Share

Pura-pura kuat

Suara mesin mobil yang melaju di jalan yang gelap hanya menjadi latar belakang bagi keheningan di dalam mobil. Di kursi belakang, Jia terbaring lemah, napasnya mulai teratur meskipun wajahnya masih pucat. Revandro, duduk di sampingnya, menggenggam tangannya erat seolah takut kehilangan dirinya dalam sekejap. Sementara Lydia, yang duduk di depan, sesekali melirik kaca spion untuk memeriksa keadaan Jia, tapi diam. Tak ada yang ingin memecah keheningan itu.

“Jia…” suara Revandro terdengar rendah, hampir seperti bisikan, tapi penuh kekhawatiran yang tidak bisa disembunyikan. “Kau tidak perlu pura-pura kuat. Kau bisa bersandar padaku.”

Jia membuka matanya perlahan. Pandangannya kabur, tapi ia bisa merasakan kehadiran Revandro di sisinya. Sebuah senyuman tipis tersungging di bibirnya, meski terlihat lelah. “Aku baik-baik saja,” gumamnya pelan, meskipun jelas bagi mereka berdua bahwa itu bukan kebenaran.

“Kau hampir kehilangan banyak darah,” Lydia menyela, suaranya bergetar. Dia menoleh sebe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status