Share

Mencoba mengikhlaskan

"Mas, apa dosa syirik masih bisa diampuni oleh Allah?" Nisya bertanya pada Zidan setelah mereka selesai menunaikan salat maghrib.

Zidan terdiam sesaat, lalu mengubah posisi mereka berhadapan.

"Wallahu alam. Tapi, setahuku Allah lebih suka manusia pendosa yang gemas bertaubat daripada ahli agama yang selalu merasa paling benar."

"Kalau begitu tuntun aku mengucap syahadat sekali lagi."

Zidan kembali terdiam, lamat dia menatap sang istri, lalu mengangguk pelan.

"Ashadu ...."

"As-ashadu."

Sampai saat syahadat selesai Nisya rapalkan dengan tubuh yang gemetar, tangis perempuan itu pecah tanpa sadar.

Setelah tangis Nisya mereda, Zidan memeluk dan mencium istrinya. Sebagai lelaki normal hasratnya jelas terbangkitkan apalagi di hadapan perempuan yang halal baginya.

Namun, tepat saat dia hendak mencumbu Nisya, perempuan itu tiba-tiba menolak.

"Maaf, Mas. Kasih aku waktu sebentar lagi."

Setelah itu Nisya bangkit dari pembaringan.

"Ibu tadi, nelepon. Katanya yang lain udah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status