Share

Berangkat Bersama

Untuk pertama kalinya aku menaiki mobil Tama. Ya Tuhan ampuni dosaku, nggak seharusnya aku berada di sini. Aku lemah di depan dia, nggak bisa menolak tegas tiap ajakan yang dia tawarkan.

"Daripada naik bus atau taksi, kamu bisa kok berangkat bareng aku. Kantor kita kan searah," ucapnya saat kami dalam perjalanan menuju kantor.

Jalan raya mulai padat. Tapi, untungnya nggak terlalu macet. Sedikit macet di persimpangan lampu merah dan akan terurai dengan cepat. Aku biasanya memilih alternatif naik bus trans-Jakarta. Cukup satu kali naik, dan bisa turun langsung di depan gedung kantor yang berada di pusat kota.

"Itu kayaknya enggak efisien buat kamu karena harus nungguin aku."

"Enggak masalah, Wina. Paling juga sebentar, nggak mungkin kan kamu berangkat siang. Kecuali kalau kamu memang bangun kesiangan."

Ada nada pemaksaan yang bisa kudengar. Tapi, aku nggak peduli. Nggak mungkin juga setiap hari aku nebeng padanya. Meski dia menawarkan, aku cukup tahu diri.

"Aku memang sering bangun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ratna Ningsih
huu tama2,, sadar dong situ dah ber istri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status