Share

Bab 51

 Bus mini berhenti mendadak karena teriakan Nana.  Beruntung saat itu jalanan yang dilalui tidak ramai. Kalau ramai, entah apa jadinya saat Marto menginjak rem mendadak seperti tadi.

 "Ya Allah, Mas. Ada apa?" tanya Bani, memegang jidatnya.

 "Tadi Nana teriak, makanya aku rem mendadak. Memangnya ada apa sih Na?" tanya Marto, wajahnya terlihat menahan kesal.

 "Siapa yang teriak Mas? Aku tidak berteriak," sanggah Nana, kebingungan.

 "Iya Mas, dari tadi Nana diam. Kapan Nana teriak?" timpal Harto, yang dibenarkan oleh saudara yang lain.

 "Masa sih? Apa mungkin aku salah dengar?" gumam Marto, memijit keningnya.

 "Mungkin mas Marto hanya kelelahan. Lebih baik kita mampir istirahat dulu Mas. Kebetulan di depan sana ada kedai makan. Sekalian makan siang kita di sana!" ujar Harto.

 Bus mini bergerak menuju tempat yang Harto maksud. Di sepanjang perjalanan, Marto terus memikirkan kejadian tadi y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status