tidak mencolok, seolah hanya kebetulan melekat pada pemiliknya.Dimas, yang sedang menutup pintu kafe, tampak sedikit terkejut. Namun, senyumnya segera merekah saat mengenali siapa yang menyapa. “Ah, sobat. Rupanya kamu,” katanya sambil menepuk ringan pintu kaca kafe. “Sesungguhnya tidak ada lembur. Namun, ini terkesan terlambat pulang karena harus menunggu Hannah Laksa menyelesaikan beberapa hal. Aku tak tega mengusirnya pergi. Dia terlihat seperti sedang menanggung beban berat.”Bayangan wajah Hannah Laksa yang ceria, dengan tawa ringan yang dulu sering menolo

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Pria Misterius.

    Sayangnya... meski tekad Hannah Laksa sekuat baja, dan batu bata di tangannya menambah percaya diri, itu semua tak banyak membantu.Dalam sekejap, ia kehilangan kendali ketika salah satu pria bertubuh tinggi dan gempal menangkapnya dalam pelukan erat, membuat napasnya terenggut seolah ditelan udara malam yang dingin."Lepaskan aku! Kalian akan menyesal kalau berbuat sesuatu yang menjijikkan!" seru Hannah lantang, suaranya bergetar di antara keberanian dan rasa takut yang menggelegak.Namun, ejekan segera menyambar."Jangan mengada-ada," jawab pria itu, Ale, pemimpin kelompok berandal yang terkenal kejam di daerah itu. Senyum miringnya memamerkan gigi kuning yang tak terawat. "Kamu ini gadis yatim piatu, tidak punya siapa-siapa. Siapa yang akan membelamu?""Dengar, bos Ale!" seru salah satu anak buahnya, memanas-manasi suasana. "Telanjangi saja dia. Nikmati sepuasnya. Sisanya, kami yang urus!"Hannah gemetar. Ketakutan merayap, menekan keberaniannya yang tersisa. Namun, ia tak akan men

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Rahasia Hannah.

    Hannah Laksa baru saja menyelesaikan rutinitasnya di Gorilla’s Café. Dengan telaten, ia membersihkan meja barista, menyusun kembali semua peralatan mesin pembuat kopi setelah menyelesaikan perawatan rutin.Setiap sudut mesin ia lap cermat, memastikan semuanya mengilap—siap melayani para pelanggan esok hari.Jam dinding di sudut ruangan menunjukkan pukul 22.00. Di jantung kota, seperti kawasan tempat kafe ini berdiri, waktu itu masih terbilang awal malam. Lampu-lampu kota berkelip bagaikan bintang buatan, sementara lalu lintas masih dipenuhi kendaraan yang sibuk berlalu-lalang.Namun, suasana berbeda di pelosok kota, tempat di mana Hannah tinggal. Di sana, jam segini sudah dianggap larut malam, dengan jalanan sepi dan sunyi. Bagi seorang gadis yang pulang sendirian, suasana itu terasa rawan.“Hannah, sudah malam. Kamu belum pulang?” tegur suara familiar. Dimas, manajer kafe tersebut, berdiri di dekat pintu masuk, menatapnya dengan alis sedikit terangkat.Hannah mengangkat wajahnya dari

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Pemimpin Sandy Setiawan.

    Ternyata, proyek satu miliar yang diberikan oleh Tijian Global Corporation adalah pembangunan sebuah mall yang sangat modern. Mall ini dirancang untuk berdiri di tengah pemukiman kelas menengah ke atas, menjadi landmark baru yang mengundang perhatian.Semua orang di kediaman Setiawan menatap dengan rasa iri saat Nyonya Ouyang menyebutkan nama yang akan dipilih sebagai direktur pelaksana.“Sandy Setiawan, kurasa dia layak untuk memimpin proyek besar ini. Selain berpengalaman, dia juga cukup akrab dengan Nona Felicia Tijiang, pelaksana langsung proyek dari grup itu!” pungkas Nyonya Ouyang dengan senyum puas, seolah mengunci keputusan yang telah diambilnya.Namun, tak lama setelah itu, Jonah mencoba untuk merusak nuansa gembira tersebut.“Tapi, Nyonya... bukankah Sandy gagal pada pertemuan sebelumnya? Apakah Anda ingin kekacauan terjadi lagi?” tanyanya dengan nada menantang, sambil menyembunyikan rasa cemburu yang mencuat dari wajahnya yang tampak penuh kalkulasi.“Benar itu, Nyonya tua.

DMCA.com Protection Status