"Ini ...." Zhou Ning menyipitkan matanya, tatapannya terpaku pada lubang menganga di pembatas alam dewa. Butiran-butiran energi alam dewa beterbangan liar melewati lubang tersebut. Energi dewa yang bocor tak hanya menghujani alam bawah, tapi juga merambat ke alam immortal"Kekacauan akan segera datang," gumam Zhou Ning, suaranya bergetar dengan kekhawatiran. Dia tahu, rusaknya pembatas alam dewa bukan hanya malapetaka bagi alam dewa, tetapi juga bencana bagi alam bawah dan alam immortal."Kekacauan bukan hanya akan terjadi di alam dewa, tapi juga akan terjadi di alam bawah dan juga alam immortal," lanjutnya. Wajah Zhou Ning menegang, guratan ketegangan dan kekhawatiran jelas terlihat.Ketika kaisar suci iblis memasuki celah pembatas alam dewa, pedang dewa yang berlapis petir melesat ke arahnya.Kaisar iblis memegang pedang petir dengan tangan kosong, lalu menghancurkannya, "hmmmph!" Dengusnya menepukkan kedua tangannya, seolah membersihkan debu-debu kotor."Lancang!" Teriak salah seor
Suara gemericik rantai api terdengar di antara kemegahan istana kekaisaran dewa. Tubuh bersayap biru yang penuh luka karena hujan petir dan siksaan tanpa henti, wajah kotor yang lelah, kepala yang terus tertunduk.Dewa malang itu dihukum di tengah lapangan alam dewa, kedua tangannya terikat oleh rantai api, hukuman petir surgawi menyambarnya tanpa henti.Semua dewa bisa melihatnya dan mempermalukannya. "Cuih! Tidak cukup berkolusi dengan iblis! Kau malah jatuh cinta dengan manusia, sangat memalukan! Kau adalah aib alam dewa!" Seorang dewa bertugas mencambuknya, mencemoohnya dengan wajah yang angkuh.Xu Feng nampak putus asa, dia bahkan tak merasakan lagi sakitnya hukuman, dia seperti mayat hidup, matanya tak ada kehidupan, hanya ada kesedihan dan penyesalan. Ditatap dengan benci dan jijik sudah menjadi kesehariannya. Keberadaan dirinya di sana adalah tontonan untuk para dewa. Sekaligus sebagai pelajaran bagi para dewa yang lainnya untuk tidak menentang keputusan Penguasa Alam Dewa.
"Hemmph!" Kaisar Dewa Jue Zhan duduk kembali di singgasananya, amarah masih menggelegak di dalam dadanya. Tangannya mengepal, menghantam sandaran singgasana dengan keras, meninggalkan retakan kecil. Di tengah langkah kakinya, Chang Xi mengubah tubuhnya menjadi kabut pesona, melayang menuju Kaisar Dewa. "Yang Mulia," bisiknya, suaranya seperti racun manis yang menyentuh telinga dengan halus. Chang Xi memegang wajah kaisar dewa dan mengelusnya, "Hanya pengacau rendahan, tidak pantas membuatmu marah," lanjutnya. Kaisar Dewa kembali mengepalkan tangannya dengan geram. "Tentu saja dia tidak pantas, jika kau tidak datang, aku mungkin sudah membunuh mereka semua," sahut kaisar dewa, aroma harum tubuh Chang Xi menenangkannya, "permaisuriku kau benar-benar cantik." Kaisar dewa lalu melirik dingin ke semua dewa yang ada di ruangan, "Yin He!" Panggilnya. Seketika, Yin He muncul dari pusaran angin biru, menundukkan kepalanya dengan penuh hormat. "Yang Mulia," ucapnya dengan nada penuh ketundu
Melihat begitu banyak yang mati, Zhou Ning mengerutkan kening, wajahnya nampak buruk, "Berapa nyawa lagi hingga kau puas," tanyanya dengan suara dingin.Kaisar suci iblis menyeringai, "semuanya, aku ingin seluruh nyawa kekaisaran dewa!" Jawabnya sembari melesatkan serangan, beberapa prajurit dewa seketika menjadi abu di bawah rantai kegelepan abadi miliknya."Lihatlah wajah mereka yang ketakutan, bukankah itu menyenangkan?" Lanjutnya.Zhou Ning mengepalkan tangannya erat-erat, raut wajahnya memburuk. Dia tidak bisa mentolerir kebrutalan kaisar suci iblis lebih lama lagi."Kenapa kau harus melakukan ini?" Tanya Zhou Ning lagi, suaranya berhembus dingin. "Bocah ... apa kau kira dewa lebih baik dari iblis? Kami para iblis memang suka membunuh, tapi para dewa itu licik, mereka tak jauh berbeda dengan kami, apa kau tidak tahu itu?"Zhou Ning terdiam sejenak, Raut wajahnya masih sangat buruk, merenungkan kata-kata kaisar suci iblis. Dia tahu bahwa ada kebenaran dalam apa yang dikatakannya.
"Sekarang kau tahu kan, bagaimana dewa-dewa pengecut itu, mereka tidak berani memakai bola vitalitas dunia dewa untuk pohon spiritual abadi, mereka malah mengambil bola vitalitas dari dunia lain," kaisar suci iblis berjalan ke arah bola vitalitas dengan warna hitam pekat."Itu ...?" Zhou Ning juga mengetahuinya, bola vitalitas itu adalah milik Dunia Iblis."Bulan hitam, energi vitalitas dunia iblis, mereka juga mengambilnya! Jadi katakan padaku, bukankah mereka semua pantas mati!" ucap kaisar suci iblis, penuh dendam."Jika mereka tak menghancurkan dunia iblis, dan mengambil bola vitalitasnya, bagaimana kami bisa berada di alam bawah? Jelas jika dewa-dewa licik itu ingin kita saling bertarung, sehingga dia mendapatkan keuntungan," kaisar suci Iblis sedikit tertawa, lalu melanjutkan, "beberapa manusia bahkan mengagungkan mereka, pfffft! Lucu sekali!""Sayang sekali, mustahil mengambil bola vitalitas ini, kecuali pohon spiritual abadi dihancurkan, tapi siapa yang bisa menghancurkan poho
Kaisar Suci Iblis, yang dulunya merupakan seorang dewa muda, teringat kembali pada masa lalunya yang bahagia. Saat itu, dia masih hidup di alam dewa sebagai Xu Tian, di mana orang tuanya merupakan dewa-dewa bangsawan tertinggi di kekaisaran.Kakaknya, Xu Long adalah sosok dewa berbakat yang cuek dan acuh tak acuh. Namun, di balik sikapnya itu, Xu Long merupakan sosok yang penyayang, dia juga sangat kuat sebagai pewaris kekuasaan ayahnya. Xu Long selalu mengingatkan Xu Tian untuk berlatih dengan giat."Xu Tian, kau harus berlatih dengan serius! Aku tidak mengharapkan apapun, aku ingin kau bisa melindungi dirimu sendiri," pesan Xu Long dengan penuh perhatian."Aku tahu, Kak! Sekarang, aku ingin bermain dengan Xu Feng!" jawab Xu Tian kesal. Xu Long membuatnya memasang kuda-kuda dalam waktu yang sangat lama.Tak!Pedang Xu Long mengetuk kepala Xu Tian, "hyyyh, perhatikan kakimu!"Xu Tian meringis kesakitan saat pedang kakaknya mengenai kepalanya. Dia mengusap kepalanya yang bengkak dan men
Xu Tian dan kedua saudaranya, Xu Long dan Xu Feng, berhasil selamat.Ketiganya selamat berkat Gelang Pusaka Pelindung yang diberikan oleh orang tua mereka. Gelang tersebut menteleportasi mereka ke alam lain, tetapi karena guncangan ruang dan waktu yang dikacaukan oleh Kaisar Dewa, mereka bertiga terpisah satu sama lain.Kenyataan itu sangat pahit, pelaku dari pembantaian itu adalah kaisar dewa, pamannya sendiri.Dia berlatih setiap hari untuk membalaskan dendam. Dengan energi keilahian yang dianugerahkan pohon spiritual abadi, dia menjadi kuat dalam waktu singkat. Sayang sekali, sebelum dia berhasil mencapai puncak dan membalaskan dendam kedua orang tuanya. Dia dikhianati, oleh kekasihnya sendiri, dan sahabat yang sangat dia percayai. Seluruh kekaisaran dewa menghinanya dan mempermalukannya, nadi dewanya dihapus, dan dia dibuang ke lembah iblis. "Dulu kalian melakukan ini padaku, sekarang kalian melakukan ini kepada adikku, kalian benar-benar berani!" Ucap Kai
Kaisar Suci Iblis bergegas menangkap tubuh Xu Feng yang terluka parah. Rasa panas menjalar di tubuhnya saat melihat adiknya terkulai lemah karena serangan itu. Amarah membakar hatinya, matanya yang merah membara menatap Kaisar Dewa dengan tatapan penuh dendam."Aura ini? Kaisar Suci Iblis!" Seru Kaisar Dewa, berdiri dengan tatapan dingin dan tanpa ekspresi. Dia tidak menunjukkan penyesalan atas tindakannya yang kejam, bahkan sedikit pun."Kemunculan kaisar suci Iblis selalu menimbulkan kekacauan pada alam dewa, entah kekacauan apa yang akan dibuatnya, bahkan berani sekali muncul di hadapan yang mulia!" ucap Cheng Xi."Beraninya kau mengacau di istanaku!" bentak Kaisar dewa geram, aura di tubuhnya menggelegar. Di tengah kabut kegelepan yang menyelimuti lapangan alam dewa, aura mematikan yang memancar dari tubuh kaisar suci iblis tak kalah besar.'Dia kuat!' Batin Cheng Xi. Sama seperti dirinya, petinggi Kekaisaran dewa lainnya juga berpikiran sama. Aura kaisar suci Iblis sangat memati
Semua orang berkumpul, menatap Xiao Bai dengan kagum. "Kenapa kalian melihatku seperti itu? Menjijikkan. Berhentilah melakukannya," ucap Xiao Bai dengan nada malas, ekor-ekornya melambai angkuh. "Xiao Bai! Kau terlihat luar biasa dengan ekor keenammu!" seru Lu Zhe penuh semangat. "Binatang Spiritual yang sangat kuat! Apakah dia seekor binatang surgawi?" tanya Liu Hao, menatap takjub. "Tentu saja bukan!" sahut Xiao Bai dengan bangga. "Aku lebih hebat dari mereka!" "Woaaah.""Dengan kekuatan seperti ini, sekarang siapa yang berani membuat masalah dengan kita lagi? Dewa luar seharusnya akan berpikir dua kali sebelum mendekat!" "Haha! Kita sangat beruntung memiliki Xiao Bai di sini!"Di tengah suasana yang semakin riuh, Zhou Ning hanya tersenyum tipis, lalu mengulurkan tangannya dan mengelus kepala Xiao Bai dengan lembut. Xiao Bai mengibaskan ekornya dengan puas, tetapi kemudian menatap sekeliling dengan rasa penasaran. "Hmm? Kak, kali ini kita akan pergi ke benua mana?" tan
Langit di Dimensi Eternal Void yang sebelumnya suram tiba-tiba bergetar hebat. Kabut ungu pekat melesat dari kehampaan, menggulung langit dan bumi, membawa suara gemuruh yang mengguncang dimensi. "Apa yang terjadi?!" Yao Tian menoleh ke atas, ekspresi wajahnya berubah drastis. "Kekuatan macam apa yang dapat memunculkan fenomena langit seperti ini? Entah kenapa perasaanku tidak enak." pikirnya, khawatir.Dewa rubah telah datang, memperlihatkan siluet rubah raksasa dengan bulu hitam pekat yang memancarkan aura kegelapan yang mendalam. Aumannya menggema di udara, ke enam ekornya menjulang seperti tombak bayangan, sementara mata merah darahnya menyala dengan kemarahan membara. "Siapa yang berani menyentuh kakakku?!" suara Xiao Bai menggelegar, penuh otoritas.Aura luar biasa menyelimuti ruang, membuat semua orang di kapal menahan napas. Master Huang dan Shusan Ni terpaku, sementara Yao Tian merasa tubuhnya lemas melihat eksistensi mengerikan itu.Xiao Bai menatap Yao Tian tajam, dia seg
Sama seperti Zhou Ning dan yang lainnya, Yao Tian juga bergegas pergi dari sana. Ledakan dapat dia dengar di kejauhan. Memikirkan bahwa kutukan itu juga berada di dalam tubuhnya, membuatnya merinding.Dia mengepalkan tinjunya, rahangnya mengeras. "Jadi ini rencana Raja? Menanamkan kutukan dan mengirim kami ke kematian tanpa harapan kembali? Tujuannya sejak awal hanya menguji pemuda itu.""Dia sudah membunuh saudara kelima dan ketiga, selanjutnya pasti aku. Apa yang harus kulakukan sekarang? Apa aku akan mati seperti ini? Aku sudah berusaha keras sampai saat ini, aku tidak bisa menerima ini!" pikirnya dengan kesal.Yao Tian menoleh ke belakang, memeriksa apakah Zhou Ning ada di sana. Dia berusaha untuk terbang lebih cepat, berharap Zhou Ning tidak akan menyusulnya. Tapi Yao Tian sebenarnya sadar, bahwa Zhou Ning tidak akan melepaskannya. Kenyataan itu membuatnya semakin cemas."Apa aku bisa melarikan diri dari orang seperti itu?" Dia meragukannya, melihat kemampuan Zhou Ning, Yao Tian
"Le-lepaskan ..." Rintih Hu Wan. Udara yang tersisa di paru-parunya mulai menipis, matanya melebar dalam kepanikan. Dia meronta sekuat mungkin, tangannya mencoba meraih lengan Zhou Ning, tetapi cengkeraman di lehernya terlalu kuat, hingga membuatnya tak berdaya untuk melawan.Zhou Ning mengangkatnya lebih tinggi, membiarkan tubuhnya menggantung di udara. Dengan suara yang mencekam Zhou Ning menanyainya, "katakan, siapa yang mengirim kalian?""A-Aku ..." Hu Wan menjadi resah, rasa takut memenuhi isi kepalanya. "Apa yang harus kulakukan sekarang? Raja tidak akan melepaskanku jika aku memberitahukan tentangnya. Tapi, jika aku tidak mengatakannya, aku pasti mati di tangannya." Hu Wan penuh kebimbangan, pilihan apapun yang dia buat, semuanya mengarah pada kematian.Hu Wan mengerahkan seluruh energinya, mengaktifkan teknik pelarian rahasia, berharap bahwa itu akan berhasil. Aura biru menyelimuti tubuhnya, perlahan berubah menjadi kabut yang mulai menghilang.CRACK!"Urghh!" Hu Wan memekik.
Zhou Ning tetap berdiri di tempatnya, tatapannya masih setenang sebelumnya. Ia menatap Liu Xing yang kini membatu di udara, lalu mengangkat telapak tangannya perlahan."Apa kau tidak penasaran, kenapa racun itu begitu murni? Karena ada kekuatan spiritualku di dalamnya. Jika tadi kau menyerah padaku, energi spiritualku akan membantumu naik ke tingkatan yang lebih tinggi. Kesempatan yang begitu bagus, tapi kau menolaknya.""Sudah kubilang sebelumnya, jangan menyesal." Zhou Ning berbicara dengan mata yang dingin, tangannya mencengkram kuat, menghancurkan setiap bagian dari tubuh Liu Xing dari dalam.Kedua mata Liu Xing membelalak, menatap wajah Zhou Ning yang dingin. Padahal dia mengira kemenangan berada di telapak tangannya, tapi dari awal dia sudah dikalahkan. Dia sadar bahwa dengan kekuatannya, tak ada kesempatan menang melawan sosok seperti itu."Arrrgggh!" Teriakannya menggema sebelum tubuhnya pecah dan berubah menjadi butiran energi spiritual di udara."Apa?! Saudara Kelima… kalah?
Di langit, Zhou Ning dan Liu Xing saling tatap dalam kesenyapan, atmosfer di antara mereka penuh dengan ketegangan. Liu Xing penuh percaya diri, dan Zhou Ning masih dengan ketenanganya yang tajam."Aku akan memberimu kesempatan, menyerahlah dan serahkan inti jiwamu. Mungkin aku masih bisa mengampuni nyawamu," Zhou Ning memperingatinya sebelum melakukan sesuatu.Perkataan Zhou Ning membuat Liu Xing tertawa terbahak-bahak, "apa, hanya dengan kau? Jangan melebih-lebihkan dirimu sendiri? Tanpa bantuan Dewi Perang Selatan, apa yang bisa kau lakukan. Mudah bagiku untuk menghancurkanmu, semudah membunuh semut.""Jadi itu jawabanmu, kuharap kau tidak menyesal," sahut Zhou Ning dengan tatapan tegasnya."Teruslah berpura-pura, hari ini, aku pasti akan membunuhmu!" Liu Xing melirik ke arah Hu Wan, memberinya kode untuk melakukan sesuatu. Hu Wan tidak mengecewakanya dengan lansung memahami dan menyetujui rencananya. Walaupun Hu Wan sendiri tidak bisa melihat ranah Zhou Ning, ia merasa yakin bahw
“Shusan Ni! Jangan biarkan siapapun pergi dari sini,” Zhou Ning berbicara tegas, perintahnya mutlak. Dalam sekejap, sosok Gao Na muncul di depan Yao Tian, menghadangnya dengan tatapan dingin.“Mau ke mana kau?” ucap Shusan Ni sambil menyeringai. “Kalian semua, jangan harap bisa pergi dari sini,” ancamnya.Kemunculan Shusan Ni, memberikan ketakutan yang lebih besar di mata Yao Tian. Dari aura kuat yang merembes dari tubuh Shusan Ni, dia sudah mengetahui, sosok macam apa yang tengah berada di hadapannya sekarang."Aura ini? Dia adalah Dewi Perang Laut Selatan, Shusan Ni!" Seru Hu Wan, penuh keterkejutan. "Putri kesembilan dari Penguasa Klan Naga Jiwa yang bermartabat. Kenapa menuruti perintah seorang dewa rendahan?" Kebingungan semakin meliputi Hu Wan. Ketika dia menoleh ke arah Zhou Ning yang berekspresi datar, seolah segala sesuatu sudah berada di dalam kendalinya. Perasaan Hu Wan menjadi tidak enak, dia berpikir bahwa ada sesuatu yang salah sedang terjadi.Hu Wan kembali memikirkan
"Dia hanyalah pemuda berusia dua puluh tahunan, begitu muda, dan dia sudah menguasai teknik pemurnian racun tingkat tinggi, apakah ini mungkin?" Liu Xing membatin, kecemasannya semakin besar. Kini, racun di tangan Zhou Ning telah dipadatkan seluruhnya. "Racunmu ini, bukankah kau juga harus mencobanya, ini ku kembalikan padamu!" serunya, melemparkan racun di tangannya. Racun tersebut melesat dengan cepat, menghantam Liu Xing tepat di dadanya. Liu Xing terlempar jauh ke belakang, racun di tubuhnya menjalar dengan sangat cepat. Keganasan racun, membuat Liu Xing menjerit hebat, tampak urat-urat ungu muncul di permukaan kulitnya, bahkan matanya menggelap oleh racun. "Saudara Kedua!" seru Hu Wan dan Yai Tian serentak. Di tengah kecemasan mereka, Liu Xing justru tertawa jahat. Tubuhnya tampak sedang menyerap racun tersebut, menjadikannya jauh lebih kuat dari sebelumnya. "Hahaha! Racun yang begitu murni! Seumur hidupku, baru kali ini aku merasakannya!" Matanya berkilat penuh kegembiraan,
"Ada apa denganmu, bahkan kalah dari seorang dewa rendahan. Dasar tidak berguna!" Gerutu Hu Wan saat Yao Tian datang padanya. Tangan Yao Tian hampir hancur karena bertarung dengan Zhou Ning sebelumnya.Yao Tian memalingkan wajahnya dengan kesal, "kau mengatakannya dengan mudah. Dia jelas bukan dewa biasa, bahkan dari matanya aku bisa melihat, dia telah menjalani ribuan pertarungan hidup dan mati. Kau akan tahu jika bertarung dengannya, formasinya tidak bisa dihancurkan.""Hemmph! Ribuan pertarungan hidup dan mati? Aku sudah memeriksa daging dan tulangnya, dia hanya pemuda berusia dua puluh tahunan. Tingkatan apa yang bisa dia capai dengan waktu kultivasi sesingkat itu.""Apa? Tidak mungkin! Dengan kemampuannya, paling tidak dia adalah seorang dewa bintang 3, bahkan lebih tinggi."Hu Wan terkekeh, "Dewa bintang 3? Sungguh konyol. Coba kau lihat di sana, dia mungkin sudah mati di bawah racun saudara kedua."Mereka kembali memperhatikan racun kabut yang telah menutupi keseluruhan kapal m