Share

Bab 15

"Non jangan nakuti Bibi?" katanya.

"Nggak nakuti Bi. Makanya saya tanya," jawabku.

"Saya mau ke gudang, Bi. Ada yang mau saya lihat."

Aku bangkit dari duduk dan langsung melangkah ke arah belakang. Aku mau melihat-lihat isi gudang. Barangkali aku menemukan sesuatu yang menarik yang bisa dijadikan hiasan di kamarku atau rumah ini. Bi Lasmi tak mencegah, dia membiarkanku pergi.

Kulangkahkan kali ke arah gudang yang tadi. Sesampainya di depan gudang. Kurogoh kantong celanaku untuk mengambil kuncinya, lalu membukanya. Saat pintu sudah terbuka, debu yang beterbangan tak seperti pertama kali aku buka tadi.

Aku langsung saja jalan ke arah lukisan-lukisan yang teronggok di sini, dan belum sempat kututup lagi pakai kain penutupnya. Bibirku tersenyum, kala melihat wajah Ibu di dalam lukisan yang paling depan. Sangat manis.

Aku melihat rak buku, barangkali ada yang bisa dijadikan referensi bacaanku selain buku tentang perawatan kehamilan dan pasca melahirkan yang tadi kutemukan.

Tanganku mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status