Share

2 - Kabar Hamil

Auteur: Di_evil
last update Dernière mise à jour: 2021-06-09 14:31:10

Xevia merasakan kegugupan besar. Debaran jantung sangat kencang. Padahal, ia belum bertemu dengan kekasih hatinya

Xevia sendiri tengah berdiri di depan pintu apartemen Argon. Ia sudah memencet bel agar kekasih hatinya itu segera keluar.

Argon ada di dalam. Namun, ia tidak tahu apa yang pria itu sedang lakukan sekarang.

Xevia pun tak memberi tahu Argon akan kedatangannya. Sebab, ia pun tidak ada niat untuk berkunjung hari ini.

Rencana menemui Argon dilakukan secara mendadak. Xevia ingin menyampaikan hal penting pada pria itu. Argon wajib tahu.

Xevia menarik napas panjang. Lalu, dibuang cepat, saat pintu apartemen dibuka Argon. Sang kekasih membelalakan mata.

Seakan tidak percaya jika dirinya datang. 

Memanglah sejak mereka bertengkar soal pernikahan, sekitar satu minggu lalu, agak sedikit berantakan komunikasi di antara mereka. Walau, ia dan Argon sudah saling berupaya membangun kemesraan kembali.

"Hai." Xevia menyapa lebih dulu.

"Apa kau sedang sibuk? Aku mengganggu?"

Argon menggeleng pelan. "Tidak. Aku malah baru bangun tidur, Sayang."

Argon mengembangkan senyuman sembari meraih tangan Xevia. Kemudian, dilakukan tarikan yang halus hingga sang kekasih masuk ke dalam apartemen.

Tepat setelah pintu ditutup, Argon segera saja memberikan dekapan yang erat. Sangat dirindukan sosok Xevia.

"Maafkan aku." Argon berucap dengan nada sungguh-sungguh. "Aku tidak akan ulangi."

"Aku tidak akan memaksamu menikah. Aku tidak mau hubungan kita berakhir."

Argon yang lebih dulu melepaskan pelukan. Ia ingin melihat bagaimana reaksi Xevia dan jawaban dari wanita itu, tentunya.

Perasaan Argon semakin gugup. Ia tak mau mendapatkan jawaban yang tidak bagus. Misalkan, Xevia ingin berpisah dengannya. 

"Sayang?" Argon hendaki jawaban segera.

"Kita akan masih bersama."

Argon senang bukan main. Langsung saja dipeluk Xevia kembali. "Trims, Sayang."

"Aku mencintaimu." Argon berujar dalam nada sungguh-sungguh.

"Aku juga."

"Aku ingin minta maaf, mungkin jawabanku waktu ini membuatmu terluka. Aku cuma spontan bereaksi karena ketidaksiapan ak--"

Xevia harus berhenti berbicara sebab Argon menciumnya. Pagutan yang lembut. Namun, berlangsung seperkian detik saja. Argon yang menyudahi lebih dulu.

"Aku tidak akan pernah bisa marah dengan kau, Sayang. Tidak harus kau meminta maaf. Aku paham, kau pasti terkejut."

Xevia hanya memberikan balasan dengan anggukan sembari membalas dekapan dari Argon lebih kencang. 

Mata mereka berdua masih saling beradu. Menatap satu sama lain secara lekat dan mendamba. Terutamanya, Argon.

"Ada yang mau aku katakan padamu. Entah kau akan suka atau tidak kabar ini."

Argon menambahkan intensitas tatapan. Ia juga mengernyit. Tak karena kurang paham akan ucapan Xevia, melainkan merasakan penasaran apa yang hendak disampaikan.

"Katakan, Sayang. Aku ingin tahu."

Argon terus memerhatikan Xevia, ia pun tak berkedip barang satu detik. Ingin dilihat perubahan ekspresi sang kekasih.

Andai Xevia berniat sembunyikan sesuatu darinya, maka lewat mimik wajah wanita itu akan dapat diketahui dengan mudah.

Termasuk juga, tatapan sang kekasih. Argon tahu kapan Xevia berbohong melalui sorot mata wanita itu nantinya.

"Ternyata aku hamil."

Argon sudah tidak memfokuskan pandangan ke Xevia, melainkan amplop warna cokelat yang wanita itu berikan. Ada di tangannya kini. Argon ingin segera membuka.

Langsung dilakukannya.

"Di dalam ada hasil USG bayi kita. Usia dari kehamilanku baru delapan minggu."

"Hmm, mengenai calon bayi kita. Aku sudah memutuskan membesarkannya sendiri. Aku harus tetap berangkat ke London.

"Tidak bisa." Argon menjawab tegas.

"Kita menikah saja bagaimana, Xe? Aku ingin bertanggung jawab juga atas bayi kita. Dan caranya dengan menikahimu."

"Soal pernikahan kita, tidak akan bersifat permanen." Argon menjelaskan.

"Kita akan berpisah setelah usia bayi kita enam bulan. Kau dapat meneruskan bisnis di London. Dan, hak asuh akan jatuh pada dirimu, Xe. Apa kau setuju?"

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Related chapter

  • REMARRIED EX-HUSBAND   3 - Lahirnya Baby Jevon

    "Bagaimana perasaanmu?"Pertanyaan singkat Argon yang bagi Xevia terdengar lembut dan penuh perhatian. Saat memandang ke sosok sang suami, ia pun mendapatkan tatapan teduh."Perasaanku? Masih campur aduk. Tapi, aku sangat bahagia bisa melahirkan anak kita."Xevia merasakan matanya basah. "Bagiku, semua ini masih mimpi. Aku belum bis--"Xevia tak bisa melanjutkan ucapan karena menerima ciuman di bibir dari Argon. Kilat namun lembut. Xevia tidak bisa tunjukkan balasan. Walau, menginginkan."Terima kasih banyak, Sayang."Cara Argon begitu tulus dan juga serius, tak gagal menambah rasa haru Xevia. Ia begitu senang diperlakukan seperti ini oleh sang suami. Xevia merasa sangat dicintai."Terima kasih, sudah memberikanku anak, ya. Hadiah yang bagiku istimewa."Dua jam lalu, telah lahir buah hati Xevia dan Argon dengan sehat dan selamat. Berjenis

    Dernière mise à jour : 2021-06-09
  • REMARRIED EX-HUSBAND   4 - Perpisahan

    "Apa kau yakin aku tidak perlu ikut terbang ke London? Aku mencemaskan kalian."Pertanyaan Argon lekas mendapat respons dari Xevia berupa gelengan. Jawaban yang tetap sama ditunjukkan oleh wanita itu, sejak kemarin malam dikonfirmasinya."Maafkan aku terus menolak. Tapi, kau di sini juga punya kesibukan. Kalau, kau ikut berangkat, waktumu akan terbuang.""Kenapa kau berpikiran begitu? Kalian lebih penting untukku dibanding bisnis."Argon menanti segera jawaban dari Xevia, namun wanita itu hanya tersenyum. Argon pun menarik kesimpulan bahwa Xevia tak ingin terjadi perdebatan di antara mereka."Baiklah. Aku percaya." Argon pun berkata, kemudian. Memilih mengalah."Aku percaya kau akan bisa menjaga Jevon dengan baik, tanpa diriku," imbuh Argon.Dua puluh menit lagi.Ya, jadwal keberangkatan ke London akan dimulai tepat pukul em

    Dernière mise à jour : 2021-06-09
  • REMARRIED EX-HUSBAND   5 - Rencana Pindah

    "Aku pakai mobil SUV warna merah," ujar Xevia sembari membuka jendela kendaraan roda empatnya."Baiklah. Aku akan mencarimu.""Kau harus keluar dulu. Nanti kau pasti akan melihat mobilku. Oke?""Baik. Trims sudah mau repot menjemputku ke bandara. Aku rindu kalian.""Aku merindukanmu." Xevia berucap lirih. Ia mengangkat kedua ujung bibir, lantas."Aku ingin bertemu segera denganmu.""Maksudku BJ juga." Xevia buru-buru meralat agar tidak terjadi salah paham."Anak kita merindukanmu." Xevia pun mempertegas kembali sembari dilirikkan mata ke arah Jevon Davis, sang putra.Balita berusia tiga tahun itu sedang duduk anteng di pangkuannya dan makan es krim.Tentu, Jevon mendengarkan pembicaraan antara dirinya dan Argon karena panggilan dalam mode speaker."Daddy datang Mommy?"

    Dernière mise à jour : 2021-06-09
  • REMARRIED EX-HUSBAND   6 - Kembali Ke California

    California, 02:00 P.M.Xevia hanya membutuhkan kurang dari satu menit untuk mengubah angka-angka pada jarum-jarum jam di arlojinya, mengikuti zona waktu kota kelahirannya.Lalu, difokuskan kembali atensi pada sosok sang putra kecil, Jevon Davis, berada dalam gendongannya.Xevia menarik kedua ujung bibir yang tinggi hingga membentuk senyuman lebar.Diperuntukkan untuk Jevon. "Sudah mengantuk, Nak?"Xevia iseng saja bertanya karena melihat bagaimana sepasang mata sang putra mulai sayu dan memerah.Namun, didapatkan gelengan kepala dari Jevon. Xevia pun tertawa. Gemas akan ketidakjujuran Jevon."Belum, Mommy."Xevia lantas mengangguk, ingin ditunjukkan kepercayaan akan jawaban sang buah hati.Kontras akan tindakannya yang menyandarkan kepala Jevon ke bahu kiri, dalam gerakan pelan-pelan saja.Lalu, d

    Dernière mise à jour : 2021-06-09
  • REMARRIED EX-HUSBAND   7 - Godaan Argon

    California, 04:00 P.M.Xevia menghitung dengan benar, menit demi menit yang telah berganti lewat arloji di tangannya.Sudah hampir satu jam pula, ia dan Jevon bersama Argon di restoran, dalam rangka makan bersama.Belum ada tanda-tanda bahwa pertemuan di antara mereka akan segera disudahi. Walau, ia sangat ingin.Dan, Xevia enggan mengedepankan ego demi mendapat apa yang dirinya kehendaki. Masih dipikirkan Jevon.Xevia tidak akan tega mengakhiri momen yang membuat sang putra bergembira.Jevon sangat menikmati acara makan dengan Argon. Bisa dilihat jelas dari ekspresi buah hatinya itu.Xevia menerapkan pemikiran logis yang dibarengi dengan berupaya memahami perasaan Jevon juga.Sudah enam bulan lamanya, sang putra dan Argon tidak melakukan perjumpaan secara langsung.Buah hatinya pasti merasakan kerinduan

    Dernière mise à jour : 2021-06-09
  • REMARRIED EX-HUSBAND   1 - Menolak Menikah

    Sejak bangun dari tidur, Xevia hanya sendiri dan tak ada Argon bersamanya. Kasur serta kamarnya kosong. Terasa begitu sunyi.Xevia jelas ingin tahu dimana keberadaan Argon, tapi lebih dulu ia bergegas untuk mandi karena lengket oleh keringat hasil dari percintaan panas mereka selamat.Xevia mandi kilat saja. Tak ingin lama-lama di kamar mandi. Lalu, berganti baju dan juga berias. Lebih, tepat memakai sedikit pelembab wajah serta bibir.Barulah, Xevia keluar dari kamar. Suasana sepi menyambut saat pintu dibukanya. Tak tampak sang kekasih. Tapi, tetap dicari."Selamat pagi, Sayang."Xevia langsung menyunggingkan senyuman lebar dan terbaik yang bisa pamerkan pada sang kekasih hati, Argon Davis.Sementara, kedua kakinya belum berhenti berjalan. Masih ada jarak empat meter lagi yang harus dipangkas untuk bisa berdiri dekat dengan sang kekasih."Selamat pagi juga." Xevia membalas."Maafkan aku bangun lebih siang dibanding kau. Aku ti

    Dernière mise à jour : 2021-06-07

Latest chapter

  • REMARRIED EX-HUSBAND   7 - Godaan Argon

    California, 04:00 P.M.Xevia menghitung dengan benar, menit demi menit yang telah berganti lewat arloji di tangannya.Sudah hampir satu jam pula, ia dan Jevon bersama Argon di restoran, dalam rangka makan bersama.Belum ada tanda-tanda bahwa pertemuan di antara mereka akan segera disudahi. Walau, ia sangat ingin.Dan, Xevia enggan mengedepankan ego demi mendapat apa yang dirinya kehendaki. Masih dipikirkan Jevon.Xevia tidak akan tega mengakhiri momen yang membuat sang putra bergembira.Jevon sangat menikmati acara makan dengan Argon. Bisa dilihat jelas dari ekspresi buah hatinya itu.Xevia menerapkan pemikiran logis yang dibarengi dengan berupaya memahami perasaan Jevon juga.Sudah enam bulan lamanya, sang putra dan Argon tidak melakukan perjumpaan secara langsung.Buah hatinya pasti merasakan kerinduan

  • REMARRIED EX-HUSBAND   6 - Kembali Ke California

    California, 02:00 P.M.Xevia hanya membutuhkan kurang dari satu menit untuk mengubah angka-angka pada jarum-jarum jam di arlojinya, mengikuti zona waktu kota kelahirannya.Lalu, difokuskan kembali atensi pada sosok sang putra kecil, Jevon Davis, berada dalam gendongannya.Xevia menarik kedua ujung bibir yang tinggi hingga membentuk senyuman lebar.Diperuntukkan untuk Jevon. "Sudah mengantuk, Nak?"Xevia iseng saja bertanya karena melihat bagaimana sepasang mata sang putra mulai sayu dan memerah.Namun, didapatkan gelengan kepala dari Jevon. Xevia pun tertawa. Gemas akan ketidakjujuran Jevon."Belum, Mommy."Xevia lantas mengangguk, ingin ditunjukkan kepercayaan akan jawaban sang buah hati.Kontras akan tindakannya yang menyandarkan kepala Jevon ke bahu kiri, dalam gerakan pelan-pelan saja.Lalu, d

  • REMARRIED EX-HUSBAND   5 - Rencana Pindah

    "Aku pakai mobil SUV warna merah," ujar Xevia sembari membuka jendela kendaraan roda empatnya."Baiklah. Aku akan mencarimu.""Kau harus keluar dulu. Nanti kau pasti akan melihat mobilku. Oke?""Baik. Trims sudah mau repot menjemputku ke bandara. Aku rindu kalian.""Aku merindukanmu." Xevia berucap lirih. Ia mengangkat kedua ujung bibir, lantas."Aku ingin bertemu segera denganmu.""Maksudku BJ juga." Xevia buru-buru meralat agar tidak terjadi salah paham."Anak kita merindukanmu." Xevia pun mempertegas kembali sembari dilirikkan mata ke arah Jevon Davis, sang putra.Balita berusia tiga tahun itu sedang duduk anteng di pangkuannya dan makan es krim.Tentu, Jevon mendengarkan pembicaraan antara dirinya dan Argon karena panggilan dalam mode speaker."Daddy datang Mommy?"

  • REMARRIED EX-HUSBAND   4 - Perpisahan

    "Apa kau yakin aku tidak perlu ikut terbang ke London? Aku mencemaskan kalian."Pertanyaan Argon lekas mendapat respons dari Xevia berupa gelengan. Jawaban yang tetap sama ditunjukkan oleh wanita itu, sejak kemarin malam dikonfirmasinya."Maafkan aku terus menolak. Tapi, kau di sini juga punya kesibukan. Kalau, kau ikut berangkat, waktumu akan terbuang.""Kenapa kau berpikiran begitu? Kalian lebih penting untukku dibanding bisnis."Argon menanti segera jawaban dari Xevia, namun wanita itu hanya tersenyum. Argon pun menarik kesimpulan bahwa Xevia tak ingin terjadi perdebatan di antara mereka."Baiklah. Aku percaya." Argon pun berkata, kemudian. Memilih mengalah."Aku percaya kau akan bisa menjaga Jevon dengan baik, tanpa diriku," imbuh Argon.Dua puluh menit lagi.Ya, jadwal keberangkatan ke London akan dimulai tepat pukul em

  • REMARRIED EX-HUSBAND   3 - Lahirnya Baby Jevon

    "Bagaimana perasaanmu?"Pertanyaan singkat Argon yang bagi Xevia terdengar lembut dan penuh perhatian. Saat memandang ke sosok sang suami, ia pun mendapatkan tatapan teduh."Perasaanku? Masih campur aduk. Tapi, aku sangat bahagia bisa melahirkan anak kita."Xevia merasakan matanya basah. "Bagiku, semua ini masih mimpi. Aku belum bis--"Xevia tak bisa melanjutkan ucapan karena menerima ciuman di bibir dari Argon. Kilat namun lembut. Xevia tidak bisa tunjukkan balasan. Walau, menginginkan."Terima kasih banyak, Sayang."Cara Argon begitu tulus dan juga serius, tak gagal menambah rasa haru Xevia. Ia begitu senang diperlakukan seperti ini oleh sang suami. Xevia merasa sangat dicintai."Terima kasih, sudah memberikanku anak, ya. Hadiah yang bagiku istimewa."Dua jam lalu, telah lahir buah hati Xevia dan Argon dengan sehat dan selamat. Berjenis

  • REMARRIED EX-HUSBAND   2 - Kabar Hamil

    Xevia merasakan kegugupan besar. Debaran jantung sangat kencang. Padahal, ia belum bertemu dengan kekasih hatinyaXevia sendiri tengah berdiri di depan pintu apartemen Argon. Ia sudah memencet bel agar kekasih hatinya itu segera keluar.Argon ada di dalam. Namun, ia tidak tahu apa yang pria itu sedang lakukan sekarang.Xevia pun tak memberi tahu Argon akan kedatangannya. Sebab, ia pun tidak ada niat untuk berkunjung hari ini.Rencana menemui Argon dilakukan secara mendadak. Xevia ingin menyampaikan hal penting pada pria itu. Argon wajib tahu.Xevia menarik napas panjang. Lalu, dibuang cepat, saat pintu apartemen dibuka Argon. Sang kekasih membelalakan mata.Seakan tidak percaya jika dirinya datang.Memanglah sejak mereka bertengkar soal pernikahan, sekitar satu minggu lalu, agak sedikit berantakan komunikasi di antara mereka. Walau, ia dan Argon sudah saling berupaya membangun kemesraan kembali."Hai." Xevia menyapa lebih

  • REMARRIED EX-HUSBAND   1 - Menolak Menikah

    Sejak bangun dari tidur, Xevia hanya sendiri dan tak ada Argon bersamanya. Kasur serta kamarnya kosong. Terasa begitu sunyi.Xevia jelas ingin tahu dimana keberadaan Argon, tapi lebih dulu ia bergegas untuk mandi karena lengket oleh keringat hasil dari percintaan panas mereka selamat.Xevia mandi kilat saja. Tak ingin lama-lama di kamar mandi. Lalu, berganti baju dan juga berias. Lebih, tepat memakai sedikit pelembab wajah serta bibir.Barulah, Xevia keluar dari kamar. Suasana sepi menyambut saat pintu dibukanya. Tak tampak sang kekasih. Tapi, tetap dicari."Selamat pagi, Sayang."Xevia langsung menyunggingkan senyuman lebar dan terbaik yang bisa pamerkan pada sang kekasih hati, Argon Davis.Sementara, kedua kakinya belum berhenti berjalan. Masih ada jarak empat meter lagi yang harus dipangkas untuk bisa berdiri dekat dengan sang kekasih."Selamat pagi juga." Xevia membalas."Maafkan aku bangun lebih siang dibanding kau. Aku ti

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status