Reyhan masih terus memeluk kakaknya dengan suara berdesak desak gegara menangis terlalu lama. Reyhanpun berkata "Kak, biarkan aku memelukmu lebih lama... Aku masih sangat kangen".
"Dik... Kamu sudah besar. Lihat disana banyak teman teman perempuan, apakah kamu tidak malu menangis seperti ini??" Ucap Lenia.
"Kakak.. Kamu selalu punya cara agar aku tidak memelukmu lagi... Lagian aku juga tidak butuh kue". Ucap Reyhan sambil melepaskan pelukannya.
"Adik.. Kejutan kali ini tidak baik menunggu terlalu lama. Adik hanya cukup membuka 25 Pintu mobil saja yang ada di depan ini jika Adik mau". Ucap Lenia Levrawnch Britama sambil mengusap air mata adiknya Reyhan.
"Ummm uhu' uhu'... Ba.. baiklah kak". Kata Reyhan menuju mobil paling depan dan mulai membuka 25 pintu mobil sport satu persatu.
Semua orang masih terlihat sangat sedih. Bahkan ada yang menangis dengan cara histeri. Mereka tidak menyangka bahwa Reyhan akhirnya bisa bertemu kembali dengan keluarg
DiVilla, Reyhan terlihat gugup karena tidak sempat menyiapkan untuk menyambut medatangan keluarganya. Reyhanpun berkata "Mami... Maafkan aku yang tidak sempat menyiapkan apa apa untuk menyambut mami dan juga kakak". Tiba tiba Lenia yang lebih dulu berlari untuk masuk keVilla Reyhan begitu terkejut dengan pemandangan yang indah. "Waahhhh.. luar biasa dik... Kamu pasti sudah lelah untuk menyiapkan ini semua". Reyhan dan juga yang lainnya sangat terkejut dengan dekor yang sudah rapi dan berganti warna putih dihiasi dengan banyak bunga dan balon balon yang terbang di atas plafon. "Waaawww.. Keren banget". Ucap Adi yang melongok ke atas Villa. "Iya kawan.. Ini luar biasa. Bunganya pasti malah mahal". Tambah Reno. Reyhan sadar bahwa yang membuat semua ini adalah Jhon. Dan diapun melihat ke arah Jhon dan langsung memberikan jempol dengan senyumanyang bahagia. "Nak... kamu mengaturnya dengan sangat baik". Ucap Mami Reyhan. "Mami, kedep
"Hmmppp... Segar banget udara pagi disini". Ucap Lili sambil membuka jendela kamar yang berada diVilla Gebriella. Kini mereka semua sudah bangun dan berada di depan meja makan. Sehabis srapan, Gebriella akan berangkat Shooting, sedangkan teman temannya bersiap siap untuk ke kampus Universitas L Harvhard. ***** Reyhan baru bangun, dia mencari mami dan kakaknya keruang tengah namun Reyhan tidak menemukan mereka. Diapun bertanya kepada Jhon yang sudah rapi dengan jass hitam dipadukan dengan celana panjang berkain bahan hitam. "Pagi Pak Jhon... Mami sama kakak belum bangun Pak Jhon??" "Pagi Tuan... Tuan, Nyonya sama Nona Lenia sudah berangkat tadi subuh. Mereka ada urusan mendadak jadi tidak sempat membangunkan Tuan". Jelas Jhon. Reyhan langsung terlihat sedih. Namun melihat Bi'Ina yang masih tinggal di Villanya, Reyhan langsung bertanya pada Bi' Ina. "Bi'... Bibi' terlambat bangun makanya ditiggal Mami sama kakak??" Bi'
NEXT... 3 BULAN KEMUDIAN. Sekarang Reyhan menjadi laki laki yang memerankan dua karakter. Kini dia sebagai Tuan Levrawnch Britama yang datang di kampus dengan menggunakan Masker, kacamata dan juga topi. Namun kadang kala dia juga datang di kampus sebagai Reyhan yang tak punya apa apa dan hanya bekerja di toko besi. Tidak ada yang mengetahui bahwa satu orang yang memerankan 2 karakter berbeda itu, kecuali teman teman Reyhan dan juga teman teman Gebriella. Reyhan dan teman temannya kini berdiri di lapangan basket. Lili dan teman temannya yang melihat merekapun langsung mendekati Reyhan dan teman temannya. "Hai Kak Vino... Selamat yah, kulihat di papan informasi, nilai kakak paling tinggi". Ucap Lili pada Vino sambil tertawa kecil. "Oh yah.... Makasih yah Lili. Ummm... Maaf yah Tuan muda Levrawnch, kali ini nilai aku lebih tinggi dari Tuan muda Levrawnch". Ucap Vino bercanda dengan Reyhan sambil membungkuk memberikan hormat kepada Reyhan. "Hahaha
Teman teman Reyhan langsung mendekati Reyhan yang baru keluar daei kantor Rektor. "Gimana kawan? Apa yang dibilang rektor tua itu?" Tanya Vino. "Katanya aku harus menjadi mahasiswa privat seperti Gebriella. Dan aku di suru Rektor untuk mencari tau caranya ke Gebriella kawan...". Ucap Reyhan berbohong. "Apaaa??? Mencari tau ke Gebriella??" Sontak Adi kaget. "Apa hubungannya dengan Gebriella??" Tanya Reno. "Hmmpp.. Aku juga nggak tau. Sebenarnya aku nggak ingin ada sangkut pautnya dengan Gebriella, tapi Rektor menyuru aku bertanya ke Gebriella". "Itu artinya kamu akan dekat dengan calon kekasihku Tuan Muda Levrawnch Britama??? Oh tuhaaannnn... Apa yang terjadi??". Ucap Adi sedikit keras. "Aku juga nggak mau sih... Siapa yang mau dekat dengan Gebby? Bukan levelku kelless...". Kata Reyhan pura pura. "Bukan levelmu??Wah wah... Luar biasa perubahanmu Tuan Muda Levrawnch..." Ucap Reno ke Reyhan. "Tidak tidak. Aku a
Semua petugas panik dan bertanya tanya kepada Reyhan. "Tuan Muda Levrawnch, apa yang terjadi? Kenapa dengan Nona Gebby??" "Iya Tuan muda, kenapa dia bisa sampai pingsan dan hanya sendirian diVillanya??" "Panggil saya Reyhan. Dan jangan ada yang memanggil saya Tuan Muda Levrawnch. Saya tidak menggunakan masker dan lain lain, jangan sampai ada yang tahu kalau saya adalah Tuan Levrawnch. Oh iya, saya akan memakai mobilmu, jadi siapkan sekarang juga". Perintah Reyhan. "Baik Tuan Reyhan, saya akan membantu Tuan Reyhan untuk mengendarai mobil". Ucap Satpam Villa. HP Reyhan tiada hentinya berdering. Namun dia hanya berfokus kepada Gebriella. Reyhan terlihat begitu panik dan sedih. Sampai di Rumah Sakit, Reyhan menyuru dokter untuk memberikan pelayanan yang terbaik di Rumah Sakit itu dan menempatkan Gebriella di ruang Paviliun. "Maaf Tuan, Pak Direktur rumah sakit kami memanggil Tuan ke ruangannya". Ucap Suster. "Baiklah Sus. Saya akan
Hari demi hari, Reyhan hanya berdiam di rumah dan belajar tentang bisnis, asset, saham, dan usaha lainnya. Reyhan sudah menjadi mahasiswa privat di Universitas L Harvhard. Setiap hari Mami Reyhan selalu menelfon Jhon tentang perkembangan pengetahuan Reyhan soal cara berwirausaha. "Tuan, Tuan Muda ingin makan siang dengan menu apa??? Biar Bibi buatkan". Ucap Bi' Ina. "Nggak usah bi', aku akan makan di luar". Ucap Reyhan yang ingin keluar Villa dan mengunjungi Gebriella di Rumah Sakit. Karena Reyhan mendapatkan Informasi dari Rumah Sakit, bahwa Gebriella sudah bisa pulang besok. "Tuan Muda... Maafkan saya, tapi nyonya selalu memantau Tuan dimana mana. Jika Tuan muda keluar dari Villa, saya akan menjawab apa jika Nyonya bertanya tentang Tuan Muda??". Jelas Jhon. "Jhon, makan di luarpun nggak boleh?? Sudah hampir seminggu saya di Villa terus untuk belajar, tapi keluar untuk makan saja nggak boleh???" Uc
Setelah mandi, Reyhan secepat kilat mengganti pakaian tanpa dia sadari, celananya kebalik. Dengan menahan tawa karena melihat celana Reyhan kebalik, akhirnya Bi'Ina mengajak Reyhan untuk sarapan, "Tuan muda, sarapan saja dulu Tuan...". "Nggak usah Bi' Ina.. Aku buru buru. Ayo Jhon, cepatan, kita berangkat sekarang". Ajak Reyhan. "Maaf sebelumnya Tuan Muda. Saya baru dapat balasan dari Nona Levrawnch, kalau Tuan Muda bisa untuk tidak hadir di acara pertemuanà kali ini. Karena jam sudah menunjukan Pukul 10. 10 Tuan". Jelas Jhon. "Oh gitu... Baguslah, Kalau begitu aku akan sarapan dulu". Ucap Reyhan. "Tapi kata Nona Levrawnch, Tuan Mudah harus menyelesaykan tugas tuan untuk menghitung Laba Neraca di PT. Media," Ucap Jhon. "Jhon, boleh nggak hari ini libur dulu??? Kepalaku sakit banget. Jika di paksakan untuk belajar terus, pikiranku malah kacau".
"SELAMAT DATANG TUAN LEVRAWNCH BRITAMA" "SELAMAT DATANG DI LIKE STAR". Para tamu pengusaha, bisnisman dan direktur direktur menyambut kedatangan Tuan Levrawnch Britama dengan ucapan "Selamat Datang" sambil membungkukkan badan. Sementara Reyhan yang seumur hidup merasa tidak pernah di hargai dan di hormati, merasa sangat terharu dengan sambutan mereka. Namun, Reyhan tetap menjadi Tuan Levrawnch Britama yang sudah di ajarkan Jhon sejak Reyhan masih di Villa. "Silahkan masuk kearah sini Tuan Levrawnch Britama, saya akan mengantarkan Tuan bersama bapak bapak lainnya menuju ruangan Paviliun yang sudah di siapkan khusus untuk Tuan Levrawnch Britama, mari silahkan Tuan..". Ucap petugas mengarahkan jalan untuk Tuan Muda Levrawnch Britama karena gedung Star Like sangat besar bahkan sampai mencapai puluhan hektar besar gedungnya. Sesampainya di depan pintu Pavilliun,
Setelah memasangkan cincin ke jari manis Maminya, mereka merasa bingung karena semua orang berlari ke arah depan jalan raya.Saking penasaran, Yulia bertanya pada salah satu bapak bapak yang juga ikut berlari ke depan jalan raya. "Pak, ada apa itu?? Apa yang terjadi di depan jalan itu??""Lecelakan, Non." Jawab bapak itu."Siapa yang celaka, Pak??" Tanya Yusuf."Katanya, Nona Marsyalinda berlari keluar jalan dan tertabrak mobil, Non. Kata mereka juga Nona Marsya tidak bernafas lagi." Jawab bapak itu lalu bergegas pergi.Yulia langsung berlari mengikuti bapak itu dengan begitu cepat dan berkata dalam hati, "Tanteeee... Maafkan aku."Lenia dan Yusufpun berjalancepat ke tempat kejadian itu. Setelah sampai, terlihat Yudha yang sedang menggendong Marsyalinda dan membawanya ke dalam ambulance.Semua keluarga Levrawnchpun menuju ke Rumah Sakit The L Medika. Namun sayangnya, setelah sampai di Rumah Sakit, Marsyalinda tidak sempat tertol
Air mata bercucuran tiada henti. Tangisan para tamu tak kalah dengan kesedihan keluarga Levrawnch. Meski menu makanan tiada henti di layani pada setiap individu yang datang, namun rasa sedih mendalam menutupi rasa dahaga mereka saat ini.Host 3 : "Itulah ucapan dari sang istri tercinta Tuan Levrawnch yang membuat kita semua yang hadir di sini merasa sedih."Host 1 : "Sedih banget. Namun masih ada lagi yang akan kita dengar, yaitu tentang kronologis keluarga Levrawnch Britama yang akan di sampaikan langsung oleh Nyonya Levrawnch Britama."👏👏👏Nyonya Levrawnch berjalan menuju kursi yang di taru di atas panggung. Meski begitu, Nyonya Levrawnch malah berdiri untuk menyampaikan hal tersebut dan menjadikan tempat duduk itu sebagai persiapan ketika dia merasa lelah berdiri."Pasti semuanya sudah kenal saya. Benar nggak??" Tanya Nyonya Levrawnch."KENAAAALLLL..." Sontak mereka semua."Baikah, terimakasih sudah datang maupun yang sudah menonton di
======== Sore hari tiba. Semua para Koki dan pelayan tengah sibuk di rumah baru Nyonya Levrawnch Britama. Ada begitu banyak penjemput tamu yang menggunakan gaun berwarna biru dan juga setelan jass yang sama berwarna hitam. Di kursi paling depan terlihat begitu banyak pengusaha pengusaha dan para direktur, serta pemilik saham yang sedang duduk bercerita dan bergunda ria. Sementara keluarga besar Levrawnch Britama, keluarga besar Debora serta keluarga besar Oscandra, semuanya memakai pakaian putih dan setelan jass berwarna hitam. Tak hanya itu, bahkan Marsyalinda, keluarga Yudha, teman teman Reyhan serta para pembantu juga serentak memakai pakaian putih dan hitam. "Sayang, kamu cantik banget hari ini." Kata Yudha pada Marsyalinda. "Terimakasih, sayang. Terimakasih sudah menemani aku, sudah melindungi dan memotivasi aku. Aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi." Jawab Marsyalinda dengan mata yang berbinar menyimpan 1000 tetes
1 Bulan Kemudian. "Nak... Coba kamu lihat awan itu, indah bukan??" Tanya Gebriella pada Ali yang sedang duduk bersama di teras atas sambil membicarakan masa depan mereka. "Iya Mi... Sangat indah..." Jawab Ali. "Mami ingat waktu masa dulu saat melihat matahari mulai terbit dan awan putih mulai tebal. Waktu itu, Papi kamu bercerita soal dia yang sedang sibuk mencari Mami di Kota Naung. Tapi begitu ketemu, sepi terasa ramai. Malampun terlihat terang." Kata Gebriella sambil menikmati indahnya matahari terbit. "Terus, Mi...??" Tanya Ali. "Terus, setelah sekian lama terpisah, Papi dan Mami baru bertemu kembali di bukit bunga Kota Naung. Papi mencari mami di sana. Dia sangat setia juga sangat romantis. Tiap hari Papi datang ke rumah Mami yang kecil demi mengambil hati Oma dan juga Opa, hingga akhirnya Oma dan Opapun setuju. Lalu, Mami ikut papi ke Kota Hunan dan menghadapi cobaan bersama. Hehehe... Mami masih ingat, dulu Papi kamu sangat tegas. Dia h
Sampai di lokasi shooting, semua orang menyambut Gebriella dengan hidangan dari berbagai macam menu makanan. Mereka semua terlihat sangat bahagia. Tidak hanya itu, di sana juga ada banyak penggemar yang datang dan menyiapkan hadia serta ucapan ucapan yang memotivasi Gebriella. "Terimakasih semuanya... Terimakasih karena Gebbylover's masih setia menunggu saya dan selama ini masih mendukung saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak untuk semua penggemar yang ada di sini maupun yang sedang menonton acara perdana live saya di luar sana." Kata Gebriella dengan menggunakan mike, lalu menyapa semua para aktor lama maupun aktor baru. Gebriella juga menyapa semua TIM medianTV maupun para produser dan grup kameramen yang hadir. Gebriella terlihat begitu bahagia. Sekejap melupakan suaminya yang hilang, meski bersifat sementara, tapi bagi Gebriella suasana saat ini lumayan menghiburnya. "Hallo Gebby, selamat datang kembali. Hehehe..." Ucap Andi. "Hallo juga Kak A
"Nak... Apa kamu sudah mengingat semuanya??" Tanya Lenia pada Yulia."Tidak, aku tidak mengingat apa apa. Hanya mencoba memanggilmu dengan kata, Mami saja." Jawab Yulia."Tidak apa apa, Nak... Ingatlah pelan pelan. Tidak usah buru buru." Kata Lenia sambil mengusap usap kepalanya."Tolong tinggalkan aku sendiri. Aku mau tidur. Kepalaku mulai terasa sakit. Mungkin karena aku terus berusaha untuk mengingat semua masa laluku." Perintah Yulia.Lenia lalu memakaikan selimut pada Yulia, anaknya. Setelah itu mereka semua keluar dari kamar Yulia.Yulia berbaring terlentang sambil menutup matanya dan mencoba mengingat semua hal yang terjadi padanya."Ternyata Papi dan Mamiku adalah orang kaya. Tapi kenapa mereka tidak mencariku?? Apa dulu mereka tidak sayang padaku?? Lalu, di mana Papiku?? Kenapa dia tidak pernah datang menjengukku?? Kenapa Marsyalinda dan lelaki tua itu memanfaatkan aku untuk membunuh keluargaku sendiri?? Apa sebenarnya yang terjadi?
Dokter Willy yang baru saja sampai, merasa heran melihat ekspresi wajah Lenia dan teman temannya."Nona Levrawnch..." Panggil dokter Willy membuat Lenia kaget dari pandangannya ke arah Marsyalinda dengan tatapan yang penuh emosi."Nona Lerawnch!!" Panggil dokter Willy lagi."Iya dok. Gimana keadaan Yulia, dok!!" Tanya Lenia spontan."Masih sama seperti dengan kemaren. Saya melihat Nona Levrawnch seperti kebingungan melihat ke arah pintu keluar sana. Makanya saya langsung medekati Nona Levrawnch kesini. Oh iya, Nona Lerawnch, saya akan mel...!!" Kata dokter terputus dengan suara suster yang memanggil namanya."Dokter Willy, pasien atas nama Rana telah pingsan." Teriak suster tersebut."Pingsan?? Di mana dia??" Sontak Lenia dan dokter Willy kaget."Di depan Paviliun ruangan mawar, dok..." Jawab Suster jaga itu."Ayo kita lihat Yulia dulu, Nona Levrawnch." Ajak dokter Willy lalu berlari menuju ke arah Rana yang sedang di angkat ol
1 BULAN KEMUDIANWaktu berputar begitu cepat, sehingga tak terasa hari demi hari dengan penuh tantangan dan rintangan kian bisa terlewatkan.Keluarga Levrawnch Britama untuk sementara waktu tinggal di Villa Reyhan yang berada di Villa L Green.Kenangan yang sudah terlewatkan masih mengiris hati dengan rasa rindu yang tak terlampiaskan. Tapi Gebriella yang baru saja sembuh, tetap semangat dan hanya fokus pada masa depan anaknya, Ali. Saat ini Alipun telah resmi di gelar sebagai Tuan Muda Levrawnch Britama. Diapun mengikuti sekolah privat di Villa untuk sementara waktu, karena menghindari kejahatan di luar sana yang tak terduga.Tiba tiba terdengar suara Bi' Ina yang masih setia tinggal di Villa Reyhan sejak dahulu kala. BI' ina sudah terlihat tua. Oleh sebab itu, Bi' Ina kini hanya di jadikan sebagai pengawas para pembantu di kediaman keluarga Levrawnch Britama."Nyonya Gebby, sarapannya sudah siap. Semuanya sudah berkumpul di ruang makan. Apa makan
Lenia bersama keluarganya berkumpul di ruangan pasien tempat Rana di rawat.Suasana terlihat bgitu mengharukan. Air mata kerinduan bercucuran di pipi. Rasa kangen dan kekhawatiran yang selama ini terpendam, kini bisa terluapkan. Lenia memegang tangan Rana, sampai akhirnya Ranapun terbangun dan kebingungan setelah melihat ada begitu banyak orang yang sedang berkumpul di kamarnya."Siapa kalian??" Tanya Rana membuat Nyonya Levrawnch terpukul dengan pertanyaan itu."Dokter Willy, apa kejadian barusan membuat Yulia lupa ingatan??" Tanya Nyonya Levrawnch pada dokter pribadi mereka sekaligus Direktur Rumah Sakit The L Medika."Saat ini, Non Yulia belum bisa mengingat apa apa. Karena sebelumnya dia sudah memang lupa ingatan. Namun karena dia telah mengkonsumsi obat pelambat ingatan secara terus menerus, akhirnya ingatannya lebih susah lagi untuk di kembalikan. Mungkin Nona dan juga Nyonya Levrawnch harus lebih sabar lagi selama bertahun tahun untuk menunggu inga