Share

BAB 43

“Aku sudah tahu letak Kuil itu dan sekarang pun aku bisa pergi ke sana,” kata Bhiksu bertubuh besar itu.

“Baik. Semoga semua lancar dan Buddha melindungi anda, Bhiksu Ben.”

Saat itu juga Bhiksu Ben bermeditasi. Kirin, sang Daimon dari Bhiksu Ben lalu menjaga di sampingnya. Pada saat roh keluar dari tubuh, itulah saat yang paling rentan bagi pemilik tubuh karena ia tidak bisa melakukan apa-apa jika tubuhnya diserang.

Ben pergi cukup lama. Sampai-sampai Rashva khawatir terjadi sesuatu padanya.

“Apakah Bhiksu Ben baik-baik saja?” tanya Rashva kepada Kirin.

Makhluk Qilin itu mengangguk saja.

“Syukurlah. Kita tunggu saja, teman-teman.”

Hampir tengah malam baru roh Bhiksu Ben kembali. Tubuhnya yang tadi bermeditasi dengan tenang tahu-tahu bergetar sedikit dan Bhiksu itu lalu membuka matanya,

“Maaf menunggu lama, teman-teman. Saya harus memastikan benar-benar sudah menghafal seluruh detail dan lika-liku di dalam Kuil itu.”

“Jadi bagaimana Bhiksu Ben?” tanya Ava.

Ben lalu menggambar pada kert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status