Zhou Ning menatapnya, dia berpikir bahwa tidak ada salahnya menjadikan pemuda berbakat dan pekerja keras seperti Zhu Tian sebagai muridnya, dia punya banyak sekali teknik kultivasi dan keterampilan berpedang yang kuat di dalam ingatannya. Apalagi sangat sayang jika membiarkan orang seperti Zhu Tian begitu saja."Kau harus memikirkannya dengan benar Zhu Tian.""Tuan saya akan berusaha keras!"Setelah memikirkan semuanya Zhou Ning pun menyetujuinya, "baiklah kalau begitu, kau bisa menjadi muridku."Ha!Zhu Tian langsung tersenyum dengan cerah, dia sebenarnya tidak begitu yakin Zhou Ning akan menerimanya sebagai muridnya, tapi Zhou Ning ternyata menyetujuinya. Dia pun segera berlutut. "Terimakasih guru!" Ketika Zhu Tian hendak bersujud untuk berterima kasih, Zhou Ning menggeleng pelan, menghentikannya."Tidak perlu seperti ini," ucapnya sembari menangkap tangan Zhu Tian, "berdirilah."Dari jari tangan Zhou Ning, sinar emas melesat ke dalam kepala Zhu Tian, dia memberikan teknik kultivas
"Guru, Aku--" "Sudah jangan terlalu banyak berpikir dan terima saja, jika kau menjadi semakin kuat, aku juga akan merasa puas.""Guru! Kau ...." Zhu Tian kembali menyatukan kedua tangannya, menundukkan kepala. Dia merasa sangat berterima kasih pada Zhou Ning, "Guru! Aku tidak akan mengecewakanmu! Aku akan bekerja keras!""Hmmm, semangat yang bagus! Kau juga jangan khawatir, semua siluman bunga api yang ada di lembah itu adalah orangku."'Siluman? Orangku?' Ulang Zhu Tian di dalam benaknya. Siluman bukanlah makhluk yang akan bersedia untuk tunduk begitu saja, apalagi pada manusia, ini lebih seperti hal yang mustahil terjadi. Hubungan kedua ras itu juga tidak terlalu baik. Bahkan ras siluman sering sekali membunuh manusia, begitupun sebaliknya.Meskipun memiliki banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan, tapi dia tak menanyakannya. Zhu Tian sepenuhnya percaya kepada Zhou Ning. "Aku sudah memberitahu mereka kalau kau akan ke sana, setelah melakukan urusanku, aku juga akan ke sana.""B
Setelah menundukkan serigala ungu, Zhou Ning pergi ke tempat lainnya, ribuan beast dan siluman yang telah ia tundukkan mengikuti di belakangnya.Hanya dengan melihat kengerian pasukan dibelakangnya saja, raja-raja beast dan siluman yang dia temui langsung menyerah padanya."Tuan!""Mhm!" Zhou Ning memberikan formasi segel jiwa pada para pemimpin yang menyerah padanya. Setelah itu dia kembali menyusuri tempat lainnya.Slapsh! Zhou Ning menundukkan mereka semua hanya dalam waktu yang singkat, dalam waktu satu jam saja dia sudah berhasil menunjukkan puluhan raja siluman dan beast. Saat melakukannya, dia juga menemukan beberapa beast dan siluman yang kehilangan kendali karena suatu energi misterius. Dia tak punya pilihan lain selain menghancurkan mereka semua saat itu juga."Membiarkan kalian hanya akan membahayakan banyak orang!" Zhou Ning mengibaskan tangannya, membelah udara, saat itulah energi api miliknya bermunculan pada tubuh binatang-binatang buas itu, melelehkan mereka semua.K
Slapsh!Dalam waktu yang singkat, Zhou Ning tiba di hamparan tanah mati yang luas, tak ada kehidupan apapun di sana, dan naga biru yang besar tergeletak lemah dengan penuh luka, hanya tersisa nafas-nafas terakhirnya saja.Ketika tiba di sana, Zhou Ning segera menggunakan domain angin Xiao Bai untuk memeriksa tempat itu.Seperti yang Zhou Ning duga, Walaupun tempat itu terlihat sunyi, banyak sekali makhluk-makhluk kuat yang menantikan kematian naga itu, sekarang mereka semua sedang bersembunyi. Zhou Ning bukan hanya merasakan keberadaan beast dan siluman saja, tapi juga merasakan hawa keberadaan beberapa raja iblis yang juga sedang menunggu kematian makhluk legenda itu. Mereka semua tak berani mendekat satu langkahpun, karena tatapan naga itu saja bisa melenyapkan mereka dalam sekejap. Akan buruk jika naga itu meledakkan dirinya, bukan hanya tanah asing, tapi seluruh benua ini bisa saja hancur.Naga itu menjadi semakin lemah dari waktu ke waktu. Tak lama kemudian dia pun menghembuskan
Baru saja pasukan besar itu datang, mereka terperangah oleh formasi kuat yang melindungi lembah bunga bulan api, membuat mereka lebih berhati-hati untuk bersikap.'Sungguh formasi yang mengerikan!' Batin para pemimpin pasukan besar itu.'Apakah mereka yang guru maksud waktu itu?' Pikir Zhu Tian saat melihat pasukan besar itu datang. Dia pun segera menghentikan latihannya, berjalan ke arah ratu Qianyu."Tuan Zhu," Ratu Qianyu menyapa dengan sopan, suaranya pun begitu lembut.Zhu Tian menjawab dengan anggukan pelan, perlakuan penuh hormat ini terasa asing baginya. Karena bahkan di akademi roh seribu angin, dia selalu saja direndahkan oleh murid akademi roh lainnya. Direndahkan karena latar belakangnya yang lemah dan kecil.Meski begitu, Zhu Tian menanggapi itu dengan sikap biasa dan tenang, tidak berbeda jauh dengan Zhou Ning, sikap ketenangan yang sangat terjaga."Tuan muda, silahkan," ucap salah satu siluman cantik bunga api yang datang ke arahya, siluman cantik itu mencoba menyuguhka
Saat mata Du Helan melihat Zhu Tian, satu-satunya manusia di lembah bunga bulan api, dia segera mengeluarkan cakar tajam pada tangan batunya.Du Helan sudah bersiap untuk menyerang Zhu Tian, tapi dia berhenti karena terpikirkan sesuatu. 'Tunggu dulu, manusia di lembah bunga bulan api? Bukan hanya dia baik-baik saja, tapi dia juga di layani dengan penuh hormat oleh ratu Qianyu, kekuatan pemuda ini bahkan begitu rendah, apa dia juga orangnya tuan? Aku tidak boleh gegabah!'"Oh iya! Penguasa lembah, siapa pemuda ini?" Tanya Du Helan pada Ratu Qianyu.Lan Muo-raja singa ungu, berubah dari wujud singanya menjadi manusia, dia menyela di tengah-tengah. "Penguasa lembah, apa mungkin pemuda ini adalah ...." Dia berbicara dengan teka-teki, membuat yang lainnya menantikan perkataannya selanjutnya."Dia ....?" Ratu Qianyu mengulangi dengan nada bertanya.'Apa yang mau dia katakan?' Gumam Zhu Tian dalam hatinya.Raja singa ungu itu pun melanjutkan ucapannya, "apa mungkin dia mainan barumu, hehe! A
'Apa yang terjadi!' Batin mereka semua. Goncangan itu hanya sebentar saja, tapi sangat dahsyat, dan setelah itu semuanya kembali menjadi tenang.Di tempat lain, energi kematian naga yang menyebar dari tanah tak berpenghuni semakin meluas, bahkan semakin ganas setelah berhasil menerobos penghalang hukuman surgawi pertama yang melindungi tanah asing.Goncangan hebat yang terjadi sebelumnya, juga disebabkan oleh bentrokan dahsyat dari energi kematian yang berusaha untuk menerobos penghalang hukuman surgawi pertama di Tanah Asing."Mungkinkah itu perbuatan guru?" Gumam Zhu Tian dengan suara yang pelan, menduga bahwa Zhou Ning lah yang menyebabkan guncangan itu.Du Helan melangkah pelan mendekati Zhu Tian sembari mengusap keringat yang mengalir di pelipisnya, dia takut kalau Zhu Tian menyadari niatnya yang hendak menyerang tadi.'Tidak tahu mengapa goncangan itu terjadi, tapi yang terpenting bagiku sekarang adalah menyelamatkan diriku, sebelum tuan datang, aku harus memohon agar murid tuan
Melihat itu Zhu Tian tertegun, dia tak menyangka mereka akan melakukan itu. Dia sama sekali tak pernah membayangkan bahwa suatu hari hal seperti ini, akan terjadi padanya.Bertemu dengan Zhou Ning dan mendapatkan kesempatan untuk bisa menjadi muridnya, dia merasa bersyukur dan beruntung.Saat itu dia hanya bisa terdiam tanpa mengatakan apapun. Bukan karena dia ingin diam, tapi dia tak tahu harus mengatakan apa, karena hal seperti ini, baru pertama kali dia temui dalam kehidupannya.'Di saat seperti ini, apa yang harus aku katakan? Aku benar-benar bingung.' pikir pemuda itu.Melihat Zhu Tian hanya diam saja, Ruo Nanyu mulai merasa khawatir, 'kenapa murid tuan hanya diam saja? Apa dia tersinggung? Apa mungkin dia tahu apa yang mau Du Helan lakukan tadi, jika benar begitu, kami tidak bisa menderita bersamanya kan?!' Ruo Nanyu memandang Du Helan lekat, membuat Du Helan merasa merinding di tatap seperti itu.Hiiii ~'Kenapa aku jadi merinding? Entah makhluk jahat macam apa yang menatapiku
Langit di Dimensi Eternal Void yang sebelumnya suram tiba-tiba bergetar hebat. Kabut ungu pekat melesat dari kehampaan, menggulung langit dan bumi, membawa suara gemuruh yang mengguncang dimensi. "Apa yang terjadi?!" Yao Tian menoleh ke atas, ekspresi wajahnya berubah drastis. "Kekuatan macam apa yang dapat memunculkan fenomena langit seperti ini? Entah kenapa perasaanku tidak enak." pikirnya, khawatir.Dewa rubah telah datang, memperlihatkan siluet rubah raksasa dengan bulu hitam pekat yang memancarkan aura kegelapan yang mendalam. Aumannya menggema di udara, ke enam ekornya menjulang seperti tombak bayangan, sementara mata merah darahnya menyala dengan kemarahan membara. "Siapa yang berani menyentuh kakakku?!" suara Xiao Bai menggelegar, penuh otoritas.Aura luar biasa menyelimuti ruang, membuat semua orang di kapal menahan napas. Master Huang dan Shusan Ni terpaku, sementara Yao Tian merasa tubuhnya lemas melihat eksistensi mengerikan itu.Xiao Bai menatap Yao Tian tajam, dia seg
Sama seperti Zhou Ning dan yang lainnya, Yao Tian juga bergegas pergi dari sana. Ledakan dapat dia dengar di kejauhan. Memikirkan bahwa kutukan itu juga berada di dalam tubuhnya, membuatnya merinding.Dia mengepalkan tinjunya, rahangnya mengeras. "Jadi ini rencana Raja? Menanamkan kutukan dan mengirim kami ke kematian tanpa harapan kembali? Tujuannya sejak awal hanya menguji pemuda itu.""Dia sudah membunuh saudara kelima dan ketiga, selanjutnya pasti aku. Apa yang harus kulakukan sekarang? Apa aku akan mati seperti ini? Aku sudah berusaha keras sampai saat ini, aku tidak bisa menerima ini!" pikirnya dengan kesal.Yao Tian menoleh ke belakang, memeriksa apakah Zhou Ning ada di sana. Dia berusaha untuk terbang lebih cepat, berharap Zhou Ning tidak akan menyusulnya. Tapi Yao Tian sebenarnya sadar, bahwa Zhou Ning tidak akan melepaskannya. Kenyataan itu membuatnya semakin cemas."Apa aku bisa melarikan diri dari orang seperti itu?" Dia meragukannya, melihat kemampuan Zhou Ning, Yao Tian
"Le-lepaskan ..." Rintih Hu Wan. Udara yang tersisa di paru-parunya mulai menipis, matanya melebar dalam kepanikan. Dia meronta sekuat mungkin, tangannya mencoba meraih lengan Zhou Ning, tetapi cengkeraman di lehernya terlalu kuat, hingga membuatnya tak berdaya untuk melawan.Zhou Ning mengangkatnya lebih tinggi, membiarkan tubuhnya menggantung di udara. Dengan suara yang mencekam Zhou Ning menanyainya, "katakan, siapa yang mengirim kalian?""A-Aku ..." Hu Wan menjadi resah, rasa takut memenuhi isi kepalanya. "Apa yang harus kulakukan sekarang? Raja tidak akan melepaskanku jika aku memberitahukan tentangnya. Tapi, jika aku tidak mengatakannya, aku pasti mati di tangannya." Hu Wan penuh kebimbangan, pilihan apapun yang dia buat, semuanya mengarah pada kematian.Hu Wan mengerahkan seluruh energinya, mengaktifkan teknik pelarian rahasia, berharap bahwa itu akan berhasil. Aura biru menyelimuti tubuhnya, perlahan berubah menjadi kabut yang mulai menghilang.CRACK!"Urghh!" Hu Wan memekik.
Zhou Ning tetap berdiri di tempatnya, tatapannya masih setenang sebelumnya. Ia menatap Liu Xing yang kini membatu di udara, lalu mengangkat telapak tangannya perlahan."Apa kau tidak penasaran, kenapa racun itu begitu murni? Karena ada kekuatan spiritualku di dalamnya. Jika tadi kau menyerah padaku, energi spiritualku akan membantumu naik ke tingkatan yang lebih tinggi. Kesempatan yang begitu bagus, tapi kau menolaknya.""Sudah kubilang sebelumnya, jangan menyesal." Zhou Ning berbicara dengan mata yang dingin, tangannya mencengkram kuat, menghancurkan setiap bagian dari tubuh Liu Xing dari dalam.Kedua mata Liu Xing membelalak, menatap wajah Zhou Ning yang dingin. Padahal dia mengira kemenangan berada di telapak tangannya, tapi dari awal dia sudah dikalahkan. Dia sadar bahwa dengan kekuatannya, tak ada kesempatan menang melawan sosok seperti itu."Arrrgggh!" Teriakannya menggema sebelum tubuhnya pecah dan berubah menjadi butiran energi spiritual di udara."Apa?! Saudara Kelima… kalah?
Di langit, Zhou Ning dan Liu Xing saling tatap dalam kesenyapan, atmosfer di antara mereka penuh dengan ketegangan. Liu Xing penuh percaya diri, dan Zhou Ning masih dengan ketenanganya yang tajam."Aku akan memberimu kesempatan, menyerahlah dan serahkan inti jiwamu. Mungkin aku masih bisa mengampuni nyawamu," Zhou Ning memperingatinya sebelum melakukan sesuatu.Perkataan Zhou Ning membuat Liu Xing tertawa terbahak-bahak, "apa, hanya dengan kau? Jangan melebih-lebihkan dirimu sendiri? Tanpa bantuan Dewi Perang Selatan, apa yang bisa kau lakukan. Mudah bagiku untuk menghancurkanmu, semudah membunuh semut.""Jadi itu jawabanmu, kuharap kau tidak menyesal," sahut Zhou Ning dengan tatapan tegasnya."Teruslah berpura-pura, hari ini, aku pasti akan membunuhmu!" Liu Xing melirik ke arah Hu Wan, memberinya kode untuk melakukan sesuatu. Hu Wan tidak mengecewakanya dengan lansung memahami dan menyetujui rencananya. Walaupun Hu Wan sendiri tidak bisa melihat ranah Zhou Ning, ia merasa yakin bahw
“Shusan Ni! Jangan biarkan siapapun pergi dari sini,” Zhou Ning berbicara tegas, perintahnya mutlak. Dalam sekejap, sosok Gao Na muncul di depan Yao Tian, menghadangnya dengan tatapan dingin.“Mau ke mana kau?” ucap Shusan Ni sambil menyeringai. “Kalian semua, jangan harap bisa pergi dari sini,” ancamnya.Kemunculan Shusan Ni, memberikan ketakutan yang lebih besar di mata Yao Tian. Dari aura kuat yang merembes dari tubuh Shusan Ni, dia sudah mengetahui, sosok macam apa yang tengah berada di hadapannya sekarang."Aura ini? Dia adalah Dewi Perang Laut Selatan, Shusan Ni!" Seru Hu Wan, penuh keterkejutan. "Putri kesembilan dari Penguasa Klan Naga Jiwa yang bermartabat. Kenapa menuruti perintah seorang dewa rendahan?" Kebingungan semakin meliputi Hu Wan. Ketika dia menoleh ke arah Zhou Ning yang berekspresi datar, seolah segala sesuatu sudah berada di dalam kendalinya. Perasaan Hu Wan menjadi tidak enak, dia berpikir bahwa ada sesuatu yang salah sedang terjadi.Hu Wan kembali memikirkan
"Dia hanyalah pemuda berusia dua puluh tahunan, begitu muda, dan dia sudah menguasai teknik pemurnian racun tingkat tinggi, apakah ini mungkin?" Liu Xing membatin, kecemasannya semakin besar. Kini, racun di tangan Zhou Ning telah dipadatkan seluruhnya. "Racunmu ini, bukankah kau juga harus mencobanya, ini ku kembalikan padamu!" serunya, melemparkan racun di tangannya. Racun tersebut melesat dengan cepat, menghantam Liu Xing tepat di dadanya. Liu Xing terlempar jauh ke belakang, racun di tubuhnya menjalar dengan sangat cepat. Keganasan racun, membuat Liu Xing menjerit hebat, tampak urat-urat ungu muncul di permukaan kulitnya, bahkan matanya menggelap oleh racun. "Saudara Kedua!" seru Hu Wan dan Yai Tian serentak. Di tengah kecemasan mereka, Liu Xing justru tertawa jahat. Tubuhnya tampak sedang menyerap racun tersebut, menjadikannya jauh lebih kuat dari sebelumnya. "Hahaha! Racun yang begitu murni! Seumur hidupku, baru kali ini aku merasakannya!" Matanya berkilat penuh kegembiraan,
"Ada apa denganmu, bahkan kalah dari seorang dewa rendahan. Dasar tidak berguna!" Gerutu Hu Wan saat Yao Tian datang padanya. Tangan Yao Tian hampir hancur karena bertarung dengan Zhou Ning sebelumnya.Yao Tian memalingkan wajahnya dengan kesal, "kau mengatakannya dengan mudah. Dia jelas bukan dewa biasa, bahkan dari matanya aku bisa melihat, dia telah menjalani ribuan pertarungan hidup dan mati. Kau akan tahu jika bertarung dengannya, formasinya tidak bisa dihancurkan.""Hemmph! Ribuan pertarungan hidup dan mati? Aku sudah memeriksa daging dan tulangnya, dia hanya pemuda berusia dua puluh tahunan. Tingkatan apa yang bisa dia capai dengan waktu kultivasi sesingkat itu.""Apa? Tidak mungkin! Dengan kemampuannya, paling tidak dia adalah seorang dewa bintang 3, bahkan lebih tinggi."Hu Wan terkekeh, "Dewa bintang 3? Sungguh konyol. Coba kau lihat di sana, dia mungkin sudah mati di bawah racun saudara kedua."Mereka kembali memperhatikan racun kabut yang telah menutupi keseluruhan kapal m
Zhou Ning tetap berdiri tegak di hadapan tekanan besar yang melanda seluruh kapal. Meskipun ketiga dewa itu jelas memiliki kekuatan yang jauh di atas mereka, wajahnya tetap tenang tanpa sedikit pun ketakutan. Berbeda dengan Zhou Ning dan Shusan Ni, Master Wang, Zhou Lou, dan yang lainnya mulai merasakan beban luar biasa di tubuh mereka. Melihat itu, Zhou Ning hanya mengangkat tangannya sedikit, dan sebuah formasi transparan langsung terbentuk, menahan tekanan itu sepenuhnya. "Menarik ... Jadi ini adalah kekuatan dewa peringkat bintang 2? Setidaknya setara dengan Kaisar Dewa Puncak!" Zhou Ning bergumam, matanya berbinar penuh perhitungan. Liu Xing mengangkat alisnya, terkejut melihat betapa mudahnya Zhou Ning menahan tekanan yang seharusnya bisa membuat para dewa biasa berlutut. "Oh? Sepertinya kau bukan semut biasa," ucapnya mulai sedikit tertarik.Hu Wan tertawa keras, suaranya menggema di udara. "Hanya beberapa semut rendahan, kalian tidak perlu melakukan apapun. Aku sendiri