Beranda / Romansa / Rahasia Cinta / Kecurigaan Harshad

Share

Kecurigaan Harshad

Penulis: Rheena Cleopatra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pagi hari di AK Medical Center, Harshad yang tadi malam tidur paling akhir sekarang sedang berada di kamar mandi membersihkan diri. Anya belum dipindahkan ke ruang rawat, om dan tante Harshad sudah tiba beberapa jam yang lalu.

Mereka sudah menguruskan administrasi rumah sakit sebelum bertemu dengan Harshad. Sedangkan sekretaris Bryan, dia masih terlelap di sofa kamar VVIP itu. Dia sangat letih mungkin. Harshad tak membangunkan Bryan sama sekali dari tadi malam.

Selain Bryan, ada Danu. Dia menjalankan tugasnya seperti biasa. Di jam-jam ini dia selalu standby di rumah Harshad. Jadi sekarang dia sudah dalam keadaan rapi dan berdiri tegak di belakang pintu.

Ckleeek.

“Mana Harshad?” tanya tantenya Harshad, beliau masuk begitu saja membuat Danu yang di belakang pintu terkejut.

“Maaf, nyonya. Tuan muda sedang mandi,” jawab Danu. Perempuan bernama Angel tersebut mengangguk. Di tangannya menggantung beberapa tas yang sama.

&ld

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rahasia Cinta   Diikuti

    Danu melaksanakan tugasnya di restoran yang kemarin mereka gunakan untuk menginterogasi Clara dan Ara. Seusai makan malam dia berniat pergi ke restoran itu. Tugasnya semakin banyak, ditambah lagi permintaan Harshad untuk menyelidiki kebocoran rahasia dan privasi tamu restoran.Dia sudah merasa ada yang janggal sejak kejadian hari itu, bagaimana bisa Arnold secara tiba-tiba dan langsung menuju ke restoran tersebut.Laki-laki yang mengenakan pakaian lengkap itu masuk lift untuk turun dari lantai sepuluh ke lantai bawah tanah. Underground parking yang khusus untuk Harshad dan siapa pun tamunya. Danu mengatret mobil putihnya dan berlalu keluar dari parkir bawah tanah tersebut. Tidak akan ada orang yang mengira kalau toko di samping pintu keluar itu adalah parkiran, bukan toko.Dengan tenang Danu mengemudikan mobilnya, dia memasang earpod yang sudah terhubung dengan sekretaris Bryan dan sekretaris Doni. Di kondisi yang seperti sekarang ini pasti mereka akan selalu me

  • Rahasia Cinta   Rumah Sakit Baru

    Kesalahan orang yang menodongkan pistol ke anak buah Harshad adalah tidak mengetahui secara pasti jumlah orang yang ada di dalamnya. Senior keamanan ada di dalam mobil itu, dia segera memberitahu sopir untuk membawa masuk ke dalam mobil.Penyerangan kecil tersebut membuat orang yang lewat terkejut dan menghubungi pihak kepolisian, tindakan para orang itu sudah diduga oleh Adrian. Dia juga langsung mengatakan lewat panggilan ke kepala Kepolisian setempat untuk tidak terlalu khawatir, mereka akan menyelesaikan masalah ini segera.“Sekali lagi, kami mohon maaf karena ketidaknyamanan ini, kami akan segera menyelesaikan masalah ini,” ucap Adrian.“Saya akan kirim orang ke sana untuk menenangkan orang yang melihat,” tambah Inspektur Arga.“Terima kasih, Inspektur.”“Anda berhati-hatilah. Kami akan selalu siap membantu anda,” jawabnya.“Kami akan menghubungi anda,” ujar Adrian sembari memb

  • Rahasia Cinta   Recovered

    Elang dan Bryan yang baru sampai di rumah sakit segera menghilangkan jejak agar menyulitkan orang-orang yang berniat jahat pada mereka. Rumah sakit ini tidak terlalu mencolok, rumah sakit harapan Harshad dan Elang karena keberadaannya pun juga sulit dijangkau jika tidak memiliki akses. Bryan menyenggol lengan Elang karena merasa ada yang janggal saat melihat nyonya Angel berbicara di telepon. Takutnya dia menghubungi seseorang yang tidak bisa dipercaya. “Sayang,” panggil Elang setelah memahami apa yang terjadi. Angel menoleh dan menjauhkan ponsel dari telinganya. “Hai, dari mana kalian? Masih berbahaya kah di luar?” tanya Angel khawatir. Dia memegangi tangan suaminya dan meneliti setiap bagian tubuh suaminya. “Aman, kita nggak apa-apa.” Elang menenangkan, dia menoleh ke Bryan di belakangnya. “Kamu mau telepon siapa?” tanya Elang akhirnya. “Aku mau telepon Mbak Arose, kasihan. Bagaimana kalau dia menunggu kabar dari Harshad?” jawab Angel.

  • Rahasia Cinta   Pindah perawatan

    “Cepet sembuh gih, gak pantes lu kek gitu,” goda Harshad. Anya menoleh tajam, dia belum mau bercanda. Mendengar tawa ringan Harshad mengundang senyum tipis Anya.“Sini gue kasih tahu.” Harshad kembali mendekati bangsal Anya.“Lu baik-baik aja kan, Shad?” tanya Anya masih dalam pandangan sendu. Dia khawatir kalau Arnold sampai melukai Harshad juga. Karena Anya bukanlah satu-satunya orang yang Arnold incar, masih ada Harshad dan Bryan.“Iya, udah lu tenang aja. Sekarang lu dengerin gue, ya,” ujar Harshad memandang dalam manik mata Anya.***“Baik, Tuan.” Danu segera pulang ke penthouse Harshad, tidak jadi berangkat ke rumah sakit.Seorang penjaga membukakan pintu mobil untuk Danu. Sebelum Danu masuk mobil, dia sempat mengangguk menyapa tuan Cris yang sudah rela mengantarnya ke parkiran rahasia.Anak buah tuan mudanya pasti sudah membereskan apapun yang membahayakan dirinya. Kar

  • Rahasia Cinta   Ceria Anya Kembali

    Hari sudah berganti, semalaman Harshad, Bryan, dan Doni mengerjakan tugas mereka yang menumpuk beberapa hari. Dan sekarang, tiga orang tersebut masih terlelap di tempat mereka semalam. Seorang pelayan yang bertugas membersihkan ruang kerja terhenyak. Hanya Danu yang sudah berdiri sembari berbicara dengan dokter Irene. Bahkan tuan muda masih terbaring dengan manset jaketnya sebagai selimut. “Jangan ganggu mereka!” peringatan Danu. Pelayan dengan sigap menganggukkan kepala lalu pergi begitu saja dari depan ruang kerja. Danu mempersilahkan dokter Irene menjelaskan kondisi Anya. Mungkin nanti siang akan ada pemeriksaan keseluruhan untuk Anya. Dokter Irene khawatir kalau ada sesuatu yang tidak beres, mengingat pesan sedikit mencurigakan dari dokter yang menangani Anya. “Tapi, dok. Seingat saya dokter yang mengoperasi nona Anya tidak sama dengan yang menanganinya di ruang rawat,” jelas Danu. “Tidak masalah, memang sebelum saya menangani pasien, saya

  • Rahasia Cinta   Boneka Boba

    “Please lah,,,,”Cuppp...Anya hendak meneruskan kalimatnya, tetapi sebuah kecupan lembut mendarat di keningnya. Dia hanya terpaku dan diam, menatap Harshad dengan perasaan yang entah dia sendiri tidak tahu.Jantungnya terpompa lebih cepat, kupu-kupu kecil di perutnya juga seolah sangat bahagia berterbangan bebas. Ada yang aneh, pipinya juga menghangat.“Jangan lupa istirahat, gue pergi dulu.” Harshad melambaikan tangannya dan melangkah keluar dengan tenang.“Enggak, gue ga boleh keliatan nikmatin,” hati Anya berbicara.“Awas kalo lupa bonekanya!” teriak Anya yang disambung dengan senyuman mematikan dari Harshad.Laki-laki itu sudah hilang dari pandangan mata Anya. Dia menyentuh dadanya yang bergemuruh panjang. Kebingungan dan banyak lagi yang dia rasakan sekarang. Perlahan Anya menyentuh keningnya, tepat di tempat Harshad mengecupnya tadi.Bibir hangat yang menggoda.

  • Rahasia Cinta   Ayah Anya

    “Saya tahu, anak saya bersama anda, Tuan Muda,” ucap Jane menatap lurus ke mata Harshad. Bryan dan Doni terdiam di tempatnya sambil saling pandang.“Saya juga sudah mengatakan kalau saya hanya menolong anak anda dan tidak membawanya sampai sekarang,” jawab Harshad, berharap laki-laki di depannya ini menghentikan aksinya mencari Anya dari dirinya.Jane terlihat kesal, tangannya terkepal di atas pahanya. Namun wajahnya tetap terlihat tenang. Menoleh ke Bryan dan Doni hanya melihat dua orang itu.“Saya sudah peringatkan anda, Tuan Harshad. Anak saya bukanlah perempuan baik-baik, dan dia membawa kabur harta saya,” ucap Jane mengira Harshad akan memberikan Anya, “Dia sedang dalam pencarian polisi Indonesia, kalau anda membawanya berarti Anda juga termasuk dia,” tambah Jane sembari tersenyum licik.Harshad tak menjawab, dia hanya mengangkat alisnya pertanda setuju. “Pintunya ada di sebelah sana, Tuan.”

  • Rahasia Cinta   Pagi yang Menegangkan

    Sinar matahari menyapa netra laki-laki yang masih bergelung di bawah selimutnya. Merasa cahaya masuk, dia mengucek mata dan mulai bangun. Merenggangkan otot dan beranjak masuk kamar mandi. Baru saat melewati jam di dinding kamar mandi, dia mengetahui kalau dia sudah bangun terlambat.“Kok tumben, sepi.” Harshad membawa baju handuknya keluar kamar. Dan tak berselang lama, Danu berjalan menaiki tangga, berniat membangunkan Harshad.“Tuan Muda,” panggilnya.“Bryan belum ke sini?” tanya Harshad. Danu mengangguk dan berdiri di samping Harshad.“Sekretaris Bryan ada di kolam renang bawah, Tuan.”“Ngapain?”“Berenang, sembari menunggu anda bangun, Tuan.”"Ckck, pede banget," gumam Harshad.Alis Harshad bertaut. Biarlah, toh itu juga kebiasaan Bryan setiap kali sampai di rumah lama ini.“Mobil yang aku minta sudah kamu siapkan?” tanya Harsh

Bab terbaru

  • Rahasia Cinta   Rencana Danu

    Beberapa mobil berhenti bersamaan di depan rumah almarhum Tuan Enrique. Banyak laki-laki mengenakan pakaian hitam dengan pistol kecil di saku atau di balik baju mereka. Rumah bernuansa bangunan kuno tersebut langsung ramai dan membuat orang-orang yang ada di rumah itu kalang kabut. Mereka juga berteriak dan mengancam. Tiga orang masuk paksa ke rumah itu, walaupun sudah dikunci oleh pemiliknya. Arnold baru saja turun dari mobilnya karena anak buahnya sudah ada yang berhasil masuk ke rumah tersebut. “Bagaimana?” tanya Arnold. Orang kepercayaannya hanya menggeleng. Lalu Arnold berjalan ke beberapa orang yang sudah didudukkan sambil berlutut. “Ke mana Nyonya Pemilik Rumah?”“Tidak tahu, Tuan. Dia tidak memberi tahu kami. Dia hanya pamit mau keluar dan dia juga minta ke kami agar menjaga rumah ini selama dia pergi.” Jawab seorang laki-laki yang terlihat paling tua di antara semuanya. Arnold berusaha berpikir, apakah ada yang salah? Atau memang ini sudah direncanaka

  • Rahasia Cinta   Pesan Tersembunyi

    Arose duduk sendiri di ruang meeting, menyandarkan punggungnya ke kursi kebesarannya yang ada di ruang meeting. Dia sedang tidak ingin di ruangannya. Ada banyak hal yang bisa membuatnya menyesal di ruang itu, dan juga nanti ada meeting, sekalian dia menyiapkan diri untuk meeting. Sekretaris Frans sedang mengurus berkas di ruangannya, sejatinya, pergi ke perusahaan hanyalah sebuah alasannya agar tidak terlalu memikirkan masalah yang terjadi beberapa hari lalu. “Huftttttt, udah Arose, fokus. Kamu harus fokus, tidak hanya Harshad yang terluka di sini, tapi juga Helen dan Anya,” gumam Arose mengingatkan dirinya sendiri saat mulai merasa down. Karena ketika ingat tiga orang tadi, semangatnya kembali muncul, ide tentang permintaan maaf juga seolah sudah antri di benaknya. “Mom’s,” panggil Harshad yang masih di luar pintu kaca, melihat ibunya menoleh dia langsung masuk ke ruang meeting. “Makan siang yuk, Mom’s,” tambah Harshad. Tidak ada yang bisa dijelaskan dari pe

  • Rahasia Cinta   Air Mancur di Rumah Arnold

    Air mancur di rumah Arnold terlihat lebih menyenangkan dari pada harus keluar rumah untuk bersenang-senang, itu bagi Arnold sendiri. Dia sedang memberi makan ikan-ikan yang dia pelihara di sana, anjing kecil kesayangan Arnold juga menemani di sekitar kakinya. Tak jauh dari air mancur, terlihat Gala sedang menikmati kopinya dengan camilan yang disediakan pelayan untuknya. Selama beberapa hari ini senyumnya tak hilang dari bibirnya. Arnold menoleh saat menyadari ada anak buahnya datang ke taman itu. Setidaknya ada empat orang yang menghampiri Arnold, dia berdiri setelah meletakkan kotak makanan ikan di pinggiran kolam ikan. Laki-laki yang mengenakan pakaian santai itu memastikan ayahnya tidak bisa mendengar percakapan mereka, tapi akhirnya dia tetap menyingkir dari taman. Dia beranjak pergi bersama dua anak buahnya, mencari tempat yang tidak bisa didengar ayahnya, sedangkan dua yang lain menemani Gala di kursi taman itu. “Ada apa?” tanya Arnold. Satu tangannya

  • Rahasia Cinta   Teman Berantem

    Bryan hanya diam di depan layar laptopnya, masih seperti biasa, dia berusaha menemukan kejanggalan atau petunjuk dari video pendek yang telah Danu kirimkan ke dirinya. Dia tidak keluar dari kamar sejak sarapan tadi, Bryan merasa kalau dia bisa menemukan petunjuk untuk kasus pembunuhan tuan besarnya. Juga hasil yang mungkin bisa membuat Harshad melupakan trauma yang sempat dia alami. Drrrt.. Drrrt.. Ponselnya bergetar dengan nada dering khusus milik Harshad. Ternyata pewaris tunggal itu mengirim pesan sekaligus meminta izinnya. Harshad Gue ke kantor, kalo ada apa-apa kabarin aja. “Serah lu, gue mah mending di rumah, bodo amat sama elu,” jawab Bryan menggunakan voice note, dan pastinya itu dusta. Dia langsung menghubungi Sekretaris Frans, orang yang bisa memantau apa saja yang terjadi di kantor dengan aman. “Iya, Tuan Bryan,” jawab Frans setelah menerima panggilan dari Bryan. “Harshad mau ke kantor, Tuan.” “Iya, Tuan. Saya yang mengatur hal

  • Rahasia Cinta   Baju Lucu yang Anya Pakai

    Anya menyusul Harshad yang sedang bermain dengan alat gym di lantai bawah. Dia melewati beberapa pelayan dan penjaga yang berdiri berjajar di jalanan menuju ke ruang olahraga. Dua orang pelayan sampai mendongak melihat apa yang menggantung di punggung Anya. “Astaga,” bisik pelayan itu pada pelayan lainnya. Melihat baju Anya yang memang ada boneka menggantung di belakangnya. Membuatnya seperti menggendong boneka, padahal boneka tersebut menempel di baju Anya. Mereka terkikik pelan, tapi Anya tidak menyadari sama sekali. Ditambah lagi, warna baju itu seperti pelangi, juga Anya yang mengenakan kaos kaki berwarna senada dan rambut yang dikuncir tinggi. Para pelayan tersenyum gemas, mereka langsung bubar setelah Anya masuk ke ruang gym, Bi Isah yang baru datang melihat ke tempat Anya masuk, lalu mengikuti pelayan untuk menata sarapan. “Harshad,” panggil Anya langsung melingkarkan tangan di pinggang Harshad. Harshad menoleh dan mengamati baju Anya, tersenyum lalu menyent

  • Rahasia Cinta   Setelan Jas Arose

    “Selamat datang, Tuan. Ada yang bisa kami bantu?” tanya perempuan itu. “Ahh, iya, Nyonya. Apa Anda adalah Nyonya Mia? Istri dari Tuan Enrique?” tanya Exel ganti.Mata perempuan tua itu terbelalak lebar, dia melambaikan tangannya pada beberapa orang yang ada di sana sebagai tanda mengusir mereka. Baru setelah beberapa orang itu pergi, perempuan yang bernama Mia itu mempersilahkan Exel duduk. “Anda siapa?” tanya Mia. Wajahnya benar-benar menunjukkan raut takut, tangannya juga saling meremas di pangkuannya. “Apa Anda juga salah satu orang yang akan menagih hutang suami saya?”“Hutang?” “Iya, Tuan. Suami saya meninggal dan meninggalkan beberapa hutang yang jumlahnya tidak sedikit. Dan saya harus membayar itu semua,” jawabnya. “Ohh, bukan, Nyonya. Saya hanya ingin tahu, apakah benar mobil itu pernah dinaiki oleh Tuan Enrique dan ditinggal di daerah pertambangan?” tanya Exel to the point. Mia lebih terkejut lagi, dia terdiam dan berusaha mengangguk.

  • Rahasia Cinta   Pemilik Mobil

    Gelap, dingin dan sunyi. Anya berdiri di antara dua hal itu, dia menyadari kalau di tempat berdirinya sekarang ada banyak bunga yang bermekaran dan indah jika bisa dilihat dengan cahaya yang cukup. Namun sayangnya, di sini tidak ada cahaya sama sekali. “Tempat apa, ini?” tanya Anya pada dirinya sendiri. Kakinya terus melangkah untuk mencari pintu keluar atau apapun yang bisa dia gunakan untuk mencari cahaya. “Oh ya, ponsel. Mana ponsel gue?” masih bergumam untuk dirinya sendiri. Di mana dia? Kenapa dia bisa ada di sana? Apa yang terjadi padanya? Ada banyak pertanyaan berkeliling di kepala Anya, melihat dia yang mengenakan pakaian bermotif bunga-bunga, ia menghentikan langkah. “Gue harus inget, di mana gue sebelum ini?” gumamnya memegang kepala. Terdiam berusaha mengingat, dan sudah berada di tempat lain saat membuka mata. “Ini di mana?” gumam Anya. Dia hendak bangkit dari berbaring, dan dia menyadari ada tangan yang memegangnya. Cklek.

  • Rahasia Cinta   Memalukan!

    Mobil Alphard putih yang ditumpangi Harshad dan Anya berhenti tepat si depan pintu utama mansion Harshad. Beberapa penjaga langsung menata posisi berdiri di sekitar mobil untuk menyambut Harshad. Bi Isah tergopoh menghampiri Harshad yang keluar dari mobil dengan keadaan basah kuyup. “Den Harshad, apa yang terjadi?” tanya Bi Isah. Laki-laki yang mengenakan pakaian tebal berwarna khaki itu menoleh dan memenangkan Bi Isah. “Tidak apa-apa, Bi. Apa Dokter Arya sudah datang?” tanya Harshad. “Sudah, Den. Dokter Arya ada di kamar, kamu,” jawab Bi Isah. Di pintu lain, seorang penjaga membuka pintu dan berusaha membawa Anya keluar. “Heh, tunggu. Biar aku saja, jangan sentuh Anya,” kata Harshad memperingatkan. Dua orang penjaga tersebut langsung mundur dan meminta maaf pada Harshad. Tak banyak berkata lagi, Harshad menutupkan jaket di tubuh Anya, sehingga menutupi tubuh Anya seluruhnya. Membopongnya ke kamar Harshad, Bi Isah menyarankan agar Anya dirawat di lantai

  • Rahasia Cinta   Baju yang Tidak Sesuai Musim

    Hujan deras masih terus mengguyur bumi sejak dia keluar dari rumah utama milik keluarga Harshad. Dia sudah melepaskan heels yang dibelikan oleh Ibu Harshad. Dia tak pernah berpikir akan ada kejadian seperti ini di dunianya. Air mata yang sudah lama tidak keluar kini menunjukkan wujudnya. Dia tidak tahu mengapa dia bisa langsung pergi dari rumah itu tanpa memikirkan ibunya, keselamatannya dan bagaimana nanti jika anak buah ayahnya menemukannya. Anya mendongak, menadahkan tangannya menyentuh air hujan. Apa Harshad tidak mencarinya? Kenapa sampai sekarang belum ada anak buah Harshad? Dia tidak membawa ponselnya, benda canggih itu tertinggal di kamar Harshad. Karena memang dia tidak membawanya saat makan malam. “Hhhhh, Ibu.” Anya terus berpikir tentang ibunya, bagaimana keadaan dan perasaan ibunya sekarang. Lappp.. Anya sedikit terkejut, lampu jalan menyala bersamaan. Menandakan hari sudah semakin malam. Dia meletakkan heels nya yang dari tadi dia pegang.

DMCA.com Protection Status