Pesawat baru saja mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Kevin merasa lega karena akhirnya bisa pulang ke rumah. Bastian langsung menaiki taksi seorang diri, berpisah jalan dari Kevin dan Vita setelah berpamitan.Sedangkan Vita, masih mengekori langkah Kevin sembari memikirkan taktik baru untuk menggoda Kevin. Kevin pun mendiamkannya, bersikap dingin agar Vita merasa kesal dan pergi menjauhinya."Pak Kevin, Pak Kevin langsung pulang ke rumah?" tanya Vita ketika keduanya menunggu taksi."Iya," jawab Kevin setelah menoleh sebentar."Duh, gimana ya, Pak. Orang-orang di rumah saya lagi pergi, rumahnya dikunci, baru balik nanti malam," ucap Vita."Kamu bisa tunggu di tempat lain, kan," sahut Kevin."Saya gak punya teman, Pak. Boleh gak, emm … kalau saya main ke rumah Bapak sebentar, sampai sepupu saya jemput nanti malam," ucap Vita dengan tatapan mengiba.Kevin terdiam, merasa bahwa ini masih salah satu drama yang dibuat Vita. Kalau Vita sampai ikut ke rumah, maka yang ada hanya akan menambah
BAB 76. TAK AKAN TERBAGI.Kali ini, Vita tak sedang membuat drama. Suhu badannya tiba-tiba saja naik diiringi dengan rasa pusing yang membuatnya terbaring lemas di atas tempat tidur. Badannya panas, akan tetapi dia merasa gigil kedinginan. Vyolin dan Julia pun merawatnya dengan baik."Perlu ke dokter?" tanya Kevin setelah memperhatikan saja beberapa saat di salah satu sisi kamar."Sudah aku kasih obat demam yang biasa aku minum. Kalau panasnya gak turun juga, ya harus ke dokter," jawab Julia."Mungkin Vita kecapek'an, Mas," ucap Vyolin.Kevin mengangguk, lalu mereka menunggu sampai Vita akhirnya tertidur. Wajah cantik Vita bahkan tidak berubah saat dia tertidur. Kevin memilih untuk segera keluar dari kamar, diikuti oleh Vyolin."Mau makan, Mas?" tanya Vyolin saat mereka akan melewati ruang keluarga."Vita sudah makan?" Kevin balik bertanya."Kata Kak Julia sih, belum. Mungkin nanti setelah agak enakan," jawab Vyolin."Hemm. Ya udah, ayo kita makan bareng," ujar Kevin.Vyolin menyiapka
Anna dan Sarah telah mendapatkan banyak bukti tentang kejahatan Mike dalam penculikan bayi Vyolin. Brandon telah mengkhianati Mike dengan dalih bahwa dia membutuhkan lebih banyak uang. Setelah mendapatkan uang dari pengkhianatannya, Brandon pun memboyong keluarganya pergi ke luar negeri. Dia tahu setelah ini masalah besar akan mendatangi Mike, dan dia telah bersiap untuk menghapus segala jejak keterlibatannya."Jadi … sekarang kita cuma perlu tahu, di mana bayi Vyolin di sembunyikan," ucap Sarah ketika meeting dengan Anna dan Mata-mata via zoom."Aku sedang mengusahakan itu, santai aja," ujar Si Mata-mata yang selalu mengenakan topeng untuk menutupi wajah sebenarnya.Sarah dan Anna merasa tak sabar untuk bisa membuktikan kejahatan Mike, akan tetapi mereka juga tak bisa buru-buru. Nyawa anak Vyolin akan menjadi taruhan juga di sini."Jalan yang paling mudah adalah melalui istri Mike. Aku akan memata-matai langsung, dan
Setelah dua jam perjalanan, Mike tiba di Singapore. Dia membeli sebuah apartemen khusus untuk perawatan Vyona, bayi dari Vyolin yang begitu sangat dirindukannya.Apartemen itu tidak terlalu besar, sengaja dipilih yang sedikit jauh dari pusat kota. Karena Mike memang ingin menyembunyikannya. Meski begity, di dalam apartemen tetap dilengkapi dengan benda-benda mewah.Dengan banyaknya uang yang Mike miliki, Vyona mendapatkan perawatan terbaik. Beragam fasilitas dengan susu bayi yang bahkan dipesan dari merk kenamaan Eropa. Selayaknya membesarkan seorang calon penerus kerajaan.Mike tersenyum bahagia, mendapati Vyona yang sedang tidur pulas di empuknya tempat tidur bayi berwarna merah muda. Dua orang perawat tampak terkejut karena kedatangan Mike yang tiba-tiba.Di setiap sisi di apartemen, dipasangi CCTV. Meski berjauhan, Mike bisa memantau Vyona setiap hari. Dengan begitu juga menjaga Vyona agar tetap mendapatkan perawatan yang baik."Pak, apa bapak sudah persiapkan namanya?" tanya seor
Andrew terbaring di ranjang rumah sakit, setelah beberapa jam tak sadarkan diri. Mike memerintahkan anak buahnya untuk membiarkan Andrew tetap bernyawa, dan membawa pengkhianatnya itu ke rumah sakit dengan alibi kasus begal."Kamu benar-benar dibegal?" tanya Ayah Andrew dengan tatapan penuh selidik, tak percaya anaknya itu akan babak belur."Iya, Ayah. Ini sudah berapa kali Ayah tanya!" jawab Andrew kesal."Tapi kenapa kamu melarang ini dilaporkan ke polisi? Kita harus memberi balasan pada pembegal itu!" ujar Ayah Andrew lagi."Gak usah, Yah. Yang ada nanti mereka bakalan dendam lagi. Aku mau semua sudah selesai saja sampai di sini," sahut Andrew.Ayah Andrew hanya bisa mendengkus kesal, tak habis pikir dengan sikap Andrew yang menjadi pasrah saja. Andrew tak lagi menanggapi ucapan Ayahnya dan memilih untuk pura-pura tidur.Dalam matanya yang terpejam, semua pukulan dan hinaan di gedung itu terekam.
Setelah kepergian Mike dan Stephen, para perawat yang menjaga Vyona/Miracle sebagai nama barunya. Mulai merasa curiga mengapa Mike tak pernah membawa perempuan atau ibu Sang Bayi.Sejak mereka dipekerjakan di apartemen, mereka hanya tahu akan merawat bayi dari orang yang kaya dan terpandang, mereka tak berani mencari tahu hal yang lebih jauh."Jangan-jangan, mereka itu pasangan gak normal," ucap Cathy, perawat muda yang langsung bergidik membayangkan hubungan Mike dan Stephen."Jangan asal, Mike itu sudah menikah. Kamu gak pernah main media sosial? Heh? Istrinya itu seorang mantan pramugari dan sekarang menjadi sosialita terkenal," sahut Caline, perawat yang lebih senior."Oh ya? Aku emang jarang up date media sosial," gumam Cathy.Caline lalu menunjukkan layar ponselnya pada Cathy, menceritakan tentang siapa Mike dan Rianti. Keduanya yang memang bukan orang Indonesia, dibuat terpukau dengan kemewahan yang selalu Rianti perlihatkan."Jadi, sekarang nyonya Rianti ini sedang hamil? Dan
Semula, Rion merasa terkejut mendapatkan telepon dari Mike. Buru-buru dia meninggalkan istrinya yang sedang sarapan nasi gudek di warung lesehan pinggir jalan, merasa takut pembicaraannya dengan Mike berupa masalah baru.Istri Rion sudah tak pernah kesurupan lagi, juga menjadi jauh lebih sehat. Namun, Rion berusaha untuk menyenangkan istrinya dan menjauhkan dari segala masalah.Ketika yang bicara di telpon ternyata Rianti, Rion pun merasa lega. Walau sejatinya dia masih merasa kesal pada Mike. Dalam hatinya, Rion masih ingin mengungkapkan kebenaran. Dia sudah berusaha memberikan petunjuk pada Vyolin dan Kevin melalui surat yang dia letakkan di depan rumah mereka waktu itu. Namun, perbuatannya diketahui Stephen yang terus menguntit. Stephen merasa khawatir Rion akan bermasalah dengan Mike, itu sebabnya Stephen meminta Rion untuk berhenti dan pergi saja dengan banyak uang yang telah Stephen kirimkan.Rasa ber
Kemacetan lalu lintas yang luar biasa, akhirnya membuat Kevin terlambat tiga jam untuk pulang ke rumah. Wajah Kevin semerawut, langsung berlalu ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Vyolin yang mengetahui kelelahan suaminya, segera pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam."Masak apa?" Kevin tiba-tiba sudah datang ke meja makan."Sop daging sapi, Mas. Sama sambal goreng tomat kesukaan kamu," ucap Vyolin sambil tersenyum menyendokkan nasi ke piring Kevin."Eumm, baunya aja enak. Kebetulan aku laper banget," ujar Kevin.Kevin menyeruput dulu kuah sop, lalu menggigit irisan daging yang begitu lembut untuk dikunyah. Vyolin merasa senang karena suaminya terlihat begitu menikmati masakannya."Enak banget, istriku memang jago banget. Kenapa gak ikutan master chef aja sih?" goda Kevin."Humm," gumam Vyolin lalu tersenyum salah tingkah.Rasa lelah yang semula melanda keduany