Share

Dua

Penulis: BebbyShin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

Sinar hangat Matahari pagi mengintip dari celah gorden. Clarista berjalan menuju jendela apartemen dan membukanya, seketika udara sejuk menyapa wajahnya. Cuaca pagi ini benar-benar membuat mood Clarista sangat baik.

Kaki jenjangnya berjalan menuju tempat favorit ketiga selain tempat tidur dan ruang kerja, sekaligus tempat bereksperimen tentang makanan tertentunya. Pagi ini perut sudah lapar minta diisi sehingga Clarista memutuskan untuk membuat makanan simple sebagai menu breakfast-nya yaitu omelet dan segelas susu.

Hari ini ia berencana untuk bertemu langsung dengan salah satu kliennya, yang kemarin kabarnya memilih untuk pulang karena tidak mau jika tidak bertemu langsung dengan Clarista It's ok! Customer adalah Raja atau pun Ratu. Lagi pula, seharian ini Clarista akan menyibukan diri untuk mengecek pekerjaan gaun-gaun pesanan semua kliennya yang hampuir mendekati hari H pengambilan.

"Pagi, Mbak Cla?" sapa salah satu di pegawai butiknya.

Clarista menganggukkan kepala dan menebar senyum terbaik miliknya, kepada semua pekerjanya yang ada dibutik. Lalu berjalan menghampiri Asisten pribadi kepercayaannya.

"Kinan, kemarin katanya ada klien yang bikin janji sama gue ya?" tanya Cla pada asisten pribadi yang bernama Kinanti.

"Eh, mbak Cla. Iya, Mbak. Dia kemarin kesini terus sempet ngobrol sebentar, tapi dia nggak mau ngomongin detail gaunnya kalo nggak sama Mbak Cla," jelas Kinanti, menyodorkan buku agenda milik Clarista.

"Oh gitu, jadi jam berapa dia mau kesini?" tanya Clarista sambil membolak balik buku agenda yang baru saja diberikan Kinan padanya.

"Jam sepuluh deh, Mbak. Dia itu model Internasional loh, Mbak. Aku juga kaget pas dia kemarin kesini. Berasa kayak pernah liat mukanya di majalah atau di TV. Eh, nggak taunya beneran. Ternyata dia itu model yang suka di majalah fashion itu, Mbak. Tapi lupa deh siapa namanya," jelas Kinanti panjang lebar.

"Ohhh ... Ya, udah deh. Terserah siapa dia. Eh, iya. Gimana progress gaun milik Danisha? Udah disiapin belum? Soalnya nanti siang dia mau fitting," kata Clarista mengingatkan Kinanti.

"Kayaknya udah deh, Mbak. Nanda yang siapin gaun itu," ucap Kinanti.

"Oh... Oke deh. Ya, udah gue ke atas dulu. Mau cek bahan sama pesanan semua klien. Nanti kalo model itu datang, lo kasih tau aja," ucap Clarista sembari melenggang menuju lantai atas.

Danisha memang punya selera fashion sedikit diatas normal. Kalau biasanya orang mau menikah menginginkan gaun yang terlihat elegan dan glamor, tapi Danisha malah minta dibuatkan gaun yang full flower. Dan Clarista merasa takut sahabatnya itu tidak suka dengan gaun yang ia buatkan.

Padahal Clarista termasuk fashion desainer yang hobi membuat gaun dengan motif flower, tapi ia tetap tidak percaya diri ketika harus membuatkan gaun untuk sahabat sendiri.

Beberapa gaun sudah dipersiapkan, Clarista banyak turun tangan langsung dalam membantu memeriksa dan packing.

"Mbak Cla, tamunya udah datang. Sekarang ada di ruang kerjanya, Mbak," ucap Kinan dan Cla hanya mengancungkan jempol ke arah sang asisten.

"Hai, maaf menunggu,"sapa Clarista ramah pada wanita berambut blonde, tinggi semampai, bertubuh proporsional dan juga cantik sedang duduk di sofa yang ada diruang kerja Cla.

"It's okay, Dear," jawabnya santai.

"Kenalkan, aku Clarista Salsabilla Biantoro. Biasa dipanggil Cla," sang desainer memperkenalkan diri.

"Hai, aku Vistania Joseph. Panggil aja Tania," jawabnya ramah.

"Kita ngobrol santai aja, ya? Jadi apa yang bisa aku bantu buat kamu?" tanya Clarista pada Tania.

"Sebelumnya aku mau minta maaf. Kemarin aku sempat kesini dan ketemu sama pegawai kamu, but aku nggak mau. Aku mau ngomong sama kamu langsung. It's okay, kan? Kamu nggak terganggu, kan?" ujar Tania, membuat Clarista terkekeh pelan. 

Ia berjalan menuju lemari es untuk mengambil beberapa softdrink dan gelas untuk dirinya sendiri dan Tania.

"It's okay. Kemarin aku ada janji ketemu sama sahabatku, jadi nggak ada dikantor dan aku malah senang kalo kamu mau ketemu langsung. Aku tersanjung model Internasional kayak kamu mau ngobrol langsung sama aku. Mari diminum," jawab Clarista.

"Thank you, Cla. Jadi gini, aku mau bikin gaun yang warnanya itu campuran pastel dan warna-warna lembut lainnya jadi kayak rainbow but soft colour. Gaun buat pertunangan aku," kata Tania mulai menjabarkan Gaun impiannya pada Clarista.

"Wowww ...! Congratulations, Darl. Semoga lancar acara pertunangannya. Oke, kamu ceritain aja detail seperti apa yang kamu mau. Aku sambil bikin sketsanya, ya?" kata Clarista siap dengan pensil serta buku di hadapannya sambil mendengarkan semua kalimat yang dilontarkan Tania.

Dua jam berlalu. Tania dan Cla menghabiskan waktu diruang kerjanya. Cla harus mengulang dua kali menggambar sketsa gaun milik Tania, karena dia kurang puas dengan hasil yang pertama.

Pintu ruang kerja Cla diketuk pelan. Membuat Cla dan Tania sontak menoleh secara spontan ke arah pintu yang perlahan pintu itu terbuka. Sosok pria bertubuh tegap, memakai blazer biru dongker, dengan kemeja dalaman biru tua celana senada dengan blazer, sepatu mengkilap yang harganya cukup mahal menurut Cla sedang berdiri menatap mereka berdua sambil memegangi gagang pintu.

Jangan lupakan wajahnya, ya Tuhannn ...Tampan! No, Lebih dari tampan. But, Cla seperti kenal dengannya. Wajah yang sama sekali tidak asing di mata Cla. Tapi entahlah, sepertinya pria ini adalah tunangan Tania.

"Excuse me, apa aku ganggu kalian?" tanyanya dengan suara berat.

Tania tersenyum senang melihatnya, terlihat sekali binar kebahagiaan di mata mereka berdua.

Oh, shit! Tuhan begitu baik pada mereka. Dua-duanya tampak serasi. Yang satu cantik dan seorang model. Lalu yang satu lagi pria tampan luar biasa.

Tania berdiri menghampiri pria itu dan menggandengnya mendekati tempat duduk Cla.

"Hai, Cla. Kenalin ini Augfar Andrean. Kamu bisa panggil dia Augfar atau Dean. So, ini Cla. Dia desainer yang bikin gaun aku," ucap Tania memperkenalkan Cla pada pria tampan yang bernama Augfar Andrean, nama yang cukup familiar ditelinga Cla.

"Halo, aku Augfar. Salam kenal, Cla," ucap pria itu dengan suara berat dan tangannya terlalu erat untuk menjabat tangan Cla, bahkan tatapannya tidak bisa Cla jabarkan ketika menatapnya intens.

"Salam kenal juga. Aku Cla," balas Cla dengan tangan yang masih berada di genggamannya.

Tania berdehem dan itu membuat Cla seketika kikuk namun tidak dengan Augfar, dia terlihat biasa saja.

Cla berdeham pelan, menetralkan detak jantung serta suaranya yang mendadak hilang. Bagaimana mungkin Cla menyukai pasangan kliennya sendiri. Ini tidak waras. 

Namun, akhirnya Cla mempersilakan Augfar untuk duduk dan mereka melanjutkan perbincangan mengenai gaun pertunangan milik Tania.

"Aku akan menyelesaikan gaun ini kurang lebih dua minggu. Kalo sudah siap untuk di fitting, pegawaiku akan menghubungi kamu," ucap Cla dengan menatap lurus ke arah Tania dan mengabaikan pandangan pria di sampingnya yang terus memandangi Cla tanpa henti.

"Baiklah kalo begitu. Aku percayakan ini semua ke kamu, Cla. Aku yakin kamu bisa bikin sesuai keinginanku. Aku suka sekali sama semua rancangan kamu, makanya aku pilih kamu buat nangani gaun aku," ucap Tania sungguh-sungguh.

"Kamu bikin aku tersanjung. Makasih atas kepercayaannya. Aku pastiin kamu bakal suka sama gaunnya," balas Cla pada Tania.

"Kalo gitu aku sama Dean pulang dulu. Kamu bisa hubungi aku langsung kalo ada apa-apa," ucap Tania berpamitan dengan Cla.

Setelah mengecup pipi kanan kiri, Tania keluar ruangan Cla terlebih dahulu dan disusul oleh pria itu dari belakang. Namun, tanpa sepengetahuan Tania, tunangannya itu mengecup pipi Cla cepat.

"Sampai ketemu lagi, Tata," bisik Augfar sebelum berlalu dari hadapan Cla dengan senyum smirk di bibirnya.

Dan Cla hanya diam mematung, karena shock akan perbuatannya barusan, "Dasar playboy kurang ajar!You are jerk!" umpat Cla kesal. Cla menutup pintu ruangannya dengan cukup kencang, meluapkan emosinya.

"Halo, Kinan!" sapa Danisha pada asisten pribadi Clarista.

"Eh, Mbak Dani. Apa kabar, Mbak? Ciyeee ... Yang mau married," ledek Kinanti yang sudah akrab dengan Danisha.

"Baik. Makasih, ya? Eh, bos lo ada nggak?" tanya Danisha.

"Mbak Cla ada kok, Mbak. Habis ketemu klien sampe sekarang mbak Cla nggak keluar-keluar. Makan siang aja cuma diruangannya," jelas kinanti.

"Tumben banget bos lo diem di tempat. Biasanya ke mana-mana," kekeh Danisha.

"Mbak Dani bisa aja. Nggak tau tuh, Mbak. Sepulang klien cantik dan ganteng tadi, nggak tau kenapa mood Mbak Clarista berubah jelek," curhat Kinanti.

"Sawan kali ya, Nan. Ya, udah deh. Gue masuk dulu, ya? Mau liat bos lo. Siapa tau dia lagi kejang-kejang di dalam," ucap Danisha sambil tertawa renyah dan ditanggapi oleh Kinan begitu juga.

"Halo, sayangnya gue," sapa Danisha ketika buka pintu ruang kerja Cla.

"Egh! Hai, Darling! Masuk sini," Cla mencoba terlihat antusias pada Danisha.

"Sibuk banget lo. Kayaknya kegagalannya udah jauh banget, ya?" sindir Danisha yang ternyata memergoki aku sedang melamun.

"Sialan! Nggak dong. Biasa, suntuk gue," balas Cla.

"Jangan-jangan lo tadi lagi ngelamun jorok, ya? Lo jangan gesrek kayak Grenda yang jebol tiap malem, Cla. Apalagi ntar malem doi mau ketemu sama si Alex," ucap Danisha yang selalu blak-blakan.

"Anjir! Apa beda sama lo? Kuda-kudaan mulu sama si Dima," sindir Cla balik.

"Damn you!" umpat Danisha yang membuat Cla terkekeh.

"By the way, tumben lo ga mondar-mandir, sibuk sana sini kayak biasanya?" tanya Danisha.

"Nggak kenapa-napa. Eh, lo pernah denger nama Augfar Andrean nggak sih, Dan? Gue kok kayak familiar banget ya sama nama itu?" tanya Cla penasaran.

Danisha termasuk orang yang kenal dengan makhluk-makhluk populer di dunia ini.

"What! Maksud lo, Andrean Augfar Davinci?" tanya Danisha dan dijawab Cla dengan gedikan bahu.

"Masa lo nggak kenal?" histeris Danisha.

"Yeee ... Kalo gue kenal mah, gue nggak nanya lo bego!" sebal Cla pada Danisha.

"Calm, Babe! Augfar Andrean itu temen SMA kita dan doi itu ketua geng most wanted. Dia itu sohibnya pria brengsek yang gue tabok waktu tragedi aula waktu itu. You know what I mean, Darl?" jelas Danisha.

"Anjir! Lo serius? Itu Andrean yang ganteng parah di SMA kita?" tanya Cla memastikan.

"Yes, Darl.Setau gue nama Augfar Andrea yang ganteng gak ketolongan yah dia doang. Doi sekarang jadi CEO Davinci Corp. Masuk jajaran pria hot yang kaya raya dan seperti yang lalu, gosip manusia es. Pria terdingin nggak bisa hilang gitu aja dari doi," jelas Danisha lagi yang hanya Cla tanggapi dengan anggukan kecil.

"By the way, kenapa lo tiba-tiba nanyai tentang doi? Lo naksir doi, ya?" ledek Dani lagi.

"Gila lo, ya! Temennya aja nolak gue, apalagi dia? Lagian dia juga udah punya tunangan," jawab Cla dengan mengibaskan tangannya.

"Hah? Seriously? Doi udah tunangan? Yakin lo?" tanya Danisha shock.

Cla menganggukkan kepala sembari mengiyakan pertanyaannya.

"Tadi dia ke sini sama tunangannya. Model berkelas internasional dan dia minta gue buat bikinin gaun tunangan mereka."

"Hah! Gue masih nggak percaya kalo dia tunangan. Masa sih? Perasaan dia itu single alias jomlo loh. Kenapa tiba-tiba dia tunangan?" tanya Danisha.

Cla lagi-lagi hanya mengedikan bahu tanda tidak peduli. Meskipun masih tersisa rasa penasaran cukup besar atas tindakan yang dilakukan Augfar Andrean itu padanya tadi.

"Yuk, ke atas. Kita fitting baju lo. Gue harap lo suka sama gaun gue ini," ajak Cla pada Danisha, mencoba menepis pemikiran tentang pria itu.

"Oh, oke. Ayo. Gue nggak sabar liat gaunnya."

Mereka berdua berjalan menuju lantai tiga, karena semua koleksi gaun Cla tersimpan rapi di sana termasuk milik sahabat Danisha.

"Sumpah, Cla! Ini keren gilaaa ... Gue suka banget!" pekik Danisha, yang membuat Cla sontak tersenyum bahagia.

Cla bahagia jika pada akhirnya Danisha menyukai hasil karyanya. Tidak sampai disitu saja, Cla memberikan kejutan spesial sebagai kado untuk pernikahan Danisha dan Dima beberapa bulan lagi. 

"Dan, gue punya satu kado buat wedding kalian berdua. Terkhusus buat lo, sahabat terbaik gue," ucap Cla.

Cla melangkah kesalah satu lemari yang berisikan koleksi gaun yang telah selesai ia buat.

"This is special for you, Dear!" ucap Cla yang langsung mendapat serangan pelukan erat dari Danisha.

"Gue suka! Makasih banyak, Sayang! Kado lo luar biasa. Lo juga yang terbaik!" Pelukan erat Danisha terasa begitu hangat, sehangat persahabatan mereka sedari dulu.

♥ ♥ ♥ ♥ ♥

Bahagia itu tidak cuma harus dengan pasangan. Namun dengan sahabat, pun akan terasa luar biasa.

❤️❤️❤️❤️❤️

Jangan lupa tinggalin jejak kalian yah 

Bab terkait

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Tiga

    [Grenda POV]"Morning, Bebs..." Suara serak khas orang bangun tidur menyapaku dipagi ini.Aku hanya melihatnya sekilas dan tersenyum lalu beralih mendekap erat pria yang berada di sampingku ini. Aku memang penikmat tusukan benda tumpul milik pria,tapi bagiku pria di sampingku ini yang paling luar biasa.

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Empat

    "Halo, lo di mana?" tanya Grenda pada Gisella lewat ponselnya."Gue lagi sama Gio di Leon, lo di mana?" jawab Gisella pada Grenda."Gue masih di apartemen,suntuk!Lo cuma berdua aja?""Iya.Lo ke sini aja dan kayaknya nanti Danisha sama Dima bakal nyusul. Lo coba ajak Clarista deh ke sini. Udah lama ‘kan kita nggak mabuk bareng!"

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Lima

    Jangan lupa tinggalin jejak yah!*****Ternyata para sahabat Clarista yang tadi sibuk masing-masing, kini satu per satu meninggalkannya dan berjalan menuju lantai empat. Tempat di mana pesta topeng diadakan. Belum ada yang menyadari ketertinggalan Cla di sana. Cla masih duduk di tempat yang sama di mana mereka tadi berbincang dan berkumpul pertama kali. Augfar tetap pada pendiriannya, menat

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Tujuh

    HAPPY READING, BEBS!JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK DI KOLOM KOMENTAR DAN JUGA REVIEW YAH!! THANK YOU****Lagi-lagi disaat otak Clarista penuh dengan kebingungan, pintu

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Delapan

    Happy Reading dan jangan lupa jejak kalian Shin tunggu yah.Kolom komentar dan juga review ditunggu.*****

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Sembilan

    Hai, happy reading. Selalu diingetin buat kasih review dan juga komentar buat cerita ini :* maaciuw*****

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Sepuluh

    Happy Reading gengs ******* Flashback on "Lagu tadi itu buat lo, Nic," ucap Clarista memberanikan diri. Nico hanya menatapnya lama dan tersenyum simpul. Maju dua langkah mendekati posisi Clarista berdiri. "Terus?" tanya Nico. Clarista terlihat gugup, bahkan peluh sudah membasahi dahinya. Tampak Clarista tengah menggigit bibirnya kuat. Dengan sisa keberanian yang ada, akhirnya ia memberanikan diri bertanya, "hmm--elo, mau nggak jadi pacar gue?" tanya Clarista cepat. Nico diam tanpa ekspresi, menatap lekat wajah Clarista. Di sana juga tampak kedua teman Nico, Alexander dan Jammie yang tersenyum menggoda di belakangnya. Semua yang sedang berada di Aula, menantikan jawaban Nico mengenai ajakan berpacaran dari salah satu murid

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Sebelas

    "Gue rasanya baru aja kena serangan jantung mendadak!" ucap Grenda ke semua orang di ruangan itu."Huft ... Gue nggak habis pikir. Ternyata---" Gisella menghela napas berat dengan mengacak-acak rambutnya frustasi."Gue juga nggak nyangka kalo selama ini Augfar suka sama Cla. Dari dulu bahkan!" kata Danisha sambil memijit pangkal hidungnya pelan.Dima dan Gio sibuk dengan pikirannya masing-masing. Dima sebenarnya sudah mulai menduga-duga sejak lama. Pria itu memang bukan salah satu member geng most wanted. Akan tetapi, Dima cukup baik mengenal sosok Augfar, karena mereka sering berkumpul bersama ketika ada acara kantor orang tua mereka masing-masing."Dua sahabat gue itu sama-sama nggak bisa ditebak. Nicolas dengan sifat ramah, ternyata doi juga kejam bahkan si pangeran es pun begitu. Gue ngerasa gagal jadi sahabat mereka berdua," keluh Alex.Gio menepuk pundak Alex, "jadi, Nico gimana?""Gue nggak tau. Tadi sih dia masih di lu

Bab terbaru

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   EKSTRA PART

    Hallow, Shin balik lagi ke lapak ini buat kasih pembaca tersayang Shin, para ebeb ebeb Shin ekstra part cerita ini. ❤❤❤❤ Happy Reading. Selamat baca karya-karya Shin yang lainnya. Sudah memasuki usia sembilan bulan, Clarista masih terlihat sangat cantik dengan balutan gaun merah muda bercorak bunga-bunga di bawah lutut. Selama masa kehamilan, ia lebih memilih untuk duduk diam dirumah dari pada mendengar ocehan panjang dari suaminya yang over protektif. Saat usia kehamilan memasuki bulan ke tujuh, Clarista menghentikan segala aktivitasnya dalam menerima pesanan gaun. Butiknya hanya menjual dan memasok gaun-gaun yang telah ada. Bukan berarti ia akan berhenti sepenuhnya menjadi seorang desainer, tapi dirinya sudah tak mampu lagi untuk berkonsentrasi memikirkan detail seperti apa gaun yang akan digambarnya. Tinggal di rumah besar nan luas, dengan pekarangan hijau membentang di setiap sisi kanan kiri de

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Dua puluh Enam (ENDING)

    Happy Reading!Selamat berbaper ria...*****Setelah dua minggu pernikahan berlangsung, baik Grenda-Alex maupun Gisella-Gio mengadakan konferensi pers untuk memublikasikan status mereka saat ini, karena mereka adalah pasangan public figure yang harus berhubungan terus menerus dengan media.Sebelum mengadakan konferensi pers tersebut, mereka semua telah melakukan diskusi panjang dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Sebelum menikah, Grenda telah membayar uang pinalti sebesar tujuh ratus lima puluh juta, karena ia tidak bisa lagi melanjutkan sisa pekerjaan dikarenakan sedang hamil. Begitu pula Gisella yang jauh lebih besar mengharuskan membayar pinalti karena, ia adalah salah satu brand ambasador sebuah produk. Di salah satu poin perjanjian, tidak diizinkan untuk menikah dan hamil selama menjadi Brand ambasador.Namun, hal itu tidak terjadi pada Alex, manajemen dan pihak-pihak terkait yang bekerja sama dengannya, t

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Dua puluh Lima

    Halloha, part ini aman dibaca pas siang2 beginiBtw jangan lupa tinggalin jejak ya.. beberapa part lg tamat! Babay muah...❤❤❤❤❤Setelah melewati beberapa hari masa honeymoon hanya berdiam diri dalam kamar, Clarista dan Augfar akhirnya memutuskan untuk berjalan-jalan ke pantai.Clarista dengan memakai tanktop hitam dengan rok motif bunga serta sendal putih yang terlihat sangat sederhana. Ia meminta Augfar untuk memotret dirinya dengan backgroud menara mercusuar dan pohon kelapa di dekatnya. Clarista selalu berdandan sederhana. Namun ada suatu sisi yang cukup menarik dalam dirinya yang membuat semua orang tertarik, terutama Augfar.Pelukan di pinggang Clarista tak pernah mengendur sedikit pun, ketika mereka berdua berjalan di sisi pantai. Banyak pasang mata yang menatap mereka berdua, sekedar untuk memperhatikan Clarista ataupun dengan terang-terangan mengagumi tubuh atletis Augfar yang kini topless.Kedua pasangan ini

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Dua puluh Empat

    Happy reading semuanya :)Jangan pernah bosen buat tinggalin komen di setiap part yang Shin publish ya..****"Kak Dean honeymoon kemana ya, Mam?" tanya Tania pada Mami Augfar."Duh, mana Mami tau? Orang abis resepsi Dean langsung nyulik Istrinya. Padahal Mami mau ngobrol-ngobrol dulu sama Cla, eh nggak boleh," ungkap ibunya Augfar."Mau cepat ena-ena tuh si Augfar, Tan. Makanya langsung nyulik Clarista gitu aja," ujar Jammie menimpali ucapan ibu kandung Augfar, yang dihadiahi pukulan oleh Tania di lengannya."Jams, mulut kamu tuh!" ucap Tania memarahi Jammie."Apa yang diomongin Jammie itu bener tau, Nia. Biarin deh. Supaya Mami cepet dapet Cucu," kata Mami Augfar sangat antusias dan gembira, "ngomong-ngomong, pernikahan kalian jadinya kapan? Masa malah keduluan Dean sih?" imbuhnya lagi."Dua bulan lagi, Mam. Itu karena Kak Dean udah gak sabar mau mera

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Dua puluh Tiga

    Happy reading zyenk zeyenkkuu... Semoga hari ini menyenangkan muaah, jangan lupa komen ya.. eh betewe, beberapa part lagi kelar, hihi.. sedih ya? Sama shin juga sedih tau tapi mau gimana lagi emang bikinnya part dikit semua sih ❤❤❤❤❤ "Kira-kira Augfar sama Cla berhasil main kuda-kudaan semalem nggak, ya?" ucap Gisella pada Gio yang sedang asyik bermain playstation. "Kenapa jadi kepo banget sih? Ya nggak mungkinlah Augfar nggak berhasil bobol gawang Cla. Secara menikahnya aja pengen cepat-cepat. Bener, nggak?" ucap Gio terkekeh geli. "Ya ‘kan kali aja. Soalnya ini tuh sama-sama yang pertama kali buat mereka tau. Aku tuh lagi ngebayangin gimana reaksi Cla ngeliat pedangnya si Augfar. Anjirrr ...! Shock banget pasti. Gede, berotot, panjang!" ucap Gisella yang berhasil mendapat pelototan tajam dari Gio. "Kamu udah liat anunya si Augfar? Sampe spesifikasinya aja kamu hafal betul. Jangan bilang kamu pernah gituan

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Dua puluh Dua

    Pagi yang sangat indah untuk seorang Augfar. Begitu ia membuka mata, kini sudah ada seorang bidadari cantik yang menemaninya. Dulu hal seperti ini adalah sebuah mimpi besarnya, tapi kini ia mampu mewujudkan mimpi tersebut menjadi sebuah kenyataan.Wanita yang membuatnya tergila-gila semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, kini telah resmi menjadi istrinya.Augfar mengelus serta menciumi pipi Clarista yang terlihat sangat mempesona ketika tidur. Wanita itu menggeliat, ketika ia merasakan sesuatu menjalar di wajahnya.Clarista membuka mata secara perlahan dan menemukan sang suami—Augfar Andrean Davinci—tengah menciumi wajahnya berkali-kali dengan senyum sejuta watt yang di miliki pria tampan itu."Morning, Suamiku," sapa Clarista dengan suara serak khas bangun tidur."Morning, Istriku," jawab Augfar dengan perasaan bahagia."Ini jam berapa, Dean?" tanya Clarista."Masih jam 5.10

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Dua Puluh Satu

    Happy Reading ebebcuu*****Gio duduk santai di samping Augfar, sedangkan Gisella mendekap erat tubuh Clarista. Augfar memandang kesal Gisella yang menempel erat pada calon istrinya tersebut."Muka lo biasa aja sih, Far. Gisella nggak lesbi, tenang aja lo!" ejek Gio melihat raut wajah bete Augfar.Clarista memberi kode pada Augfar untuk bersikap biasa saja, tapi bukan Augfar jika menuruti apa yang diinginkan kekasihnya."Gisel, lo bisa biasa aja nggak kalo peluk calon Istri gue," ucap Augfar dengan nada sedikit kesal pada Gisella.Gisella, Gio bahkan Clarista tertawa kencang mendengar ucapan Augfar barusan. Gisella sama sekali tidak tersinggung akan ucapan yang dilontarkan dari bibir pria tampan itu."Astaga, Dean! Please, deh. Kamu apa-apaan sih?" protes Clarista tak enak hati pada Gisella dan Gio, atas tingkah konyol Augfar."Demi apa pun, Far. Lo tuh ternyata posesif banget, ya? Bener-bener Cla, calon laki loh!"

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Dua Puluh

    Happy Reading, gengsss...!!!Makin kepo? Makin seru? Makin ngegemesin gak?Jangan lupa komen*****"Dua hari ini, kamu keliatan pucat banget sih? Kamu sakit?" tanya Gio pada Gisella yang kini duduk di sofa panjang apartemen mereka.Wanita itu mencoba untuk memejamkan mata seraya menyenderkan tubuhnya ke punggung sofa. Gisella tidak menjawab pertanyaan kekasihnya, yang baru saja pulang dari kantor. Gio pun berjalan mendekati dan kini telah duduk di samping Gisella sambil memegang dahi wanitanya."Kamu udah makan?" tanya Gio lagi dan dijawab dengan gelengan lemah dari Gisella."Kayaknya asam lambung aku kambuh lagi deh, Gi! Soalnya perut aku nggak enak terus. Makan apa-apa jadi nggak nafsu. Bawaannya mau muntah terus," keluh Gisella pada Gio, dan pria itu mengelus dahinya dengan lembut."Pasti pola makan kamu balik lagi jelek kayak dulu. Aku udah selalu ingetin kamu buat makan sesuai jadwal, ka

  • REAL OR DREAM ( INDONESIA )   Sembilan Belas

    Happy Reading gengs*****Kepulangan Cla dan Augfar ke Indonesia harus dipercepat karena ada faktor mendesak. Salah satu pabrik kelapa sawit milik perusahaan Augfar mengalami kebakaran yang membuatnya harus ikut andil melihat apa yang terjadi sebelum penyelidikan polisi dilakukan.Masih untung, kebakaran pabriknya bertepatan dengan selesainya pemotretan prewedding keduanya. Danisha dan Dima yang awalnya akan ikut serta menyusul ke Amerika pun harus mengurungkan diri. Dima bahkan ikut mengurusi salah satu pabrik milik perusahaan Augfar yang terbakar itu, karena memiliki saham di sana.Mengabaikan rasa jet-lag yang mendera, Augfar langsung menuju lokasi pabrik yang terbakar, sedangkan Clarista kembali ke apartemennya untuk beristirahat.*Augfar : Kamu udah makan, Sayang?*Clarista: Ck, yang harusnya tanya kayak gitu tuh aku kali. Kamu udah makan belum? Gimana urusan kamu di sana? Semua baik-baik aja,

DMCA.com Protection Status