Share

Perebutan Senjata.

Kita fokus pada Xander, setelah adegan laga Clara dan Shen selesai.

Saat itu, Xander sudah dikerubungi oleh tiga orang berbaju hitam futuristik, senapan mesin otomatis terhunus dengan sigap di tangan mereka. Suasana di sekelilingnya terasa tegang, seolah setiap detak jantungnya bergema dalam keheningan yang mencekam.

Di belakang ketiga pria itu, Nathan Wijaya berdiri dengan busana futuristik berwarna putih yang mencolok, mudah dikenali dari jarak jauh.

Dia tampak menakutkan dan berbahaya, memberi instruksi kepada para bawahannya dengan nada perkasa. Suara Nathan, yang menggema seperti petir di tengah kesunyian, memecah ketegangan.

“Perjalananmu akan berakhir sampai di sini, manusia dungu,” teriaknya sambil menunjuk Xander dengan jari telunjuk yang tegas.

“Keberuntungan demi keberuntungan selalu bersamamu, membawamu melewati semua rintangan hingga ke tempat ini!” ia melanjutkan, tatapannya tajam dan penuh penekanan. “Namun, semua itu akan berakhir di bawah senapan mesin ini!” Suara Nat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status