Karena banyak sekali warga yang mengatakan Adnan harus bertanggung jawab. Akhirnya Adnan mengalah daripada dia harus dicecer masyarakat dengan banyak sekali pernyataan untuk menyudutkan dirinya. Adnan bersedia membawa Siska. Dia nggak tahu rencana apa yang akan dijalankan Siska. Dengan senang hati dan lapang dada Siska akhirnya masuk ke mobil Adnan. Dia bisa berduaan dengan Adnan dalam satu mobil. Hanya mereka berdua. Secara kasar Adnan masuk ke mobilnya dan melajukan mobilnya. Dia melirik Siska dan dia tahu Siska sedang berpura-pura. Siska segera mengambil gawainya dengan hati-hati dia memfoto penampakan dia sedang berada di mobil Adnan. Klek Siska berhasil memfoto Adnan secara cepat yang dalam keadaan menyetir serta mengambil foto bunga yang diletakkan Adnan di belakang mungkin bunga itu akan diberikan untuk Nara. "Siska! Kamu jangan berusaha membuat onar ya. Kamu jangan ngambil photo ku!" "Nggak kok geer banget sih kamu. Aku nggak ngambil foto kamu. Aku mau menghubungi teman
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 45. **Siska mendengkus dengan rasa marah. Adnan sudah pergi meninggalkannya tetapi rasa sakit hati itu masih tertinggal di hati Siska. Dia sengaja datang ke Hotel memang untuk melabrak Irman tetapi Siska nggak akan membiarkan Adnan tenang begitu saja karena sudah menyakitinya. Akhirnya Siska mengirimkan story di aplikasi hijau terlebih dahulu sebelum dia masuk ke Hotel untuk melabrak lelaki itu bersama selingkuhannya. [Makasih udah ngantar aku, Dikasih bunga malah ketinggalan di mobil]Setelah menulis story di aplikasi hijau tersebut. Siska sengaja mengirimkannya. Dia yakin pasti Nara membaca story itu. Setelah Nara membacanya pasti dia marah besar. Tak lupa Siska menyematkan foto mobil Adnan, foto Adnan dan juga bunga serta dia ini berada di Hotel. Walaupun Adnan sudah pergi dari tadi tetapi Siska tetap mem-foto hotel tersebut memberi narasi seolah-olah Adnan bersamanya di hotel itu. Setelah kejadian ini pasti Adnan dan Nara akan terlibat perang besar
Irman terkejut mendengar ucapan Siska. Hamil? Bagaimana mungkin? Selama menikah dengan istrinya memang wanita itu tidak pernah memberikan anak kepada Irman. Tetapi dia tidak mau memiliki anak dari Siska. "Aku tidak mau punya anak, Siska. Lebih baik kamu gugurkan saja kandungan itu kalau itu memang benar-benar anakku tapi bisa saja kan itu anak suamimu. Yang aku tahu kamu belum bercerai darinya aku juga tidak yakin itu anakku!"Siska menggebrak meja karena marah. Dia tidak menyangka kalau dia bisa tertipu juga oleh seorang laki-laki yang terlalu Siska harapan untuk memberikan dia kebahagiaan merupakan kemewahan dan uang. "Aku selalu menggunakan pengaman ketika berhubungan dengan Mas Raka. Aku yakin 100% kau ini anakmu dan kamu harus bertanggung jawab. Aku sudah hamil lebih dari 3 bulan jadi aku ingin tanggung jawabmu dan segera kamu putuskan kekasihmu itu. Aku nggak setuju kalau kamu membuangku begitu saja!" "Itu salahmu sendiri dan kita hanya bersenang-senang.""Oh sekarang kamu bi
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 46. **"Sayang, kamu kenapa?" tanya Adnan bingung. Dia meletakkan begitu saja bunga kemudian segera menghampiri Nara. Bingkisan yang dibawanya juga diletakkan karena Adnan ingin tahu apa yang terjadi dengan istrinya sehingga bersedih seperti ini. Ketika tangan kokohnya hendak menyentuh bahu sang istri. Nara bergerak mencoba menghindar dari sentuhan sang suami. Perasaan wanita itu berkecamuk bahkan ada rasa jijik saat tangan lelaki itu mencoba untuk merengkuhnya. "Jangan dekati aku, Mas. Pergilah!""Pergi? Nara ngusir Mas Adnan? Kali ini kesalahan apa lagi yang Mas Ardan buat untuk Nara. Bukankah masalah kita sudah selesai, Sayang. Aku sengaja membawakan bunga dan juga cemilan yang kamu sukai agar kamu bahagia. Serta bayi yang ada dalam kandungan kita juga bahagia dan sehat. Rencananya sore nanti Mas Adnan juga akan ngajak Nara untuk kontrol ke Dokter. Kita pergi bersama juga dengan Ervan. Sekalian jalan-jalan ke mana aja Nara mau. Mas Adnan akan mengantar
Adnan frustasi dengan apa yang dituliskan Siska dan sang istri marah gara-gara itu. Padahal mereka sudah berbaikan beberapa waktu yang lalu akibat Siska juga sekarang mereka marahan. Siska yang membuat rumah tangga mereka kacau. "Bisa-bisanya kamu bilangnya cuma salah paham, Mas. Jujur saja aku sakit hati. Aku kecewa sama kamu!" Nara beranjak dia tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya. Tetapi Adnan memegang tangan sang istri tidak membiarkan istrinya marah dan pergi begitu saja tanpa menyelesaikan masalah ini. Jika seperti ini keadaannya pasti Siska akan senang karena ini yang diinginkan Siska rumah tangga mereka hancur. Adnan tidak akan membiarkannya. "Nara ... Kita nggak boleh marahan, itu yang diinginkan Siska. Mas Adnan akan menghubungi Siska untuk meminta penjelasan. Mas Adnan berani bersumpah atas apapun kalau aku tidak punya hubungan apa-apa dengan Siska. Kalau aku hanya mencintai kamu. Aku hanya menyayangi kamu dan peduli sama kamu serta keluarga kita!" Adnan berusaha
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 47. **Adnan menatap Raka dengan tatapan sengit. Adnan melepaskan tangan sang istri yang dari tadi dipegangnya begitu saja. Sebenarnya Adnan ingin membawa istrinya ke rumah Raka untuk menyelesaikan masalah ini. Tapi, Raka ternyata sudah datang sendiri. Melihat tatapan Adnan yang tidak menyukainya Raka. Raka heran, apakah Adnan nggak suka dia datang ke rumah mereka untuk bertemu anaknya? Padahal sudah ada perjanjian kalau dia bisa datang kapanpun untuk berjumpa anaknya selama dalam batas wajar. "Ada apa ini kenapa kamu kayaknya nggak suka sekali melihat ku. Seakan-akan aku punya banyak hutang sama kamu?" tanya Raka heran. "Ya, kamu memang punya banyak hutang kepadaku tanpa kamu sadari kamu tetap punya banyak hutang kepadaku. Tapi aku nggak mau membahas masalah itu karena ada masalah lebih penting yang ingin ku bahas."Tangan Adnan terangkat kemudian dia mengambil kerah baju Raka dengan kasar dia mencengkram kerah baju lelaki itu. Adnan mendekatkan dirinya
"Iya ini bener-bener Siska dan kamu sama Siska berada dalam satu mobil? Kalian ke hotel? Apa yang sebenarnya kalian lakukan, Adnan? Kalau seperti ini aku jadi ragu anak di kandung Siska itu Anakku atau bukan. Jangan-jangan anak kamu!" kata Raka sengit. "Brengsek kamu! Kamu juga udah termakan oleh istrimu sendiri. Gara-gara istrimu yang sudah menghancurkan Rumah tanggaku. Aku nggak mau Nara khawatir. Aku nggak mau Nara cemburu dan curiga. Aku melakukan ini karena warga di sana yang menyuruhku untuk membawa siswa ke rumah sakit karena dia menabrakkan dirinya di mobilku. Sebagai suami kamu bilangin sama Siska jangan berbuat seperti ini dan jangan mengganggu Rumah tanggaku! Seberapa besar dia fitnah aku. Aku cintanya cuma Nara. Siska cuma masa lalu. Bilang sama istrimu!" Mata Adnan berkilat marah. Dari tadi amarah ini sudah ditahan-tahannya. Kalau saja tidak ada Nara. Mungkin pukulan bertubi-tubi sudah diberikannya ke Raka yang tidak becus memberitahu istri. Walaupun dulu Adnan sama sep
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 48. **Siska tersentak kaget, yang menghubunginya itu Raka bukan Nara. Siska merutuki kebodohannya, dia nyeletuk begitu saja. Berpikir yang ada di seberang itu Nara. Gak sangka ternyata Raka. Lagian ngapain Raka menghubungi dia pakai gawai Nara? Pasti Nara segera ke rumah untuk memberitahu kalau Siska di Hotel. Bagaimana kalau ibunya tahu? Siska mendesah, ibunya masih berada di rumah kontrakan mereka. "Mas Raka. Kenapa kamu pakai gawai Nara? Apakah Nara ngadu yang nggak-nggak sama kamu?" "Udahlah, Siska! Aku nggak mau tahu. Sekarang kamu pulang. Kenapa kamu bohongi aku? Kenapa kamu ke Hotel dan kenapa kamu buat story yang tidak tidak.""Sorry apa maksud kamu? Aku nggak ada nulis story. Jangan halu deh, Mas. Aku ke hotel juga karena ada sesuatu. Lagian aku di Kafe nggak ada di Hotel. Aku janjian di Kafe sama teman ku yang kebetulan ada di Hotel dan aku nggak masuk ke dalamnya. Jangan dengarkan ucapan Adnan sama Nara mereka itu membohongi kamu!" kilah Siska