Setelah mandi, Reyhan secepat kilat mengganti pakaian tanpa dia sadari, celananya kebalik.
Dengan menahan tawa karena melihat celana Reyhan kebalik, akhirnya Bi'Ina mengajak Reyhan untuk sarapan, "Tuan muda, sarapan saja dulu Tuan...".
"Nggak usah Bi' Ina.. Aku buru buru. Ayo Jhon, cepatan, kita berangkat sekarang". Ajak Reyhan.
"Maaf sebelumnya Tuan Muda. Saya baru dapat balasan dari Nona Levrawnch, kalau Tuan Muda bisa untuk tidak hadir di acara pertemuanà kali ini. Karena jam sudah menunjukan Pukul 10. 10 Tuan". Jelas Jhon.
"Oh gitu... Baguslah, Kalau begitu aku akan sarapan dulu". Ucap Reyhan.
"Tapi kata Nona Levrawnch, Tuan Mudah harus menyelesaykan tugas tuan untuk menghitung Laba Neraca di PT. Media," Ucap Jhon.
"Jhon, boleh nggak hari ini libur dulu??? Kepalaku sakit banget. Jika di paksakan untuk belajar terus, pikiranku malah kacau".
"SELAMAT DATANG TUAN LEVRAWNCH BRITAMA" "SELAMAT DATANG DI LIKE STAR". Para tamu pengusaha, bisnisman dan direktur direktur menyambut kedatangan Tuan Levrawnch Britama dengan ucapan "Selamat Datang" sambil membungkukkan badan. Sementara Reyhan yang seumur hidup merasa tidak pernah di hargai dan di hormati, merasa sangat terharu dengan sambutan mereka. Namun, Reyhan tetap menjadi Tuan Levrawnch Britama yang sudah di ajarkan Jhon sejak Reyhan masih di Villa. "Silahkan masuk kearah sini Tuan Levrawnch Britama, saya akan mengantarkan Tuan bersama bapak bapak lainnya menuju ruangan Paviliun yang sudah di siapkan khusus untuk Tuan Levrawnch Britama, mari silahkan Tuan..". Ucap petugas mengarahkan jalan untuk Tuan Muda Levrawnch Britama karena gedung Star Like sangat besar bahkan sampai mencapai puluhan hektar besar gedungnya. Sesampainya di depan pintu Pavilliun,
Berita semalam langsung menyebar di stasiun TV dan media sosial lainnya. Sehingga orang orang tengah ramai membicarakan tentang Gebriella. Di Villa Gebriella, Gebiella baru saja bangun pagi dan menuju dapur untuk sarapan. Sedangkan Neta yang sedang membuat susu untuk Gebriella, berhenti sejenak dengan wajah yang sedikit mengkerut saat Neta membaca berita tentang Gebriella yang tidak menyenangkan di layar handphone. Melihat raut wajah Neta, Gebriella langsung bertanya, "Pagi Net... Kenapa wajahmu seperti orang yang tidak tidur seminggu?? Apakah ada masalah??" "Pagi Geb... Oh tidak, aku hanya kesal saja membaca expetasi orang yang tidak sesuai dengan kenyataan. Gimana tidurmu semalam???" Jelas Neta. "Semalam tidurku sangat nyenyak dan aku juga bermimpi yang indah indah sampai ingin ingin tidur lagi setelah ini..." Ucap Gebriella sambil memakan potongan roti. "Tidak, kamu jangan tidur lagi," tukas Neta. "Kenapa Net?? Hari ini liburku.. Ka
Bangun tidur, Gebriella melihat ke arah Villa Reyhan yang langsung menembus kamarnya. Reyhan terlihat sedang sibuk menulis di atas meja. Gebriellapun menikmati pemandangan itu sambil menghayal yang tidak tidak. "Wah... Ternyata dia begitu tampan dan meskipun melihatnya dari jarak jauh, dia tak kalah mempesonah, rasanya aku ingin sekali ada di kamar itu, gumam Gebriella pelan sambil senyum senyum sendiri melihat ke arah Reyhan lewat jendela kamarnya. Sementara menikmati pemandangan itu, tiba tiba Reyhan menengok ke arah kamar Gebriella. Gebriellapun langsung pura pura sibuk sendiri. "Lagi apa dia?? Apakah dia baru bangun tidur?? Aku ingin sekali menemaninya saat dia tidur, membelai belai kepalanya dan menceritakan tentang masa depan". Guman Reyhan yang masi terus menatap aktivitas Gebriella di kamar Villanya. Gebriella masih salah tingkah, dia ingin meninggalkan kamarnya namun dia tidak mau melewatkan momment terbaik baginya itu, dimana dia bisa meliri
"Itu masalah pribadi saya, jadi anda tidak perlu tahu itu, kalau begitu saya permisi dulu," kata Reyhan langsung meninggalkan Farhan bersama para asistennya. Farhan mempunyai perusahaan besar bergerak di bidang konfeksi, butik dan juga perlengkapan tata rias yang sudah sangat terkenal di kota Hunan. Dia juga mempunyai beberapa shorum mobil sport dan juga beberapa bengkel khusus mobil sport. "Rey, kita langsung balik ke rumah saja dulu, soalnya sekarang sudah jam 2 malam," ucap Vino. Merekapun pulang ke rumah masing masing setelah mengantarkan Reyhan ke Villa. "Malam Tuan, Tuan belum makan malam, Tuan Reyhan ingin saya masakan apa biar saya masakan sekarang untuk Tuan???" Tawar Bi' Ina ke Reyhan yang baru saja masuk ke dalam Villa. "Bi' Ina, tolong buatkan saya susu saja". "Apakah Tuan punya masalah?? Tuan bisa mengatakan kepada saya, sapa tau saja saya bisa memberikan saran atau solusi utuk Tuan". Ucap Bi' Ina merasa kasihan kepa
Sampai di Rumah Sakit The L Medica, Reyhan mengangkat Gebriella ke ruang UGD. Setelah menuggu kurang lebih 30 menit, tiba tiba ada Viktor, Pingkan, Sisi, Vera dan juga Pevita yang sedang berdiri di depan pengambilan obat. "Eh, lihat apakah itu Tuan Levrawnch Britama??" Tanya Pingkan yang melihat Reyhan sama seperti Tuan Levrawnch, karena Tuan Levrawnch menggunakan pakaian panjang lengkap dengan masker, topi dan juga kacamata. "Tuan Levrawnch apa'an?? Orangnya sama saja kok, 1 tubuh di jelma menjadi 2," ucap Pevita yang masi tidak berani memberitahukan kebenarannya pada teman temannya. "Maksud kamu apa Pev???" Tanya Sisi penasaran. Reyhan yang melihat Viktor dan teman temannya, langsung melaju pergi ke basmen sambil mengirim chat kepada Neta. 23.58 Reyhan : "Neta, aku keVilla dulu, mamiku menelponku. Aku juga tadi bertemu dengan teman teman Gebby yang jahat, jadi tolong jaga Gebriella dengan baik baik, kabari aku jika dia sudah sadar".
Gebriella baru saja terbangun, dia bingung kenapa dia sudah terpasang infus. Mukanya sangat pucat dan dia merasa sangat lapar. "Neta, Net... Aku sangat lapar," Panggil Gebby kepada Neta yang tertidur di kursi dan menyandarkan kepalanya di bad tempat Gebriella tidur. Neta kaget penuh kepanikan dan langsung bertanya pada Gebriella, "kamu sudah bangun?? Apa yang kamu rasakan?? Di bagian mana yang sakit?" Gebriella begitu terharu dengan kepanikan Neta, "Hmmmpppp... Aku lapar Netttaaaa". "Haduuuhh... Syukurlah Geb, aku pikr kamu kenapa kenapa. Aku akan mengambilkan makanan untukmu sekarang juga, tunggu aku sebentar dan jangan kemana mana, Oke..." Ucap Neta. Tiba tiba Elena, Ibunya Gebriella dan 2 adik kembarnya mengetuk pintu dan masuk ke kamar, "Geb, apa kamu sudah siuman?? Bagaimana keadaanmu sekarang??" "Aku baru saja terbangun ma.. Aku lapar, dan menyuru Neta untuk cari makanan". Ucap Gebriella. "Oh iya Tante, saya akan pergi mencari ma
Reyhan menuju ke ruangan VVIP yang sudah dipesannya untuk para kandidat kandidat itu. Mereka sudah selesay makan siang, dan hanya Reyhan saja yang belum sarapan ataupun makan siang. Namun Reyhan tetap semangat dan optimis bahwa masalah Gebriella bisa di selesaykan hari ini juga. "Tuan Levrawnch, bisakah kita mulai meeting ini untuk membahas masalah artis Gebriella??" Tanya temannya Vino. "Silahkan Vino". Jawab Reyhan singkat. "Baklah, silahkan Edo... Bisa di jelaskan apa saja yang sudah di temui setelah melacak akun yang telah mengedit Video dan menyebarkan Video serta gambar masa lalu artis Gebriella..." lanjut Vino. "Terimakasi Tuan Vino, saya akan menjelaskan semuanya kepada Tuan Levrawnch dan rekan rekan yang lain terkait masalah ini.. Sebelumnya saya sudah menemukan akun atas nama @Arka.A.Com, serta @Farso.Com. Ada juga akun @Rii.Com. Namun, setelah saya melihat kurang lebih 15 menit yang lalu, akun @Rii.Com sudah menerangkaw akunnya, sehingga di
Di caffe, Neta dan Vino bercerita tentang masalah Gebriella. Tiba tiba ada reporter yang datang berkumpul mengelilingi Neta dan Vino. Mereka bertanya tentang keberadaan Gebriella dan juga bertanya tentang masalah Gebriella saat ini. "Anda sebagai menejer Gebby, kenapa hanya datang bersantai di caffe bersama dengan pacar??" "Apakah anda sudah tidak ingin menjadi menejer Gebby??" "Bagaimana perasaan Gebby, saat mengetahui dia adalah perebut pacar orang dan menjadi wanita genit??" "Dimana keberadaan Gebby sekarang?? Apakah dia sudah mengundurkan diri dari keartisannya??" Neta merasa pusing dan hampir saja jatuh mendengar pertanyaan pertanyaan yang begitu banyak, tanpa tahu harus di jawab yang mana dulu. Vino memegang tangan dan pundak Neta dan berkata kepada para Repoter itu, "Maafkan kami yang tidak bisa memberikan jawaban apapun untuk saat ini. Yang pasti masalah Gebriella akan segera terungkapkan, dan dan untuk penggemarnya, jangan per
Setelah memasangkan cincin ke jari manis Maminya, mereka merasa bingung karena semua orang berlari ke arah depan jalan raya.Saking penasaran, Yulia bertanya pada salah satu bapak bapak yang juga ikut berlari ke depan jalan raya. "Pak, ada apa itu?? Apa yang terjadi di depan jalan itu??""Lecelakan, Non." Jawab bapak itu."Siapa yang celaka, Pak??" Tanya Yusuf."Katanya, Nona Marsyalinda berlari keluar jalan dan tertabrak mobil, Non. Kata mereka juga Nona Marsya tidak bernafas lagi." Jawab bapak itu lalu bergegas pergi.Yulia langsung berlari mengikuti bapak itu dengan begitu cepat dan berkata dalam hati, "Tanteeee... Maafkan aku."Lenia dan Yusufpun berjalancepat ke tempat kejadian itu. Setelah sampai, terlihat Yudha yang sedang menggendong Marsyalinda dan membawanya ke dalam ambulance.Semua keluarga Levrawnchpun menuju ke Rumah Sakit The L Medika. Namun sayangnya, setelah sampai di Rumah Sakit, Marsyalinda tidak sempat tertol
Air mata bercucuran tiada henti. Tangisan para tamu tak kalah dengan kesedihan keluarga Levrawnch. Meski menu makanan tiada henti di layani pada setiap individu yang datang, namun rasa sedih mendalam menutupi rasa dahaga mereka saat ini.Host 3 : "Itulah ucapan dari sang istri tercinta Tuan Levrawnch yang membuat kita semua yang hadir di sini merasa sedih."Host 1 : "Sedih banget. Namun masih ada lagi yang akan kita dengar, yaitu tentang kronologis keluarga Levrawnch Britama yang akan di sampaikan langsung oleh Nyonya Levrawnch Britama."👏👏👏Nyonya Levrawnch berjalan menuju kursi yang di taru di atas panggung. Meski begitu, Nyonya Levrawnch malah berdiri untuk menyampaikan hal tersebut dan menjadikan tempat duduk itu sebagai persiapan ketika dia merasa lelah berdiri."Pasti semuanya sudah kenal saya. Benar nggak??" Tanya Nyonya Levrawnch."KENAAAALLLL..." Sontak mereka semua."Baikah, terimakasih sudah datang maupun yang sudah menonton di
======== Sore hari tiba. Semua para Koki dan pelayan tengah sibuk di rumah baru Nyonya Levrawnch Britama. Ada begitu banyak penjemput tamu yang menggunakan gaun berwarna biru dan juga setelan jass yang sama berwarna hitam. Di kursi paling depan terlihat begitu banyak pengusaha pengusaha dan para direktur, serta pemilik saham yang sedang duduk bercerita dan bergunda ria. Sementara keluarga besar Levrawnch Britama, keluarga besar Debora serta keluarga besar Oscandra, semuanya memakai pakaian putih dan setelan jass berwarna hitam. Tak hanya itu, bahkan Marsyalinda, keluarga Yudha, teman teman Reyhan serta para pembantu juga serentak memakai pakaian putih dan hitam. "Sayang, kamu cantik banget hari ini." Kata Yudha pada Marsyalinda. "Terimakasih, sayang. Terimakasih sudah menemani aku, sudah melindungi dan memotivasi aku. Aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi." Jawab Marsyalinda dengan mata yang berbinar menyimpan 1000 tetes
1 Bulan Kemudian. "Nak... Coba kamu lihat awan itu, indah bukan??" Tanya Gebriella pada Ali yang sedang duduk bersama di teras atas sambil membicarakan masa depan mereka. "Iya Mi... Sangat indah..." Jawab Ali. "Mami ingat waktu masa dulu saat melihat matahari mulai terbit dan awan putih mulai tebal. Waktu itu, Papi kamu bercerita soal dia yang sedang sibuk mencari Mami di Kota Naung. Tapi begitu ketemu, sepi terasa ramai. Malampun terlihat terang." Kata Gebriella sambil menikmati indahnya matahari terbit. "Terus, Mi...??" Tanya Ali. "Terus, setelah sekian lama terpisah, Papi dan Mami baru bertemu kembali di bukit bunga Kota Naung. Papi mencari mami di sana. Dia sangat setia juga sangat romantis. Tiap hari Papi datang ke rumah Mami yang kecil demi mengambil hati Oma dan juga Opa, hingga akhirnya Oma dan Opapun setuju. Lalu, Mami ikut papi ke Kota Hunan dan menghadapi cobaan bersama. Hehehe... Mami masih ingat, dulu Papi kamu sangat tegas. Dia h
Sampai di lokasi shooting, semua orang menyambut Gebriella dengan hidangan dari berbagai macam menu makanan. Mereka semua terlihat sangat bahagia. Tidak hanya itu, di sana juga ada banyak penggemar yang datang dan menyiapkan hadia serta ucapan ucapan yang memotivasi Gebriella. "Terimakasih semuanya... Terimakasih karena Gebbylover's masih setia menunggu saya dan selama ini masih mendukung saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak untuk semua penggemar yang ada di sini maupun yang sedang menonton acara perdana live saya di luar sana." Kata Gebriella dengan menggunakan mike, lalu menyapa semua para aktor lama maupun aktor baru. Gebriella juga menyapa semua TIM medianTV maupun para produser dan grup kameramen yang hadir. Gebriella terlihat begitu bahagia. Sekejap melupakan suaminya yang hilang, meski bersifat sementara, tapi bagi Gebriella suasana saat ini lumayan menghiburnya. "Hallo Gebby, selamat datang kembali. Hehehe..." Ucap Andi. "Hallo juga Kak A
"Nak... Apa kamu sudah mengingat semuanya??" Tanya Lenia pada Yulia."Tidak, aku tidak mengingat apa apa. Hanya mencoba memanggilmu dengan kata, Mami saja." Jawab Yulia."Tidak apa apa, Nak... Ingatlah pelan pelan. Tidak usah buru buru." Kata Lenia sambil mengusap usap kepalanya."Tolong tinggalkan aku sendiri. Aku mau tidur. Kepalaku mulai terasa sakit. Mungkin karena aku terus berusaha untuk mengingat semua masa laluku." Perintah Yulia.Lenia lalu memakaikan selimut pada Yulia, anaknya. Setelah itu mereka semua keluar dari kamar Yulia.Yulia berbaring terlentang sambil menutup matanya dan mencoba mengingat semua hal yang terjadi padanya."Ternyata Papi dan Mamiku adalah orang kaya. Tapi kenapa mereka tidak mencariku?? Apa dulu mereka tidak sayang padaku?? Lalu, di mana Papiku?? Kenapa dia tidak pernah datang menjengukku?? Kenapa Marsyalinda dan lelaki tua itu memanfaatkan aku untuk membunuh keluargaku sendiri?? Apa sebenarnya yang terjadi?
Dokter Willy yang baru saja sampai, merasa heran melihat ekspresi wajah Lenia dan teman temannya."Nona Levrawnch..." Panggil dokter Willy membuat Lenia kaget dari pandangannya ke arah Marsyalinda dengan tatapan yang penuh emosi."Nona Lerawnch!!" Panggil dokter Willy lagi."Iya dok. Gimana keadaan Yulia, dok!!" Tanya Lenia spontan."Masih sama seperti dengan kemaren. Saya melihat Nona Levrawnch seperti kebingungan melihat ke arah pintu keluar sana. Makanya saya langsung medekati Nona Levrawnch kesini. Oh iya, Nona Lerawnch, saya akan mel...!!" Kata dokter terputus dengan suara suster yang memanggil namanya."Dokter Willy, pasien atas nama Rana telah pingsan." Teriak suster tersebut."Pingsan?? Di mana dia??" Sontak Lenia dan dokter Willy kaget."Di depan Paviliun ruangan mawar, dok..." Jawab Suster jaga itu."Ayo kita lihat Yulia dulu, Nona Levrawnch." Ajak dokter Willy lalu berlari menuju ke arah Rana yang sedang di angkat ol
1 BULAN KEMUDIANWaktu berputar begitu cepat, sehingga tak terasa hari demi hari dengan penuh tantangan dan rintangan kian bisa terlewatkan.Keluarga Levrawnch Britama untuk sementara waktu tinggal di Villa Reyhan yang berada di Villa L Green.Kenangan yang sudah terlewatkan masih mengiris hati dengan rasa rindu yang tak terlampiaskan. Tapi Gebriella yang baru saja sembuh, tetap semangat dan hanya fokus pada masa depan anaknya, Ali. Saat ini Alipun telah resmi di gelar sebagai Tuan Muda Levrawnch Britama. Diapun mengikuti sekolah privat di Villa untuk sementara waktu, karena menghindari kejahatan di luar sana yang tak terduga.Tiba tiba terdengar suara Bi' Ina yang masih setia tinggal di Villa Reyhan sejak dahulu kala. BI' ina sudah terlihat tua. Oleh sebab itu, Bi' Ina kini hanya di jadikan sebagai pengawas para pembantu di kediaman keluarga Levrawnch Britama."Nyonya Gebby, sarapannya sudah siap. Semuanya sudah berkumpul di ruang makan. Apa makan
Lenia bersama keluarganya berkumpul di ruangan pasien tempat Rana di rawat.Suasana terlihat bgitu mengharukan. Air mata kerinduan bercucuran di pipi. Rasa kangen dan kekhawatiran yang selama ini terpendam, kini bisa terluapkan. Lenia memegang tangan Rana, sampai akhirnya Ranapun terbangun dan kebingungan setelah melihat ada begitu banyak orang yang sedang berkumpul di kamarnya."Siapa kalian??" Tanya Rana membuat Nyonya Levrawnch terpukul dengan pertanyaan itu."Dokter Willy, apa kejadian barusan membuat Yulia lupa ingatan??" Tanya Nyonya Levrawnch pada dokter pribadi mereka sekaligus Direktur Rumah Sakit The L Medika."Saat ini, Non Yulia belum bisa mengingat apa apa. Karena sebelumnya dia sudah memang lupa ingatan. Namun karena dia telah mengkonsumsi obat pelambat ingatan secara terus menerus, akhirnya ingatannya lebih susah lagi untuk di kembalikan. Mungkin Nona dan juga Nyonya Levrawnch harus lebih sabar lagi selama bertahun tahun untuk menunggu inga