Lu Fei dan empat orang lainnya berada di sana sudah cukup lama. Lu Fei dan dan tiga orang lainnya menjadi lebih akrab satu sama lain. Mereka membicarakan banyak hal bersama. Bahkan Lu Fei sampai merasa betah di sana. Setelah ditatap oleh satu orang lagi, barulah Lu Fei sadar kalau dia sedang terjebak di sana. "Apa benar-benar tidak ada jalan keluar?" Tiga orang lainnya mengangkat kedua bahu. Mereka terlihat sudah pasrah dengan keadaan mereka di sana. Mereka bahkan sudah merasa tempat itu adalah tempat mereka. Tidak, Lu Fei tidak akan melakukan itu. Dia tidak akan membiarkan dirinya berada di sana selamanya."Aku punya kehidupanku sendiri."Lu Fei bangun. "Kau ingin ke mana? Mau mencoba berapa kali pun. Aku rasa ini tidak akan berhasil."Lu Fei melirik. "Aku tidak mau berada di tempat ini selamanya. Aku punya kehidupan yang harus aku jalani. Aku memilik tujuan yang besar. Tempat ini tidak akan membuat semua tujuanku hilang," keluh Lu Fei. Ketiga orang itu mengangkat kedua bahu mere
Lu Fei dibuat bingung dengan keadaan ini. Dia terus menatap ke arah pemuda yang sedang duduk di pojok. Mata Lu Fei mulai redup, dia merasa lelah. Entah kenapa dia merasa kalau kali ini sangat mudah merasa kelelahan. Setelah cukup lama, Lu Fei pun akhirnya menutup matanya. "Tadi hanya mimp..."Dia pun tertidur.***Beberapa detik kemudian Lu Fei langsung bangun. Dia langsung berjalan ke arah pemuda yang sedang duduk di pojokan rumah makan itu. "Yang tadi bukanlah mimpi. Kalau mimpi, seharusnya tidak akan muncul dua kali."Lu Fei pun menarik pundak pemuda itu. Saat itu juga Lu Fei mundur dengan wajah kaget. Dia berlari ke arah lainnya dan muntah. Lu Fei melihat pemuda itu makan datangannya sendiri. Wajah pemuda itu penuh darah dan beberapa bagian terlihat tulang wajahnya. Dia bangun dan melihat ke arah Lu Fei. Matanya bererak ke bawah, itu sangat mengerikan. Lu Fei bangun. Dia memegang pedang miliknya. Saat melihat melirik ke belakang, terlihat tiga orang tadi mengambil senjata mere
Yu Hue dan Bu Yao pun tiba di sana. Saat mereka tiba di sana, mereka melihat seorang pemuda belasan tahun. Yu Hue dan Bu Yao saling melihat satu sama lain. Mereka mencoba menerka kekuatan pemuda itu, tetapi tidak ada yang spesial. Hanya pemuda yang berada di tahap core foundation. Sangat jauh bila dibandingkan dengan mereka yang berada di tahap immortal ancension. Perbedaan yang sangat jauh bagai langit dan bumi. Sekali Yu Hue atau Bu Yao pukul, pemuda di depan mereka pasti akan mati. Itu yang mereka pikirkan. Mereka sangat yakin akan hal itu. "Masuklah!" ajak Bu Yao. Yu Hue menoleh, dia tidak setuju dengan itu, tetapi Bu Yao terlihat santai. Dia membuat keputusan sendiri. Itu membuat Yu Hue agak kecewa dan kesal. Meski, pada akhirnya dia tetap membiarkan Lu Fei masuk ke dalam tempat mereka. lu Fei pun diajak makan seperti apa yang dia inginkan. "Kami punya banyak. Jadi, makanlah dengan nikmati." Bu Yao tersenyum ramah. Lu Fei membalas senyuman itu. "Terima kasih."Dia pun langsu
Sebuah tangan yang sangat besar mengarah ke arah Lu Fei. Saat yang sama Yu Hue berlari dengan pedang beracun miliknya. Lu Fei dibuat memutar otak, dia pun menggerakkan tangannya. Beberapa saat kemudian sebuah air muncul dan langsung menyerang ke arah Yu Hue. Itu membuat Yu Hue terhempas mundur. Lu Fei hanya punya waktu yang sangat sedikit. Dia pun menarik napas dan menghembuskannya dengan perlahan. Saat yang sama, dia memasang kuda-kuda dan dia pun melakukan tebasan ke atas dengan pedang Kaisar Cahaya. Satu tebasan itu mengerluarkan qi yang luar bias kuat. Cahaya dari pedang itu langsung menghacurkan tangan yang ingin memukul dirinya. Bu Yao kaget. Baru kali ini serangan terkuat miliknya di tahan oleh seseorang. Tentu saja Bu Yao tidak terima, dia pun berlari dan mulai melakukan serangan lagi. Bu Yao memusatkan qi pada kedua tangannya. Itu membuat setiap serangan Bu Yao menghempaskan semua yang dia pukul. Bahkan angin pun terdorong oleh pukulan Bu Yao."Kau hanya butiran kecil dari
"Apa kalian sudah menemukan tuan Fei?"Nie Li, Shi Yun dan Yang Jiu menggeleng. Mereka belum menemukan lokasi Lu Fei. Ini sudah dua bulan sejak Lu Fei menghilang. Mereka mengkwhatirkan keadaan Lu Fei. Kakaisaran sudah mulai mencari keberadaan Lu Fei karena ternyata ada orang yang berkhianat. Pengkhianat itu sudah dibunuh, tetapi kekaisaran sudah tahu. Ini berbahaya bagi Lu Fei. "Bagaimana kalau sebenanrya tuan Lu Fei sudah ..."Pang Lu langsung ditatap tajam oleh Nie Li, Yang Jiu dan Shi Cun. Bahkan Shi Cun sudah mengeluarkan pedang miliknya. Untung saja Nie Li cepat menghentikan itu atau Pang Lu sudah kehilangan kepalanya. Shi Cun sangat menyukai dan menghormati Lu Fei karena Lu Fei sangat mengerti dirinya. Kalau ada yang mengejek atau berkata yang tidak-tidak tentang Lu Fei, dia sangat marah. Pang Lu sampai termundur dan terduduk. Dia melihat masa depan dirinya yang lehernya terpotong oleh Shi Cun. "Maafkan aku!" Tidak lama kemudian seseorang datang dengan wajah pucat. Mereka me
Duar!Sebuah ledakan terjadi. Nie Li, Pang Lu, dan Yang Jiu langsung berlari ke arah yang sama. Satu hal yang terbesit di kepala mereka adalah Lu Fei. Saat mereka berlari ke arah kamar tempat Lu Fei dikurung, dugaan mereka besar. Lu Fei sudah tidak ada di sana. Penghalang yang mereka buat hancur oleh Lu Fei. Bahkan kamar itu juga hancur oleh Lu Fei. "Sial, ini benar-benar tidak masuk akal."Mereka saling melihat dan mengangguk. Mereka bergegas berlari ke arah luar. Mereka langsung pergi ke arah kediaman utama. Saat mereka tiba di sana, terlihat Lu Fei berdiri di atas atas di kediaman utama sekte Bintang Berpijar. Lu Fei menggendong seseorang di punggungnya. "Sampai jumlah!"Dia pun melambaikan tangannya. Saat Nie Li dan yang lainnya ingin mengejar, tiba-tiba saja sebuah ledakan terjadi. Api menutup gerakan Lu Fei. Itu membuatnya menghilang tanpa jejak. Semua orang dibuat heran dengan tingkah laku Lu Fei yang aneh."Dia sudah agak gila."Nie Li tidak punya kata-kata lain selain kata
Yu Hue menjadi pancingan untuk orang-orang dari sekte Pheonix Merah. Semuanya melihat ke satu arah yang sama. Tidak lama kemudian Yu Hue terjatuh. Tali yang mengikat tangan dan kakinya putus tepat saat dia terjatuh. Saat itu juga Yu Hue dikepung ratusan orang. Mungkin seribuan orang. Sedangkan dia sendirian. "Bajingan itu ingin membunuhku. Tunggu saja, aku akan membalas semua ini."Yu Hue sangat kesal, dia merasa kalau semua ini sudah keterlaluan. Setelah dia pikir lagi, Lu Fei dan dia memang bukan teman atau dua orang yang memiiki hubungan baik. Mereka adalah musuh, seharusnya dia sudah mempersiapkan diri kalau diperlakukan gila oleh Lu Fei. Yu Hue semakin bertekad untuk membunuh Lu Fei. "Tunggu saja kau."***Saat semua orang teralihkan fokus ke arah Yu Hue. Lu Fei dengan cepat berlari dan saat menemukan sebuah lubang, dia langsung melompat ke dalam sana. Lubang itu berada di dalam sebuah rumah yang dijaga. Untung saja penjaga itu juga tertarik dengan kedatangan Yu Hue. Mereka su
Lu Fei sekarang berjalan dengan sangat santai. Ternyata lintah itu takut dengan api. Lu Fei hanya perlu membesarkan api yang dia buat. Itu membuat lintah-lintah besar itu tidak berani mendekat. Setelah cukup lama, Lu Fei pun tiba di sebuah kolam di sana. Lu Fei berhenti karena ada sebuah tengkorak di sana. Aura dari tengkorak itu sangat kuat. Itu bukan tengkorak biasa. Tidak bisa diremehkan sama sekali. Lu Fei menyipitkan matanya. Dia memegang pedang Kaisar Cahaya di tangan kanannya. "Ini tidak akan semuda dua pertarungan sebelumnya," keluh Lu Fei. Sebelumnya dia bisa masuk ke dalam dengan mudah. Kali ini dia harus bertarung lebih dulu. Tengkorak ini lebih kuat daripada dirinya. Tentu saja ini adalah senior yang sangat kuat. Lu Fei pun membuat api yang sangat banyak dan mengelilingi tempat pertarungan yang akan dia lakukan. Saat itu juga para lintah menjauh dari sana. Lu Fei menggunakan cukup banyak qi pada hal itu. Dia pun melangkah maju ke depan. Saat dia sudah sangat dekat, tib