Ketika perintah Raul sudah keluar semua orang berlari secepat mungkin untuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Violin juga mengikuti Pasukan lain dan sekarang hanya bisa berharap jika Raul bisa memenangkan pertarungan.
Raul tersenyum dan melihat Tsunami besar yang mendekat membuatnya lebih bersemangat, dia mengayunkan Pedangnya dan Aura yang kuat disertai hembusan angin menyembur.Gelombang besar Tsunami dipotong olehnya dengan sangat rapi, mereka yang melihat keajaiban kekuatan ini membuka mata lebar-lebar dan sangat terkejut melihat dahsyatnya kekuatan Raul.Raul Von Roso yang diberi julukan Darkness sekaligus Kesatria Aura terkuat diseluruh Benua melebih sosok Pahlawan. Nama besarnya bukanlah sebuah rumor melainkan kekuatan yang dia punya memang benar sekaligus jauh menakutkan.Ular Perak yang melihat kekuatan Raul mengaung keatas dan gumpalan air mulai berkumpul, air yang dipadatkan oleh Mana ditembakkan dan menyebar seperti tentakel.Setelah melakukan pembasmian selama beberapa hari akhirnya Raul sudah sepenuhnya mengamankan lautan. Mereka semua kembali bersama dan meninggalkan beberapa orang untuk mengamati situasi.Darah, daging, tulang, sisik dan kulit ular Perak sudah Raul simpan untuk dirinya sendiri. Raul meminta Kesatria lainya untuk mengumpulkan darah para Monster Laut dan menyimpannya dalam wadah yang sangat besarSampainya mereka di Benteng Raul mengumpulkan semuanya kedalam barisan dan dia berdiri diatas Benteng bersama Violin dan Bangsawan lain. Ada beberapa korban yang terluka tapi untungnya penyerangan ini sukses besar, semua orang sudah bekerja keras selama beberapa hari dan ini adalah pencapaian besar pertama mereka."Kalian semua sudah bekerja sangat keras dan aku tidak akan menutup mata. Gunakan darah Monster Laut untuk berendam dan selain membantu pemulihan agar lebih cepat kekuatan fisik kalian akan bertambah. Mungkin beberapa Prajurit yang mengalami masalah untuk m
Setelah beberapa hari mereka akhirnya sampai di rumah, Raul tidak membuang banyak waktunya dan segera menempa Pedang Hitam. Menggabungkan beberapa fragmen dan menempa adalah keahlian khususnya, sebagai Pendekar Pedang wajar baginya untuk memiliki kemampuan membuatnya.Violin langsung beristirahat didalam kamarnya dan tertidur salama seharian penuh. Nick juga kembali dan melaporkan semuanya kepada Alice, penaklukannya berjalan dengan lancar tapi memakan banyak korban jiwa. Melawan tiga Wyren sekaligus membuatnya kesulitan dan Alice hanya bisa memintanya memberikan kompensasi.Bisnis pembuatan senjata terus meningkat dengan cepat karena banyaknya bahan baru seperti tulang Monster yang kuat. Raul bersedia membeli semuanya dan meraup keuntungan dua kali lipat dari Senjata yang dibuat para Penempa.Wilayah Rou menjadi sangat makmur dan semua orang bisa menghasilkan uang, kekayaan Keluarga Roso bahkan diperkerikan melebihi Kerajaan itu sendiri dan sampai sekaran
Disisi lain di kedalaman lembah yang menakutkan sebuah meteor hitam jatuh dari atas langit dan menghantam tanah. Lembah itu berada tidak jauh dari Kerajaan Buck dan membuat guncangan besar.Sayap berwarna hitam perlahan terbuka dan sosok Pria menunjukan wujudnya, Auranya yang sangat menakutkan meledak dan semua Binatang Buas didalam Lembah berlari ketakutan. Pria itu tidak lain adalah Ras Malaikat dan salah satu Malaikat Agung jatuh yang bernama Ziel. "Setelah terkurung untuk waktu yang lama akhirnya aku bebas." Ziel tertawa dengan keras dan terbang keatas langit.Aura hitam yang pekat menyelimuti tubuhnya dan membentuk sebuah Armor, Tombak berwarna ungu ditangannya memancarkan Aura penghancur yang mematikan. Ziel mengayunkannya dengan kekuatan penuhnya dan ledakan yang keras mengguncang seluruh lembah hingga membuatnya berada didalam kehancuran."Tahta Dewa hanya akan menjadi milikku seorang, Malaikat Agung ataupun tujuh Raja Iblis tidak akan ak
Istana Raja Iblis saat ini sedang ramai dan mayat Naga yang sangat besar tergeletak diluar, menggunakan darahnya Leviathan meningkatkan kekuatannya secara gila-gilaan dan Amon masuk kedalam Kastil untuk bertemu dengan Lucifer."Ada hal penting apa yang membuatmu datang menemuiku ?" Tanga Lucifer yang duduk disinggasana dengan ekspresi yang dingin."Malaikat Zeil sudah turun dan sekarang menduduki salah satu Kerajaan Manusia. Raul Von Roso akan bergerak sendiri menghadapinya, apakah perlu kita membantu dan membinasakannya ?" Tanya Amon dengan sungguh-sungguh."Itu adalah urusannya dan bukan urusanku. Zeil tidak lebih dari semut yang lainya dan tidak berguna sama sekali. Sejak dia mengincar tahta Dewa Naga dia sudah kehilangan berkatnya, sekarang yang tersisa hanya Divine Power miliknya saja dan dia tidak lebih dari Malaikat yang sudah dibuang." Lucifer merasa enggan untuk turun tangan.Bisa dikatakan posisi mereka sama namun Zeil sudah pernah dikal
Hendrik dan beberapa Bawahannya sudah berhasil menyelinap ke Benteng Ibukota Kerajaan, melihat pemandangan didepannya semuanya terasa sangat menakutkan. Tidak sedikit reruntuhan dan mayat-mayat Manusia dengan kondisi kering, entah itu orang dewasa atau anak-anak semuanya mati."Sekarang kita panggil Tuan..." "Bajingan mana yang berani mengusik ketenanganku dan berani datang kemari." Suara yang keras terdengar dari Istana yang jauh dan mencapai telinga Hendrik.Kilatan cahaya hitam pekat melesat dan semua Bawahan Hendrik dilenyapkan dalam sekejap mata, dari jarak yang sangat jaun Ziel sudah sangat menakutkan dan dapat membunuh Kesatria Aura Bintang enam. Monster seperti ini sudah luar pemahaman dunia dan Hendrik merasakan ketakutan."Semut yang lihai tapi seekor semut tetaplah semut." Ziel yang duduk disinggasana mengangkat tangannya dan Aura yang padat berubah menjadi sebuah telapak tangan yang mengerikan.Telapak tangan itu melesat kear
Ziel terus menyerang Raul dengan brutal dan tertawa, "Ini adalah medan kekuatanku dan ketika kau masuk kedalam sini maka itu akan menjadi akhir bagimu !" Raul menangkis setiap bilah angin yang datang dari segala arah, Spirit Zone miliknya benar-benar diblokir didalam medan Tornado. Serangan yang berat mengarah langsung kepadanya dan Raul hanya mengandalkan instingnya."Jangan terlalu bangga bukankah aku hanya perlu memotongnya." Raul memasang kuda-kudanya dan mengayunkan pedangnya.Qi Murni yang sangat kuat menyatu dengan kegelapan, tebasan yang cepat memotong angin menjadi dua bagian dan Ziel benar-benar sangat terkejut. Medan yang dia ciptakan dengan Divine Power miliknya sudah dihancurkan dengan kekuatan kasar.Raul terbang menuju Ziel dan mengayunkan Pedangnya, Tombak Ziel menahannya dan nyala api biru yang sangat panas menyala dari Pedangnya. Aura yang luar biasa kuat mengamuk dan Ziel mendorong Raul untuk menjauh."Kalau begitu cob
Tujuh Naga Api Hitam menari hingga menembus awan, dalam buku Sihir yang dia pelajari pengetahuan Manas bentuk sejati dari Sihir sangatlah penting dan untuk mencapai Circle penuh Raul menggabungkan semuanya.Lingkaran sihir terbentuk diatas langit dan dengan unsur kegelapan yang menelan semua Mana disekitarnya diserap. Memanfaatkan bentuk kekuatan alam dan menyatukannya dengan Auranya, Raul sudah memikirkan semua ini dan sekalipun dia harus meratakan seluruh daratan tetapi selama dia bisa membunuh Ziel maka itu semua sangat sepadan."Kau bukan mangsa melainkan lawan yang bisa membuatku mengerahkan seluruh kekuatanku, sejak aku kehilangan berkat memberi aku mendapatkan kekuatan yang besar. Gelar Malaikat Jatuh Ziel aku akan membuatmu paham dengan nama itu." Ziel mendesak Divine Power miliknya dan Raul ditelan kedalam ruang yang dia bentuk sendiri.Kekuatannya seolah dirampas dan dia digulung kedalam ombak yang besar, Raul tahu jika ini adalah ilusi yang Ziel
Setelah beberapa waktu Owen kembali membawa tubuh Raul yang diselimuti api biru, dia menyerahkan Raul kepada Hendrik dan sekarang tugasnya sudah selesai. Jika Raul kalah maka dia sendiri yang akan membunuh Ziel yang terluka, namun tindakan pencegahan sudah tidak diperlukan dan Raul keluar sebagai pemenangnya.Hendrik membawa Raul pergi dengan item sihir teleportasi sekali pakai, setelah sampai di Kediaman Roso Nuna secara pribadi merawat Raul dan mempercepat pemulihannya. Butuh empat hari penuh sampai Raul sadar dan Alice sudah mengalami tanda-tanda melahirkan.Raul memaksakan diri dan menggunakan tongkat kayu untuk berjalan, dia menunggu didepan pintu bersama dengan Violin dan Nuna. Saat ini dia sedang menunggu kelahiran anaknya dan membuatnya merasa gugup, para Elves adalah orang yang tepat untuk mengurus ini dan Raul percaya sepenuhnya dengan mereka."Kau masih terluka apakah baik-baik saja menunggu disini sepanjang malam ?" Violin dan Nuna mengkhawatir