Alyssa tersenyum, melihat tingkah laku Fahri yang memang terkadang lucu meski Dia sedikit cuek dan juga dingin tapi laki-laki itu yang sudah menyelamatkan hidupnya meski sampai detik ini, Alisa sendiri tidak tahu apa sebenarnya yang masih dirahasiakan oleh Fahri. "Kenapa kamu menatapku seperti itu? ""Tidak, Mas Fahri lucu sekali aku hanya membayangkan ketika nanti mas Fahri punya istri pasti istri mas Fahri tidak betah lama-lama sama laki-laki dingin seperti Mas Fahri, ""Aku juga yakin kalau Raka tahu siapa wanita yang ada di hadapan yaitu bisa jadi dia juga akan marah, "jawab ketus Fahri pada Alisa. Alisa langsung terdiam, Fahri pun merasa bersalah dengan candaannya mungkinkah wanita itu merasa sakit hati dengan apa yang dia ucapkan. "Kamu Kenapa diam saja? Aku kan hanya bercanda Alisa, ""Aku hanya bisa membayangkan Setelah semua dendamku terbalas Aku akan pergi meninggalkan Mas Raka, mungkinkah aku akan mendapatkan cinta sejati yang aku inginkan atau memang aku tidak pernah di
"Ih ko pak Raka mau sih nikah sama buntelan kasur gitu." Bisik salah satu karyawan saat Alisa Baru saja tiba di kantor suaminya, wanita berpostur besar itu dengan rambut diikat dan baju dress selutut seketika terdiam. Ia sudah terbiasa dengan ucapan itu semua setiap kali datang ke kantor suaminya untuk membawakan makan siang."Maaf mbak mas rakanya ada?" Tanya Alisa pada bagian resepsionis kantor. "Pak Raka sibuk, sedang rapat!" Jawab ketus karyawan wanita itu. "Yasudah aku nunggu aja disini." "Eh jangan nanti Sofanya rusak." Lagi-lagi mereka selalu berkata seperti itu, padahal Alisa adalah istri bosnmereka namun, perlakuan mereka sangat tidak sopan padanya."Ada apa ini?" Tanya seorang laki-laki berparas tampan dengan tubuh kekarnya memakai jas berwarna abu menghampiri Alisa."Maaf pak Raka, istri anda maksa mau ketemu bapak padahal saya sudah bilang bapak sibuk." Jawab karyawan itu.Alisa menatap lekat wajah suaminya, sudah hampir 3 bulan menikah dengan Raka ia tetap diperlakuka
Alisa terlihat ketakutan, karena selama ini dia tidak pernah bertemu dengan orang lain selain dari keluarga suaminya. Dia berasal dari desa dan ikut dengan keluarga Raka ke Jakarta namun ternyata justru dia tidak diperlakukan baik oleh suaminya meskipun dalam keluarga Raka begitu menyayanginya seperti anak sendiri. "Jangan takut Alisa, aku Fahri sahabat dekat suamimu. "Ucap laki-laki itu melepaskan genggaman tangannya dari Alisa."Mau apa kamu sebenarnya? "Tanya Alisa menatap pria itu."Masuklah ke mobil, Aku ingin bicara sesuatu sama kamu. "Jawab lelaki tersebut membuat Alisa langsung menolaknya dia tidak mau jika terjadi sesuatu pada dirinya. "Kalau ada sesuatu yang mau dibicarakan bilang saja di sini, aku tidak mau masuk mobil laki-laki yang bukan suamiku! "Jawab tegas alisa membuat Fahri pun tersenyum. "Aku benar-benar kagum padamu Alisa Aku pikir kamu sama seperti wanita lain yang gampang sekali aku ajak untuk naik mobilku tapi ternyata justru kamu berbeda walaupun, berkali-ka
Alisa pun kembali ke kantor suaminya tetapi di sana sopir pribadi keluarga Raka tiba-tiba saja tidak ada dia juga lupa untuk membawa ponsel. "Mbak, saya boleh izin menelepon mas Raka tidak? ""Maaf ya Mbak Pak Raka bilang dia tidak mau diganggu oleh anda Jadi silakan Anda pergi saja dari kantor ini lagi pula naik angkot bisa kan. "Jawab wanita itu dan langsung melemparkan sebuah uang senilai lima puluh ribu di hadapan Alisa."Jangan bersikap seperti itu pada istri bos kita. "Ucap salah satu temannya yang berada di samping wanita itu. "Dia itu hanya gembel yang beruntung mendapatkan bos Besar sepertinya juga dia menggunakan guna-guna atau pelet agar Pak Raka mau menikahinya."lagi-lagi Alisa selalu saja dihina hanya karena ketiknya yang memang tidak cantik seperti wanita yang ada di kantor Raka mengambil uang itu karena dia sendiri lupa untuk membawa tasnya. "Kenapa begitu sakit Menjadi istrimu mas, Aku hanya ingin dihargai sedikit saja olehmu bahkan hal itu tidak aku dapatkan. "Guma
Fahri kembali melajukan mobilnya dan akhirnya mereka pun sampai di depan rumah Raka tapi dia sengaja menjauhkan mobilnya agar tidak ada satu orang pun yang tahu bahwa dia baru saja mengantarkan Alisa."Terima kasih banyak ya Mas Fahri, senang mengenal anda semoga tidak ada lagi hal yang akan kita bicarakan. ""Kapanpun kamu membutuhkanku kamu hubungi saja nomor itu Alisa. "Alisa hanya tersenyum dan dia langsung keluar dari mobil Fahri berjalan menuju rumah mewah berlantai tiga yang ada di depan matanya, sebuah keluarga kaya raya yang menjadi keluarga keduanya."Ternyata, kamu diam-diam bertemu dengan laki-laki lain. "Ucap Raka mengejutkan Alisa ternyata sombong itu melihat dia diantarkan oleh Fahri. "Mas Raka, kapan pulang? Aku tadi menunggu di kantor Tapi sopir pribadimu tiba-tiba saja pergi aku lupa membawa ponsel Dan aku mencoba untuk meminta bantuan pada karyawanmu tapi mereka tidak mau membantuku." jawab Arisa mencoba untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, namun percuma
Setelah merapikan dirinya, Raka pun Langsung tertidur di atas kasur sedangkan Alisa dia tidur di sofa sejak menikah dengannya dia tidak pernah mau satu ranjang dengan istrinya itu, Alisa hanya bisa mengalah tubuhnya yang memang terbilang gendut juga pasti akan membuat rapat tidak nyaman karena wanita dengan berat hampir 90 kilo itu memang merasa bahwa tubuhnya akan membuat orang lain tidak nyaman berada di sampingnya. Alisa tidak bisa tidur, dia hanya bisa memperhatikan sang suami yang tengah asik dengan ponselnya sembari terus tertawa bahagia mungkin dia sedang berhubungan dengan selingkuhannya Rania."Apa salahku Mas, kenapa kamu perlakukan ku seperti ini bahkan aku hanya dijadikan sebagai istri bayangan yang sama sekali tidak pernah dianggap kehadirannya, kamu bisa merasa bahagia berada di samping wanita lain yang bukan istri kamu. "Gumam Alisa dalam hatinya mencoba untuk menahan air mata yang hampir saja terjatuh menangisi sang suami yang selalu saja memperlakukannya seperti ini.
Setelah selesai memasak Alisa pun menghidangkan hasil masakannya di meja makan semua keluarga sudah berkumpul terutama sang ibu mertua yaitu nyonya Laura dia selalu menantikan masakan dari menantu kesayangannya itu.Sang suami juga turun dari lantai 2 iya terlihat itu sangat rapi dan tampan andai saja Alisa bisa menjadi istri yang diinginkan oleh Raka mungkin hidupnya akan jadi bahagia dan membuat hari-harinya selalu penuh dengan senyuman. "Mas, sarapan dulu ya aku sudah siapin makanan kesukaan kamu yaitu capcay sama ayam rica-rica. "Ucap Alisa pada sang suami. "Ya ampun, padahal kamu dan Raka baru menikah 3 bulan tapi kamu sudah tahu mana yang disukai oleh suami ibu dan tidak karena memang benar-benar istri yang terbaik untuk Raka. "Puji nyonya Laura pada menantunya itu. "Aku buru-buru, banyak sekali pekerjaan di kantor yang harus diselesaikan dan hari ini juga banyak rapat dengan para klien. "Jawab Raka menolak. "Raka, apa salahnya makan sebentar saja lagi punya kamu itu kan pem
Hari ini seperti biasa, Alisa mengantarkan makan siang untuk suaminya Raka, ada sedikit rasa takut dan keraguan dalam dirinya karena setiap kali dia datang ke kantor dia pasti selalu dihina oleh seluruh karyawan yang ada di sana belum lagi, dia harus melihat kemesraan suaminya dengan kekasihnya itu. Baru saja ingin masuk ke dalam kantor sang suami, Alisa sudah berpapasan dengan Raka yang menggandeng kekasihnya Rania."Kamu lagi kamu lagi Alisa! Bisa gak sih gak usah datang ke kantorku terus. "Sentak Raka pada istrinya itu. "Kamu itu wanita yang tidak tahu malu ya, berani-beraninya selalu datang ke kantor kekasihku. "Seru Rania dengan tatapan sinis. "Aku mau mengantarkan makan siang, karena mama yang mau minta aku. "Jawab Alisa dengan raut wajah sedih. Raka langsung menepis pemberian dari sang istri hingga makanan pun jatuh berantakan ke tanah hati Alisa semakin hancur karena kali ini Raka justru mempermalukannya di tempat umum. "Sudah sering saya bilang Alisa, jangan pernah lagi