Share

Peringatan Danar

Aku nggak berniat membalas chat Tama, dan langsung mematikan data internet. Lalu menarik ujung selimut dan merapatkan mata. Kejadian hari ini membuatku teramat lelah. Semoga Danar dan Giko baik-baik saja.

Seandainya tidak dalam kondisi luka, aku yakin kemunculan Tama bersamaku akan menjadi masalah. Meski sejauh ini belum ada reaksi dari dua lelaki itu. Entah mengapa aku yakin mereka akan segera menyadarinya.

Sekitar pukul setengah enam pagi aku keluar dari apartemen. Sengaja bangun cepat setelah baru pulas pukul dua belas malam. Aku berencana mampir ke rumah sakit dan membelikan Giko sarapan. Karena tidak ada jatah makanan bagi penunggu pasien.

Kedua lelaki itu masih tidur ketika aku membuka pintu. Giko tidur di atas sofa sambil meringkuk. Sementara Danar tidur dengan napas teratur di atas ranjang. Aku menyimpan makanan yang aku beli di atas meja, lalu mendekati Danar. Aku sedikit terkejut karena mata Danar terbuka ketika aku berdiri di dekatnya.

Dia menggeliat dan meringis. "Sete
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status