Lu Fei sedang berjalan ke arah sekte Gunung Es. Dia akan mendapatkan qi petir di sana. Jaraknya sangat jauh. Mungkin, dia akan menghabiskan waktu selama satu bulan perjalanan. Sangat lama sampai-sampai sekte Bintang Berpijar diserang lebih dulu oleh pihak kekaisaran. Itu sangat mungkin terjadi. "Apa yang akan kau lakukan?" tanya Yu Hue. Lu Fei berhenti. Dia membalik badan. "Aku sedang mencari air." jawabnya. Yu Hue tidak paham. Dia menggaruk kepalanya. "Mencari air? Bukankah mencari air itu dengan berjalan. Jalan saja lurus ke depan dan kita pasti akan menemukan air. Memangnya menggesek tanah bisa menunjukkan di mana air berada.""Ah, di sana."Lu Fei pun berjalan ke arah yang dia tunjuk. Yu Hue diabaikan. Dia terus berjalan ke arah sana. Saat tali yang diikatkan di pingganya sudah kencang. Saat itu juga Yu Hue ikut tertarik. Mau tidak mau dia harus berjalan mengikuti Lu Fei dengan kebingungan. "Semakin hari. Aku bersamanya aku semakin yakin kalau dia adalah orang yang agak sinti
"Kenapa kau begitu ragu? Hanya memilih antara baju hitam dan merah saja. Tidak ada yang berbeda. Kau tetaplah seorang Iblis," keluh Yu Hue. Pakaian Lu Fei sobek karena digigit oleh hewan sihir. Itu membuat dia harus membeli pakaian baru. Sekarang dia sedang memilih antara dua baju di depannya. Ini adalah dua pilihan terakhir dan Lu Fei sudah berdiri di sana selama satu jam. Lu Fei mengelus dagunya. Dia berpikir sangat keras seolah sedang memikirkan tentang sesuatu yang sangat genting. "Sudahlah, ini menyebalkan." Sekali lagi Yu Hue mengeluh. Dia lelah berdiri di sana selama satu jam. Melihat Lu Fei memandangi dua baju yang hampir mirip, itu jauh lebih mengesalkan. "Aaaah, aku rasa warna hitam lebih cocok denganku."Yu Hue sudah tersenyum. Pelayan juga ikut senang karena mengira kalau Lu Fei sudah selesai dengan ini. Hanya saja dia salah paham. Lu Fei malah mengurungkan niatnya. "Tapi warna terlihat keren. Sepertinya warna mereka lebih cocok.""Haaaaaa." Yu Hue berteriak. Dia sang
Lu Fei dan Yu Hue sangat kewalahan melawan kelinci Gunung Es. Yang bertarung sebenarnya hanya Lu Fei. Yu Hue kewalahan karena tubuhnya terus saja ditarik oleh Lu Fei. Ini membuat dia gila. Tubuhnya terluka oleh benturan dengan batu yang tertutupi salju dan luka karena digigit oleh Kelinci Gunung Es saat Lu Fei tidak menarik tali di tubuhnya."Mati saja kau, Bajingan." Yu Hue hanya bisa menyumpahi Lu Fei. Dia tidak melawan. Bahkan sekarang dia diseret oleh Lu Fei. Ini membuat dia terbentur batu beberapa kali. Luka di tubuh Yu Hue semakin banyak. Perlahan pandangan Yu Hue buram. Dia mulai kehilangan kesadarannya. Darah mengalir terus dari tubuhnya. Itu membuat Yu Hue amania, dia kehilangan banyak darah. ***Lu Fei pun tiba di depan tangga naik ke atas Gunung Es. Di puncak sana adalah sekte Gunung Es. Tangga unik naik terbuat dari batu yang sangat kasar agar tidak licin. Di sekeliling tangga ada sebuah batu yang mengeluarkan panas. Itu terbuat dari endapan magma. Dengan batu itu, tang
Zhong Xuan menoleh, dia kaget melihat pintu ruangannya dihancurkan. Dia melihat tajam ke arah pintu masuk, dia bahkan sudah berniat membunuh siapa pun yang masuk. Ini sudah sangat kurang aja. Tidak lama kemudian Lu Fei masuk. "Ah, akhirnya aku bisa masuk." Dia berjalan dengan sangat santai. Tidak ada rasa bersalah sama sekali. Zhong Xuan sudah ingin maju, tetapi sesaat kemudian sebuah pisau menempel di leher Zhong Xuan. Itu membuatnya diam, dia melihat ke arah kiri dan terlihat ada seorang gadis muda di sana. Gadis cantik, tetapi tatapannya dingin. Dia akan melawan Zhong Xuan kalau saja Zhong Xuan menyerang Lu Fei. "Pergilah! Aku bisa mengatasi ini."Diao Chi pun mengangguk dan menghilang dari sana. Dia tidak sendirian, tetapi ada belasan lainnya. Zhong Xuan diuat kaget. Dia ada di sana sejak tadi, tetapi dia tidak merasakan hawa keberadaan orang-orang ini. Zhong Yu menjadi penasaran siapa pemuda yang sedang berjalan ke arah dirinya itu."Namaku adalah Lu Fei. Aku adalah tetua sekt
Zhong Xuan memandang Lu Fei berbeda dari sebelumnya. Pedang Kaisar Cahaya ada senjata terkuat yang pernah ada. Keluarga Cao bisa mendominasi benua Bintang Selatan karena mereka mendapatkan pedang Kaisar Cahaya. Pedang itu diwariskan turun menurun dan dominasi keluarga Cao semakin kokoh sampai sekarang.Bahkan saat mereka kehilangan pedang Kaisar Cahaya pun, keluarga Cao masih menjadi penguasa benua Bintang Selatan. Itu karena dominasi mereka selama ratusan tahun lamanya. Di pikiran semua orang di benua Bintang Selatan sudah tertanam kalau keluarga Cao adalah penguasa. "Aku tidak tahu bagaimana kau mendapatkan pedang itu, tetapi aku tidak akan membiarkan kau memilikinya. Itu adalah pedang miliki Kaisar. Tidak ada hak bagimu memiliki itu."Zhong Xuan pun langsung maju dan mulai melakukan serang kepada Lu Fei. Dia menggunakan pedang Ratu Es miliknya. Satu tebasan Zhong Xuan lakukan. Tempat itu langsung membeku. Kaki Lu Fei juga langsung membeku. Zhong Xuan muncul di belakang Lu Fei. Dia
Lu Fei berada di dekat tangga yang menghubungkan antara gunung tempat sekte Gunung Es berada dengan sebuah gunung yang lain. Mereka naik ke atas dan terlihat sebuah jembatan kayu yang langsung terhubung dengan Gunung tempat berada Kolam Angin. Dia sana adalah tempat yang Lu Fei inginkan berada. "Kau yakin ini aman?" Lu Fei menelan ludah. Dia berjalan ke arah jembatan. Saat dia melihat ke bawah, tidak terlihat apa yang ada di bawah sana. Gunung itu sangat tinggi. "Aku rasa ini bisa membuatku terbunuh," keluh Lu Fei. Dia merasa ini sudah gila. Kalau dia jatuh dari sana, kemungkinan dia terbunuh sangat besar. Jembatan penghubung itu bergerak ke kanan dan kiri berulang kali. Terombang-ambing. "Kau tidak berencana membunuhku, bukan?" Lu Fei bertanya lagi. Zhong Xuan menggeleng. "Tentu saja tidak. Kami sering lewat tempat ini." Mata Zhong Xuan melirik ke arah lain. Dia tidak berani menatap ke mata Lu Fei. Angin berhembus kencang di sana. Keadaan di sana sangat dingin, Lu Fei bahkan har
Lu Fei melihat sesuatu yang bercahaya di sana. Hanya saja saat itu, Lu Fei tidak bisa melihat dengan jelas. Penglihatannya masih buram. Dia masih sekarat, tetapi perlahan dia mulai pulih. Rasa sakit yang dia rasakan sebelumnya mulai hilang. Pengelihatan Lu Fei mulai terang. Saat dia sudah sangat membaik, Lu Fei langsung bangun. Hanya saja saat dia bangun, Lu Fei sangat kaget. Tidak ada apapun di sana. Cahaya tadi hilang dan yang tersisa hanya kegelapan. Lu Fei merasa sangat aneh, dia bingung sendiri dengan apa yang terjadi. Dia bangkit dan memeriksa tubuhnya dan semuanya baik-baik saja. Hanya saja di sana sangat gelap, tidak ada yang terlihat. Bahkan melihat tubuhnya sendiri pun, Lu Fei tidak bisa. "Apa ini?" keluh Lu Fei. Dia menarik itu. Saat ditarik, Lu Fei merasakan kalau sesuatu itu bisa memanjang. Lentur seperti karet, tetapi setelah ditarik kuat. Sesuatu itu putus dan terasa ada benda cair yang keluar dari sesuatu itu. Lu Fei merasa aneh, tetapi dia mengabaikan ini. Dia men
Zhong Xuan berlari sangat kencang. Tanpa sadar, dia sudah 4 hari di ruangannya. Dia hampir saja lupa kalau ada Lu Fei yang sedang berada di Gunung Es dan Angin. Zhong Xuan bergegas dan saat dia tiba di sana, angin sudah tidak berhembus kencang lagi. Semuanya sudah cukup tenang. Dia langsung menyeberang jembatan. Tidak butuh waktu lama untuk Zhong Xuan tiba di seberang. Seperti apa yang dia duga, Lu Fei sudah tidak ada di sana. Dia ingin naik ke atas, tetapi Zhong Xuan mengerutken keningnya saat dia melihat ada sebuah jalan baru. "Siapa yang membuat ini?" Zhong Xuan yakin terakhir kali dia ke sana. Jalan ke bawah tidak pernah ada. Seharusnya kalau ada yang mau membuat jalan baru, mereka harus izin lebih dulu. Ini ilegal.Zhong Xua mengabaikan itu lebih dulu. Setelah itu, dia pun naik. Masalah jalan baru ini, dia akan mengusutnya setelah ini. Tidak lama kemudian Zhong Xuan naik ke atas. Saat dia sudah naik, Zhong Xuan merakan ledakan qi yang sangat besar. Dia berjalan ke arah tengah.