"Itu masalah pribadi saya, jadi anda tidak perlu tahu itu, kalau begitu saya permisi dulu," kata Reyhan langsung meninggalkan Farhan bersama para asistennya.
Farhan mempunyai perusahaan besar bergerak di bidang konfeksi, butik dan juga perlengkapan tata rias yang sudah sangat terkenal di kota Hunan. Dia juga mempunyai beberapa shorum mobil sport dan juga beberapa bengkel khusus mobil sport.
"Rey, kita langsung balik ke rumah saja dulu, soalnya sekarang sudah jam 2 malam," ucap Vino.
Merekapun pulang ke rumah masing masing setelah mengantarkan Reyhan ke Villa.
"Malam Tuan, Tuan belum makan malam, Tuan Reyhan ingin saya masakan apa biar saya masakan sekarang untuk Tuan???" Tawar Bi' Ina ke Reyhan yang baru saja masuk ke dalam Villa.
"Bi' Ina, tolong buatkan saya susu saja".
"Apakah Tuan punya masalah?? Tuan bisa mengatakan kepada saya, sapa tau saja saya bisa memberikan saran atau solusi utuk Tuan". Ucap Bi' Ina merasa kasihan kepa
Sampai di Rumah Sakit The L Medica, Reyhan mengangkat Gebriella ke ruang UGD. Setelah menuggu kurang lebih 30 menit, tiba tiba ada Viktor, Pingkan, Sisi, Vera dan juga Pevita yang sedang berdiri di depan pengambilan obat. "Eh, lihat apakah itu Tuan Levrawnch Britama??" Tanya Pingkan yang melihat Reyhan sama seperti Tuan Levrawnch, karena Tuan Levrawnch menggunakan pakaian panjang lengkap dengan masker, topi dan juga kacamata. "Tuan Levrawnch apa'an?? Orangnya sama saja kok, 1 tubuh di jelma menjadi 2," ucap Pevita yang masi tidak berani memberitahukan kebenarannya pada teman temannya. "Maksud kamu apa Pev???" Tanya Sisi penasaran. Reyhan yang melihat Viktor dan teman temannya, langsung melaju pergi ke basmen sambil mengirim chat kepada Neta. 23.58 Reyhan : "Neta, aku keVilla dulu, mamiku menelponku. Aku juga tadi bertemu dengan teman teman Gebby yang jahat, jadi tolong jaga Gebriella dengan baik baik, kabari aku jika dia sudah sadar".
Gebriella baru saja terbangun, dia bingung kenapa dia sudah terpasang infus. Mukanya sangat pucat dan dia merasa sangat lapar. "Neta, Net... Aku sangat lapar," Panggil Gebby kepada Neta yang tertidur di kursi dan menyandarkan kepalanya di bad tempat Gebriella tidur. Neta kaget penuh kepanikan dan langsung bertanya pada Gebriella, "kamu sudah bangun?? Apa yang kamu rasakan?? Di bagian mana yang sakit?" Gebriella begitu terharu dengan kepanikan Neta, "Hmmmpppp... Aku lapar Netttaaaa". "Haduuuhh... Syukurlah Geb, aku pikr kamu kenapa kenapa. Aku akan mengambilkan makanan untukmu sekarang juga, tunggu aku sebentar dan jangan kemana mana, Oke..." Ucap Neta. Tiba tiba Elena, Ibunya Gebriella dan 2 adik kembarnya mengetuk pintu dan masuk ke kamar, "Geb, apa kamu sudah siuman?? Bagaimana keadaanmu sekarang??" "Aku baru saja terbangun ma.. Aku lapar, dan menyuru Neta untuk cari makanan". Ucap Gebriella. "Oh iya Tante, saya akan pergi mencari ma
Reyhan menuju ke ruangan VVIP yang sudah dipesannya untuk para kandidat kandidat itu. Mereka sudah selesay makan siang, dan hanya Reyhan saja yang belum sarapan ataupun makan siang. Namun Reyhan tetap semangat dan optimis bahwa masalah Gebriella bisa di selesaykan hari ini juga. "Tuan Levrawnch, bisakah kita mulai meeting ini untuk membahas masalah artis Gebriella??" Tanya temannya Vino. "Silahkan Vino". Jawab Reyhan singkat. "Baklah, silahkan Edo... Bisa di jelaskan apa saja yang sudah di temui setelah melacak akun yang telah mengedit Video dan menyebarkan Video serta gambar masa lalu artis Gebriella..." lanjut Vino. "Terimakasi Tuan Vino, saya akan menjelaskan semuanya kepada Tuan Levrawnch dan rekan rekan yang lain terkait masalah ini.. Sebelumnya saya sudah menemukan akun atas nama @Arka.A.Com, serta @Farso.Com. Ada juga akun @Rii.Com. Namun, setelah saya melihat kurang lebih 15 menit yang lalu, akun @Rii.Com sudah menerangkaw akunnya, sehingga di
Di caffe, Neta dan Vino bercerita tentang masalah Gebriella. Tiba tiba ada reporter yang datang berkumpul mengelilingi Neta dan Vino. Mereka bertanya tentang keberadaan Gebriella dan juga bertanya tentang masalah Gebriella saat ini. "Anda sebagai menejer Gebby, kenapa hanya datang bersantai di caffe bersama dengan pacar??" "Apakah anda sudah tidak ingin menjadi menejer Gebby??" "Bagaimana perasaan Gebby, saat mengetahui dia adalah perebut pacar orang dan menjadi wanita genit??" "Dimana keberadaan Gebby sekarang?? Apakah dia sudah mengundurkan diri dari keartisannya??" Neta merasa pusing dan hampir saja jatuh mendengar pertanyaan pertanyaan yang begitu banyak, tanpa tahu harus di jawab yang mana dulu. Vino memegang tangan dan pundak Neta dan berkata kepada para Repoter itu, "Maafkan kami yang tidak bisa memberikan jawaban apapun untuk saat ini. Yang pasti masalah Gebriella akan segera terungkapkan, dan dan untuk penggemarnya, jangan per
Haripun sudah pagi dan Bi' Ina sangat kahwatir dengan keberadaan Reyhan yang sudah 2 hari 2 malam tidak balik ke rumah. Sedangkan Jhon yang sudah di pecat oleh Nyonya Levrawnch, belum di ketahui oleh Reyhan. "Aduhhhh.. Kenapa Tuan muda tidak mengangkat telepon saya??" Gumam Bi' ina pelan. Bi' Inapun memilih untuk menunggu Reyhan pulang ke Villa, setelah itu mengatakan semuanya yang sebenarnya kepada Reyhan. Dirumah Bapak Chrees Levrawnch Britama (Ayahnya Lenia dan Reyhan) atau biasa di panggil bos utama, yang sedang di luar Negeri tiba tiba pulang bersama Marsyalinda. Siapakah Marsyalinda??? "Hai tante... Sudah lama aku tidak melihat Tante, dan Tante makin kelihatan cantik setelah saya pulang dari Amerika". Ucap Marsyalinda sambil memeluk Nyonya Levrawnch Britama. "Hai sayang... Tante dengar kamu pernah datang ke kota Hunan, dan hanya sehari saja. Kenapa kamu tidak datang ke rumah??" Kata Nyonya Levrawnch yang masih memeluk Marsyalinda.
Tidak lama kemudian Nyonya Levrawnch datang bersama Marsyalinda, "Bi' di mana Reyhan, bagaimana kabarnya??" "Dia sedang di kamarnya Nyonya, sedang diperiksa sama dokter," ucap Bi' Ina. "Ayo Marsya, kita ke kamar Reyhan...," ajak Nyonya Levrawnch. Tiba tiba terdengar suara Adi dari luar yang memanggil Reyhan dengan nada yang keras dan terdengar seperti orang yang sedang ingin mengajak berantem "Reyyy... Reyyyy..." "Tunggu sebentar Tuan, saya akan segera kesana untuk membuka pintunya," kata Bi' Ina. Setelah pintu di buka, Adi langsung berlari masuk kedalam Villa sambil berteriak dengan riang memanggil nama Reyhan. Sedangkan Reno, masih duduk di teras Villa tanpa ketahuan sama Bi' Ina. "Reyhaaannnn... Reyyyy... di mana kamu??" Teriak Adi berkali kali memanggil nama Reyhan. "Siapa yang berteriak memanggil nama Reyhan seperti orang gila itu...," kata Nyonya Levrawnch Britama dengan nada keras, namun Adi tetap saja bersorak memanggil
Lelaki sederhana itu membuka payung dan berjalan di tengah tengah banyak orang. Dia mengemban bahu Gebriella dengan satu tangan dan satu tangannya lagi menutup mata Gebriella. Sedang kan Vino dan juga Neta berjalan paling depan dengan menggunakan payung yang di hadapkan di depan. "Wahhhh...... Rasanya ingin menangis," ucap Gebriella dalam hati sambil menikmati jari jari yang menutup matanya dan merasakan lengan kekar yang bersentuhan dengan bagian belakangnya. Lelaki itu memakaikan masker dan topi serta kacamata kepada Gebriella, setelah itu membawa Gebriella dengan menggunakan motor Harley. Sementara Neta dan Vino mengikuti mereka dari belakang menggunakan mobil. Mereka terlihat begitu bahagia, sementara Reno dan Adi sedang menonton Live mereka di ruangan Rektor kampus Universitas L Harvhard bersama Rektor. "Hey, kalian sebagai mahasiswa tidak tahu diri sekali yah...!!" Ucap Rektor. "Entar Pak, jangan ganggu kita dulu, dengarin apa yang di bi
Vino memanggil Reyhan sambil mendekati Reyhan, "Rey, tunggu. Jangan mendekati dia dulu... Dia sedang bercerita dengan para reporter, yang ada kamu hanya mengacaukan karirnya saja." Reyhan akhirnya berhenti, "Tapi aku begitu rindu kepadanya. Dia marah dan mengabaikanku tanpa alasan," ucap Reyhan dalam hati dan balik mendekati teman temannya lagi. Tiba tiba Hendphone Reyhan berdering, ia mendapatkan telepon dari Maminya. Reyhan : "Hallo Mi...". Mammi : "Kapan wisudamu??" Reyhan : "Seminggu lag,i Mi...". Mammi : "Siapkan semua keperluanmu, minggu depan kamu akan berangkat ke Amerika." Reyhan : "Sudahku bilang, Mi, aku tidak akan pergi". Mammi : "Begitukah jawabanmu ke Mammi?? Baiklah, Mammi tidak akan memaksamu. Kamu sudah tahu bahwa hanya kamu laki laki yang bisa di harapkan di keluarga kita, dan kamu...". Reyhan : "Baiklah Mi... Baiklah, saya akan mengikuti kemauan Mami. Tapi aku ingin Jhon kembali lagi dan pergi
Setelah memasangkan cincin ke jari manis Maminya, mereka merasa bingung karena semua orang berlari ke arah depan jalan raya.Saking penasaran, Yulia bertanya pada salah satu bapak bapak yang juga ikut berlari ke depan jalan raya. "Pak, ada apa itu?? Apa yang terjadi di depan jalan itu??""Lecelakan, Non." Jawab bapak itu."Siapa yang celaka, Pak??" Tanya Yusuf."Katanya, Nona Marsyalinda berlari keluar jalan dan tertabrak mobil, Non. Kata mereka juga Nona Marsya tidak bernafas lagi." Jawab bapak itu lalu bergegas pergi.Yulia langsung berlari mengikuti bapak itu dengan begitu cepat dan berkata dalam hati, "Tanteeee... Maafkan aku."Lenia dan Yusufpun berjalancepat ke tempat kejadian itu. Setelah sampai, terlihat Yudha yang sedang menggendong Marsyalinda dan membawanya ke dalam ambulance.Semua keluarga Levrawnchpun menuju ke Rumah Sakit The L Medika. Namun sayangnya, setelah sampai di Rumah Sakit, Marsyalinda tidak sempat tertol
Air mata bercucuran tiada henti. Tangisan para tamu tak kalah dengan kesedihan keluarga Levrawnch. Meski menu makanan tiada henti di layani pada setiap individu yang datang, namun rasa sedih mendalam menutupi rasa dahaga mereka saat ini.Host 3 : "Itulah ucapan dari sang istri tercinta Tuan Levrawnch yang membuat kita semua yang hadir di sini merasa sedih."Host 1 : "Sedih banget. Namun masih ada lagi yang akan kita dengar, yaitu tentang kronologis keluarga Levrawnch Britama yang akan di sampaikan langsung oleh Nyonya Levrawnch Britama."👏👏👏Nyonya Levrawnch berjalan menuju kursi yang di taru di atas panggung. Meski begitu, Nyonya Levrawnch malah berdiri untuk menyampaikan hal tersebut dan menjadikan tempat duduk itu sebagai persiapan ketika dia merasa lelah berdiri."Pasti semuanya sudah kenal saya. Benar nggak??" Tanya Nyonya Levrawnch."KENAAAALLLL..." Sontak mereka semua."Baikah, terimakasih sudah datang maupun yang sudah menonton di
======== Sore hari tiba. Semua para Koki dan pelayan tengah sibuk di rumah baru Nyonya Levrawnch Britama. Ada begitu banyak penjemput tamu yang menggunakan gaun berwarna biru dan juga setelan jass yang sama berwarna hitam. Di kursi paling depan terlihat begitu banyak pengusaha pengusaha dan para direktur, serta pemilik saham yang sedang duduk bercerita dan bergunda ria. Sementara keluarga besar Levrawnch Britama, keluarga besar Debora serta keluarga besar Oscandra, semuanya memakai pakaian putih dan setelan jass berwarna hitam. Tak hanya itu, bahkan Marsyalinda, keluarga Yudha, teman teman Reyhan serta para pembantu juga serentak memakai pakaian putih dan hitam. "Sayang, kamu cantik banget hari ini." Kata Yudha pada Marsyalinda. "Terimakasih, sayang. Terimakasih sudah menemani aku, sudah melindungi dan memotivasi aku. Aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi." Jawab Marsyalinda dengan mata yang berbinar menyimpan 1000 tetes
1 Bulan Kemudian. "Nak... Coba kamu lihat awan itu, indah bukan??" Tanya Gebriella pada Ali yang sedang duduk bersama di teras atas sambil membicarakan masa depan mereka. "Iya Mi... Sangat indah..." Jawab Ali. "Mami ingat waktu masa dulu saat melihat matahari mulai terbit dan awan putih mulai tebal. Waktu itu, Papi kamu bercerita soal dia yang sedang sibuk mencari Mami di Kota Naung. Tapi begitu ketemu, sepi terasa ramai. Malampun terlihat terang." Kata Gebriella sambil menikmati indahnya matahari terbit. "Terus, Mi...??" Tanya Ali. "Terus, setelah sekian lama terpisah, Papi dan Mami baru bertemu kembali di bukit bunga Kota Naung. Papi mencari mami di sana. Dia sangat setia juga sangat romantis. Tiap hari Papi datang ke rumah Mami yang kecil demi mengambil hati Oma dan juga Opa, hingga akhirnya Oma dan Opapun setuju. Lalu, Mami ikut papi ke Kota Hunan dan menghadapi cobaan bersama. Hehehe... Mami masih ingat, dulu Papi kamu sangat tegas. Dia h
Sampai di lokasi shooting, semua orang menyambut Gebriella dengan hidangan dari berbagai macam menu makanan. Mereka semua terlihat sangat bahagia. Tidak hanya itu, di sana juga ada banyak penggemar yang datang dan menyiapkan hadia serta ucapan ucapan yang memotivasi Gebriella. "Terimakasih semuanya... Terimakasih karena Gebbylover's masih setia menunggu saya dan selama ini masih mendukung saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak untuk semua penggemar yang ada di sini maupun yang sedang menonton acara perdana live saya di luar sana." Kata Gebriella dengan menggunakan mike, lalu menyapa semua para aktor lama maupun aktor baru. Gebriella juga menyapa semua TIM medianTV maupun para produser dan grup kameramen yang hadir. Gebriella terlihat begitu bahagia. Sekejap melupakan suaminya yang hilang, meski bersifat sementara, tapi bagi Gebriella suasana saat ini lumayan menghiburnya. "Hallo Gebby, selamat datang kembali. Hehehe..." Ucap Andi. "Hallo juga Kak A
"Nak... Apa kamu sudah mengingat semuanya??" Tanya Lenia pada Yulia."Tidak, aku tidak mengingat apa apa. Hanya mencoba memanggilmu dengan kata, Mami saja." Jawab Yulia."Tidak apa apa, Nak... Ingatlah pelan pelan. Tidak usah buru buru." Kata Lenia sambil mengusap usap kepalanya."Tolong tinggalkan aku sendiri. Aku mau tidur. Kepalaku mulai terasa sakit. Mungkin karena aku terus berusaha untuk mengingat semua masa laluku." Perintah Yulia.Lenia lalu memakaikan selimut pada Yulia, anaknya. Setelah itu mereka semua keluar dari kamar Yulia.Yulia berbaring terlentang sambil menutup matanya dan mencoba mengingat semua hal yang terjadi padanya."Ternyata Papi dan Mamiku adalah orang kaya. Tapi kenapa mereka tidak mencariku?? Apa dulu mereka tidak sayang padaku?? Lalu, di mana Papiku?? Kenapa dia tidak pernah datang menjengukku?? Kenapa Marsyalinda dan lelaki tua itu memanfaatkan aku untuk membunuh keluargaku sendiri?? Apa sebenarnya yang terjadi?
Dokter Willy yang baru saja sampai, merasa heran melihat ekspresi wajah Lenia dan teman temannya."Nona Levrawnch..." Panggil dokter Willy membuat Lenia kaget dari pandangannya ke arah Marsyalinda dengan tatapan yang penuh emosi."Nona Lerawnch!!" Panggil dokter Willy lagi."Iya dok. Gimana keadaan Yulia, dok!!" Tanya Lenia spontan."Masih sama seperti dengan kemaren. Saya melihat Nona Levrawnch seperti kebingungan melihat ke arah pintu keluar sana. Makanya saya langsung medekati Nona Levrawnch kesini. Oh iya, Nona Lerawnch, saya akan mel...!!" Kata dokter terputus dengan suara suster yang memanggil namanya."Dokter Willy, pasien atas nama Rana telah pingsan." Teriak suster tersebut."Pingsan?? Di mana dia??" Sontak Lenia dan dokter Willy kaget."Di depan Paviliun ruangan mawar, dok..." Jawab Suster jaga itu."Ayo kita lihat Yulia dulu, Nona Levrawnch." Ajak dokter Willy lalu berlari menuju ke arah Rana yang sedang di angkat ol
1 BULAN KEMUDIANWaktu berputar begitu cepat, sehingga tak terasa hari demi hari dengan penuh tantangan dan rintangan kian bisa terlewatkan.Keluarga Levrawnch Britama untuk sementara waktu tinggal di Villa Reyhan yang berada di Villa L Green.Kenangan yang sudah terlewatkan masih mengiris hati dengan rasa rindu yang tak terlampiaskan. Tapi Gebriella yang baru saja sembuh, tetap semangat dan hanya fokus pada masa depan anaknya, Ali. Saat ini Alipun telah resmi di gelar sebagai Tuan Muda Levrawnch Britama. Diapun mengikuti sekolah privat di Villa untuk sementara waktu, karena menghindari kejahatan di luar sana yang tak terduga.Tiba tiba terdengar suara Bi' Ina yang masih setia tinggal di Villa Reyhan sejak dahulu kala. BI' ina sudah terlihat tua. Oleh sebab itu, Bi' Ina kini hanya di jadikan sebagai pengawas para pembantu di kediaman keluarga Levrawnch Britama."Nyonya Gebby, sarapannya sudah siap. Semuanya sudah berkumpul di ruang makan. Apa makan
Lenia bersama keluarganya berkumpul di ruangan pasien tempat Rana di rawat.Suasana terlihat bgitu mengharukan. Air mata kerinduan bercucuran di pipi. Rasa kangen dan kekhawatiran yang selama ini terpendam, kini bisa terluapkan. Lenia memegang tangan Rana, sampai akhirnya Ranapun terbangun dan kebingungan setelah melihat ada begitu banyak orang yang sedang berkumpul di kamarnya."Siapa kalian??" Tanya Rana membuat Nyonya Levrawnch terpukul dengan pertanyaan itu."Dokter Willy, apa kejadian barusan membuat Yulia lupa ingatan??" Tanya Nyonya Levrawnch pada dokter pribadi mereka sekaligus Direktur Rumah Sakit The L Medika."Saat ini, Non Yulia belum bisa mengingat apa apa. Karena sebelumnya dia sudah memang lupa ingatan. Namun karena dia telah mengkonsumsi obat pelambat ingatan secara terus menerus, akhirnya ingatannya lebih susah lagi untuk di kembalikan. Mungkin Nona dan juga Nyonya Levrawnch harus lebih sabar lagi selama bertahun tahun untuk menunggu inga