Share

Part 46 A

Part 46

Sampai di rumah, Diah langsung disambut oleh kedua orang tuanya dengan wajah yang bahagia.

"Alhamdulillah, Bapak kerja jadi pedagang sapi gak sia-sia. Kamu sudah lulus ujian. Ujian tes juga ujian kehidupan. Semoga kamu menjadi abdi negara yang amanah. Setelah ini, jangan malas mengajar! Biar gaji yang dimakan berkah," kata Rozai.

"Insya Allah, Pak," jawab Diah.

"Suami kamu sudah tahu?" tanya Sasmita, ibu Diah.

"Hem," jawab Diah sungkan.

"Kenapa jawabnya gitu?" tanya Sasmita.

"Males bahas orang aneh," kata Diah.

Rozai tertawa lebar. "Bapak mertua kamu bilang apa lagi?" tanya Rozai yang sebenarnya sudah sedikit tahu watak aneh dari sang besan.

Diah bercerita panjang lebar dan Rozai tertawa terbahak-bahak.

"Ya, tidak semua orang harus sama dengan kita. Biarkan saja mereka dengan keunikannya. Kamu kalau malas bertemu, cukup menghindari. Kalau berbicara masalah Rizal, dia 'kan memang wataknya penurut. Baik hatinya kelewat baik jadi kadang tidak bisa membedakan mana yang pantas dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status