Share

42. Berhentilah Menangis, Lilia ....

Author: Almiftiafay
last update Last Updated: 2024-12-09 15:53:56

Lilia mendekat pada Keano, beberapa orang juga tampak ke sana dan berusaha mengangkatnya keluar dari kolam.

Bocah kecil itu dibaringkan di tepian, salah seorang petugas yang sepertinya adalah staf kolam renang memberi pertolongan pada Keano dengan melepas pelampungnya dan menekan dada kecilnya sebanyak beberapa kali.

“Keano, bangun, Sayang ….” pinta Lilia dengan suara yang gemetar.

Tapi, itu belum menuai hasil karena Keano tak memberi reaksi.

Lilia dilanda kepanikan yang besar. Tak menyangka keputusannya untuk meninggalkan sejenak Keano akan berakibat seperti ini!

Beberapa menit berlalu, kelegaan yang besar menghampiri Lilia saat melihat Keano memuntahkan air yang telah masuk ke dalam tubuhnya.

Bocah kecil itu sempat sadar tetapi kondisinya sangat lemah. Dan sebelum sesuatu yang lebih buruk menimpanya, Lilia memutuskan untuk membawanya pergi ke rumah sakit.

Sepanjang jalan … rasanya doa tak putus dari dalam hati Lilia. Agar Tuhan menyelamatkan Keano sekalipun itu harus mengambil sebag
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Eva
Drama apa lagi nih yang dibuat sigaret sama emaknya. Nggak ada habis2 nya. Siapa tu henry henry suruhannya siapa dia? Kzl
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
paling juga akal2an si kereta. henry orang suruhan nya mungkin buat bikin keano celaka dan lilia yg akan di tuduh
goodnovel comment avatar
Aya Melodi Agrifina
iisshhh apaan dah si nenek lampir itu... koq si Gretan tau klo si lifeguard itu nggak ada di daftar kolam renang paradise?? jgn² si gretan sekongkol lagi??
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    43. Seberkas Rasa Hangat

    “N-Nona Gretha bilang dia tidak ada di dalam daftar lifeguard Paradise?” ulang Lilia dengan pupilnya yang bergoyang cemas. “Iya,” jawab Gretha dengan tegas. “Aku dan Mama belum lama ini ke sana dan menanyakan soal peristiwa yang terjadi pada Keano, terutama siapa yang hari itu membersamai Keano. Kemudian salah satu petugas yang ada di sana memberi kami daftar nama lifeguard yang bekerja di sana. Seingatku … tidak ada yang namanya Henry,” tutur Gretha lalu meraih ponsel dari dalam tas mahal miliknya. Ponsel itu lalu ia serahkan pada Lilia yang menerimanya dengan tangan yang gemetar. “Itu yang diserahkan pada kami, apakah ada salah satu di antara mereka yang kamu maksudkan itu?” tanya gadis itu saat Lilia memandang satu demi satu orang yang ada di sana. Dari sekian puluh orang, tak ada seorang pun yang bernama Henry. Tak ada pula foto pria yang hari itu bersama dengan Keano. Pria yang harusnya menjadi saksi itu lenyap. Seberkas pikiran buruk baru saja terlintas di pikiran Lilia ba

    Last Updated : 2024-12-09
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    44. Hatinya Tertuju Pada Keano

    Setelah di rumah sejak kemarin siang, pagi hari ini Lilia akan kembali ke rumah sakit untuk melihat keadaan Keano.Mempertimbangkan bahwa Gretha beserta Nyonya Bertha sudah tidak ada di sana, Lilia ingin segera bertemu dengan Keano.Ingin ia pastikan dengan mata kepalanya sendiri apakah bocah kecil itu sudah sadar dan dalam keadaan baik-baik saja.Lilia juga tak tega pada William yang sejak kemarin tidak pulang.Langkahnya sedikit gegas saat ia berjalan keluar dari kamar. Angannya sudah memikirkan bahwa setelah ini ia akan menemui Ron agar mengantarnya ke rumah sakit.Namun, keinginan Lilia sepertinya harus berhenti sampai di sana, sebab saat ia membuka pintu rumah, ia melihat beberapa orang berseragam polisi yang berjalan menaiki undakan tangga di teras dan berhenti di hadapannya.“Selamat pagi,” sapa pria berseragam yang paling depan. “Benar ini kediaman Bu Lilia Zamora?”“S-saya sendiri, Pak,” jawab Lilia. “A-ada perlu apa?”“Anda kami tahan atas dugaan percobaan pembunuhan berenca

    Last Updated : 2024-12-10
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    45. William Tak Bisa Hidup Tanpanya

    “Itu sangat mungkin terjadi,” tanggap Giff, membenarkan pendapat William dan pikiran kritisnya yang bekerja dengan tenang. “Pengunjung yang ada di sekitar Keano tidak curiga dengan mereka berdua, sampai akhirnya Keano ditemukan tidak sadar.” William turut mengangguk, setuju dengan sekretarisnya itu. “Tapi—” Pemuda itu memandang William dengan sedikit bingung. “Tapi kenapa dia melakukan hal seperti itu pada Keano, Tuan?” tanyanya. “Apa itu sebuah ketidaksengajaan atau memang dia berniat mencelakai Keano?” “Kalau dia memang tidak sengaja, yang dia lakukan harusnya menolong Keano, bukan lari seperti seorang pengecut seperti itu,” jawab William, sangsi jika apa yang menimpa anak lelakinya itu adalah ‘sebuah ketidaksengajaan’. William mendesis saat memijit keningnya yang terasa sakit sehingga membuat Giff berhenti untuk membahasnya dan memilih untuk melakukan hal yang lainnya. “Anda makanlah dulu,” katanya. “Saya belikan makanan di perjalanan ke sini tadi.” William hanya mengangguk s

    Last Updated : 2024-12-10
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    46. Cinta Ibu Sambung

    “Kapan kamu berhenti ikut campur?” tanya William, geram sehingga rahangnya itu terlihat mengetat. “Apakah kamu tidak tertarik pada hal lain sampai harus menginginkan istriku?!”“Terserah apa katamu, William!” Nicholas menyeringai tak peduli. “Jika kamu tidak bertindak, akan aku lakukan apa yang tadi aku katakan padamu,” pungkasnya kemudian membuang wajah dan pergi dari sana.Meninggalkan William yang kedua tangannya mengepal erat, otot-ototnya seakan memberontak dan memprovokasinya agar sebaiknya ia menghajar Nicholas saja.‘Nicholas brengsek,’ umpatnya dalam hati. ‘Benar-benar tidak tahu diri,’ batinnya.“Tuan William,” panggil suara Giff yang baru datang dari sebelah kirinya. Seperti yang ia katakan sebelumnya bahwa ia akan kembali saat sore, pemuda itu datang dengan sebuah ransel di bahunya.“Yang barusan itu Tuan Nicholas?” tanya Giff yang mengangguk menjawabnya. “Anda berdua bertengkar?”“Tidak,” jawab William diiringi dengan gelengan kepala. “Hanya mulutnya yang ingin aku puku

    Last Updated : 2024-12-11
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    47. Perjumpaan Kita

    “Benar, mulai hari ini kami yang akan mendampingi Anda sampai kasus ini usai,” jawab Roy atas keterkejutan Lilia. Meski Lilia bingung siapa yang memberinya pengacara, tapi ada sebuah rasa lega yang memenuhi dadanya. “Terima kasih,” kata Lilia, membalas senyum antusias Roy dan Elsa. “Kami akan memulai bertanya dengan bagaimana kronologi saat Keano tenggelam, Bu Lilia,” kata Roy memulai percakapan. Lilia jelaskan seperti apa situasinya pada saat-saat Keano tenggelam. Siapa orang yang ia lihat di tempat kejadian termasuk pria yang ia yakini adalah seorang lifeguard tetapi nyatanya—seperti yang diperlihatkan oleh Gretha padanya—bukanlah bagian dari kolam renang yang dikunjunginya hari itu. “Kami sudah mempelajari tentang kasus Anda sebelumnya,” ucap Roy. “Sekalipun tidak ada rekaman CCTV di dalam kolam renang yang menunjukan bukti bahwa ada pria yang Anda sebutkan, tapi kami mendapat sedikit petunjuk dari CCTV toko yang ada di seberang Paradise. Bahwa ciri-ciri pria yang Bu Lilia samp

    Last Updated : 2024-12-11
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    48. Bertahanlah Sebentar, Lilia ....

    Lilia menarik tangannya yang ditimpa oleh William, menggunakan jarinya untuk menyeka air mata. Ia memalingkan wajah dan tubuhnya seraya mengatakan, “Maaf.”William tak memberi tanggapan selain turut menarik tangannya. Saat Lilia kembali menghadapkan tubuh pada William, ia menjumpai sebuah sapu tangan yang diselipkannya dan didorong sehingga lebih dekat dengannya.“Pakai itu,” kata William. Lilia meraihnya, membuka sapu tangannya yang wangi musk dan menggunakannya untuk menghapus sisa air mata di wajahnya.“Maaf,” ucap Lilia sekali lagi, ia menggigit bibir untuk menahan air mata agar tak kembali jatuh. “Saya sungguh menyesal meninggalkan Keano saat itu, Tuan.”“Sudah terlanjur,” tanggap pria itu dengan suaranya yang tenang. “Yang penting Keano sudah baik-baik saja sekarang.”Lilia menengadahkan wajahnya mengikuti William yang bangun dari duduknya.“Aku pulang,” katanya. “Jaga dirimu.”William beranjak pergi tetapi langkahnya terhalang Lilia yang membuatnya kembali menoleh ke belakan

    Last Updated : 2024-12-12
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    49. Rindu Mama

    “Paman yang ada di kolam renang itu yang mengajak Keano untuk bermain di bawah seluncuran air waktu Mama mengambil minuman,” tegas Keano dengan suaranya yang serak menahan tangis. “Paman itu yang menarik Keano dan memasukkan kepala Keano ke dalam air. Keano memanggil Mama tapi tidak bisa, setiap Keano naik Paman itu akan kembali membuat kepala Keano masuk ke dalam kolam.” Bocah kecil itu bercerita dengan air mata yang akhirnya luruh, napasnya tersengal saat ia bergantian memandang Nyoya Donna dan Gretha sebelum pada William. Netranya sama tegas, seakan ia tak meminta William membelanya dan teguh pada apa yang ia katakan. Bahwa bukan Lilia lah yang membuatnya seperti ini. William menghela dalam napasnya saat menyaksikan anak lelakinya yang … sebenarnya bisa dikatakan sama keras kepala seperti dirinya. Lihat bagaimana ia mengabaikan rasa sakit saat tangannya mengucurkan darah seolah itu bukan hal yang besar. Bocah kecil itu seakan mati rasa, yang ia pedulikan hanya agar oma dan tan

    Last Updated : 2024-12-12
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    50. Seperti Sewindu Saat Tak Jumpa Denganmu

    Keano menangis di pelukannya begitu juga sebaliknya. Untuk sesaat seakan dunia berhenti bekerja, jika ini sebatas kebahagiaan semu dalam lamunan … Lilia harap ia tak akan kembali pada kenyataan. Anak yang ia rindukan setiap malam, yang ia ceritakan pada tahanan lainnya tentang betapa baik dirinya itu sekarang ada di hadapannya, dan bahkan memeluknya. Tapi mendengar isak tangis Keano yang dagu kecilnya jatuh di bahu membuat Lilia menarik diri. Dipandanginya wajah yang penuh dengan air mata itu. Satu minggu—atau bahkan lebih—yang rasanya seperti sewindu untuknya tak menjumpai senyum tulus Keano yang tak pernah gagal membuat Lilia merasakan kehangatan. “Mama,” panggil Keano sekali lagi, meski air matanya tak berhenti, tetapi nada bicaranya penuh dengan rasa senang. Seolah ia juga sama menanggung rindunya seperti yang dirasakan oleh Lilia. “Apa yang keano lakukan di sini, Sayang?” tanya Lilia dengan suara yang masih sama gemetar. “Menjemput Mama,” jawab bocah kecil itu dengan ceria

    Last Updated : 2024-12-13

Latest chapter

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    152. Probabilitas 99,99%

    Alaric tidak akan pernah melupakan hari di mana ia menemukan kenyataan bahwa Lilia adalah anak gadisnya yang menghilang lebih dari dua dekade lamanya.*** Kembali pada delapan puluh dua hari yang lalu. ***Alaric tengah duduk di bangku memanjang yang ada di taman rumah sakit, di depannya—sedikit ke kanan—Zain berdiri menatapnya dengan cemas.Di tangan Alaric ada sebuah amplop berwarna putih, hasil tes DNA yang beberapa hari lalu diajukannya telah memiliki hasilnya.Ia menghela dalam napasnya saat mengambil lembaran dari dalam sana dan membacanya dengan saksama.[Bukti ilmiah yang diperoleh dengan mengacu pada sampel yang diperiksa dan dianalisis dari terduga ayah (Alaric Roseanne) cocok dengan sampel terduga anak (Lilia Zamora). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa probabilitas Alaric Roseanne sebagai ayah biologis dari Lilia Zamora adalah 99,99%.]“Bagaimana, Tuan?” tanya Zain yang turut tegang di hadapannya.Tapi sebelum Alaric menjawab, kelegaan dorongan napas tuannya itu telah m

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    151. Kita, Payung Hitam, Dan Tempias Hujan Siang Itu

    Dada William buncah tak terkendali, ia selangkah maju untuk mengulang apa yang gadis—yang mengakui dirinya adalah Lilia Zamora—itu katakan. “Belum pernah bertemu?” ulangnya. “Apa maksudmu, Lilia? Dan kenapa kamu tidak mengenaliku? Kamu hanya berpura-pura, ‘kan?” Lilia menggeleng, maniknya yang cantik tampak kebingungan, selaras dengan kalimatnya sebagai bantahan. “Tidak,” jawabnya. “Berpura-pura bagaimana maksud Anda? Kenapa saya harus mengenal orang yang baru saja saya lihat hari ini?” William hendak meraih tangan Lilia agar membuat mereka lebih dekat karena ia melihat punggung Lilia yang basah terkena tempias hujan. Tapi gadis itu menolak sehingga William hanya bergeming. “Tuan William,” panggil Giff dari sebelah kirinya, menjemput William dengan menggunakan payung dengan warna yang sama dengan milik Lilia. Gadis itu memandang mereka bergantian sebelum menunduk di hadapan William dan mengayunkan kakinya pergi dari sana dengan gegas. William hendak mencegahnya tetapi m

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    150. Memahami Rencana Semesta

    Dari dalam sedan berlambang flying lady di mana Giff sedang berada di dalamnya, sepasang matanya terbuka lebar saat menjumpai bahwa apa yang dikatakan oleh William adalah sebuah kebenaran. Gadis yang berlari dari arah barat dan berhenti di hadapan William kala tuannya itu memandang preschool kecil itu dengan harapan yang pupus benar adalah Lilia—atau setidaknya mereka memiliki wajah yang sama persis. Gadis itu hanya berdiri setinggi dada William, pembawaannya yang anggun dan hangat adalah hal yang senantiasa disaksikan oleh Giff setiap kali Nonanya itu berada di depan William. Ia hidup! Lilia benar-benar hidup. ‘Tapi sepertinya … ada sesuatu yang salah di sini.’ Batin Giff tak tenang saat melihat percakapan di seberang sana yang sepertinya tidak berjalan dengan baik. Sementara itu, di depan gerbang rendah yang basah akibat derasnya hujan, William tengah meraba apa yang direncanakan oleh semesta dengan mempertemukannya dengan Lilia saat ia berusaha melepasnya dengan lapang d

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    149. Ternyata Tuhan Tak Pernah Mengembalikanmu

    Tanpa sadar, sebulir air matanya jatuh melewati bibir saat William menggumamkan namanya di dalam hati. Ia hampir selangkah maju untuk memastikan bahwa gadis di halaman preschool itu adalah Lilia sebelum Zain menahan lengannya sebab baru saja ada kendaraan yang melintas. “Tuan William?” panggil Zain pada William yang hanya bergeming. Matanya hanya tertuju pada satu titik, tempat di mana Lilia berdiri, satu-satunya dunia yang berwarna sementara di sekitarnya hanya berisikan abu-abu. Lilia terlihat sangat bahagia saat mengajak anak-anak kecil itu bernyanyi, membuat mereka berputar mengelilinginya sehingga senyumnya merekah sehangat matahari pagi ini. “Ada apa, Tuan William?” sebut Zain sekali lagi. William tersadar dan memandang pemuda itu seraya mengembalikan tanya, “Pak Zain tidak melihatnya?” “Apa?” “Lilia,” jawabnya. “Dia berdiri di sana bersama dengan—“ William berhenti bicara saat menunjuk pada halaman preschool itu. Tapi saat hal itu ia lakukan, tak ada yang berdiri di sa

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    148. Detak-detak Di Dada

    William tahu betul bahwa ‘projek’ yang baru saja disebutkan oleh Giff itu adalah yang dulu pernah ia dan Gretha kerjakan—pembangunan sekolah yang tempatnya cukup jauh dari kota. “Bukankah aku sudah pernah berpesan padamu agar mengatakan pada Papa Alaric untuk tidak mengikutsertakan wanita itu?” William sangat tidak suka jika ia harus menyebutkan namanya sekali lagi. Kedua bahu Giff jatuh mendengar itu. “Coba tenang sebentar,” pintanya. “Memang itu adalah projek yang pernah Anda kerjakan bersamanya, tapi kali ini tidak. Kita saja, tanpa ada ikut campur Gretha.” Mendengar itu membuat William berdeham, merasa bersalah sudah meninggikan suaranya pada Giff. “Ah, benarkah?” tanyanya. “Kalau begitu jangan setengah-setengah saat bicara, katakan dengan jelas, Giff!” “Saya memang belum selesai bicara, Tuan William Quist!” “Lalu Papa bilang apa lagi?” “Tuan Alaric meminta agar pembangunannya dipercepat, jadi kita sesekali harus mengeceknya, itu saja,” jawab pemuda itu seraya sel

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    147. Agar Hancurku Ini Tidak Sia-sia

    Di rumah milik William pagi ini, Giff yang baru saja keluar dari kamar yang ia tinggali selama ‘menumpang hidup’ di rumah William sedikit terkejut saat melihat tuannya yang sudah dalam keadaan rapi. Sudah cukup lama Giff tak melihatnya dalam kemeja lengan panjang dan vest serta dasi yang tersemat di kerahnya seperti itu. “Selamat pagi,” sapa Giff lebih dulu dengan kepala yang tertunduk sopan. “Pagi.” “Apa Anda akan pergi ke suatu tempat?” tanya Giff yang dijawab lebih dulu dengan sebuah anggukan oleh William “Iya, Giff. Ke Velox Corp.” Salah satu alis Giff terangkat mendengarnya, “Sungguh? Jadi Anda akan comeback?” “Ya,” jawabnya. “Melihatmu yang pontang-panting sendirian mengurus banyak hal dan mengambil alih pekerjaan membuatku tidak tega. Kembali bekerja bukan pilihan yang buruk, ‘kan? Aku hanya takut kamu tiba-tiba menguasai Velox Cop.” Giff tertawa mendengar itu, “Tidak,” jawabnya. “Saya masih sayang dengan nyawa saya, Tuan. Tapi terima kasih untuk sudah kembali. Minggu in

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    146. Langit Sore Dan Cirrostratus Yang Mengingatkanku Terhadapmu

    “Apa ada yang salah dengan itu?” tanya William balik. “Apa aku tidak boleh memanggilmu seperti itu? Ya sudah kalau tidak boleh, pergi saja sana!” usir William seraya memalingkan wajahnya dan itu membuat Nicholas tertawa. Senyum getir yang tadi senantiasa terukir di kedua sudut bibirnya telah sirna. Tawa itu lepas seakan beban yang mendesak dadanya itu terangkat pelan-pelan. “Boleh,” jawab Nicholas akhirnya. “Panggil saja sesukamu, Willie.” “Akan aku pikirkan kalau begitu.” Nicholas mengangguk, “Pulanglah! Sudah hampir gelap.” Ia mengayunkan kakinya lebih dulu untuk pergi dari sana. Menuruti William yang memintanya agar kembali lagi besok. William melihatnya pergi, memandang punggung bidangnya dan mengingat ucapan Giff beberapa waktu yang lalu. Pada hari di mana Giff menghampirinya yang berhenti di emperan pertokoan. ‘Ada hal yang ingin saya sampaikan pada Anda’ yang hari itu dikatakannya adalah tentang kecelakaan yang melibatkan Nicholas dan juga Madeline. ‘Seorang saksi yang

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    145. Bertemunya Quist Bersaudara

    Giff yang berjalan keluar dari pintu utama panti asuhan menghentikan langkahnya dan urung mengajak William untuk pulang saat ia menjumpai Quist bersaudara itu saling menatap dalam jarak sekian meter yang memisahkan. Ia lebih memilih untuk membiarkan mereka bicara dan tidak mengganggu keduanya. Memang sudah seharusnya mereka berdamai dan meluruskan semua kesalahpahaman yang memeluk mereka itu, bukan? Di seberang sana, Nicholas sepertinya juga tidak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan William di sini. Ia terdiam tanpa melakukan apapun hingga salah satu anak panti asuhan yang ada di sekitarnya berteriak, “Paman, tolong tendang bolanya ke sini!” William yang berdiri di tengah halaman melihat Nicholas yang menendang bola itu, mengembalikannya pada anak-anak yang tengah menunggunya dan mendekat pada William. “Kamu di sini ternyata, Willie?” sapanya lebih dulu. “Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya William balik. Kakak lelakinya itu sekilas mengangkat kedua bahunya sebelum menjaw

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    144. Membutuhkan Waktu Seumur Hidup Untuk Pulih

    “Tuan William,” panggil Giff yang membuat William menggosok matanya sebelum ia mengangkat wajah. Menjumpai wajah pemuda itu yang berjalan menghampirinya dan berdiri berseberangan meja dengannya. “Ya?” balas William singkat. “Reynold, mantan pacarnya Gretha yang kemarin lusa pernah saya katakan pada Anda kalau kami bertemu di proyek kecil miliknya itu saya hubungi tadi sore.” “Untuk apa kamu menghubunginya?” tanya William hampir enggan. “Untuk membicarakan kemungkinan proyek yang bisa kita kerjakan dengannya,” jawab Giff dengan senyum yang tak bisa diartikan. “Kenapa aku harus bekerja sama dengannya, Giff?” “Kenapa lagi? Tentu karena kita harus menggali lebih jauh soal Henry dan keterlibatannya dengan semua peristiwa di sekitar kita, ‘kan?” tanyanya balik. “Sekalian untuk mencari kejelasan apakah benar Reynold yang menghamili Gretha.” William menggeleng samar. “Atur saja,” ucapnya. “Tapi jangan sampai kamu mempertemukan aku dengannya sekarang ini. Aku tidak ingin melihat wajah s

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status