Michael tidak menjawab permintaan maaf Odelyn dan hanya merentangkan tangannya sebagai tanda siap memberikan pelukan.Odelyn yang memahami tanda itu langsung menuju ke arah Michael. Tentunya Odelyn sangat ingin untuk berlari. Tapi Odelyn juga sadar akan kondisi kandungannya yang tidak memungkinkan untuk hal tersebut."Gak perlu minta maaf. Wajar buat mama merasa khawatir sama anaknya sendiri kan." Sebenarnya Michael ingin menasihati Odelyn soal sikap kasarnya pada mama tadi. Tapi Michael mengurungkan hal tersebut karena tidak tahu seberapa terlukanya Odelyn selama ini. Ucapan seperti itu pasti adalah hasil rasa kecewa Odelyn terhadap mamanya yang tidak pernah diungkapkan selama ini. Saat ini Michael harus jadi orang yang ada untuk mendukung Odelyn, bukannya malah memojokkan dirinya."Odelyn, sebentar lagi kita kan akan punya anak. Jadi aku harap kita bisa hidup bahagia ya mulai sekarang. Kalau kamu ada cerita kurang mengenakkan yang kamu simpan sendiri tolong kasih tahu aku ya. Aku in
"Gak usah terlalu dipikirkan. Laura bisa jadi mengatakan hal yang sebenarnya tapi itu bukan sesuatu yang harus kamu pikirkan. Kamu udah baca-baca buku parenting yang aku beliin kemarin?" Saat ini Michael dan Odelyn sedang bersantai di sebuah villa. Villa ini sebenarnya ada di Jawa Barat tapi bukan masalah bagi Michael karena Odelyn yang menginginkannya. Michael sendiri sebenarnya lebih senang jika villa itu berada di Bali karena vibes santai dan berliburnya lebih terasa. Tapi karena usia kandungan Odelyn sebentar lagi sudah memasuki kelahiran maka Michael tidak berani mengambil resiko berwisata dalam jarak yang jauh seperti itu."Harusnya kita ke Bali kan? Toh naik pesawat ke Bali gak lama-lama amat kok." Odelyn masih belum puas dengan pilihan villa yang diambil oleh Michael. Odelyn juga memilih untuk mengabaikan ucapan Michael yang menyuruhnya untuk mengabaikan ucapan Laura di penjara tadi."Emang gak lama-lama amat tapi tetap lebih lama daripada kalau kita datang kesini kan." Michae
Bayi perempuan yang prematur. Michael hanya bisa melihat wajah bayinya dari jendela ruangan tempat inkubator bayinya. Bayi yang begitu mungil. Odelyn saat ini masih lemas sehabis melahirkan secara caesar dan masih dalam pengaruh obat bius."Michael?" Ibu menyapa Michael yang matanya sedang berkaca-kaca karena kelahiran bayinya."Ibu." Tanpa aba-aba Michael langsung memeluk ibunya. Michael memeluk ibunya dengan kuat karena kejadian hari ini benar-benar membuat Michael merasa perasaannya campur aduk."Ayo ngobrol berdua sama ibu." Ibu memang menyambut pelukan Michael tapi suara ibu terdengar serius. Michael tentu hafal dengan suara ibunya yang seperti ini. Suara seperti ini biasanya dikeluarkan ibu ketika Michael melakukan kesalahan yang sangat besar, seperti saat dirinya hampir berbuat tidak senonoh dengan Edelyn.Michael dan ibu akhirnya mencari ruangan yang sepi dimana tidak banyak orang berlalu lalang disini."Kenapa kamu malah ninggalin Odelyn sendiri disini? Di rumah sendirian pad
Michael tercengang mendengar pernyataan ibu. Villa itu sudah tidak beroperasi? Apa ibu kehabisan akal sampai mengatakan bahwa villa itu tidak beroperasi?"Ibu kalau mau nuduh aku bohong tolong jangan sampai segininya, bu. Kalau emang ibu cuma mau menyalahkan aku tanpa melihat kesalahan Odelyn ya sudah ibu bilang saja tanpa perlu melantur kesana kemari sampai bilang bahwa villa itu gak beroperasi. Aku sudah kesana dan aku bahkan mau menginap disana lho, bu." Michael tidak menyangka bahwa masalahnya akan melebar sampai seperti ini. Michael pikir dengan dirinya memberikan penjelasan pada ibu maka semua akan berakhir dengan baik, ibu akan mengerti dan tidak akan menyalahkan Michael terus menerus. Nyatanya ibu justru bertindak semakin jauh dengan mengatakan bahwa villa itu sudah tidak beroperasi. Sebenarnya kenapa ibu harus sampai sejauh ini sih?"Villa itu sudah lama gak beroperasi, nak. Di tahun yang sama saat kita liburan keluarga bersama papa itulah villa itu berhenti beroperasi. Bisni
Ibu yang mendengar ucapan Odelyn langsung beranggapan bahwa Odelyn mungkin saja melantur karena efek obat bius."Sayang, kamu gak perlu minta maaf dan gak perlu juga untuk membela Michael ya. Kamu itu adalah anak ibu jadi ibu gak mungkin membedakan antara kamu dan Michael. Kamu gak perlu membela Michael cuma karena dia adalah anak ibu ya." Ibu merasa sedih dengan kondisi Odelyn yang seperti ini. Michael dan Odelyn memang saling mencintai kalau menurut ibu. Hanya saja cinta tidak bisa dijadikan alasan untuk membela hal yang salah bukan.Odelyn tidak menanggapi ucapan ibu dan hanya terus menangis hingga akhirnya dia tertidur. *"Saya sebagai ibunya Odelyn tetap tidak bisa mengerti kenapa menantu saya sebegitu teganya. Apakah kehamilan ini sebenarnya di luar rencana mereka?" Saat ini mama, ayah, dan ibu sedang berdiskusi di hotel tempat mereka menginap. Mereka berani meninggalkan Odelyn di rumah sakit itu karena ada perawat yang mereka sewa d
Ibu terduduk lemas di kursi. Saat ini hanya ada ibu dan Michael. "Apa maksud kamu? Kenapa kamu menceritakan soal itu?" Ibu bahkan hampir kehilangan suaranya karena rasa syok yang terlampau besar."Kenapa aku gak boleh cerita? Ibu pikir aku akan diam saja waktu ibu mengatakan kebohongan yang seperti itu? Ibu pikir sudah berapa banyak kebohongan yang keluarga kita katakan kepada orang tuanya Odelyn? Belum cukup sampai disana kita masih membuat Odelyn berada di pihak kita dengan membohongi kedua orang tuanya sendiri. Aku berpikir kenapa keluarga bahagia yang ingin aku bangun tetap tidak bisa dibangun. Aku berusaha dengan sekuat tenaga untuk membangun keluarga yang bahagia setelah diterpa badai terus menerus tapi pasti ada saja badai baru yang datang. Sekarang aku tahu kenapa hal itu terjadi. Rupanya itu karena kita semua selalu membohongi orang tua Odelyn. Kenyataan-kenyataan mengerikan yang ada di keluarga kita ini selalu kita rahasiakan dari orang tuanya Odelyn." Michael mulai menyadar
"Pak, apa maksud anda?" Ibu tidak mengira orang yang mereka bicarakan akhirnya muncul disini. Ibu pikir ayahnya Odelyn masih menemani Odelyn di ruangannya bersama sang istri."Saya gak tahu dosa apa yang saya perbuat hingga akhirnya anak saya berakhir ke tangan pria seperti ini. Saya memang tidak tahu lagi kebohongan apa yang kalian punya tapi saya tidak peduli. Saya juga tidak ingin tahu kebohongan apa itu karena yang terpenting bagi saya adalah menjauhkan anak saya dari kamu! Setelah urusan kelahiran cucu saya sudah selesai maka keluarga kami juga akan mengurus perceraian Odelyn dengan Michael." Tangan ayah mengepal kuat sebagai bukti betapa marahnya ayah saat ini.Ibu yang melihat betapa kacaunya situasi ini sudah kehabisan akal untuk mengatasi situasi ini. Kekacauan ini sudah terlampau jauh untuk diatasi."Walaupun ayah—""TUTUP MULUT KAMU! Siapa yang kamu panggil ayah itu, hah?! Kalau memang kamu menganggap saya sebagai ayah, setidaknya jika kamu tidak menganggap saya sebagai aya
"Kamu beneran setuju?" Odelyn akhirnya sudah diperbolehkan untuk pulang dan saat ini dia sedang berada di rumah orang tuanya. Michael yang saat ini ada di kamar yang sama bersama Odelyn telah bersusah payah meminta izin pada orang tua Odelyn untuk diizinkan mengobrol dengan Odelyn."Iya." Odelyn menjawab dengan singkat dan lirih. Saat ini pun bahkan Odelyn belum bisa mengurus dan merawat anaknya dengan baik. Anak itu butuh waktu yang lama di rumah sakit sampai akhirnya diperbolehkan untuk pulang. Kelahiran prematur lah yang membuat anaknya membutuhkan waktu selama itu untuk berada di rumah sakit. Sekarang pun saat Odelyn pikir dirinya bisa beristirahat dengan tenang ternyata masih ada urusan yang harus diselesaikan. Urusan rumah tangganya bersama Michael."Ayah bilang apa ke kamu? Kenapa kamu langsung setuju untuk bercerai?" Michael bertanya dengan hati-hati kepada Odelyn. Persetujuan Odelyn untuk bercerai sungguh berada di luar dugaan Michael. Michael pikir Odelyn masih akan memikir