Share

Part 43 B

Penulis: Nay Azzikra
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-02 20:59:03

Ucapan mertua laki-lakinya masih membekas dalam hati. Hal konyol setelahnya adalah, Diah diminta keliling ke rumah nenek, bibi dan saudara Rizal yang lain untuk meminta doa restu. Rizal yang memiliki sifat penurut membawa istrinya keliling rumah kerabatnya.

“Mohon didoakan ya, Bu Lik,”

“Mbah, Diah didoakan ya?”

“Lik, Diah mau minta doa restu.”

Dan banyak lagi kalimat pembuka yang dikatakan Rizal saat datang ke rumah saudaranya. Mirip saat lebaran. Keluar dari rumah satu lalu masuk ke rumah yang lain.

Diah benar-benar tidak mau mengulang masa itu terjadi.

“Sudah semua?” tanya bapak Rizal saat ia sudah kembali.

“Sudah,” jawab Rizal patuh.

“Ke rumah Pak Dhe yang di dekat pasar sudah?”

“Belum!”

“Kesana coba!”

Untuk yang terakhir itu, Diah menolak. “Aku malu, Mas. Kayaknya cuma aku yang mau tes disuruh keliling deh.”

“Gak salah, Dek, minta restu,” kata Rizal. “Silaturahmi itu banyak manfaatnya salah satunya memperlancar rezeki.”

Diah tetap tidak mau.

Dan ketika pengumuman tiba Diah tidak l
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Jee Esmael
Amit-amit dehhh.. Keluarga aneh
goodnovel comment avatar
Amalia Official
lanjutmya kapan kak?
goodnovel comment avatar
Mila Fabian
lanjutan nya kapan?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 44 A

    Part 44Ambar stres karena kehilangan Gendis. Ingin segera angkat kaki untuk menyusulnya, tetapi ia memikirkan banyak resiko. Saat ini, aibnya masih dipegang sama Catur.Semalaman ia hanya bisa meratapi diri dengan menangis. Kepalanya sangat pusing memikirkan masalah yang tidak kunjung usai. Pagi ia bangun setelah tertidur beberapa jam, lalu menangis mendapati kenyataan hidup.Gendis hilang, hp tidak aman, ditambah pula usahanya dengan Sela untuk mencari uang menemukan jalan buntu.“Fotocopy suami istri, KK,” kata petugas koperasi siang kemarin.Sela yang ragu mengeluarkan fotocopy KTP nya sendiri dan juga“Fotocopy KTP Ibu?”“Maaf, tapi kami belum menikah resmi. Masih siri,” jawab Ambar tanpa rasa malu.“Kalau begitu tidak bisa, Ibu,”“Lhoh, Mbak, ‘kan pakai sertifikasi jaminannya?” bantah Ambar.“Iya, tetapi tetap harus sesuai prosedur. Hutang harus diketahui oleh kedua belah pihak suami dan istri.”“Baik, Mbak, kami permisi,” kata Sela.Ia mengajak Ambar keluar. “Aku akan membujuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-06
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 44 B

    Hari itu juga, ia mengadakan pertemuan dengan beberapa orang yang dianggap punya suara penting dalam paguyuban tersebut. Sela tidak serta merta menceritakan apa yang terjadi karena itu adalah rahasia. Namun, Sela mentraktir orang-orang tersebut dan merencanakan tentang visi misi paguyuban ke depannya. Ambar tidak ketinggalan tentunya. Ia ikut bersama dua bendahara perempuan lainnya. “Eh, kita harus buat gank ini. Anggotanya bertiga,” kata Ambar. “Kalau mengerjakan biar sambill ngumpul dan ngerumpi,” katanya. “Oh iya ini, harus,” sambung bendahara perempuan yang lain. “Yang laki-laki gak diajak, Bu Ambar?” tanya kaum lelaki. “Lhoh, mau ikut? Ini khusus cewek kok, ya.” “Eh, kita buat seragam apa gitu biar kompak, yuk,” saran anggota perempuan yang lain. “Ayo, kita harus kompak apapun yang terjadi. Eh, kalau ada yang tiba-tiba mundur jadi bendahara gimana? Kita masih kompak gini gak?” tanya Ambar memancing. “Jangan ada yang mundur lah. Apalagi Pak Sela, nanti aku yang bantuin menge

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-06
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 45 A

    Part 45Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang (QS Yunus:107)Diah masih menangis di depan layar komputer. Berbagai macam bayangan hadir dalam benak.Ambar dengan sumpah serapahnya, mertuanya dengan segala kalimat konyol yang diucapkan, dan banyak sekali hinaan serta cercaan yang pernah diterimanya.Tersadar dari tangisan kebahagiaan dan haru, Diah mengusap air mata, menuliskan nilai yang ia terima pada secarik kertas lalu keluar dari ruangan tes dengan perasaan yang mengharu biru.Sejenak ia berhenti di bawah sebuah pohon besar di depan gedung, menghirup udara yang sebanyak banyaknya. “Terima kasih, Allah,” ucapnya lalu melangkah yakin ke tempat parkir.Ia tidak menghubungi siapapun kawan yang mengikuti

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-06
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 45 B

    “Alhamdulillah, Mbak Diah lulus ya Allah ….” Alfi menangis gembira.“Iya, alhamdulillah sekali. Syukurlah, Mbak Diah itu orang yang luar biasa. Semangatnya dalam dunia pendidikan sangat tinggi dan sering mengukir prestasi siswa di sana, jadi pantaslah Mbak Diah lulus,” sambung Yuli.“Mbak Diah berarti memang rezekinya tidak boleh keluar dari sekolah itu,” sambung Alfi lagi.Semakin panas telinga Ambar karena mendengar kalimat sanjungan yang diberikan pada rivalnya. Wajahnya bahkan sudah bagai kepiting rebus karena menahan marah. Dia marah pada nasib yang diterima oleh seseorang.Alfi melirik Ambar yang terlihat tidak baik-baik saja. Perempuan itu menarik senyum simpul, paham dengan apa yang sedang dirasakan oleh rekan satu kerjanya itu. Alfi telah ikut mendoakan Diah agar lulus. “Kita doakan saja Mbak Diah agar lulus. Biar menggantikan Pak Sela. Biar Ambar tidak adigang adigung dan merasa sombong dengan uang sekolah itu,” katanya sehari sebelum Diah tes di hadapan Yuli dan Feni.Di te

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-06
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 46 A

    Part 46Sampai di rumah, Diah langsung disambut oleh kedua orang tuanya dengan wajah yang bahagia."Alhamdulillah, Bapak kerja jadi pedagang sapi gak sia-sia. Kamu sudah lulus ujian. Ujian tes juga ujian kehidupan. Semoga kamu menjadi abdi negara yang amanah. Setelah ini, jangan malas mengajar! Biar gaji yang dimakan berkah," kata Rozai."Insya Allah, Pak," jawab Diah."Suami kamu sudah tahu?" tanya Sasmita, ibu Diah."Hem," jawab Diah sungkan."Kenapa jawabnya gitu?" tanya Sasmita."Males bahas orang aneh," kata Diah.Rozai tertawa lebar. "Bapak mertua kamu bilang apa lagi?" tanya Rozai yang sebenarnya sudah sedikit tahu watak aneh dari sang besan.Diah bercerita panjang lebar dan Rozai tertawa terbahak-bahak."Ya, tidak semua orang harus sama dengan kita. Biarkan saja mereka dengan keunikannya. Kamu kalau malas bertemu, cukup menghindari. Kalau berbicara masalah Rizal, dia 'kan memang wataknya penurut. Baik hatinya kelewat baik jadi kadang tidak bisa membedakan mana yang pantas dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-06
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 46 B

    Pesan dibaca dan dua orang itu pun mengetik kata yang sama pula.Sama-sama.Bahkan, Sela juga mengucapkan selamat pada Diah di grup sekolah.Membuat Asih mengirim pesan untuk Diah.Asih: Selamat ya, Di. Kamu telah berhasil. Aku belum. Setelah diurutkan, nilaiku tidak masuk ke peringkat tes selanjutnya.Diah: Sabar! Gak papa. Masih ada tahun depan.Asih: Pak Sela kenapa tiba-tiba baik sama kamu? Apa dia takut posisinya akan direbut? Semangat, Di. Aku senang kamu lolos di sekolah kita. Semoga kamu benar-benar bisa membawa perubahan.Diah: Masih terlalu dini untuk berpikir itu. Baru saja selesai tes. Belum menjalani proses lainnya. Aku berdoa semoga Mbak Asih juga bisa lolos tahun depan.Asih hanya membalas dengan emoji menangis banyak.Diah tahu apa yang dirasakan sahabatnya itu. Namun, ia tidak bisa berbuat banyak hal.Sela mengirim pesan untuk Diah.Sela: Mbak Diah, besok rapat wali murid yang buat snack Mbak Diah ya? Sekalian makan buat guru-guru.'Tumben sekali? Biasanya apapun haru

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-06
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 47 A

    Part 47"Ambar pamer cincin berlian seharga enam juta," kata Asih pada Diah."Sudah biasa," kata Diah."Kamu jadi bendahara saja habis ini, ya?" tanya Ambar."Tergantung kalau teman-teman menunjuk. Tapi tidak bisa sekarang dong. Nunggu SK turun," kata Diah."Berapa bulan lagi?""Paling cepet tiga bulan,"Sejak Diah diterima, Sela sangat gencar mendekatinya. Terlihat sekali kalau ia berusaha menaklukkan hati Diah. Namun, Diah tetap tidak terpancing.'Bukan tentang sebuah permusuhan. Namun, ini adalah harga diri yang harus tetap kujaga. Jangan mendekatiku hanya karena sudah terpojok,' kata Diah dalam hati.*Setelah berbagai proses dilalui, akhirnya hari itu Diah bisa bernapas lega. Secara resmi, pemerintah telah mengeluarkan surat keputusan kelulusan seleksi CPNS. Ia menangis gembira dan haru. Meski sudah tahu sebelumnya, tetapi baru lega setelah benar-benar keluar pengumuman resmi itu.“Aku akan menjaga amanahMu ini dengan baik ya Allah,” tekad Diah.Rencana Allah adalah yang terbaik.

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-06
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 47 B

    ‘Kuatkan dan sabarkan aku dalam menerima cobaanMu yang lain ya Allah,’ katanya dalam hati.“Lha Diah ini bagaimana, Rizal? Kok tidak mau? Dia lulus berkat doa banyak orang lho. Jangan lupakan itu.”“Ehem ….” Diah sengaja berdehem dan masuk kamar.“Pak, kita sambung besok ya?” kata Rizal lalu mengakhiri telepon.“Kok kesannya aku seperti kacang lupa kulitnya ya, Mas? Tapi yang sebenarnya sih, orang-orang yang menganggap paling berjasa, mereka adalah orang selalu menghina saat aku terjatuh. Dan jika ada orang yang pantas dianggap paling berjasa adalah orang tuaku. Mereka mendoakan tanpa kuminta dan tanpa mengungkit. Memberikan support saat aku gagal dan terjatuh tanpa merendahkan. Dan tidak pernah mengharapkan apapun terhadapku. Ibarat aku kacang, orang tuaku adalah kulitnya. Yang selalu melindungi tanpa pamrih dan tanpa banyak bicara.” Diah berkata demikian dan langsung membuat Rizal menundukkan wajahnya.“Maaf jika kamu terganggu dengan sikap orang tuaku.” Untuk pertama kalinya Rizal

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-06

Bab terbaru

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Ekstra Part

    EKSTRA PARTPuntung rokok berserakan. Aroma kamar tentu saja tidak sedap. Ditambah lagi beberapa botol minuman yang masih ada isinya dan berhari-hari tidak dibuang.Micella menyesap rokok dalam keadaan terbatuk-batuk. Semenjak Sekar menjauh dari hidupnya hingga akhirnya menikah dengan Catur, hidupnya sudah tidak terarah lagi. Ia keluar dari kampus, kembali ke kotanya dan setiap hari hanya mabuk-mabukan saja.Orang tua Micella sudah kehabisan akal untuk bisa menyembuhkan putri kesayangan dari perbuatan menyimpang. Mereka hanya bisa pasrah dan merawat Micella dengan sebaik-baiknya.Suatu pagi, Micella yang merasa suntuk jalan-jalan keliling komplek. Duduk sendiri di sebuah kursi panjang di trotoar membuat ingatannya berlari pada masa dimana ia dan Andrew masih sekolah. Dengan tatapan kosong memandang rumah yang ada di depan sana. Tempat tinggal sang mantan kekasih, sosok yang sudah tidak akan pernah ia miliki.“Kamu sedang melihat apa di sana, Micel?” Sebuah suara membuat Micella kaget

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   ENDING

    Part 94 “Maaf, Bu, saya tidak tahu apa-apa. Saya seorang muslim dan saya tidak akan berpindah agama. Cella, kamu keterlaluan melakukan ini semua. Aku tidak suka dengan cara kamu ini,” ucap Sekar marah. “Cella, memilih sebuah agama atau berpindah keyakinan, itu adalah keinginan dari setiap orang. Kamu memaksa orang seperti ini? Maaf, Cella, kami tidak akan pernah menerima siapapun. kamu sudah sangat salah melakukan ini,” kata suster kecewa. Sekar menangis sejadi-jadinya. “Bu, tolong pesankan saya taksi untuk pulang. Saya takut dengan dia, Bu, dia sudah membawa saya ke rumah yang di sana ada pesta s e x sesama jenis. Saya sangat takut dan saya ingin pulang,” kata Sekar yang tiba-tiba memiliki keberanian untuk mengadu. Suster yang sudah berusia di atas lima puluh tahun itu menatap marah pada Boy. “Benar kamu melakukan ini?” “Saya pamit pulang. Saya akan mengantar dia,” kata Cella menarik lengan Sekar secara paksa. “Tidak! Aku akan pulang sendiri,” kata Sekar sambil mengusap air mata

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 93

    Part 93Sekar ketakutan setengah mati. Terlebih saat merasakan pintu seperti ada yang menggedor. Ia menangis sejadi-jadinya.“Bapak, Ibu, maafkan aku ...,” lirihnya sambil berurai air mata.“Sekar, buka pintunya! Sekar, ini aku, Boy. Buka pintunya!” teriak seseorang dari luar.Antara takut dan ingin mendapat pertolongan, Sekar ragu untuk membuka. Sempat terlintas keinginan untuk kabur, tetapi jendela rupanya memiliki teralis besi yang sangat kuat.“Sekar, buka pintunya!” teriak Sekar dari luar.Sekar bangkit perlahan dan mulai memutar kunci. Membuka sedikit dan berjaga-jaga. Rupanya di luar sudah sepi dan lampu sudah menyala terang, tidak seperti tadi yang menggunakan lampu remang-remang.“Boy, kamu dari mana?” pekik Sekar bernapas lega.“Maaf, aku tadi lama ya keluarnya? Kamu menangis? Buka yang lebar pintunya,” kata Cella yang memahami jika Sekar ketakutan.“Siapa mereka, Boy? Siapa mereka?” tanya Sekar.“Siapa? Tidak ada siapa-siapa,” jawab Cella.“Tidak, Boy, aku tadi melihat bebe

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 92

    Selama beberapa hari di rumah, Sekar sama sekali tidak berani bermain media sosial. Ia takut berhubungan dengan Boy meskipun rindu dalam hatinya sudah menggunung.Hardi sering menasehati Sri untuk tidak terlalu keras. “Anak kita sedang butuh pertolongan, beri kasih sayang pada dia agar tidak merasa butuh kasih sayang dari orang lain.” Begitulah kalimat yang selalu diucapkan pada sang istri.Perlahan hati Sri mulai melunak. Pagi hari ia akan membangunkan Sekar untuk sholat Subuh, lalu mengajak Sekar berbelanja dan memasak. Wanita itu berusaha mendekatkan diri dengan putrinya.Sekar mulai mau beribadah lima waktu, meski terkadang ia melakukan itu karena merasa terpaksa.“Tuhan itu ada dalam hati kita. Kalau kita beriman pada Tuhan, cukuplah setiap waktu mengingatNya, cukuplah setiap saat menjadi waktu untuk beroda. Tak perlu kamu beribadah lima waktu sehari yang itu justru membebani kamu. Agama itu jangan dijadikan beban. Kalau kamu terus menerus mengingat ibadah, kamu tidak akan punya

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 91

    Part 91Sekar berlari menghampiri Boy yang hendak masuk.“Kenapa?” Boy bertanya saat paham dirinya seperti ditahan masuk.“Jangan masuk dulu, Boy! Ibu sedang sensitif sekali,” jawab Sekar dengan menahan rasa tidak enak.“Ok, aku bawa kabar bahagia untuk kamu. Aku sudah beli rumah untuk kita tinggali, jadi, kamu tidak akan kubawa hidup di tempat kontrakan lagi,” ucap Boy dengan posisi terhalang pintu pagar setinggi satu meter.“Iya, tapi aku tidak bisa pergi sekarang. Ibu masih membutuhkanku,” sahut Sekar.Meski kecewa, Boy berusaha tersenyum. “Tak apa, kamu akan kujemput kapanpun kamu sudah siap.”Sekar dilema. Wajahnya terlihat bimbang. “Bisakah kamu belajar melupakanku? Aku juga akan belajar melupakan kamu. Bagaimanapun apa yang kita lakukan ini salah,” katanya dengan wajah yang berubah sedih.“Aku tidak akan melarang kamu untuk merawat ayah kamu kok. Kita akan hidup bersama, suatu hari nanti. Aku akan setia menunggu sampai kamu selesai dengan tugasmu di rumah ini,” ucap Boy.Sekar

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 90

    Part 90POV AuthorDiary Cella.Lembar pertama.Masa SMA yang bahagia. Pulang naik bus, berdesak-desakan dengan siswa dari sekolah lain rasanya menyenangkan. Meski Mami dan Papi selalu menyediakan sopir, tetapi aku lebih senang naik bus. Apalagi setiap pagi sudah janjian dengan Andrew di ujung gang komplek perumahan.Kami dekat dan selalu bersama sejak SMP karena belajar di satu sekolah yang sama terus. Aku dan Andrew sudah sepakat kami pacaran. Dia ganteng dan sangat digemari siswa perempuan. Aku sangat beruntung mendapatkannya. Andrew sosok yang sangat perhatian. Kami banyak merangkai mimpi bersama dan saling janji akan menjaga cinta ini sampai dewasa nanti.***Sekar mengambil sebuah foto yang terletak balik halaman yang sudah dibaca. Foto Cella memakai seragam SMK bersama seorang yang diduga itu Andrew. Nampak serasi sekali. Tiba-tiba Sekar merasa dibakar api cemburu. Ia gegas membaca lagi halaman berikutnya.Lembar keduaHari ini adalah hari yang terberat dalam hidupku. Setelah u

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 89

    Part 89Kami duduk di kursi taman depan rumah sakit sekarang. Alih-alih ingin memakan makanan yang dibawa Boy agar ia tidak kecewa, aku justru kehilangan seluruh rasa lapar. Sambil memegang styrofoam berisi mie lethek yang isinya masih penuh, aku memandangnya yang duduk di samping dengan tatapan kosong.“Kamu juga harus makan. Aku tidak akan muat makan segini banyak. Mienya saja masih banyak. Karena lihat kamu yang murung seperti itu.” Aku berusaha mengalihkan isi pikiran Boy.Ia menghela napas panjang tanpa beralih pandang.“Aku bukain, ya? Atau aku suapin mie?” Lama tak mendapat jawaban, aku berkata lagi.“Tidak perlu. Kamu makan saja sendiri. Kamu butuh tenaga untuk menghadapi segala kondisi yang mungkin tidak menyenangkan.” Kali ini ia mau memandangku.Aku tersenyum senang. Seperti ini saja sudah cukup. Iya, melihat tatapan Boy yang sangat penuh cinta, dunia ini tidak terasa sepi. Benar apa kata Boy, jika dengannya sudah menemukan bahagia, tak perlu juga mencari pasangan hidup yan

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 88

    Part 87 (Masih POV Sekar) Setelah membereskan urusan Mas Catur, Boy jadi mendiamkan aku. Pagi itu, dia berangkat kuliah tanpa sarapan. “Aku sudah masak makanan kesukaan kamu. Kok langsung mau berangkat?” Aku menegur Boy yang tengah memakai sepatunya. Dia diam tidak menjawab. “Apa aku bawakan bekal buat kamu?” Aku bertanya lagi. Dia tetap diam. “Kamu marah karena aku menyuruhmu membersihkan nama Mas Catur?” Kali ini Boy mau menatapku. “Kamu suka lelaki itu?” Ia bertanya sinis. “Kalau aku suka Mas Catur, aku akan menerima perjodohan dan menikah dengannya. Buktinya aku masih disini menemani kamu, ‘kan? Apa ini belum cukup untuk membuktikan kalau aku menyayangimu dan lebih memilihmu?” Aku balik bertanya. “Dari dulu kamu tidak peduli dengan siapapun cowok yang kubuat menderita karena dekat dengan kamu. Kenapa sekarang kamu berbeda? Kamu mau mengelak kalau kamu punya rasa sama dia?” “Ibunya Mas Catur pernah berjasa pada keluargaku. Aku pernah berhutang budi pada mereka. Tidak seha

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 86

    Part 86POV Sekar.Micella atau yang sering dipanggil Cella sama dosen, dia adalah sosok yang kukenal saat pertama kali masuk kampus ini. Tepatnya tiga tahun yang lalu. Cella anak yang tomboy, tetapi manis. Rambutnya panjang dan sering dikuncir kuda. Aku sangat suka melihat dan memperhatikan wajahnya lama.Kadang berpikir, aku saja yang perempuan suka melihat dia. Apalagi mahasiswa cowok?Saat kegiatan orientasi, Cella kerap dikerjain oleh senior. Mungkin karena kecantikan dan gaya asyik yang dia miliki.Tidak seperti kebanyakan mahasiswa baru, Cella santai saat disuruh maju. Melakukan apa saja yang diperintahkan padanya. Kadang malah senior cowok yang merasa salah tingkah. Iya, sejak pertama bertemu, aku sudah memperhatikan dia sedetail itu.Kami satu jurusan, tetapi beda kelas. Suatu ketika, aku mendaftar kegiatan kampus Mapala, Mahasiswa Pecinta Alam. Di sanalah kami akhirnya kenalan. Lebih tepatnya dia mengenalku, kalau aku sudah sering mencari tahu siapa Cella.Cella orang yang s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status