Kegelapan dari Aura Raul perlahan bereaksi dan sekali lagi Pedang Roso keluar, Raul seolah kehilangan kemampuannya untuk melawan dan kegelapan yang pekat membungkus dirinya. Tawa akan jiwa-jiwa yang sudah mati terdengar ditelinganya dan Raul melihat bayangan jiwa orang-orang yang belum lama ini dia bunuh.
Raul tidak merasa goyah sedikitpun melihat jiwa-jiwa yang menghantuinya, baginya pembantaian itu adalah hal biasa dan kejahatan seperti apa yang belum pernah dia lakukan. Jika orang biasa mungkin saja mereka akan langsung gila karena serangan pikiran seperti ini, namun didepan Raul yang sudah menjalani dua kehidupan yang sadis itu tidak akan menggerakkannya sedikitpun."Orang mati ya mati saja." Raul mendesak Auranya dan mengamuk.Kegelapan tiba-tiba berubah dan saat ini jiwanya diseret kedalam ingatan Pedang Roso, sosok Iblis yang menyerupai manusia dengan satu tanduk panjang dan sepasang sayap hitam berada tidak jauh dari Raul.Sosok Pria berdiBeberapa Bangsawan diundang dalam jamuan makan sederhana, Raul juga mengikutinya dan duduk bersama dengan Violin. Banyak orang yang menyapa Raul dan itu sedikit membuatnya tidak menyukai tata krama seorang Bangsawan."Terimakasih karena sudah memberikan semua ini kepadaku Raul. Aku berjanji dimasa depan ketika kau menikah dengan Adikku dan mempunyai keturunan maka dia akan menjadi pewaris dari tahta Kerajaan ini." Lucas menjanjikan hal luar biasa kepada Raul.Violin tersipu malu dan Raul menggelengkan kepalanya, "Dengan segala hormat aku akan menolaknya... jika aku punya Anak maka dia harus hidup sesuai dengan apa yang dia inginkan. Kau sekarang sudah menjadi Raja dan sudah waktunya bagimu untuk memilih seorang Ratu, kita sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan ini adalah waktu yang tepat bagimu untuk memilih." "Masalah itu tidak perlu dipikirkan karena aku sudah punya lima orang. Salah satunya juga adalah Keluarga dari Bawahanmu yang tidak lain
Seharian penuh mereka berdua berkuda dan malam harinya Raul memutuskan untuk beristirahat didalam hutan, dia mendirikan tenda dan menyalakan api unggun. Adapun Binatang Buas yang mengintai mereka semua berlari menjauh setelah merasakan Aura Raul yang hebat.Violin mencoba masakan Raul dan merasa sangat puas, "Tidak hanya pandai dalam bertarung ternyata masakanmu sangat enak !" "Itu hanya keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh semua orang. Jika hal sepele seperti ini saja tidak bisa maka bagaimana aku bisa mengurus diriku sendiri nantinya dimedan perang." Raul menjawabnya dengan santai."Sepertinya aku juga harus belajar." Violin berpikir sebentar dan terlihat ragu, "Hm... ngomong-ngomong Alice dan Nuna belajar sihir darimu bukan ?""Aku tidak sengaja menemukan buku Penyihir dan mengajari mereka. Jika kau tertarik maka bertanya saja kepada mereka." Raul tidak keberatan jika Violin ingin menjadi seorang Penyihir.Violin menggelengkan
"Ugh ! gara-gara mereka aku bangun dan sepertinya sulit untuk kembali tidur." Violin mengusap matanya dan meregangkan tubuhnya.Raul melihat Violin dan menelan ludahnya, dia sedikit bereaksi dan berjalan kearah Violin, "Kalau begitu aku akan menemanimu terjaga semalaman !" Raul membawa Violin masuk kedalam dan memeluknya, dia mencium lehernya yang ramping dan tangan Raul meraba tubuh Violin. Suasana menjadi sedikit liar dan mereka berdua bercinta sepanjang malam.Siang harinya Violin mencium bibir Raul yang sedang tertidur pulas dan membangunkannya, "Selamat siang pemalas."Raul tersenyum dan merasa sangat puas dengan peformanya, mereka bergegas berpakaian dan melanjutkan kembali perjalanan yang santai. Raul kali ini tidak ingin membuang banyak waktu dan buru-buru kembali dengan memacu kudanya lebih cepat.Setelah beberapa hari mereka akhirnya sampai dan Raul menikmati harinya yang tenang sambil berlatih dengan keras. Mana dan Qi Murni a
Hendrik tersenyum dan tidak menyangka jika Ville akan sangat mudah untuk diurus, sangat jelas bahwa dia hanya orang bodoh yang mengukur Tuannya dengan cara yang sederhana. Hanya mereka yang disisi Tuannya sajalah yang benar-benar mengerti sistem kerja yang Raul terapkan.Raul mungkin bukan seorang Raja tapi sikapnya sudah berada diatas mereka. Entah itu Michael juga tidak bisa menandingi Raul ataupun Raja lainya, bisa dikatakan jika Raul adalah Raja tanpa mahkota dan keberadaannya memiliki kontrol penuh.Hendrik tidak ingin melebih-lebihkan namun faktanya Raul memanglah sosok sempurna sebagai Pemimpin, dia yang memiliki kendali dan setiap gerakan yang dibuat itu seperti petir yang membunuh semua musuhnya. Menghancurkan Kerajaan Law seharusnya sangat mudah baginya namun kecerdasan Raul membuatnya cukup hebat. Hendrik paham benar jika pohon yang terlalu tinggi akan mudah tumbang tertiup angin, tujuan Raul adalah membuat akar pohon tertancap sangat dalam dan
Raul memutuskan kembali ke Kastil bersama dengan Alice, hari sudah larut malam dan setelah makan mereka berdua pergi ke kamar. Alice menyisir rambutnya didepan cermin dan masih memikirkan tugas yang Kevin terima.Alice berbalik melihat Raul, "Apakah tidak apa-apa jika Nuna tahu kalau kau mengirim Kevin pergi ke misi yang berbahaya. Jangan lupa jika Nuna menganggapnya seperti Adiknya sendiri !" "Kevin itu sudah menjadi Kesatria Aura Bintang empat dan sangat kuat. Kau juga harus paham benar jika aku Raul sangat menghargai Bawahanku, aku tidak akan memberikan misi dimana itu diluar batasan mereka semua. Impiannya adalah menjadi Kesatria dan kau harus tahu jika itu tidak mudah, jika dia tidak terbiasa menghadapi krisis maka suatu saat dia akan mati begitu pula dengan mereka. Kevin dan yang lainya sudah menyanggupinya dan tentunya pernyataan mereka harus dipertanggung jawabkan, dia akan kembali dan menang karena Bawahanku tidak boleh kalah dari orang-orang lemah." Raul
Disisi lain Kerajaan Suci terjadi keributan dan banyak orang berkumpul, para Keturunan Pahlawan dikalahkan dalam pertarungan oleh seorang Pria bernama Owen. Gereja mengumumkan jika mereka sudah menemukan kandidat Pahlawan baru yang tidak lain adalah Owen.Owen dapat menarik Pedang Suci dan mendapatkan pengakuannya, bahkan Raja Kerajaan Suci memberinya gelar Duke secara langsung dan merupakan Kesatria Aura Bintang 6. Setelah munculnya kembali Pahlawan yang baru maka itu menandakan pertarungan antar Ras akan dimulai lagi.Niat dan tujuannya masih sama yaitu merebut setengah Benua dari Pasukan Iblis Neraka yang menakutkan. Gerbang Neraka mungkin masih tersegel namun keberadaan Raja Iblis Lucifer adalah tantangan tersendiri baginya.Tapi sebelum melakukan itu Owen berniat mendapatkan peringkat pertama sebagai orang terkuat diseluruh Benua. Dinding yang harus dia lewati adalah Pembunuh Naga Kesatria Aura Bintang 8, sekalipun dia punya kemampuan Pedang Suci masi
Raul langsung menggunakan Warp Portal dan menuju Kerajaan Istas, kedatangannya kali ini bukan untuk menemui Lucas melainkan langsung menuju Kerajaan Law. Raul tidak membawa siapapun bersama dengannya dan ingin menghadang rombongan Pahlawan.Disisi lain Kerajaan Law saat ini terjadi perang internal dan Pasukan Pemberontak memulai dominasinya. Ville sudah membangun koneksi dengan Bangsawan lain dan membentuk Pasukan besar, kedatangan Kevin dan yang lainya membuat kekuatan mereka menjadi lebih besar dan hanya masalah waktu saja sampai mereka berhasil menduduki Ibukota Kerajaan.Tapi saat ini kabar mengenai informasi datangnya Pahlawan membuat Ville merasa cemas, Hendrik juga berusaha menghubungi Raul dan menunggu perintah darinya. "Apakah sudah ada kabar dari Tuan ?" Tanya Ville dengan cemas.Hendrik menggelengkan kepalanya, "Untuk sekarang tahan dulu dan jika situasinya berubah maka kita hanya bisa mundur. Siapa yang menduga jika Master Menara Sihi
Owen menarik Pedang Suci dan lapisan Aura emas menyelimuti bilahnya. Owen bergerak sangat cepat dan sudah berada didepannya, Raul menangkis serangan itu dan ledakan yang cukup kuat hingga membuatnya terhempas kebelakang. Raul merasakan lengannya sakit dan semangat yang menggebu-gebu, Owen tidak berharap jika Raul akan menghadapi serangannya secara langsung. Namun melihat kondisinya saat ini sepertinya tubuhnya memang sangat kuat."Untuk menghargai duel ini aku tidak akan menggunakan kemampuan khusus milikku." Owen menunggu Raul untuk menyerangnya dan dia ingin bertarung secara adil."Gunakan itu." Raul berdiri dan Pedang hitam miliknya memancarkan Aura kegelapan yang menakutkan.Nyala api biru yang panas menyatu dan Owen dapat merasakan suhu panas yang menusuk, dua elemen dan kekuatan yang luar biasa. Setelah melihat ini takutnya Owen harus mengerahkan tenaga ekstra untuk melawan Raul."Pahlawan !" Semua Kesatria yang dibelakang sedikit