"Makhluk-makhluk terkutuk itu," lanjut prajurit lainnya, tangannya terkepal erat, dan suaranya bergetar menahan tangisan. "Mereka menerobos masuk, banyak sekali prajurit dan penduduk yang terbunuh saat berusaha mempertahankan kota, Keluarga kami, teman-teman kami, mereka semua terbunuh." Zhou Ning terdiam, Ia tidak dapat membayangkan betapa banyak penderitaan yang telah mereka alami. Dan mereka harus terus mengalaminya saat gelombang binatang buas datang. "Karena itulah, hanya dengan menjadi kuat! Baru kau bisa melindungi hal-hal yang berharga dalam hidupmu, Jika tak sanggup melakukannya, lebih baik terima saja nasib kalian yang menyedihkan itu, cih! Dunia ini tak akan peduli, entah kalian hidup atau mati sekalipun," sahut kaisar suci Iblis, sedikit menoleh merasakan energi dari para prajurit itu, "heh!" dia bersuara dengan nada meremehkan. "Aku bahkan tak melihat jejak kerja keras yang berarti di tubuh kalian," tambahnya. "Tuan, tolong jaga perkataan anda, kami sudah melakuka
"Aku ... Aku ...." Liang Yan berbicara dengan gemetar, raut wajahnya dipenuhi dengan ketakutan, dan seluruh tubuhnya menjadi gemetar karena rasa takut. Membayangkan siksaan yang dia alami tadi saja sudah menakutkan, apalagi jika membayangkan dirinya meminum racun api yang ribuan kali lebih menyakitkan, keberaniannya seketika menghilang. Kaisar Suci Iblis menyeringai tipis, "sudahlah, kau sudah beruntung dapat bertahan tadi," ucapanya lalu melanjutkan dengan nada meremehkan. 'Masih mengatakan padaku bahwa kalian sudah melakukan segalanya? Berpikir untuk dapat mengalahkan monster-monster beast itu dengan keberanian kecil ini? Omong kosong! Ucapan tanpa bukti hanya kebohongan! Kau tau kan!" Tanyanya seraya kembali mencengkram tubuh Liang Yan. Melihat itu, raut wajah para prajurit lainnya nampak gelisah, dipenuhi dengan ketakutan, salah seorang dari mereka menyatukan tangan dengan penuh hormat, dan berbicara, "tuan--" sebelum dia sempat mengatakan apapun, tekanan kuat kaisar suci iblis
Semburan energi iblis yang sangat kuat membakar seisi tubuh Xiao Chen. Dia menjerit kesakitan, namun tidak menyerah. Dia mengerahkan seluruh kekuatan dan tekadnya untuk menahan rasa sakit tiada tara."Boleh juga kau bocah, tak kusangka ternyata kau berhasil," ucap Kaisar Suci Iblis seraya melepaskan cengkramannya pada tubuh Xiao Chen.Mendengar itu, para prajurit lainnya nampak gembira, raut wajah mereka menjadi lebih cerah dan lega."Xiao Chen berhasil! Bagus sekali!""Syukurlah!"Mendengar suara-suara senang para prajurit itu membuat Kaisar Suci Iblis merasa terganggu, dia lalu mulai berbicara dengan nada yang meremehkan, "Apa kalian sedang menertawakan diri kalian sendiri? Lihatlah bocah ini, dia yang termuda di antara kalian, tapi dia lebih berani dari kalian, dan sekarang dia mendapatkan keberhasilan, ckck, lihatlah lagi diri kalian yang menyedihkan itu, apa kalian tidak merasa malu dengannya? Bahkan tadi kalian sangat ketakutan."Mendengar ucapan Kaisar Suci Iblis, para prajurit
"Terimakasih tuan."Kaisar Suci Iblis mengibaskan tangannya pelan membalas ucapan Xiao Chen. Raut wajahnya yang penuh kesombongan menganggapi dengan malas.Zhou Ning yang melihat ekspresi Kaisar Suci Iblis, hanya tersenyum tipis dan berkata, "Bukankah sudah kukatakan, mengapa kau tidak percaya tadi."Kaisar Suci Iblis mendengus pelan, seolah-olah tidak ingin mengakui kekalahannya, dia dengan nada kesal berkata pada Xiao Chen, "kapan kau akan meminumnya, berhenti menyia-nyiakan waktu orang lain, mengesalkan!""Ba-baik tuan," jawab Xiao Chen, memupuk keberaniannya, dan membuka tutup botol racun api."Hati-hati, kau masih punya waktu untuk berhenti, kukatakan padamu, racun api ini sangat ganas! Jangan salahkan aku kalau kau mati tersiksa nanti," Kaisar Suci Iblis mencoba menakut-nakutinya lagi."Hyyhhh," Zhou Ning menghembuskan nafas pelan, pasrah dengan sikap kaisar suci iblis. "Aku tidak bisa berbuat apa-apa dengan sikapnya ini," ucapnya."Memang kenapa, aku hanya bermain-main saja,"
Kaisar Suci Iblis membalikkan badan, "Kau menatapku seolah aku memiliki hutang padamu," gerutunya."Ah?! Maafkan saya tuan," Xiao Chen menundukkan kepala sembari menyatukan kedua tangannya. Dia tak bermaksud seperti itu sedikitpun."Xiao Chen! Sekarang kekuatan tubuh dan kualifikasimu sudah meningkat, dengan kekuatan itu, kau akan dapat merebut kembali dunia kehancuran dari beast - monster!" Jelas Kaisar Suci Iblis pada Xiao Chen.Meski dilimpahi kekuatan besar, banyak pertanyaan di benak Xiao Chen. Karena Kaisar Suci Iblis belum menjawab rasa penasarannya, Xiao Chen pun menanyakannya."Tuan, bukankah tadi anda mengatakan aku akan merasakan sakit yang luar biasa? Tapi kenapa aku--""Aku tadi hanya bermain-main saja denganmu, tak kusangka kau benar-benar tak takut mati, bahkan mengambil racun api begitu saja, anggap saja kau beruntung," sela Kaisar Suci Iblis lalu melanjutkan, "Kenapa? Kau ingin memperhitungkannya?"Mendengar itu, Xiao Chen kembali menundukkan kepalanya, "Tidak sama se
'Penduduk biasa tidak akan bertahan,' Batin Liang Yan, merasa gelisah. Dia dan prajurit lainnya dapat bertahan karena mereka memiliki jejak energi di tubuh mereka, berbeda dengan penduduk biasa yang sangat rentan.Kaisar Suci Iblis mengetahuinya, tapi dia tak peduli sedikitpun, entah berapa banyak mereka jatuh. Sedangkan para prajurit tak berani mengatakan sesuatu yang akan menyinggungnya. "Di mana penginapan terbaik di sekitar sini?" Tanya Kaisar Suci Iblis dengan wajah angkuhnya."Penginapan terbaik di kota ini adalah paviliun teratai merah, apa anda ingin ke sana tuan?" Tanya Lian Yan dengan sopan. "Tunjukkan jalannya," jawab Kaisar Suci Iblis malas."Kalau begitu, silahkan tuan," ucap Liang Yan seraya mengarahkan Kaisar Suci Iblis menuju penginapan terbaik di kota Awan Berkabut. Sepanjang perjalanan, aura Kaisar Suci Iblis yang kuat membuat orang-orang sekelilingnya merasa sesak, tapi sikap Kaisar Suci Iblis tetap acuh, tak peduli sedikitpun dengan apa yang ada di sekitarnya."K
Saat Kaisar Suci Iblis berhenti melangkah, para prajurit yang berjalan beriringan dengannya pun juga ikut bertenti. "Heyy kau," ucap Kaisar Suci Iblis pada Liang Yan."Ya, tuan? Apa anda membutuhkan sesuatu?" Tanya Liang Yan dengan hormat.Kaisar Suci Iblis mengangkat sebelah tangannya, mengambil selembar kertas dan pena dari sebuah toko di pinggir jalan. Hal itu membuat penjaga toko tersebut terkejut, barangnya tiba-tiba melayang begitu saja."E-eh, barangku!" seru pedagang pemilik toko tempat kertas dan pena itu berasal. Dia bergegas mendekati Kaisar Suci Iblis dengan panik.Salah satu prajurit dengan sigap melangkah maju, menutup mulut pedagang dengan cepat dan menariknya kembali ke tempatnya. "Ini bayarannya," bisik prajurit itu, sambil menyerahkan satu inti beast monster tingkat rendah kepada pedagang. "Diamlah!"Para prajurit merasa Lega, mereka tak bisa membayangkan, hal mengerikan apa yang akan terjadi saat menyinggung sosok seperti Kaisar Suci Iblis. Pedagang itu, meskipun
Di jantung kota yang ramai, menjulang tinggi sebuah paviliun pil yang megah. Dibangun dengan arsitektur tradisional yang rumit. Atapnya yang berwarna merah cerah dan ukiran naga yang terpasang di setiap sudutnya memancarkan aura kemegahan dan keagungan. "Tuan, paviliun pil adalah tempat dimana alkemis dan pedagang paling terampil berkumpul. Mereka menjual segala jenis pil dan bahan ramuan langka. Mungkin di sini anda juga akan menemukan dua ramuan lainnya. Jika tidak ada di sini, maka saya yakin ramuan itu tidak akan ada di tempat lain," jelas Liang Yan pada Kaisar Suci Iblis. "Oh, kau cukup tahu juga," ucap Kaisar Suci Iblis seraya memasuki Paviliun Pil, diikuti Liang Yan dan Xiao Chen di belakangnya. "Saya hanya sedikit tahu tuan, tunangan saya adalah salah satu murid di sini, hehe," gumam Liang Yan, sambil menggaruk kepalanya malu. Begitu memasuki Paviliun Pil. Mereka disambut dengan kemegahan dan kekayaan yang memenuhi seisi paviliun. Seluruh tempat dipenuhi dengan pil, elixi
Semua orang berkumpul, menatap Xiao Bai dengan kagum. "Kenapa kalian melihatku seperti itu? Menjijikkan. Berhentilah melakukannya," ucap Xiao Bai dengan nada malas, ekor-ekornya melambai angkuh. "Xiao Bai! Kau terlihat luar biasa dengan ekor keenammu!" seru Lu Zhe penuh semangat. "Binatang Spiritual yang sangat kuat! Apakah dia seekor binatang surgawi?" tanya Liu Hao, menatap takjub. "Tentu saja bukan!" sahut Xiao Bai dengan bangga. "Aku lebih hebat dari mereka!" "Woaaah.""Dengan kekuatan seperti ini, sekarang siapa yang berani membuat masalah dengan kita lagi? Dewa luar seharusnya akan berpikir dua kali sebelum mendekat!" "Haha! Kita sangat beruntung memiliki Xiao Bai di sini!"Di tengah suasana yang semakin riuh, Zhou Ning hanya tersenyum tipis, lalu mengulurkan tangannya dan mengelus kepala Xiao Bai dengan lembut. Xiao Bai mengibaskan ekornya dengan puas, tetapi kemudian menatap sekeliling dengan rasa penasaran. "Hmm? Kak, kali ini kita akan pergi ke benua mana?" tan
Langit di Dimensi Eternal Void yang sebelumnya suram tiba-tiba bergetar hebat. Kabut ungu pekat melesat dari kehampaan, menggulung langit dan bumi, membawa suara gemuruh yang mengguncang dimensi. "Apa yang terjadi?!" Yao Tian menoleh ke atas, ekspresi wajahnya berubah drastis. "Kekuatan macam apa yang dapat memunculkan fenomena langit seperti ini? Entah kenapa perasaanku tidak enak." pikirnya, khawatir.Dewa rubah telah datang, memperlihatkan siluet rubah raksasa dengan bulu hitam pekat yang memancarkan aura kegelapan yang mendalam. Aumannya menggema di udara, ke enam ekornya menjulang seperti tombak bayangan, sementara mata merah darahnya menyala dengan kemarahan membara. "Siapa yang berani menyentuh kakakku?!" suara Xiao Bai menggelegar, penuh otoritas.Aura luar biasa menyelimuti ruang, membuat semua orang di kapal menahan napas. Master Huang dan Shusan Ni terpaku, sementara Yao Tian merasa tubuhnya lemas melihat eksistensi mengerikan itu.Xiao Bai menatap Yao Tian tajam, dia seg
Sama seperti Zhou Ning dan yang lainnya, Yao Tian juga bergegas pergi dari sana. Ledakan dapat dia dengar di kejauhan. Memikirkan bahwa kutukan itu juga berada di dalam tubuhnya, membuatnya merinding.Dia mengepalkan tinjunya, rahangnya mengeras. "Jadi ini rencana Raja? Menanamkan kutukan dan mengirim kami ke kematian tanpa harapan kembali? Tujuannya sejak awal hanya menguji pemuda itu.""Dia sudah membunuh saudara kelima dan ketiga, selanjutnya pasti aku. Apa yang harus kulakukan sekarang? Apa aku akan mati seperti ini? Aku sudah berusaha keras sampai saat ini, aku tidak bisa menerima ini!" pikirnya dengan kesal.Yao Tian menoleh ke belakang, memeriksa apakah Zhou Ning ada di sana. Dia berusaha untuk terbang lebih cepat, berharap Zhou Ning tidak akan menyusulnya. Tapi Yao Tian sebenarnya sadar, bahwa Zhou Ning tidak akan melepaskannya. Kenyataan itu membuatnya semakin cemas."Apa aku bisa melarikan diri dari orang seperti itu?" Dia meragukannya, melihat kemampuan Zhou Ning, Yao Tian
"Le-lepaskan ..." Rintih Hu Wan. Udara yang tersisa di paru-parunya mulai menipis, matanya melebar dalam kepanikan. Dia meronta sekuat mungkin, tangannya mencoba meraih lengan Zhou Ning, tetapi cengkeraman di lehernya terlalu kuat, hingga membuatnya tak berdaya untuk melawan.Zhou Ning mengangkatnya lebih tinggi, membiarkan tubuhnya menggantung di udara. Dengan suara yang mencekam Zhou Ning menanyainya, "katakan, siapa yang mengirim kalian?""A-Aku ..." Hu Wan menjadi resah, rasa takut memenuhi isi kepalanya. "Apa yang harus kulakukan sekarang? Raja tidak akan melepaskanku jika aku memberitahukan tentangnya. Tapi, jika aku tidak mengatakannya, aku pasti mati di tangannya." Hu Wan penuh kebimbangan, pilihan apapun yang dia buat, semuanya mengarah pada kematian.Hu Wan mengerahkan seluruh energinya, mengaktifkan teknik pelarian rahasia, berharap bahwa itu akan berhasil. Aura biru menyelimuti tubuhnya, perlahan berubah menjadi kabut yang mulai menghilang.CRACK!"Urghh!" Hu Wan memekik.
Zhou Ning tetap berdiri di tempatnya, tatapannya masih setenang sebelumnya. Ia menatap Liu Xing yang kini membatu di udara, lalu mengangkat telapak tangannya perlahan."Apa kau tidak penasaran, kenapa racun itu begitu murni? Karena ada kekuatan spiritualku di dalamnya. Jika tadi kau menyerah padaku, energi spiritualku akan membantumu naik ke tingkatan yang lebih tinggi. Kesempatan yang begitu bagus, tapi kau menolaknya.""Sudah kubilang sebelumnya, jangan menyesal." Zhou Ning berbicara dengan mata yang dingin, tangannya mencengkram kuat, menghancurkan setiap bagian dari tubuh Liu Xing dari dalam.Kedua mata Liu Xing membelalak, menatap wajah Zhou Ning yang dingin. Padahal dia mengira kemenangan berada di telapak tangannya, tapi dari awal dia sudah dikalahkan. Dia sadar bahwa dengan kekuatannya, tak ada kesempatan menang melawan sosok seperti itu."Arrrgggh!" Teriakannya menggema sebelum tubuhnya pecah dan berubah menjadi butiran energi spiritual di udara."Apa?! Saudara Kelima… kalah?
Di langit, Zhou Ning dan Liu Xing saling tatap dalam kesenyapan, atmosfer di antara mereka penuh dengan ketegangan. Liu Xing penuh percaya diri, dan Zhou Ning masih dengan ketenanganya yang tajam."Aku akan memberimu kesempatan, menyerahlah dan serahkan inti jiwamu. Mungkin aku masih bisa mengampuni nyawamu," Zhou Ning memperingatinya sebelum melakukan sesuatu.Perkataan Zhou Ning membuat Liu Xing tertawa terbahak-bahak, "apa, hanya dengan kau? Jangan melebih-lebihkan dirimu sendiri? Tanpa bantuan Dewi Perang Selatan, apa yang bisa kau lakukan. Mudah bagiku untuk menghancurkanmu, semudah membunuh semut.""Jadi itu jawabanmu, kuharap kau tidak menyesal," sahut Zhou Ning dengan tatapan tegasnya."Teruslah berpura-pura, hari ini, aku pasti akan membunuhmu!" Liu Xing melirik ke arah Hu Wan, memberinya kode untuk melakukan sesuatu. Hu Wan tidak mengecewakanya dengan lansung memahami dan menyetujui rencananya. Walaupun Hu Wan sendiri tidak bisa melihat ranah Zhou Ning, ia merasa yakin bahw
“Shusan Ni! Jangan biarkan siapapun pergi dari sini,” Zhou Ning berbicara tegas, perintahnya mutlak. Dalam sekejap, sosok Gao Na muncul di depan Yao Tian, menghadangnya dengan tatapan dingin.“Mau ke mana kau?” ucap Shusan Ni sambil menyeringai. “Kalian semua, jangan harap bisa pergi dari sini,” ancamnya.Kemunculan Shusan Ni, memberikan ketakutan yang lebih besar di mata Yao Tian. Dari aura kuat yang merembes dari tubuh Shusan Ni, dia sudah mengetahui, sosok macam apa yang tengah berada di hadapannya sekarang."Aura ini? Dia adalah Dewi Perang Laut Selatan, Shusan Ni!" Seru Hu Wan, penuh keterkejutan. "Putri kesembilan dari Penguasa Klan Naga Jiwa yang bermartabat. Kenapa menuruti perintah seorang dewa rendahan?" Kebingungan semakin meliputi Hu Wan. Ketika dia menoleh ke arah Zhou Ning yang berekspresi datar, seolah segala sesuatu sudah berada di dalam kendalinya. Perasaan Hu Wan menjadi tidak enak, dia berpikir bahwa ada sesuatu yang salah sedang terjadi.Hu Wan kembali memikirkan
"Dia hanyalah pemuda berusia dua puluh tahunan, begitu muda, dan dia sudah menguasai teknik pemurnian racun tingkat tinggi, apakah ini mungkin?" Liu Xing membatin, kecemasannya semakin besar. Kini, racun di tangan Zhou Ning telah dipadatkan seluruhnya. "Racunmu ini, bukankah kau juga harus mencobanya, ini ku kembalikan padamu!" serunya, melemparkan racun di tangannya. Racun tersebut melesat dengan cepat, menghantam Liu Xing tepat di dadanya. Liu Xing terlempar jauh ke belakang, racun di tubuhnya menjalar dengan sangat cepat. Keganasan racun, membuat Liu Xing menjerit hebat, tampak urat-urat ungu muncul di permukaan kulitnya, bahkan matanya menggelap oleh racun. "Saudara Kedua!" seru Hu Wan dan Yai Tian serentak. Di tengah kecemasan mereka, Liu Xing justru tertawa jahat. Tubuhnya tampak sedang menyerap racun tersebut, menjadikannya jauh lebih kuat dari sebelumnya. "Hahaha! Racun yang begitu murni! Seumur hidupku, baru kali ini aku merasakannya!" Matanya berkilat penuh kegembiraan,
"Ada apa denganmu, bahkan kalah dari seorang dewa rendahan. Dasar tidak berguna!" Gerutu Hu Wan saat Yao Tian datang padanya. Tangan Yao Tian hampir hancur karena bertarung dengan Zhou Ning sebelumnya.Yao Tian memalingkan wajahnya dengan kesal, "kau mengatakannya dengan mudah. Dia jelas bukan dewa biasa, bahkan dari matanya aku bisa melihat, dia telah menjalani ribuan pertarungan hidup dan mati. Kau akan tahu jika bertarung dengannya, formasinya tidak bisa dihancurkan.""Hemmph! Ribuan pertarungan hidup dan mati? Aku sudah memeriksa daging dan tulangnya, dia hanya pemuda berusia dua puluh tahunan. Tingkatan apa yang bisa dia capai dengan waktu kultivasi sesingkat itu.""Apa? Tidak mungkin! Dengan kemampuannya, paling tidak dia adalah seorang dewa bintang 3, bahkan lebih tinggi."Hu Wan terkekeh, "Dewa bintang 3? Sungguh konyol. Coba kau lihat di sana, dia mungkin sudah mati di bawah racun saudara kedua."Mereka kembali memperhatikan racun kabut yang telah menutupi keseluruhan kapal m