Share

339. Masih Akan Terus Berlanjut

Author: Almiftiafay
last update Huling Na-update: 2025-03-25 13:24:51
Mereka lalu hanya saling tatap dalam kebisuan, hingga suara pintu yang terbuka mereka dengar, kemudian muncullah dua orang pria yang mengenakan pakaian hitam.

Mereka berdua duduk berseberangan meja dengan Gretha dan Henry. Keheningan menyergap selain bunyi benda-benda yang ditata di atas meja.

Salah seorang dari dua pria itu mengatakan, “Kalian sudah tahu ‘kan kalau pemeriksaan kali ini akan sedikit berbeda?” tanyanya. “Kita akan melakukan sinkronisasi pernyataan dari kalian berdua dalam memberikan keterangan.”

Baik itu Gretha maupun Henry tak ada yang menjawab.

Kepala mereka tertunduk, seolah hanya bisa berpasrah.

Bagi Henry ... apa yang baru saja dikatakan oleh Gretha itu menyayat hatinya dengan amat perih.

Napasnya terasa patah-patah, menderu menjumpai kenyataan bahwa bayi yang sebelumnya ia pikir dapat ia lihat meski hanya beberapa saat rupanya tidak terwujud.

“Menurut salah satu keterangan dari kalian berdua, apakah benar kalian merencanakan pembunuhan terhadap korban kar
Almiftiafay

halo semuanya... udah up 1 ya hari ini.. jangan lupa mampir ke MALAM MEMBARA BERSAMA PAMANMU ☺️✨ terima kasih sudah membaca 🩷

| 18
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Eva
Tenyata masih belum nyesel juga tu mantan Nyonya wkwk
goodnovel comment avatar
zurnita zurnita
waah miris banget ya kehidupan ibu dan anak yaa , benar " merosot , dri nyonya sekarang turun jdi narapidana
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Ibu & anak sama² kurang ajar,..nikmatilah kesengsaraan kalian seumur hdp di dlm penjara
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    340. Agenda Menginap Dan BBQ Party

    Seperti yang pernah dikatakan oleh William, mereka akan datang ke rumah Tuan Alaric. Pria itu menyambut Lilia yang datang bersama dengan William dan tentu saja anak lelaki mereka, Keano. "Selamat datang," sambut beliau saat melihat Lilia mendekat sedang William dan Keano masih mengambil beberapa barang dari bagasi sebagai oleh-oleh. "Papa," sapa Lilia seraya menundukkan kepalanya. Tuan Alaric tak menjawab selain memeluk Lilia. "Kangen sekali rasanya dengan kamu, Leonora." "Sama, aku juga kangen dengan Papa." "Papa sangat senang saat kamu bilang akan datang ke sini, ibumu sudah ada di dalam," ujar beliau. "Sungguh?" "Iya. Dia yang paling bersemangat sejak tadi dan meminta izin untuk mengotori dapur agar bisa membuatkan makanan yang enak untuk kamu dan Keano." Lilia tak bisa membendung senyumnya. Hangat sekali hatinya mendengar semua kalimat yang diucapkan oleh sang Ayah. Lilia menarik kepalanya dari Tuan Alaric saat ayahnya itu melepasnya. Pria paruh baya tersebut kemudian me

    Huling Na-update : 2025-03-26
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    341. Berdua Yang Menjadi Bahaya

    Dengan segera, Lilia mendorong dada William agar prianya itu melepas pelukannya. “Apa tidak ada hal lain yang kamu pikirkan selain hal itu?” tegur Lilia begitu mereka sudah saling memiliki jarak. “Hm ....” William memiringkan kepalanya beberapa derajat ke kiri sebelum melanjutkan kalimatnya, “Tidak ada,” akunya. “Kamu tahu kalau kebersamaan ini adalah hal yang sudah sangat lama aku inginkan, bukan? Jadi apakah salah jika aku hanya ingin dekat denganmu?” “Tapi kedekatan yang kamu katakan itu akan menjadi bahaya kalau kita hanya berdua, Tuan William,” tunjuk Lilia pada dada bidangnya yang dengan gegas dilindungi si pemiliknya menggunakan kedua tangannya yang tersilang, mengantisipasi seandainya Lilia bergerak memberinya cubitan. “Jangan memanggilku lagi kalau tidak ada perlunya,” tegur Lilia seraya memalingkan wajahnya. William mencegahnya berlalu dengan meraih pergelangan tangannya, “Ada, Sayang,” katanya. “Ada keperluan yang harus kita lakukan.” “Apa?” “Mungkin ... bayi kembar

    Huling Na-update : 2025-03-27
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    342. Sepanas Apa Cinta Kita Melebur?

    Bukan hanya sekali Arya melihat mantan istrinya itu. Jauh hari sebelum malam ini, ia sudah pernah melihat wanita itu ada di sebuah supermarket besar di mana ia dan beberapa temannya berada di dekat sana saat itu. Alya keluar dari sebuah mobil sedan bersama dengan seorang pemuda yang terlihat sangat patuh padanya. Tadinya, ia mengira Alya masih bekerja di rumah Alaric. Tapi dugaan itu sepertinya salah. Sebab saat secara kebetulan takdir membuatnya bertemu dengan wanita itu sekali lagi, sepasang matanya justru menangkap sedan mewah tersebut memasuki kawasan perumahan elit. "Dia makmur sedangkan aku hancur lebur," desis Arya penuh dengan kebencian. Semua ini terjadi dimulai dari kegagalan Arya membayar utang pada Madam Savannah. Seandainya Lilia tidak dibawa pergi dari tempat tersebut oleh pria yang tak ia ketahui siapa itu ... Arya tak akan menjadi kacungnya Madam Savannah. Utang-utangnya akan lunas. "Di mana Lilia sekarang? Apa dia hidup dengan baik juga? Kalau bertemu lagi deng

    Huling Na-update : 2025-03-28
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    343. Waktu Berlalu Dengan Cepat

    Menghabiskan beberapa hari di rumah Tuan Alaric, akhirnya keluarga William kembali ke rumah sendiri. Jika bukan karena ada keperluan, mereka ingin tinggal lebih lama. Masalahnya adalah ... Keano sudah harus masuk sekolah besok sehingga mereka mempersiapkan diri untuk mengantar bocah kecil itu nanti. Malam ini, Lilia melihat Agni yang membawa masuk seragam Keano yang sudah rapi. Yang sepertinya ... si pemilik seragam itu juga tidak sabar untuk segera memakainya besok. “Mama, apakah besok Mama dan Papa akan mengantar Keano?” tanya Keano setelah mengalihkan pandangannya dari Agni pada Lilia yang duduk di atas ranjang di dalam kamarnya. Lilia mengangguk sebagai jawaban. Membiarkan anak lelakinya itu ikut naik ke sana dan meletakkan kepalanya di pangkuan Lilia dengan manja. “Iya, Sayang,” katanya. “Mama dan Papa akan mengantar Keano nanti di hari pertama Keano masuk TK.” “Terima kasih, Mama.” Lilia mengusap rambut hitamnya yang lebat. Membalas senyum Keano yang tampak manis. “Papa j

    Huling Na-update : 2025-03-29
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    344. Hari Pertama Baby K

    Menuntaskan keresahan semalam di dalam pelukan William, Lilia merasa lebih baik pagi ini. Ia berjalan perlahan menuruni tangga setelah bersiap dan akan bersama-sama William mengantar anak lelaki mereka ke taman kanak-kanak pada hari pertamanya. “Mama,” panggil Keano yang ada di ujung anak tangga, sudah siap dalam balutan seragamnya sejak tadi. Di belakangnya, William berjalan dan mengamati Lilia yang tengah berjalan perlahan dengan berpegangan pada anak tangga. “Sudah siap?” tanya Lilia seraya merekahkan senyumnya. “Sudah, Mama. Uncle Giff sudah ada di depan, menyiapkan mobilnya.” Lilia mengangguk dengan senang, membiarkan Keano memeluknya sebelum ia berlari dengan diikuti oleh Agni yang membawakan tas miliknya. “Sepertinya kita harus pindah kamar ke bawah selama kamu hamil,” kata William, melingkarkan lengan kekarnya pada pinggang Lilia. “Pindah kamar ke lantai bawah?” ulang Lilia memperjelas. “Iya. Perut kamu akan semakin besar nanti ke depannya, ‘kan? Apalagi ini hamil kem

    Huling Na-update : 2025-03-30
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    345. Mata Iblis Yang Aku Kenal

    Sepertinya, kediaman yang disuguhkan Lilia sejak ia pergi dari parkiran mobil di taman kanak-kanak di mana Keano bersekolah, William telah menyadarinya. Sehingga saat mereka tiba di rumah, William yang harusnya pergi bersama dengan Giff untuk menuju ke Velox Corp tak begitu saja melakukannya. Prianya itu masuk mengikuti Lilia, mengatakan pada Giff bahwa mungkin mereka akan sedikit terlambat untuk pergi ke kantor karena ada hal yang harus ia selesaikan sebentar di dalam. Hal yang harus ia selesaikan itu adalah bicara dengan Lilia. Suara baritonnya singgah di indera pendengar Lilia saat gadisnya itu hendak menaiki tangga ke lantai dua. "Sayang," panggil William yang membuat Lilia urung mengayunkan kakinya ke atas. Lilia menoleh, menjumpai wajah khawatir William yang menatapnya. "Kamu tidak pergi ke kantor?" tanyanya. "Ada apa?" tanya William balik, tak ingin berbasa-basi. "Apa ada sesuatu yang buruk yang tidak aku ketahui? Apa kamu masih kepikiran dengan Keano?" Tanya bertubi-tu

    Huling Na-update : 2025-03-31
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    346. Bayangan Itu Masih Begitu Jelas

    Lilia tidak pingsan, tapi sebagian besar kesadarannya menghilang sehingga kegelapan hampir merenggut semua daya tahannya. William dengan gegas mengangkat Lilia, kedua lengan kekarnya membawa gadisnya itu untuk masuk ke dalam kamar. Melihat wajah Lilia yang memucat membuatnya menyerukan nama Giff. "GIFF!" Panggilannya dapat didengar oleh Giff yang memang berdiri tak jauh dari tangga sehingga pemuda itu berlari mendekat, menyusul William yang berjalan menaiki anak tangga dengan cepat. "Iya, Tuan—Nona Lilia kenapa?" "Tolong hubungi dokter Sarah, bilang padanya untuk memeriksa Lilia sekarang." "Baik." William membaringkan Lilia di atas ranjang milik mereka setibanya di sana. Ia menyentuh kening Lilia yang terasa dingin, menunduk dan memastikan istrinya itu masih terjaga. "Sayang, kamu baik-baik saja?" Lilia hanya memberikan anggukan samarnya. Ia meremas tangan pria itu, seolah mengisyaratkan agar William tidak pergi. "Jangan takut ... aku di sini," bisiknya. "Aku memanggil dok

    Huling Na-update : 2025-04-01
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    347. Periksa Bersama

    Sebagaimana yang diminta oleh William, Giff pergi untuk mencari Arya. Di persimpangan yang disebutkan bahwa pria itu ada di sana sebelumnya, Giff mencari tahu tentang keberadaannya. Tapi, Arya tak terlihat saat Giff melakukan penelusuran lebih dari tiga hari lamanya. Pria itu tak terlihat meloper koran seperti sebelumnya, atau mungkin duduk dan mencari kesempatan untuk mendekati mobil-mobil yang berhenti di kala lampu merah. Tak ada sama sekali sosoknya. Seakan memang pertemuan mereka hari itu seperti kebetulan paling tak menyenangkan yang disengaja semesta. Giff tak menyerah. Karena tak bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri, ia mencari tahu dengan cara yang lain. Pada toko yang berjajar di sepanjang jalan tersebut, Giff mendatangi salah satu dari mereka dan menunjukkan foto Arya. Memastikan ia mengenali pria itu. "Dia sepertinya yang menjual koran di lampu merah ini," ucap seorang wanita yang memiliki toko pakaian di sana. "Apakah Ibu juga melihatnya beberapa hari terakh

    Huling Na-update : 2025-04-02

Pinakabagong kabanata

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    373. Rahang Tuna

    "Hm ... tidak malam ini juga," balas Lilia singkat yang percayalah itu membuat William dilanda kelegaan yang besar.Bukan karena ia tak suka Lilia meminta sesuatu darinya. Hanya saja ... ia telah dibuat habis akal lebih dulu mendengar permintaannya yang mendadak dan tidak ia antisipasi.Padahal Tuan Alaric, ayah mertuanya itu sudah pernah mengatakan bahwa nanti William harus siaga dengan permintaan dadakan istri yang hamil di tengah malam.Saat itu ia pun bingung dan bertanya kenapa memangnya? Karena saat ia menikah dengan Ivana dulu, tidak ada sesuatu yang mencolok.Tapi sekarang, William sudah mendapatkan jawabannya. Contoh nyatanya ada di depan mata.Ia mendorong napasnya, salah satu lengannya merangkul Lilia seraya mengecup pipinya. "Baiklah ... aku akan carikan restoran yang menyediakan menu itu nanti, tapi sekarang kamu tidur lagi, bagaimana?"Lilia mengangguk memberi persetujuan. "Iya.""Selain makan itu, sekarang kamu mau makan apa?""Hanya itu saja yang aku pikirkan dari tad

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    372. Dari Asing Menjadi Cerita Yang Manis

    Lilia dan William masih bersembunyi hingga Nicholas dan Selina pergi dari sana.Lilia turut senang karena saat semua luka dan kesalahpahaman perlahan teruraikan, satu demi satu dari mereka mendapatkan kebahagiaan."Apakah pernikahan akan dilakukan dalam waktu dekat kalau begini caranya?" tanya Lilia setelah dua orang yang mereka awasi tadi benar-benar telah pergi dari sana."Kalau memang niat, tidak perlu mengulurnya, 'kan?" balas William sembari mengusap puncak kepala Lilia."Tapi aku penasaran bagaimana cara Kak Nicholas bertemu dengan Selina sebenarnya? Dari tidak sengaja menjadi takdir?"Belum sempat William menjawab, mereka dikejutkan oleh suara yang datang dari sebelah kanan Lilia.Jovan, entah sejak kapan tangan kanan Nicholas itu ada di sini, tapi kehadirannya membuat mereka berdua terkejut."Itu dimulai dari Tuan Nicholas yang datang ke rumah sakit untuk periksa mata dan tidak sengaja terlihat sebuah peristiwa dengan Dokter Selina, Nona Lilia," katanya."Peristiwa apa?" tanya

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    371. Teman, Atau Teman Hidup?

    Karena tak ingin keberadaan Lilia dan William terlihat, maka mereka berdua menyisih, menyembunyikan diri di belakang pohon besar yang ada di tengah taman rumah sakit."Apa itu yang kapan hari dibilang oleh Pak Jovan sebagai dokter anak yang dekat dengan Kak Nicholas?" tanya Lilia lirih, menoleh pada William yang berdiri di belakangnya, turut menyembunyikan diri meski Lilia tak yakin mereka tak akan ketahuan."Kenapa dengan wajahmu?" tanya Lilia sekali lagi, jari telunjuknya bergerak di depan wajah William dan ditanggapi bingung oleh si pemilik wajah."Apanya, Sayang?" tanya William balik."Kamu terlihat keberatan. Kamu tidak suka aku memintamu bersembunyi di sini?"Mata William mengerjap lebih dari satu kali, "Keberatan bagaimana?""Wajahmu terlihat kesal, kamu kesal padaku karena aku memintamu untuk bersembunyi? Aku memintamu melakukan hal yang sulit memangnya? Atau kamu menganggap aku kekanakan?"Cecaran pertanyaan dari Lilia membuat sepasang mata William terpejam pasrah."Lihat itu

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    370. Menjadi Satu Bagian, Satu Keluarga

    “Aku tidak bisa melakukan itu begitu saja,” jawan William dengan cepat, seolah memang ia telah siap dengan jawaban tersebut. “Butuh waktu bertahun-tahun sejak kematian Madeline sampai Mama dan Papa mengatakan bahwa kalian bersalah karena telah menyia-nyiakannya. Aku bahkan harus menyalah pahami Nicholas melakukan sesuatu yang buruk padahal Madeline lah yang lelah dengan semua ketidak adilan yang terjadi untuknya.” Lilia meredakan detak jantungnya bertubi-tubi lebih cepat. Matanya perih memandang William dan netra kelamnya yang tampak menanggung kesakitan. Suara gemetarnya mengatakan segalanya, tentang kekecewaan, dan juga keretakan yang bertahun-tahun ada di bahunya. “Aku mungkin memaafkan kalian, tapi nanti ....” imbuh William setelah hening merengkuh mereka lebih dari enam puluh detik lamanya. “Biar aku lihat seperti apa kesungguhan Mama dan Papa dalam mencintai keluargaku, istriku, anak-anakku. Terhadap Nicholas pun juga begitu. Bukan hanya Madeline yang kalian buat menderita, t

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    369. Kesempatan Ke Dua

    Lilia tak begitu saja menjawabnya. Ia memandang Nyonya Donna yang menunduk dengan meremas jari-jarinya yang ada di atas paha, begitu juga dengan Tuan Adam yang menghela dalam napasnya. Terlihat sangat jelas sesal yang terukir dari caranya mengatakan, ‘Maafkan kami, Lilia ....’ Tuan Adam tak seperti sang istri yang lebih emosional dengan menunjukkan gestur akan sebuah sesal. Beliau tersenyum, maniknya menerpa Lilia degan bibirnya yang tersenyum. Tapi meski tak mengatakan apapun, Lilia tahu Tuan Adam sama menyesalnya. Sejak dulu Lilia tahu bahwa Tuan Adam memang cenderung pendiam dan lebih sering mengalah. Hingga hari ini pun ... sikap itu masih melekat di sana. Sebuah dinamika keluarga yang sering dijumpai oleh Lilia. “Kami tahu kamu tidak akan begtu saja mau memaafkan kami,” ucap kembali Nyonya Donna. “Kami juga memaklumi akan hal itu, Lilia. Tapi mungkin ... kamu bisa memberi sedikit harapan bahwa rasa bersalah kami ini akan bisa mendapat pemutihan nanti, meski membutuhkan waktu l

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    368. Sadar Ia Hanya Menantu Yang Tak Pernah Mendapat Restu

    Agni benar saat mengatakan bahwa itu akan menjadi obat pelipur lara bagi Lilia, William dan juga Keano. Mereka berbahagia, melewati masa pemulihan Lilia dengan berharap bahwa bayi kembar dalam kandungannya itu tumbuh dengan baik, menjadi anak yang juga baik dan lembut hatinya—setidaknya begitu yang dikatakan oleh Keano berulang kali. Bocah kecil itu teramat senang saat tahu ia akan memiliki adik kembar laki-laki dan perempuan, senang tak kepalang. 'Mama, Keano sudah mengatakan pada Jayce dan Jasenna kalau Keano akan punya adik kembar laki-laki dan perempuan, mereka bilang nanti kalau adik lahir akan datang, apakah boleh, Mama?' Celotehannya menghidupkan satu hari Lilia yang terasa membosankan di rumah sakit. Dan jika Lilia tak kunjung menjawab dengan mengatakan, 'Boleh, Sayangku ....' maka Keano masih akan antusias menunggunya, menatapnya dengan mata berbinar. Kabar dirinya yang hamil kembar sepasang itu telah sampai pada Tuan Alaric yang datang memberinya selamat. Pada ibunya y

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    367. Obat Pelipur Lara

    "Sudah, semuanya sudah berakhir, tidak ada lagi yang akan menyakiti kamu, menyakiti anak-anak kita, maaf untuk semua kelalaiannya ...." William menunjukkan senyumnya, merekah tapi di mata Lilia penuh rasa kecewa. Mungkin prianya itu merasa bersalah karena telah membiarkan Lilia diculik dan berakhir seperti ini. "Kamu juga tidak bersalah," balas Lilia sembari mengusap dagu William, pada sudut bibirnya, pada tegasnya rahang pria miliknya ini. "Kamu sudah menjagaku sebaik mungkin, tapi si jahat itu memang sedang memiliki kesempatan dan membuat semuanya jadi seperti ini." "Terima kasih untuk pengertianmu, Lilia." William menggapai bibir Lilia dengan lembut, tak ingin memberikan pagutan, sebatas kecupan beberapa detik seolah sedang meyakinkannya bahwa semuanya telah baik-baik saja. Saat William menarik wajahnya, ia menghela dalam napasnya sebelum berujar, "Aku harap setelah peristiwa ini kamu tidak semakin terpuruk dalam trauma itu," resahnya sendu. "Aku pikir tidak, William,"

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    366. Bangun Dari Antara Hidup Dan Mati

    Setelah merasa terombang-ambing di tengah laut yang sunyi dan tanpa tepian serta dirundung kesendirian dalam waktu yang ia kira berlalu lebih dari satu dasawarsa, Lilia akhirnya bisa melihat dunia yang sebenarnya. Langit-langit kamar asing yang lalu disadarinya sebagai langit-langit ruang rawat tempat ia berbaring, aroma obat-obatan yang menyentuh indera pembaunya, serta hangatnya tangan seorang pria yang ia rindukan, William. Mengerjapkan matanya dengan pelan, Lilia ingat apa yang telah membuatnya berbaring di sini dengan selang infus yang tergantung di lengan kirinya. Tak lain karena ia nyaris saja mati di tangan mantan ayah angkatnya yang kejam. Rasa sesak saat jemari tangan pria itu mencekik lehernya dan membuat napasnya terputus seperti masih tersisa di sana, memberinya sensasi aneh yang membuat Lilia ketakutan bahwa peristiwa itu akan berulang. Ah ... begitukah rasanya ada di ambang batas hidup dan mati? Gelap dingin dan menakutkan? Seperti itu jugakah alam bawah sadar yang

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    365. Akhir Sebuah Kejahatan

    Pemantik yang dibawa oleh Niel itu mengeluarkan api, menyala di hadapan Arya yang wajahnya pias. Saat pria itu berpikir bahwa Niel benar akan membakarnya, dugaannya salah. Pemuda itu justru menariknya kembali. Ia memang membakar sesuatu, tapi bukan dirinya. Melainkan rokok yang terselip di antara jari tengah dan jari telunjuknya, lalu menyesapnya. Aksi itu membuat tawa Zain terdengar, begitu juga dengan Alaric yang lebih patut disebut sebagai 'mencemoohnya'. "Lihat, bukankah dia sangat bodoh?" tanya Niel, asap mengepul keluar dari bibirnya saat ia menunjuk pada Arya. "Dia benar-benar berpikir kalau yang aku tuangkan ke tubuhnya itu adalah bahan bakar." Dagunya mengedik pada Arya yang berekspresi penuh kebingungan. Pria itu mengendus tubuhnya sendiri, bahu kanan dan kirinya, pada tangan dan juga sekitarnya yang tak mengeluarkan aroma apapun selayaknya aroma bahan bakar. Yang disiramkan oleh Niel itu bukanlah bensin atau sesuatu sejenisnya, tapi air minum. Di saat seperti ini, si

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status