Home / Urban / Rahasia Kekayaan Sang Barista / Kesenangan Di Pasar Mayomba.

Share

Kesenangan Di Pasar Mayomba.

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2025-01-05 15:30:11

Saat itu juga, Xander memutuskan untuk memulai bisnis roti. Ini bukan semata-mata langkah mencari keuntungan, tetapi sebagai strategi untuk menyelamatkan Panti Asuhan Penuh Kasih dari ancaman penggusuran oleh Setiawan Company.

Perusahaan ini, di bawah kendali Tjiang Global Corporation, memiliki rencana besar untuk menghapus keberadaan panti tersebut.

"Jika tidak mulai sekarang, kapan pihak panti asuhan akan belajar menjalankan bisnis bakery?" pikir Xander, mengingat percakapannya dengan Tuan William.

"Aku telah berjanji bahwa panti akan bertransformasi menjadi gerai toko roti yang representatif, layak bersanding dengan bangunan mal dan pemukiman mewah masa depan."

Dalam kabin mewah mobil Alphard, Xander melirik ke arah Yuto, yang sedang bercakap-cakap dengan Hannah. Keduanya tampak riang, seolah tidak ada beban.

Namun, Xander tahu lapisan dalam yang mengelilingi Yuto; mantan pembunuh bayaran yang kini mengklaim dirinya seorang baker profesional dari Shanghai.

"Kita lihat saja," bisik
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Ini Salah Paham Belaka.

    Keributan di kios Anom mulai mereda ketika seorang pria dengan aura tenang dan karisma menenangkan memasuki area yang padat. Suaranya rendah dan tenang, namun penuh wibawa, membuat kemarahan Yuto sedikit mereda.Kehadirannya membawa angin segar di tengah suasana yang panas.“Permisi. Ada apa ribut-ribut di sini?” tanyanya dengan sopan, senyumnya menenangkan. Di sekeliling, hiruk-pikuk pasar Mayomba tetap bergema—suara tawar-menawar, derap langkah kaki, dan tawa anak-anak yang bermain, menciptakan irama unik kehidupan urban.“Anda siapa?” Yuto bertanya, berusaha mempertahankan nada cool-nya, meskipun rasa ingin tahunya mulai muncul.“Kau datang untuk menasehati kami atau untuk ikutan berkerumun?”“Perkenalkan. Saya Anom, pemilik kios ini. Ada masalah yang kurang menyenangkan hati tuan muda sehingga terjadi keributan?” Koh Anom menjawab dengan nada penuh pengertian, matanya menatap Yuto dengan tulus, seolah berusaha membaca pikiran Yuto yang penuh ketidakpastian.Di sekitar mereka, kios

    Last Updated : 2025-01-05
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Kyoto Mart Dengan Kemegahannya.

    Tak lama kemudian, mobil yang mereka tumpangi melaju di tengah keramaian ibu kota Jatavia, melintasi jalan-jalan utama yang dipenuhi gedung-gedung pencakar langit. Cahaya matahari siang memantul dari jendela-jendela kaca gedung, menciptakan kilauan yang menyilaukan.Papan iklan elektronik dengan gambar-gambar dinamis bergerak menarik perhatian, menambah semarak suasana kota yang sibuk.Di kedua sisi jalan, butik-butik mewah dan kafe bergaya modern berjajar rapi, seakan berlomba menarik perhatian siapa pun yang melintas. Hiruk-pikuk klakson mobil bersahutan, mengiringi irama kehidupan kota yang tidak pernah tidur.Di balik kaca mobil, Hannah memandang keluar dengan ekspresi penuh keheranan.Kemacetan yang tampak seperti sungai besi itu membuatnya mengernyit, dan suasana sekelilingnya terasa sangat kontras dengan tujuan mereka.“Xander, kita hendak ke mana?” tanyanya, nada suaranya mencerminkan kebingungan.“Bukankah kita seharusnya pergi membeli peralatan membuat roti, seperti mixer, p

    Last Updated : 2025-01-06
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Belanja di Kyoto Mart

    Di dalam Kyoto Mart, udara dari mesin pendingin menyelimuti ruang dengan kesejukan yang kontras dengan hiruk-pikuk di luar.Lampu-lampu kristal bergelantungan di langit-langit tinggi, memancarkan kilau seperti berlian. Namun, kesejukan ini tidak membuat perasaan Hannah Laksa lebih nyaman.Sebaliknya, ia merasa gugup dan berkeringat dingin saat melangkah melewati lorong butik-butik mewah yang berjajar di kanan dan kiri. Setiap langkahnya terasa berat, seakan-akan tegel marmer yang mengilap menahan kakinya dengan beban tak kasatmata.“Xander, please. Aku tak punya uang banyak. Bahkan membeli mesin mixer saja mungkin aku tak sanggup,” ucapnya lirih, suaranya hampir tenggelam dalam deru obrolan pengunjung yang berlalu lalang.Xander berhenti melangkah dan menatap Hannah dengan senyuman kecil di wajahnya, tetapi matanya memancarkan keyakinan yang tidak bisa dibantah.“Untuk apa kamu takut? Aku sudah mendapat persetujuan dari Ibu Grace Song. Kami bisa berbelanja di department store khusus p

    Last Updated : 2025-01-06
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Serudukan Miranda.

    “Lepaskan kataku. Aku tak sudi berbagi udara dengan gadis miskin seperti kamu!” suara perempuan itu terdengar tegas, mengandung ejekan dan hinaan.“Kamu tidak akan punya uang membeli produk semahal mesin Hobart seharga ratusan juta rupiah ini!” Si nyonya gemuk dengan gelang bergemerincing itu menatap penuh ejekan, ia memindai dari rambut hingga kekaki Hannah, membuat gadis itu seketika hilang percaya diri.Perempuan gemuk itu bernama Miranda. Dia dan suaminya Nate adalah pengusaha yang cukup kaya, masuk dalam jajaran orang kaya level tiga. Namun tetap saja kaya.Usaha mereka bernama Miranda Aestetik Cake, yang menjual kue berkelas.Kembali suasan tegang didalam mall...“Kamu mungkin salah masuk kesini. Seharusnya kamu berbelanja di pasar tradisonal, yang menjual barang-barang kelas dua! Bukan disini!”Mendengar itu Hannah seketika hampir menangis.Sepanjang hidup, dia memang selalu direndahkan, karena anak yatim piatu. Namun baru sekali ini ia dihina dengan tatapan judes, dan kata-ka

    Last Updated : 2025-01-07
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Kebangkitan Miranda.

    Tak lama kemudian, lolongan Miranda, pengusaha kue aestetik yang selalu berlagak sombong, perlahan menghilang saat ia digiring ke kantor petugas keamanan untuk meredakan amarahnya.Sejenak, mall kembali sepi, terutama di bagian peralatan rumah tangga dan mesin pembuat kue. Musik lembut yang mengalun di speaker mengisi udara, menenangkan suasana yang sempat terganggu.“Ayo, kita ke kasir dan daftar barang-barang belanjaan,” kata Yuto, sudah tenang kembali.Namun, berbeda dengannya, Hannah Laksa masih gemetar, langkahnya pelan penuh keraguan. Ia tampak rapuh, seperti gadis kecil yang tersesat di dunia yang lebih besar.“Apakah kita tidak akan dipermalukan nanti di meja kasir? Belanjaan kita begitu banyak. Aku takut Ibu Grace Song tidak setuju memberi pinjaman untuk barang-barang ini.” Matanya berkilat karena kecemasan.Yuto menoleh dengan tatapan datar, tersenyum tipis. “Bukankah ada Tuan Xander yang jadi jaminannya? Kenapa takut?”Mereka semakin dekat dengan kasir, namun ketenangan itu

    Last Updated : 2025-01-08
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Karma Itu Instant.

    “Katakan siapa yang mengambil mesin yang diinginkan isteriku?” Suara Nate menggema di udara, keras dan menggelegar, menarik perhatian beberapa pengunjung mall yang baru saja melenggang.Kepalanya berputar mencari sasaran, matanya seperti api yang melotot. Wajahnya yang kurus semakin terlihat menyeringai, menambah kesan penuh kebencian.Sementara itu, di samping Nate, Miranda berdiri dengan wajah yang penuh amarah, meskipun terlihat sedikit lebih terkendali.Ekspresinya yang galak karena mendapat angin, aksinya penuh kepercayaan diri yang sombong.“Itu dia! Gadis berbaju lusuh dan miskin itu!” Miranda menunjuk dengan semangat yang menyala.“Dia penyebab aku dipermalukan di pos satpam!” Ekspresinya berubah dari kesal menjadi kegirangan, matanya berbinar melihat sosok Hannah yang tampak takut, berusaha menyembunyikan wajahnya di balik tubuh tinggi Yuto, seperti seekor anak kucing yang mencari perlindungan.Miranda semakin gembira.“Rasakan kamu! Suamiku Nate adalah pemilik beberapa perus

    Last Updated : 2025-01-08
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Akhir Drama Di Kyoto Mart.

    Ketika Nate melihat ekspresi Direktur Hui yang masih diliputi ketidakpuasan, wajahnya menegang. Dalam upaya memperbaiki situasi, ia semakin dramatis menghajar istrinya.Suara tamparan keras bergema di sekitar mereka, membuat suasana di Kyoto Mart yang biasanya elegan menjadi tegang.Pipi Miranda merah menyala akibat tamparan itu. Tubuhnya sedikit terhuyung, tetapi kemudian ia langsung merosot ke lantai.Dengan suara yang bergetar antara ketakutan dan rasa malu, ia memohon-mohon.“Ampun, suamiku. Ampun... Aku sungguh tidak tahu kalau gadis miskin itu—eh, Nona itu adalah orang penting bagi Boss Hui. Jika aku tahu sejak awal, aku tak akan mungkin bertindak sembrono seperti ini...”Miranda kini merayap dengan gemetar menuju kaki Hannah. Pandangannya penuh rasa putus asa, berbeda jauh dari sikap angkuhnya sebelumnya.Wajahnya memelas, mencoba menarik simpati dari Hannah agar menghentikan tamparan suaminya.“Aku – aku....” kata Hannah, tetapi suaranya terdengar ragu.Dia merasa bingung. Men

    Last Updated : 2025-01-09
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Memulai Bisnis Roti – Part I.

    Di dalam ruang dapur yang terang benderang, Yuto menunjukkan keahlian profesionalnya dalam pembuatan roti. Dengan gerakan penuh kepercayaan dan keterampilan, ia memimpin proses pembuatan roti yang rumit.Anita Damanik, yang sejak pertama kali melihat Yuto bekerja, tidak bisa menyembunyikan kekagumannya.Matanya terus mengikuti gerak-geriknya, hampir seperti seorang murid yang tak sabar menyerap ilmu dari gurunya.“Adonan roti ini harus diistirahatkan kira-kira setengah jam sebelum siap dipanggang. Aku serahkan pekerjaan memanggang pada Anita yang bersedia melakukannya,” seru Yuto dengan suara lembut namun tegas, memecah kesunyian dapur yang sibuk.Waktu menunjukkan pukul sembilan malam ketika oven dibuka. Seketika, udara dapur dipenuhi aroma harum roti panggang yang menyebar hingga ke ruang depan.Baunya yang menggoda, berbaur dengan kehangatan yang menghibur setelah seharian bekerja keras. Anak-anak yang sedang bermain di ruang tamu menoleh, seakan merasakan kenikmatan yang ada.Namu

    Last Updated : 2025-01-10

Latest chapter

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Pernikahan Di Hutan Tropis.

    Ternyata, perasaan Lisa Nuya sama sekali tidak berdasar.Nyonya pemarah itu, mengenakan mantel bulu cerpelai mewah yang mengkilap, tampak seperti seseorang yang terbiasa dengan perhatian. Ia adalah seorang anggota Dewan Kota, dengan pengaruh yang tak perlu dipertanyakan. Kepergiannya menggunakan pesawat Diamond Air bukan hanya sekadar perjalanan biasa.Itu adalah ujicoba—kesempatan langka untuk menguji kecepatan dan pelayanan pesawat baru yang menghubungkan Kota Air dengan dunia luar, membuka pintu bagi semua yang ingin merasakan sensasi bepergian dengan layanan eksklusif.Di dalam pesawat, wanita eksklusif itu memanfaatkan momen dengan sangat baik.Dengan gaya khasnya, dia mulai mengambil gambar dari berbagai sudut, berusaha menangkap setiap detil yang menunjukkan kemewahan pesawat tersebut.Setelah beberapa kali mengambil gambar, ia akhirnya mengunggahnya ke akun media sosial pribadinya, seperti yang sudah diprediksi banyak orang.“Semua pemirsa, Pesawat Diamond Air ini benar-benar

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Di Konter Check In Diamon Airlines.

    Akhirnya, David Li mendapatkan masa percobaan selama tiga bulan.Jika dalam periode itu ia gagal mengubah kepemimpinan di perusahaan penerbangan yang sebelumnya lemah dan kurang pengawasan, maka kali ini Xander, sebagai pemilik perusahaan, menegaskan bahwa ia harus bersikap lebih tegas."Setelah tiga bulan, saya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Anda.” Jangan salahkan saya jika kali berikutnya saya terpaksa mengambil keputusan tegas, bahkan mungkin memecat Anda," ancam Xander, tatapannya tajam dan dingin."Mengerti, Tuan Sanjaya. Saya paham..." jawab David Li, sembari mengusap keringat dingin yang mengucur deras dari keningnya—padahal suhu ruangan itu sangat dingin."Saya akan bekerja lebih keras dan meningkatkan pengawasan di perusahaan. Terima kasih, Tuan Sanjaya, telah memberi saya kesempatan untuk terus menjadi direktur utama," tambah David Li dengan suara yang penuh kekukuhan.David Li menjabat tangan Xander dengan kuat.Xander hanya melempar senyum tipis kepada sang direk

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Akhir Drama Diamond Air.

    Di dalam kantor Direktur Utama, Michael Chen duduk sendiri dengan tubuh gemetar dan pikiran kalut.Rasa takut terus menghantuinya sejak pertama kali menyadari kemungkinan mengerikan—pemuda yang ia anggap remeh itu ternyata benar-benar Tuan Sanjaya.Keyakinannya semakin kuat ketika melihat bagaimana Direktur Utama, David Li, memperlakukan pemuda sederhana itu dengan penuh hormat, nyaris seperti seorang abdi pada majikannya."Apa yang harus kukatakan untuk menyelamatkan diri?" pikir Michael, berulang kali, seperti mantra yang terus menggema di dalam kepalanya.Pikiran itu menggerogoti ketenangannya, membuat waktu terasa berjalan sangat lambat, bahkan hingga pendingin udara di ruangan yang terlalu dingin membuat tubuhnya menggigil.Akhirnya, setelah penantian panjang yang terasa seperti siksaan, pintu ruangan terbuka.Xander masuk lebih dulu, berjalan dengan tenang namun penuh wibawa.Di belakangnya, David Li mengekor seperti anak ayam yang patuh pada induknya.Dua perempuan yang sebelum

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Kehancuran Sang Pelakor.

    Sophia adalah seorang influencer. Meskipun pengikutnya tidak lebih dari lima ribu orang, dia tetap rutin mengadakan siaran langsung.Setiap sesi ia manfaatkan untuk fleksing gaya hidupnya yang terlihat mewah dan glamor.Mayoritas kontennya hanya pamer, mulai dari tutorial makeup dengan produk-produk mahal yang ia beli dari uang hasil memeras Michael Chen, hingga tips berpakaian “stylish” dengan barang-barang dari butik premium.Sophia sangat cerdik memanfaatkan pengikutnya yang berasal dari masyarakat kelas bawah.Dengan manipulasi halus, ia membangun citra sebagai wanita karier sukses, meskipun kenyataannya jauh berbeda.Sebagian besar biaya hidup Sophia dibiayai Michael Chen. Liburan ke tempat-tempat terkenal yang biasa dikunjungi pasangan bulan madu, hingga biaya operasi plastik untuk mengubah hidungnya yang dulu pesek menjadi menjulang seperti puncak Gunung Himalaya, semua dibiayai oleh pria itu.Dengan cermat, Sophia menutupi fakta di balik kemewahan hidupnya, menciptakan citra

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Lawan Yang Setimpal.

    Sophia berjalan dengan langkah genit yang dipenuhi kepercayaan diri, mendekati Direktur David Li.Tatapannya sempat melirik David Chen yang melangkah lesu ke arah pintu, tetapi ia tidak menunjukkan niat untuk menghentikannya.Fokusnya kini telah berubah. "Jika aku bisa menguasai Direktur Li, bukankah ini berarti aku akan menjadi nyonya sejati di kantor Diamond Air ini?" pikirnya sambil tersenyum tipis."Michael Chen terlalu lemah. Memang dia direktur, tapi tak mampu memecat karyawan tetap!"Dengan pemikiran dangkal itu, Sophia mendekat sambil mengadopsi sikap yang dibuat-buat."Pemimpin Li, apa yang terjadi? Anda memarahi Direktur Chen? Apakah Anda memerlukan bantuan profesional saya?" tanyanya dengan nada prihatin.Tapi setiap kata yang meluncur dari bibirnya terasa mengandung racun tersembunyi.Tatapan Sophia berbinar saat ia menghela napas, menikmati momen yang menurutnya adalah langkah awal menuju kemenangan.Dalam benaknya, David Li sudah berada dalam genggamannya.Dengan tatapan

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Mempermalukan Michael Chen.

    Sementara itu, di depan pintu lift, Direktur David Li menahan langkah Xander yang baru akan turun mengikuti instruksi Hani, si petugas keamanan.“Tuan Sanjaya...” suara David Li terdengar ragu. Ia mencoba menghentikan aksi keempat orang itu.“Direktur utama...” sapa Hani buru-buru membungkuk dalam-dalam, hampir mencium lantai. Sebuah tindakan menjilat yang parah tak terselamatkan.Amy Liu dan Jessica Huang mengikuti dengan hormat, meskipun sikap mereka jauh lebih wajar.Namun, David Li tidak memedulikan ketiga orang itu. Fokusnya sepenuhnya tertuju pada Xander.“Anda adalah...” suara David Li menggantung, seolah mencoba memastikan apa yang ia pikirkan. Sorot matanya bertemu dengan Xander, yang mengedipkan mata santai, memberi sinyal jelas bahwa identitasnya sebaiknya tetap tersamarkan.“Panggil saja aku Xander. Xander Sanjaya...” ujar Xander dengan nada acuh tak acuh, seolah nama itu tak berarti apa-apa.Meski sudah jelas menyebutkan nama “Sanjaya,” Amy Liu dan Jessica Huang tidak men

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Tidak Tahu Malu.

    Namun, karena Sophia terus menangis keras tanpa setetes air mata, Michael Chen tidak punya pilihan selain menunjukkan empati. Bagaimanapun juga, Sophia adalah kekasih gelapnya. Ada rasa sakit yang samar saat melihatnya menangis.“Hani, seret ketiga orang itu keluar sekarang juga. Aku yang bertanggung jawab atas pemecatan Jessica Huang dan Amy Liu. Jangan biarkan situasi ini semakin kacau!” perintah Michael dengan nada tegas, disertai lirikan yang menyiratkan dukungan untuk Sophia.Sophia langsung menghentikan tangisannya yang berlebihan. Ia mendongak dengan mata merah, bukan karena air mata, tetapi akibat terlalu lama menguceknya.“Direktur Michael, apakah Anda sungguh melakukan ini demi keadilan?” tanya Sophia dengan nada manis yang jelas palsu. “Anda memang yang terbaik... Mari kita bersiap-siap menyambut Tuan Sanjaya,” lanjutnya dengan senyum sumringah, seolah drama tadi tak pernah terjadi.Michael sempat merasa aneh melihat perubahan drastis Sophia, tapi ia menepis pikirannya. Ia

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Drama Queen.

    Tak lama kemudian, Hani, si petugas keamanan yang lebih cocok disebut tukang parkir, sudah berada di aula. Hampir dua ratus karyawan berkumpul, menyaksikan aksi arogansi Sophia yang memanas."Hani! Usir mereka bertiga sekarang juga!”“Mereka sungguh memalukan, rakus menyantap hidangan yang seharusnya untuk Tuan Sanjaya! Manusia-manusia lancang!" seru Sophia dengan nada penuh kebencian, suaranya menggema di seluruh ruangan.Para karyawan, yang sebenarnya tidak menyukai Sophia, berbisik-bisik di antara mereka, mengomentari sikap arogannya.Tatapan mereka penuh rasa tidak suka, tetapi tak satu pun yang berani angkat bicara.Namun, di mata Sophia, bisikan itu adalah pujian atas ketegasannya. Dia memang ingin mencari muka di hadapan direktur utama, Tuan David Li, berharap bisa menaikkan posisinya.Pacar gelapnya, Michael Chen, adalah direktur pemasaran dan tidak punya kuasa di bidang SDM.Jadi, dengan membuat jasa semacam ini, ia berharap mendapat perhatian David Li agar Amy dan Jessica di

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Si Tukang Makan.

    Meskipun Diamond Air berada di gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, perusahaan ini hanya menempati lantai tiga dan empat Sanjaya Tower.Lantai empat, tempat ruang direksi berada, memiliki desain minimalis dengan panel kayu elegan dan pencahayaan modern yang hangat, menciptakan suasana profesional yang sesuai dengan standar perusahaan.Xander, dengan penampilan yang sederhana namun penuh percaya diri, tiba-tiba muncul di ruang pertemuan yang luas.Meja panjang di tengah ruangan dipenuhi kue-kue mewah dan berbagai hidangan lezat. Aroma manis dari kue-kue tersebut memenuhi ruangan, menggoda siapa pun yang masuk.Semua ini tampaknya dipersiapkan dengan cermat untuk menyambut pemilik baru—Xander sendiri."Aku suka kue ini," bisik Xander pada dirinya sendiri, tanpa ragu mengambil sepotong besar tiramisu yang lembut dan kaya rasa."Hm, lezat," katanya sambil menjilat jarinya, menikmati setiap gigitan. Ia kemudian memotong sepotong besar pie susu yang menggiurkan, salah satu makanan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status