Alyssa tersenyum, melihat tingkah laku Fahri yang memang terkadang lucu meski Dia sedikit cuek dan juga dingin tapi laki-laki itu yang sudah menyelamatkan hidupnya meski sampai detik ini, Alisa sendiri tidak tahu apa sebenarnya yang masih dirahasiakan oleh Fahri. "Kenapa kamu menatapku seperti itu? ""Tidak, Mas Fahri lucu sekali aku hanya membayangkan ketika nanti mas Fahri punya istri pasti istri mas Fahri tidak betah lama-lama sama laki-laki dingin seperti Mas Fahri, ""Aku juga yakin kalau Raka tahu siapa wanita yang ada di hadapan yaitu bisa jadi dia juga akan marah, "jawab ketus Fahri pada Alisa. Alisa langsung terdiam, Fahri pun merasa bersalah dengan candaannya mungkinkah wanita itu merasa sakit hati dengan apa yang dia ucapkan. "Kamu Kenapa diam saja? Aku kan hanya bercanda Alisa, ""Aku hanya bisa membayangkan Setelah semua dendamku terbalas Aku akan pergi meninggalkan Mas Raka, mungkinkah aku akan mendapatkan cinta sejati yang aku inginkan atau memang aku tidak pernah di
"mas, tunggu aku kamu kenapa bersikap seperti itu sih tadi seolah cemburu pada Alyssa dan juga Fahri? "Raka menghentikan langkahnya, dia memang tidak pantas bersikap seperti itu seolah menyimpan perasaan namun dia sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya dia rasakan, kenapa rasanya sakit sekali ketika Alisa mengatakan bahwa Fahri adalah kekasihnya padahal mereka baru saja bertemu dan seolah Raka hancur dengan kata-kata yang dia dengar sendiri dari mulut Alisa."Aku baik-baik saja, Aku hanya malu tadi bersikap kasar pada Fahri karena aku pikir dia bukan laki-laki yang baik, ""Biarkan saja mereka pacaran, memang pantas kok mereka disatukan, ""Kamu benar, aku akan fokus urus sidang perceraianku dengan Alyssa dan secepatnya kita akan menikah, "jawaban Raka tentu saja membuat Rania pun tersenyum sumringah, dia akhirnya bisa menjadi seorang istri Raka seutuhnya dan tidak ada lagi bayangan dengan istrinya yang gendut itu. Sepanjang perjalanan menuju ke kantor, maka tidak berhenti sama seka
Alisa hanya terdiam, meskipun dia merasa malu dengan sikap yang dilakukan oleh Fahri bisa-bisanya laki-laki itu menggendong dirinya sampai di depan pintu kamar hotel. "Turunkan aku Mas, kamu itu benar-benar membuatku malu! "Sentak Alisa yang akhirnya membuat Fahri menurunkan wanita berambut panjang tersebut."Harusnya kamu banyak terima kasih sama aku kamu itu belum sembuh benar-benar Alisa makanya daripada kamu merepotkan aku terus jadi aku langsung gendong saja ke depan pintu kamar, "Jawab Fahri dengan ketus. "Kalau begitu mulai besok aku tidak akan menyusahkan Mas Fahri lagi! Aku akan mencari kosan sendiri dan aku tidak akan pernah meminta bantuan apapun lagi, "jawab tegas alisa yang langsung masuk ke dalam kamar hotelnya dan menutup pintu kamar hotel itu. "Dasar wanita keras kepala! Bisa-bisanya dia tidak mengucapkan terima kasih harusnya Aku tadi biarkan saja dia jatuh di lantai, "Setelah mengantarkan Alisa Fahri pun kembali ke kamar hotelnya dia memang sengaja menginap di ho
"Kalau begitu aku permisi ke dalam sebentar ya," ucap Raka dengan sikap dinginnya dia pun langsung masuk ke dalam kantor tersebut tanpa berbicara lagi pada Alisa. Alisa yang menatap Raka dari kejauhan Dia sedikit merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan namun dengan cara ini dia bisa mengambil hati Raka dan dia juga ingin tahu apa karena kamu lagi jatuh cinta padanya atau tidak. "Kenapa kamu diam? Kamu pasti merasa iba karena Raka langsung diam tadi kan? ""Tidak, aku masuk kantor dulu kamu tidak perlu jemput Mas, ""Aku juga ada urusan kerjaan sih, besok aku harus pergi ke luar kota selama satu minggu jadi aku minta sama kamu jangan bertindak yang aneh-aneh Alyssa dan aku sudah siapkan tempat tinggal kosan baru untuk kamu nanti aku akan kirimkan alamatnya, ""Ya sudah, kalau begitu Aku mengucapkan terima kasih banyak ya Mas, "ucap Alisa yang langsung masuk ke dalam kantor. Alisa menuju ruangannya yang memang satu ruangan dengan Raka, dia melihat laki-laki itu hanya terdiam dan
"Kamu kenapa pergi ke taman dan tidak menyelesaikan pekerjaanmu tadi? "Tanya Raka membuat Alisa langsung menghapus air matanya. "Kenapa Pak Raka datang ke sini? ""Kamu belum jawab pertanyaanku Alisa, Kenapa kamu tiba-tiba pergi dan lari ke taman, ""Aku baik-baik saja lagi pula tidak pantas melihat kemesraan orang lain apalagi tuh adalah atasanku sendiri, ""Apa kamu cemburu dengan Rania? "Raka langsung menanyakan hal yang di luar dugaan Alyssa Kenapa bisa-bisanya laki-laki itu mengucapkan seperti itu apa mungkin selama ini Raka sudah tahu bahwa memang Alisa tidak suka dengan kehadiran Rania meskipun Raka memang tidak pernah mengetahui bahwa wanita yang ada di hadapannya itu adalah istrinya sendiri. "Kenapa aku harus cemburu? Pak Raka tahu kan bahwa aku sudah memiliki kekasih gitu Mas Fahri jadi tentu saja aku tidak perlu cemburu melihat kemesraan kalian lagi pula kalian memang sudah menjalin hubungan sejak lama kan, ""Apa kamu benar-benar mencintai Fahri atau memang ada alasan la
Alisa langsung kembali ke dalam ruangannya, sama halnya dengan Raka iya sedikit merasa bersalah dengan sikapnya tadi, dia sendiri tidak tahu kenapa bisa dia segitu marah ketika Fahri memberikan hadiah pada Alisa padahal sudah jelas bahwa mereka sepasang kekasih. Alisa dan Raka mengerjakan tugas kantor masing-masing, namun tidak ada percakapan di antara mereka berdua. Dan tidak terasa waktu terus berlalu dan sampai akhirnya waktu jam pulang kantor pun tiba, Alisa sudah bersiap-siap dia memang ingin sekali segera mencari tempat tinggal baru karena dia tidak mau terus-menerus tinggal di hotel. "Alisa tunggu, "panggil Raka menghentikan langkah Alisa yang akan keluar dari ruangannya. "Ada apa lagi Pak? ""Hari ini kamu mau pergi ke mana? ""Itu bukan urusan Pak Raka lebih baik bapak urus aja calon istri bapak, ""Kamu masih marah denganku atas sikapku tadi? apa segitu pentingnya Fahri untuk kamu sampai kamu langsung Mencintainya, ""Maksud bapak apa sih? Bapak selalu saja ikut campur ur
"Ih ko pak Raka mau sih nikah sama buntelan kasur gitu." Bisik salah satu karyawan saat Alisa Baru saja tiba di kantor suaminya, wanita berpostur besar itu dengan rambut diikat dan baju dress selutut seketika terdiam. Ia sudah terbiasa dengan ucapan itu semua setiap kali datang ke kantor suaminya untuk membawakan makan siang."Maaf mbak mas rakanya ada?" Tanya Alisa pada bagian resepsionis kantor. "Pak Raka sibuk, sedang rapat!" Jawab ketus karyawan wanita itu. "Yasudah aku nunggu aja disini." "Eh jangan nanti Sofanya rusak." Lagi-lagi mereka selalu berkata seperti itu, padahal Alisa adalah istri bosnmereka namun, perlakuan mereka sangat tidak sopan padanya."Ada apa ini?" Tanya seorang laki-laki berparas tampan dengan tubuh kekarnya memakai jas berwarna abu menghampiri Alisa."Maaf pak Raka, istri anda maksa mau ketemu bapak padahal saya sudah bilang bapak sibuk." Jawab karyawan itu.Alisa menatap lekat wajah suaminya, sudah hampir 3 bulan menikah dengan Raka ia tetap diperlakuka
Alisa terlihat ketakutan, karena selama ini dia tidak pernah bertemu dengan orang lain selain dari keluarga suaminya. Dia berasal dari desa dan ikut dengan keluarga Raka ke Jakarta namun ternyata justru dia tidak diperlakukan baik oleh suaminya meskipun dalam keluarga Raka begitu menyayanginya seperti anak sendiri. "Jangan takut Alisa, aku Fahri sahabat dekat suamimu. "Ucap laki-laki itu melepaskan genggaman tangannya dari Alisa."Mau apa kamu sebenarnya? "Tanya Alisa menatap pria itu."Masuklah ke mobil, Aku ingin bicara sesuatu sama kamu. "Jawab lelaki tersebut membuat Alisa langsung menolaknya dia tidak mau jika terjadi sesuatu pada dirinya. "Kalau ada sesuatu yang mau dibicarakan bilang saja di sini, aku tidak mau masuk mobil laki-laki yang bukan suamiku! "Jawab tegas alisa membuat Fahri pun tersenyum. "Aku benar-benar kagum padamu Alisa Aku pikir kamu sama seperti wanita lain yang gampang sekali aku ajak untuk naik mobilku tapi ternyata justru kamu berbeda walaupun, berkali-ka
Alisa langsung kembali ke dalam ruangannya, sama halnya dengan Raka iya sedikit merasa bersalah dengan sikapnya tadi, dia sendiri tidak tahu kenapa bisa dia segitu marah ketika Fahri memberikan hadiah pada Alisa padahal sudah jelas bahwa mereka sepasang kekasih. Alisa dan Raka mengerjakan tugas kantor masing-masing, namun tidak ada percakapan di antara mereka berdua. Dan tidak terasa waktu terus berlalu dan sampai akhirnya waktu jam pulang kantor pun tiba, Alisa sudah bersiap-siap dia memang ingin sekali segera mencari tempat tinggal baru karena dia tidak mau terus-menerus tinggal di hotel. "Alisa tunggu, "panggil Raka menghentikan langkah Alisa yang akan keluar dari ruangannya. "Ada apa lagi Pak? ""Hari ini kamu mau pergi ke mana? ""Itu bukan urusan Pak Raka lebih baik bapak urus aja calon istri bapak, ""Kamu masih marah denganku atas sikapku tadi? apa segitu pentingnya Fahri untuk kamu sampai kamu langsung Mencintainya, ""Maksud bapak apa sih? Bapak selalu saja ikut campur ur
"Kamu kenapa pergi ke taman dan tidak menyelesaikan pekerjaanmu tadi? "Tanya Raka membuat Alisa langsung menghapus air matanya. "Kenapa Pak Raka datang ke sini? ""Kamu belum jawab pertanyaanku Alisa, Kenapa kamu tiba-tiba pergi dan lari ke taman, ""Aku baik-baik saja lagi pula tidak pantas melihat kemesraan orang lain apalagi tuh adalah atasanku sendiri, ""Apa kamu cemburu dengan Rania? "Raka langsung menanyakan hal yang di luar dugaan Alyssa Kenapa bisa-bisanya laki-laki itu mengucapkan seperti itu apa mungkin selama ini Raka sudah tahu bahwa memang Alisa tidak suka dengan kehadiran Rania meskipun Raka memang tidak pernah mengetahui bahwa wanita yang ada di hadapannya itu adalah istrinya sendiri. "Kenapa aku harus cemburu? Pak Raka tahu kan bahwa aku sudah memiliki kekasih gitu Mas Fahri jadi tentu saja aku tidak perlu cemburu melihat kemesraan kalian lagi pula kalian memang sudah menjalin hubungan sejak lama kan, ""Apa kamu benar-benar mencintai Fahri atau memang ada alasan la
"Kalau begitu aku permisi ke dalam sebentar ya," ucap Raka dengan sikap dinginnya dia pun langsung masuk ke dalam kantor tersebut tanpa berbicara lagi pada Alisa. Alisa yang menatap Raka dari kejauhan Dia sedikit merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan namun dengan cara ini dia bisa mengambil hati Raka dan dia juga ingin tahu apa karena kamu lagi jatuh cinta padanya atau tidak. "Kenapa kamu diam? Kamu pasti merasa iba karena Raka langsung diam tadi kan? ""Tidak, aku masuk kantor dulu kamu tidak perlu jemput Mas, ""Aku juga ada urusan kerjaan sih, besok aku harus pergi ke luar kota selama satu minggu jadi aku minta sama kamu jangan bertindak yang aneh-aneh Alyssa dan aku sudah siapkan tempat tinggal kosan baru untuk kamu nanti aku akan kirimkan alamatnya, ""Ya sudah, kalau begitu Aku mengucapkan terima kasih banyak ya Mas, "ucap Alisa yang langsung masuk ke dalam kantor. Alisa menuju ruangannya yang memang satu ruangan dengan Raka, dia melihat laki-laki itu hanya terdiam dan
Alisa hanya terdiam, meskipun dia merasa malu dengan sikap yang dilakukan oleh Fahri bisa-bisanya laki-laki itu menggendong dirinya sampai di depan pintu kamar hotel. "Turunkan aku Mas, kamu itu benar-benar membuatku malu! "Sentak Alisa yang akhirnya membuat Fahri menurunkan wanita berambut panjang tersebut."Harusnya kamu banyak terima kasih sama aku kamu itu belum sembuh benar-benar Alisa makanya daripada kamu merepotkan aku terus jadi aku langsung gendong saja ke depan pintu kamar, "Jawab Fahri dengan ketus. "Kalau begitu mulai besok aku tidak akan menyusahkan Mas Fahri lagi! Aku akan mencari kosan sendiri dan aku tidak akan pernah meminta bantuan apapun lagi, "jawab tegas alisa yang langsung masuk ke dalam kamar hotelnya dan menutup pintu kamar hotel itu. "Dasar wanita keras kepala! Bisa-bisanya dia tidak mengucapkan terima kasih harusnya Aku tadi biarkan saja dia jatuh di lantai, "Setelah mengantarkan Alisa Fahri pun kembali ke kamar hotelnya dia memang sengaja menginap di ho
"mas, tunggu aku kamu kenapa bersikap seperti itu sih tadi seolah cemburu pada Alyssa dan juga Fahri? "Raka menghentikan langkahnya, dia memang tidak pantas bersikap seperti itu seolah menyimpan perasaan namun dia sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya dia rasakan, kenapa rasanya sakit sekali ketika Alisa mengatakan bahwa Fahri adalah kekasihnya padahal mereka baru saja bertemu dan seolah Raka hancur dengan kata-kata yang dia dengar sendiri dari mulut Alisa."Aku baik-baik saja, Aku hanya malu tadi bersikap kasar pada Fahri karena aku pikir dia bukan laki-laki yang baik, ""Biarkan saja mereka pacaran, memang pantas kok mereka disatukan, ""Kamu benar, aku akan fokus urus sidang perceraianku dengan Alyssa dan secepatnya kita akan menikah, "jawaban Raka tentu saja membuat Rania pun tersenyum sumringah, dia akhirnya bisa menjadi seorang istri Raka seutuhnya dan tidak ada lagi bayangan dengan istrinya yang gendut itu. Sepanjang perjalanan menuju ke kantor, maka tidak berhenti sama seka
Alyssa tersenyum, melihat tingkah laku Fahri yang memang terkadang lucu meski Dia sedikit cuek dan juga dingin tapi laki-laki itu yang sudah menyelamatkan hidupnya meski sampai detik ini, Alisa sendiri tidak tahu apa sebenarnya yang masih dirahasiakan oleh Fahri. "Kenapa kamu menatapku seperti itu? ""Tidak, Mas Fahri lucu sekali aku hanya membayangkan ketika nanti mas Fahri punya istri pasti istri mas Fahri tidak betah lama-lama sama laki-laki dingin seperti Mas Fahri, ""Aku juga yakin kalau Raka tahu siapa wanita yang ada di hadapan yaitu bisa jadi dia juga akan marah, "jawab ketus Fahri pada Alisa. Alisa langsung terdiam, Fahri pun merasa bersalah dengan candaannya mungkinkah wanita itu merasa sakit hati dengan apa yang dia ucapkan. "Kamu Kenapa diam saja? Aku kan hanya bercanda Alisa, ""Aku hanya bisa membayangkan Setelah semua dendamku terbalas Aku akan pergi meninggalkan Mas Raka, mungkinkah aku akan mendapatkan cinta sejati yang aku inginkan atau memang aku tidak pernah di
Tiba-tiba saja saat Raka ingin masuk ke dalam mobilnya Rania langsung menghampiri dirinya lagi-lagi wanita itu membuat Raka tidak nyaman, sejak kehadiran Alisa dia lebih banyak mengajukan Rania padahal tadinya Raka memang berniat untuk menikah dengan Rania. "Kamu mau ke mana Mas pagi-pagi sekali? ""Harusnya aku yang tanya sama kamu ngapain kamu datang ke sini? ""Aku itu kekasih kamu aku ke sini untuk nemuin kamu beberapa hari ini kamu selalu saja sibuk sendiri, ""Apa kamu tidak tahu bahwa Alyssa masuk rumah sakit Aku begitu sangat khawatir padanya Rania dia itu sekretaris baruku aku bertanggung jawab penuh sama dia apalagi kejadian ini semua terjadi saat dia bersama dengan Mama, ""Lagi-lagi kamu selalu saja memikirkan wanita itu! Aku curiga jangan-jangan kamu menaruh perasaan padanya, ""Cukup! Jangan berpikir yang aneh-aneh tentang Alisa Aku tahu kamu pasti sangat cemburu padanya tapi kamu tenang Aku tuh selalu ada untuk kamu Rania, ""Kamu pikir aku tidak tahu Mas, kamu sekaran
Terima kasih banyak ya Mas, mas Fahri mau mencarikan aku makan malam hari ini meskipun memang harus bertengkar dengan mas Raka," "Tidak masalah, justru aku makin bahagia karena melihat Raka yang mulai jatuh cinta denganmu dan dia tidak tahu bahwa wanita yang ada di hadapannya itu adalah istri yang sudah disia-siakan, ""Tapi mas, bolehkah aku menanyakan sesuatu sama Mas Fahri? ""Boleh, apa yang kamu mau tanyakan padaku? ""Mas Fahri bilang dulu Mas Raka yang sudah membuat hidup adik Mas Fahri hancur hingga ia bunuh diri tapi kenapa mas Fahri juga waktu itu bilang karena Mas Raka merebut Rania Jadi sebenarnya alasan Mas Fahri untuk balas dendam pada mas Raka itu apa? ""Ada banyak hal yang tidak bisa aku ceritakan sama kamu Alyssa, yang terpenting musuh kita itu sama dan kamu serta Aku hanya ingin hidup Raka itu hancur terlebih juga Rania kan karena dia adalah selingkuhan dari suamimu! "Jawab tegas Fahri.Entah kenapa Alisa begitu sangat curiga dengan sikap Fahri, dia seperti menyemb
"aku tahu bagaimana sikap kamu Fahri, ciri Aku tidak akan membiarkan kamu untuk menjaga Alisa malam ini! "Jawab tegas Raka menatap Fahri dengan tajam."Raka Raka Kamu pikir aku itu bodoh kamu adalah laki-laki yang sangat jahat dan kejam kamu itu sudah menikah dengan pilihan orang tuamu tapi bisa-bisanya kamu selingkuh dengan Rania mantan calon istriku, "Papar Fahri pada Raka. "Itu semua karena kamu terlalu miskin untuk Rania kamu itu tidak pantas bersanding dengan siapapun kamu bahkan telah bersikap kasar padanya, ""Sepertinya memang Rania benar-benar membodohi kamu selama ini aku tahu kamu itu sangat kaya raya bahkan lebih kaya dari aku Raka, perusahaanmu di mana-mana Tapi satu hal yang kamu tidak punya sama sekali yaitu ketulusan! "Jawab Fahri dengan senyuman di hadapan Raka. Raka mengepal kedua tangannya, dia benar-benar tidak terima dengan apa yang diucapkan oleh Fahri dia pun tanpa sadar melepaskan satu pukulan di wajah Fahri hingga membuat laki-laki itu pun tersungkur jatuh k