Waktu sudah malam, Asisten Nona Levrawnch Britama yaitu Bernand, kini sedang melaporkan soal CCTV kampus, dan menjelaskan kejadiannya kepada Nona Levrawnch.
"Catat nama nama mahasiswa itu, nama orang tua, nama perusahaan serta pekerjaan orang tua mereka," perintah Lenia yang sepertinya begitu serius menyelesaykan masalah ini.
"Baik Nona, akan ku urus semuanya," ucap Bernand.
"Siapkan mobil, malam ini aku akan ke Rumah Sakit The L Medika langsung untuk membesuk adikku," kata Lenia.
Sifat Lenia sangat tegas, dan tegaan. Hanya Reyhan dan Ayahnya yang bisa membujuk Lenia saat dia marah. Namun dia begitu adil dan sifatnya manja kepada ayah dan adiknya, Reyhan.
Di Rumah Sakit The L Medika, Adi sedang kelaparan, Vino terlihat tenang tapi masih kepikiran tentang keadaan Reyhan yang sekarang sudah di pindahkan ke ruangan Hight VVIP, di mana ruangan tersebut khusus untuk keluarga Levrawnch Britama. Sedangkan Reno mondar mandir nggak jelas.
Vino
Melihat Gebriella dengan make up yang luntur dan bulu mata serta garis mata bawah berantakan, Lenia tertawa saat tiba di kamar Reyhan. "Gebby, kamu baru selesay menangis yah???" Tanya Lenia pada Gebriella. "Tidak kak, aku hanya sedih saja," jawab Gebriella sambil menarik narik hingusnya. Adi, Vino dan Renopun menahan tertawa sejak dari tadi. Bahkan Reyhan yang baru saja sadar dan masih sangat lemas, ikut tertawa kecil saat melihat Gebriella. "Sayang, cuci wajahmu dulu," kata Reyhan dengan suara melemas. "Kenapa kak?? Apa yang mau di ambil??" Tanya Gebriella. "Gebby, kata Kakak Reyhan wajah Gebby di cuci dulu, hahaha..." Ucap Vino. "Oh iya Kak, aku akan mencucinya sekarang, sebentar yah..." Ucap Gebriella bergegas ke kamar mandi. "Mau kakak Adi anterin??" Kata Adi membuat suasana makin ceria. Bahkan Nona Levrawnch Britama merasa baru pertama kali ini dia tertawa lepas seperti sekarang. Padahal adiknya sedang sakit.
Semua orang menyaksikan berita tersebut termasuk masyarakat yang ada di Kota Hunan. "Hmmpp kasihan yah, kok bisa hari ini 10 perusahaan sekaligus bangkrut...?" "Baguslah... Biar mereka merasakan hidup seperti kita kaya' gimana," "Iya benar, lagian mereka bangkrut karena korupsi. Justru lebih baik perusahaan seperti itu di tutup," Ucap masyarakat masyarakat di kota Hunan yang sedang menyaksikan berita tersebut. "Rey, selain perusahaan ayah Viktor, ada perusahaan ayah Agil, ayah pingkan, ayah Mila, ayah Tessa, Ayahnya Anisa, dan siapa lagi tadi, aku lupa," ucap Vino. "Ada perusahaan Ayahnya Ririn, ayah Alia, dan juga perusahaan 2 orang teman Viktor yang ikut bangkrut juga hari ini," tambah Reno. "Iya benar, apa kamu tahu Rey?? Menurutmu kenapa bisa bangkrut dan menemukan pemilik sepuluh perusahaan sekaligus sebagai tersangka korupsi hari ini juga???" ucap Vino. Reyhan baru saja akan menjelaskan semua itu kepada Gebriella
Pagi ini para kandidat datang menengok Reyhan di Rumah Sakit. Reyhan sudah menggunakan masker, topi dan juga kacamata yang terang. "Permisi Tuan.. Di depan ada yang datang, namanya Tuan Haikal dan juga teman temannya. Apakah mereka suru masuk sekarang atau gimana??" ucap Bodyguard, Alan. "Suru mereka masuk sekarang," kata Reyhan. Alan akhirnya memanggil mereka masuk, dan merekapun masuk ke kamar Reyhan dengan menggunakan pakaian safety. Mereka memang baru saling mengenal, namun mereka merasa Reyhan adalah sosok yang baik, dan juga tegas dalam pekerjaan. "Tuan Levrawnch, bagaimana kabar Tuan?? Siapa yang berani membuat Tuan seperti ini??" tanya Haikal yang sedang menaru makanan ringan, buah dan juga bunga untuk Reyhan. "Mereka sudah di urus asistenku. Kalian tenang saja, yang membuatku begini pasti akan ada balasan yang lebih," jelas Reyhan. "Tuan, semoga cepat sembuh..." ucap Pengacara. "Oh iya Tuan, kami sudah menemukan
Acara pemindahan togapun udah selesai. Terdengar suara Host memanggil Gebriella, para wisudawan dan wisudawati di gemparkan dengan kecantikan Gebriella yang kini sedang menaiki atas panggung. Reyhan yang melihat Gebriella seakan saat itu juga ingin mengungkapkan perasaannya. Sementara Viktor dan teman temannya malah sibuk dengan aktivitas yang sudah mereka rencanakan untuk membunuh Reyhan. "Pingkan, kamu dan Tessa ke dapur sekarang saja, sebelum pelayan itu mengantar terlebih dahulu minuman Reyhan," jelas Viktor pada Pingkan dan Tessa. "Terus, kamu??" tanya Tessa. "Aku dan Agil akan ke kamar mandi, mungkin saja Reyhan akan ke kamar mandi. Ingat, rencana kita harus berhasil hari ini" Jelas Viktor. "Dan aku ngapain??" tanya Ririn. "Kamu di sini saja, Rin, dan segera kirimkan chat untuk kita jika para pelayan akan ke dapur, dan juga kalau si gembel akan ke kamar mandi,' ucap Agil. "Dan yang lain juga sambil mengantisipasi
Nyonya Levrawnch Britama sedang menonon acara wisudah Reyhan di live TV. Namun, saat melihat Tuan Levrawnch naik di atas panggung berpegangan tangan dengan Gebriella, Nyonya Levrawnch merasa sangat jengkel dan langsung mematikan TV. "Hai Mi... Kenapa TVnya di matikan?? Apa mami tidak suka menonton livenya adik???" tanya Lenia yang baru saja keluar dari ruangan kerjanya dan langsung menyalakan V lagi. "Acaranya sangat biasa biasa saja. Mami malas menononnya. Kamu saja yang nonton, mami mau tidur siang," kata nyonya Levrawnch dan buru buru meninggalkan Lenia nonton acara Live sendirian. "Dasar perempuan genit, masih kecil tapi sudah gatel. Lihat saja nanti, aku akan menjauhkan Reyhan dari perempuan matre' itu dan mendekatkan Reyhan dengan Marsyalinda," gumam Nyonya Levrawnch pelan dan menuju ke kamarnya. Lenia yang sedang menonton acara wisuda adiknya itu sesekali tertawa sendiri karena melihat tingkah adiknya yang sedang bersama dengan Gebriella di ata
"TOK, TOK, TOK" Bi' Ina mengetuk pintu Reyhan. Reyhan yang masih tertidur pulas tidak sadar dengan suara panggilan dan ketukan pintu dari Bi' Ina. Untung saja teman teman Reyhan sudah sampai ke Villa. "Reyyhhhaaaannn... I am commmmiinnngg...," kebiasaan Adi, jika sampai di Villa Reyhan, dia akan memanggil nama Reyhan dengan suara yang keras sehingga membuat orang orang di Villa Reyhan sangat kaget. "Tuan Levrawnch masih belum bangun, tadi juga bibi' sudah membangunkan Tuan Levrawnch berkali kali, namun Tuan masih saja tidak bangun," jelas Bi' Ina kepada teman teman Reyhan. Vino dan Adipun naik ke lantai dua dan membangunkan Reyhan dengan memanggil namanya berkali kali sambil mengetuk pintu kamar Reyhan. Akhirnya Reyhanpun terbangun dan langsung membuka pintu kamar. "Hmmmppp.. Kenapa kalian datang begitu pagi??" tanya Reyhan kepada teman temannya. "Heeeiiii kawan, kenapa kamu bertanya seperti itu?? Mandi trus kesini temani aku m
"Rey, kami pulang dulu yah..," kata Vino kepada Reyhan setelah beberapa menit selesay makan malam bersama. "Iya Rey, kamu istirahat sana, biar badanmu nggak kaya' Reno. Kurus kering, ramping seperti busung lapar," ucap Adi sambil melihat Reno dengan sudut matanya. "Apa katamu??? Rey mau istirahat atau nggak, apa hubungannya sama aku??? Kamu tuh yang kurangin makan. Pintu kamar Reyhan saja nggak cukup untuk seluruh badanmu. Harus menyamping, hahaha...," kata Reno pada Adi. "HAHAHA...," Vino, Reyhan dan Reno tertawa terbahak bahak. "Udah, kalian sudah cukup menggangguku seharian di Villaku. Jangan di tambah dengan berantem di depan Villaku, akan ku jual Villa ini bersama kalian, hahaha...," kata Reyhan. "Hahaha... Baiklah, baiklah... Kami balik dulu yah bro, bye.. bye.. " kata Reno dan merekapun balik ke rumah mereka masing masing. Reyhan langsung masuk ke kamarnya, sambil melihat handphonenya yang bergetar tanda ada pesan masuk.
Reyhan dan Jhon di antar oleh supir ke bandara International. Di dalam mobil, Reyhan menelpon Gebriella berkali kali, tapi Gebriella masih tertidur dan tidak menjawab panggilan telepon dari Reyhan. Sampai di Bandara, Reyhan dan Jhon langsung melakukan bording pas karena sudah melakukan check In terlebih dahulu melalui aplikasi. "Tuan, kenapa raut wajah Tuan terlihat sedih? Apakah Tuan masih merindukan teman teman Tuan???" tanya Jhon kepada Reyhan. "Iya, Jhon, mereka seperti saudara kandungku. Mereka selalu bersamaku dalam suka maupun duka. Apa alasanku untuk tidak merindukan mereka???" Jawab Reyhan kepada Jhon. "Iya Tuan, saya mengerti. Tuan harus semangat, agar studynya cepat selesay dan pulang ke Kota Hunan untuk bertemu dengan mereka," kata Jhon. "Oh iya Tuan Levrawnch, pesawatnya sudah ada, kita kw pesawat sekarang saja yuk..," ajak Jhon kepada Reyhan. "Jhon, sebelumnya aku belum pernah naik pesawat, apakah di dalam pesawat itu ena