Lu Fei sekarang berjalan dengan sangat santai. Ternyata lintah itu takut dengan api. Lu Fei hanya perlu membesarkan api yang dia buat. Itu membuat lintah-lintah besar itu tidak berani mendekat. Setelah cukup lama, Lu Fei pun tiba di sebuah kolam di sana. Lu Fei berhenti karena ada sebuah tengkorak di sana. Aura dari tengkorak itu sangat kuat. Itu bukan tengkorak biasa. Tidak bisa diremehkan sama sekali. Lu Fei menyipitkan matanya. Dia memegang pedang Kaisar Cahaya di tangan kanannya. "Ini tidak akan semuda dua pertarungan sebelumnya," keluh Lu Fei. Sebelumnya dia bisa masuk ke dalam dengan mudah. Kali ini dia harus bertarung lebih dulu. Tengkorak ini lebih kuat daripada dirinya. Tentu saja ini adalah senior yang sangat kuat. Lu Fei pun membuat api yang sangat banyak dan mengelilingi tempat pertarungan yang akan dia lakukan. Saat itu juga para lintah menjauh dari sana. Lu Fei menggunakan cukup banyak qi pada hal itu. Dia pun melangkah maju ke depan. Saat dia sudah sangat dekat, tib
Lu Fei terluka sangat parah, tetapi dia berhasil menang melawan tengkorak yang ada di sana. Lu Fei mengarahkan pedang Kaisar Cahaya di arahkan ke arah kepala tengkorak itu. Tengkorak itu sudah kehabisan waktu, dia juga sudah kehilangan beberapa bagian tulangnya. Intinya dia sudah tidak bisa bangun lagi. "Kau sangat tidak cocok dengan pedang Kaisar Cahaya itu. Sifat kekuatan kalian bertolak belakang dan itu bisa saling menghancurkan satu sama lain. Kalau kau ingin menggunakan pedang itu dengan baik. Kau harus mendapatkan tangan pemilik sebelumnya dan sambungkan dengan tanganmu yang sekarang. Itu akan berhasil," jelas Tengkorak itu. "Kenapa kau memberitahukan aku tentang ini?" tanya Lu Fei. Mereka sebelumnya adalah musuh, aneh sekali tiba-tiba saja tengkorak itu berbaik hati kepada dirinya. Lu Fei curiga. "Karena kau bukan sosok yang diramalkan akan menghancurkan dunia. Kau adalah anomali yang tidak ada di dalam takdir yang aku ketahui. Kau sebenarnya siapa?" Tengk
Lu Fei sedang berjalan ke arah sekte Gunung Es. Dia akan mendapatkan qi petir di sana. Jaraknya sangat jauh. Mungkin, dia akan menghabiskan waktu selama satu bulan perjalanan. Sangat lama sampai-sampai sekte Bintang Berpijar diserang lebih dulu oleh pihak kekaisaran. Itu sangat mungkin terjadi. "Apa yang akan kau lakukan?" tanya Yu Hue. Lu Fei berhenti. Dia membalik badan. "Aku sedang mencari air." jawabnya. Yu Hue tidak paham. Dia menggaruk kepalanya. "Mencari air? Bukankah mencari air itu dengan berjalan. Jalan saja lurus ke depan dan kita pasti akan menemukan air. Memangnya menggesek tanah bisa menunjukkan di mana air berada.""Ah, di sana."Lu Fei pun berjalan ke arah yang dia tunjuk. Yu Hue diabaikan. Dia terus berjalan ke arah sana. Saat tali yang diikatkan di pingganya sudah kencang. Saat itu juga Yu Hue ikut tertarik. Mau tidak mau dia harus berjalan mengikuti Lu Fei dengan kebingungan. "Semakin hari. Aku bersamanya aku semakin yakin kalau dia adalah orang yang agak sinti
"Kenapa kau begitu ragu? Hanya memilih antara baju hitam dan merah saja. Tidak ada yang berbeda. Kau tetaplah seorang Iblis," keluh Yu Hue. Pakaian Lu Fei sobek karena digigit oleh hewan sihir. Itu membuat dia harus membeli pakaian baru. Sekarang dia sedang memilih antara dua baju di depannya. Ini adalah dua pilihan terakhir dan Lu Fei sudah berdiri di sana selama satu jam. Lu Fei mengelus dagunya. Dia berpikir sangat keras seolah sedang memikirkan tentang sesuatu yang sangat genting. "Sudahlah, ini menyebalkan." Sekali lagi Yu Hue mengeluh. Dia lelah berdiri di sana selama satu jam. Melihat Lu Fei memandangi dua baju yang hampir mirip, itu jauh lebih mengesalkan. "Aaaah, aku rasa warna hitam lebih cocok denganku."Yu Hue sudah tersenyum. Pelayan juga ikut senang karena mengira kalau Lu Fei sudah selesai dengan ini. Hanya saja dia salah paham. Lu Fei malah mengurungkan niatnya. "Tapi warna terlihat keren. Sepertinya warna mereka lebih cocok.""Haaaaaa." Yu Hue berteriak. Dia sang
Lu Fei dan Yu Hue sangat kewalahan melawan kelinci Gunung Es. Yang bertarung sebenarnya hanya Lu Fei. Yu Hue kewalahan karena tubuhnya terus saja ditarik oleh Lu Fei. Ini membuat dia gila. Tubuhnya terluka oleh benturan dengan batu yang tertutupi salju dan luka karena digigit oleh Kelinci Gunung Es saat Lu Fei tidak menarik tali di tubuhnya."Mati saja kau, Bajingan." Yu Hue hanya bisa menyumpahi Lu Fei. Dia tidak melawan. Bahkan sekarang dia diseret oleh Lu Fei. Ini membuat dia terbentur batu beberapa kali. Luka di tubuh Yu Hue semakin banyak. Perlahan pandangan Yu Hue buram. Dia mulai kehilangan kesadarannya. Darah mengalir terus dari tubuhnya. Itu membuat Yu Hue amania, dia kehilangan banyak darah. ***Lu Fei pun tiba di depan tangga naik ke atas Gunung Es. Di puncak sana adalah sekte Gunung Es. Tangga unik naik terbuat dari batu yang sangat kasar agar tidak licin. Di sekeliling tangga ada sebuah batu yang mengeluarkan panas. Itu terbuat dari endapan magma. Dengan batu itu, tang
Zhong Xuan menoleh, dia kaget melihat pintu ruangannya dihancurkan. Dia melihat tajam ke arah pintu masuk, dia bahkan sudah berniat membunuh siapa pun yang masuk. Ini sudah sangat kurang aja. Tidak lama kemudian Lu Fei masuk. "Ah, akhirnya aku bisa masuk." Dia berjalan dengan sangat santai. Tidak ada rasa bersalah sama sekali. Zhong Xuan sudah ingin maju, tetapi sesaat kemudian sebuah pisau menempel di leher Zhong Xuan. Itu membuatnya diam, dia melihat ke arah kiri dan terlihat ada seorang gadis muda di sana. Gadis cantik, tetapi tatapannya dingin. Dia akan melawan Zhong Xuan kalau saja Zhong Xuan menyerang Lu Fei. "Pergilah! Aku bisa mengatasi ini."Diao Chi pun mengangguk dan menghilang dari sana. Dia tidak sendirian, tetapi ada belasan lainnya. Zhong Xuan diuat kaget. Dia ada di sana sejak tadi, tetapi dia tidak merasakan hawa keberadaan orang-orang ini. Zhong Yu menjadi penasaran siapa pemuda yang sedang berjalan ke arah dirinya itu."Namaku adalah Lu Fei. Aku adalah tetua sekt
Zhong Xuan memandang Lu Fei berbeda dari sebelumnya. Pedang Kaisar Cahaya ada senjata terkuat yang pernah ada. Keluarga Cao bisa mendominasi benua Bintang Selatan karena mereka mendapatkan pedang Kaisar Cahaya. Pedang itu diwariskan turun menurun dan dominasi keluarga Cao semakin kokoh sampai sekarang.Bahkan saat mereka kehilangan pedang Kaisar Cahaya pun, keluarga Cao masih menjadi penguasa benua Bintang Selatan. Itu karena dominasi mereka selama ratusan tahun lamanya. Di pikiran semua orang di benua Bintang Selatan sudah tertanam kalau keluarga Cao adalah penguasa. "Aku tidak tahu bagaimana kau mendapatkan pedang itu, tetapi aku tidak akan membiarkan kau memilikinya. Itu adalah pedang miliki Kaisar. Tidak ada hak bagimu memiliki itu."Zhong Xuan pun langsung maju dan mulai melakukan serang kepada Lu Fei. Dia menggunakan pedang Ratu Es miliknya. Satu tebasan Zhong Xuan lakukan. Tempat itu langsung membeku. Kaki Lu Fei juga langsung membeku. Zhong Xuan muncul di belakang Lu Fei. Dia
Lu Fei berada di dekat tangga yang menghubungkan antara gunung tempat sekte Gunung Es berada dengan sebuah gunung yang lain. Mereka naik ke atas dan terlihat sebuah jembatan kayu yang langsung terhubung dengan Gunung tempat berada Kolam Angin. Dia sana adalah tempat yang Lu Fei inginkan berada. "Kau yakin ini aman?" Lu Fei menelan ludah. Dia berjalan ke arah jembatan. Saat dia melihat ke bawah, tidak terlihat apa yang ada di bawah sana. Gunung itu sangat tinggi. "Aku rasa ini bisa membuatku terbunuh," keluh Lu Fei. Dia merasa ini sudah gila. Kalau dia jatuh dari sana, kemungkinan dia terbunuh sangat besar. Jembatan penghubung itu bergerak ke kanan dan kiri berulang kali. Terombang-ambing. "Kau tidak berencana membunuhku, bukan?" Lu Fei bertanya lagi. Zhong Xuan menggeleng. "Tentu saja tidak. Kami sering lewat tempat ini." Mata Zhong Xuan melirik ke arah lain. Dia tidak berani menatap ke mata Lu Fei. Angin berhembus kencang di sana. Keadaan di sana sangat dingin, Lu Fei bahkan har