Share

penyesalan

Penulis: Arvinwarda
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-24 21:44:50

Sarina menatap kepergian Nisa dengan seringai liciknya. Ia mengantar keponakannya sampai di pintu, menunggu hingga mobil yang membawanya menghilang dari pandangannya. Kemudian dengan tak sabar, ia melangkah tergesa sembari menyambar tas persegi berwarna hitam yang tergeletak di sofa ruang tamu. Membawanya ke kamar putrinya.

Dengan hati berdebar Sarina membuka tas itu. Matanya hampir copot melihat tumpukan uang yang tertata hampir memenuhi tas dihadapannya.

"Kita kaya Desi! Kita kaya!" teriak Sarina kegirangan, melihat uang yang baru saja ia buka dari dalam tas yang di berikan Sarah.

Desi yang sedari tadi acuh memainkan gawainya, sontak terduduk membelalak tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Uang siapa ini Ma!" sentak Desi terkejut.

"Uang kita lah. Ada untungnya juga kita nampung si Annisa itu!" jawabnya tanpa dosa.

Mata Desi semakin melebar mendengar jawaban ibunya.

"Mama jual Annisa?" tanyanya lagi, walau sebenarnya ia tak peduli.

"Bisa dibilang begitu juga sih!" jawab Sarina ac
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Bayi tabung

    Sarah tersentak kaget. Dirinya terbangun dengan napas terengah-engah tak beraturan. Keringat dingin begitu deras keluar dari pelipisnya. Ia pegang jantungnya yang berdegup kencang. "Sial!" umpatnya dalam hati.Rasa bersalahnya terhadap Danar begitu merasuk dalam alam bawah sadarnya. Hingga memori kejadian lima tahun lalu berputar dengan detailnya kedalam mimpi, bagai tayangan slide yang terus berulang-ulang mengejarnya.Sarah beranjak dari tempat tidur, dengan gemetar ia melangkah kekamar mandi. Kemudian membasuh wajahnya. Sarah termenung menatap lamat-lamat gambaran dirinya di cermin. Kenapa semua harus terjadi? rasa bersalah, hingga ketakutan rahasianya terbongkar, ditambah dengan masalah rumah tangganya yang begitu rumit. Membuat dirinya merasa pusing. Mana yang harus ia bereskan terlebih dulu?"Aaargghhh!" teriaknya dalam hati.Sarah tak ingin semuanya terbongkar. Tapi, ia juga tak ingin jika suaminya mulai mencintai Nisa. Keduanya adalah masalah besar yang bisa mendepaknya dalam

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-24
  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Lingerie untuk Nisa

    "Kau, harus pakai ini nanti malam!"" pinta Sarah ketus sembari melemparkan tas berisi lingerie yang baru saja ia beli di atas sofa. Terpaksa ia melakukan itu, agar nanti malam suaminya tak lagi tahan dengan pendiriannya.Sejak Aris dan Henni pergi ke kantor, dan setelah ia tak juga menemukan titik terang permasalahannya. Sarah memutuskan melakukan rencana konyolnya. Walau ia tahu, resiko yang akan ia tanggung adalah suaminya mungkin akan candu dengan tubuh Nisa saat Gadis itu memakai lingerie. "Agh, masa bodoh! itu urusan belakang. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana caranya Nisa hamil agar aku bisa bersandiwara atas kehamilanku didepan Mama!" gerutunya dalam hati."Ini apa Mbak?" tanya Nisa sembari membuka tas yang dilempar Sarah. Matanya terbelalak saat mengeluarkan pakaian yang begitu menjijikkan dimatanya."Nisa, kau sudah menandatangani perjanjian kita di atas kertas resmi. Jadi, lakukan tugasmu dengan benar!" ucapnya Sarah tak berperasaan."Saya tahu, Mbak. Tapi saya tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-24
  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Pertikaian

    Sarina dan Desi terperangah saat Sarah membuka pintu Apartemennya. Mata mereka tak berkedip memandangi setiap isi ruangan yang terlihat mewah."Nisa, beruntung sekali dirimu bisa tinggal ditempat seperti ini. Huh! seharusnya aku yang ada disini!" rutuk Desi menyesal."Jika saja aku tak menggantikan Desi dengan bocah itu, pasti Desi yang akan mendapatkan semua ini!" Sesal Sarina dalam hati.Sarah mencari Nisa keseluruh ruangan, meninggalkan Sarina yang terpaku ditempatnya bersama Desi.Tok tok tok tok!"Nisaaa!" teriak Sarah menggedor pintu kamar yang terkunci."NISAA!" lantangnya lebih keras.Nisa yang baru saja terlelap begitu tersentak saat mendengar gedoran pintu bersamaan dengan teriakan Sarah yang menggelegar mendegupkan jantungnya."NISA!" Masih terdengar teriakan Sarah diluar sana.Dengan terpaksa Nisa bangkit, ia meringis saat kepalanya terasa pusing karena tidurnya yang hanya sebentar. Kemudian dengan ragu ia melangkah mendekati pintu. Tubuhnya gemetar karena takut.Takut jika

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-24
  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Obat perangsang

    Nisa mengerjapkan matanya. Dirinya melihat samar-samar wajah seseorang didepannya. Sampai ia menggeliat, menyadari dengan nyata seseorang yang tengah terlelap di hadapannya.Setelahnya Nisa melihat jam dinding, sudah masuk waktu dzuhur, namun dirinya tak lekas beranjak dari pembaringannya. Matanya sibuk mengamati wajah lelaki yang telah halal untuknya. Ingin rasanya ia membelai wajah itu, namun dirinya ragu.Ada rasa yang tak dapat ia artikan. Sampai gelenyar aneh itu muncul lagi. Menjalar mengikuti aliran darah, dan berhenti tepat dijantungnya yang kian berdebar. Nisa tak menyadari. Tangannya sudah menepel dipipi Suaminya, membelainya lembut. Membuat Aris terjaga.Aris membuka matanya saat ia rasa tangan lembut Nisa membelai wajahnya. Membuat Nisa reflek menarik tangannya begitu cepat."Em ... Nisa mau sholat Mas!" dalihnya kemudian beranjak, namun rona merah pipi itu masih dilihat dengan jelas oleh Aris.Aris yang melihat tingkah Nisa mengulas senyumnya. Ia sungguh bahagia mendapat

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-24
  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Malam memabukkan

    Sebenarnya sejak tadi sore, Aris merasa ada yang aneh pada tubuhnya. Berkali-kali ia tepis rasa itu. Namun, hasrat yang ia rasakan malah semakin menjadi. Begitu besar, hingga keringat keluar dari pori-pori tubuhnya.Aris meneguk air putih sebanyak mungkin, berharap bisa mendinginkan tubuhnya yang semakin terasa panas."Mas Aris kenapa?" tanya Nisa merasa curiga, ia lantas menghampiri suaminya yang sedari tadi tak bisa diam. Mondar-mandir ke dapur dengan wajah cemas."Gak papa," sahutnya lirih, namun masih tak bisa menyembunyikan gurat gelisah di wajahnya. Demi apapun, dan entah kenapa dirinya sangat berhasrat melihat Nisa. Susah payah Aris menahannya. Membuat sesuatu dibawah sana terasa sesak dan sakit."Nisa sholat maghrib dulu ya, Mas," Pamitnya setelah meneguk segelas air. Kemudian meninggalkan Aris yang masih di dapur.Aris hanya mengangguk menanggapi. Pandangannya masih tak lepas dari punggung istrinya yang kian menjauh hingga hilang dibalik tembok. Aris menghembuskan nafas kasar

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-24
  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Ancaman Danar

    Setelah Sarah terusir dari apartemennya sendiri. Dan setelah puas kebut-kebutan melampiaskan amarahnya. Sarah memutuskan menghubungi teman teman sosialitanya. Menghilangkan penat dan segala kemarahan yang berkecamuk dalam dada. Ia harus tetap berfikir waras agar semuanya tidak menjadi berantakan, seperti saat tadi. Saat Suaminya datang tak disangka sangka dijam kerjanya. Menyebalkan!Tak apa jika hari ini ia tersakiti karena pengusiran itu. Tapi lihat saja nanti. Rencana awalnya tak akan gagal!Sarah menyeringai licik saat ia mengingat telah mencampurkan obat perangsang dosis tinggi kedalam seluruh air minum di hunian itu. Membuatnya tersenyum puas.Dengan begitu, jika mereka berhubungan, ia tak akan pusing lagi memikirkan kehamilan palsunya. Dirinya hanya tinggal menunggu sampai benih suaminya berkembang di rahim Nisa. Kemudian ia dapat mengabarkan kehamilannya ke mertua tersayangnya itu. Ah, rasanya tak sabar dirinya menantikan hal itu terjadi.****Setelah seharian puas berbelanja.

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-25
  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Mandi bareng!

    Aris keluar dari kamar dengan gelak tawa yang menggelegar memenuhi ruangan. Puas sekali rasanya ia menjahili Nisa. Membuat pipinya memerah seperti kepiting rebus.Aris terduduk di sofa sembari menghembuskan nafas dalam. Kejadian semalam seakan membuatnya candu. Rasa ingin mengulangnya begitu dalam. Tapi sungguh tak tahu diri jika ia meminta lagi haknya. Andai saja pernikahannya bukan dengan jalan seperti ini, dirinya pasti sangat bahagia bersama Nisa. Tak ada Sarah dan rencana liciknya. Hanya Dirinya dan Nisa.Entahlah, Aris sendiri tak tahu apa yang harus dilakukannya pada Sarah. Perasaannya sudah mati melihat kelakuannya yang tak dapat lagi ia toleransi. Namun, menceraikannya bukanlah keputusan yang bijak jika hanya karena sifatnya. Namun hidup dengannya terasa hambar, tak ada rasa.Aris melihat jam tangan. Setengah delapan pagi. Ia memutuskan menghubungi ibunya untuk menggantikannya memimpin rapat."Halo Ma?" sapa Aris, setelah Henni menjawab panggilannya."Ada apa, sayang?" tanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-25
  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Sudah puas, kalian?

    Sarah menggeliat saat merasakan cahaya matahari yang sudah terasa panas. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya, kemudian melihat jam yang tertera dilayar ponsel. Sudah jam sebelas.Setelahnya ia bangkit, berjalan malas ke kamar mandi sembari menguap tiada henti. Entah jam berapa semalam ia tidur, sampai membuatnya bangun kelewat siang.Setelah mandi dan berdandan. Sarah keluar kamar, menuruni anak tangga. Hatinya cemas memikirkan suaminya yang tak kunjung menghubunginya "Apakah Mas Aris benar-benar marah?" gumamnya dalam hati."Bi Limah!" panggil Sarah, membuat Bi Limah tergopoh menghampiri."Iya, Non!""Mas Aris, tadi udah pulang belum?" tanyanya. Barangkali suaminya pulang untuk mengambil berkas-berkas kantor."Enggak, tuh, Non," jawabnya menggelengkan kepala.Sarah meremas tangannya geram."Teganya kamu Mas! kau bahkan tak meminta maaf atas perlakuanmu kemarin!" batinnya memaki."Yasudah, Bik!" balas Sarah, kemudian berlari menaiki anak tangga. Ia segera mandi dan berdandan secepat mungki

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-25

Bab terbaru

  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Nisa mengatakan yang sebenarnya

    Matahari perlahan mulai menampakkan dirinya. Usai shalat subuh tadi, Nisa keluar kamar, bermaksud menemui Danar seperti permintaanya. Namun ia memutuskan kembali ke dalam kamarnya saat Danar tak juga muncul untuk menanyakan sesuatu yang dia sendiri tak bisa menebaknya.Melihat jam dinding, Nisa lantas keluar dari kamarnya. Seperti biasa, ia menghampiri Simbok yang tengah berada di dapur untuk menyiapkan sarapan."Selamat pagi Mbok ..." sapanya.Mbok Sumi menoleh, membalas Nisa dengan senyuman yang tak seperti biasanya. Sedang Nisa merasa aneh, kenapa hari ini sikap Mbok Sumi dan Danar terasa berbeda."Di depan mobil siapa, Mbok?" tanya Nisa kemudian, mencoba mencairkan suasana. Dirinya memang sempat ke ruang tamu untuk membuka gorden dan cendelanya. Namun ia melihat ada dua mobil terparkir di halaman. Satu milik Danar, dan satu lagi, ia tak tahu. Itu tandanya semalam ada orang yang datang saat ia tertidur."Ada temannya Den Danar, Non. Tadi malam sengaja Aden panggil ke sini untuk me

  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Hamil?

    Waktu terus berputar, menorehkan kisahnya masing-masing pada takdir makhluk hidup di bumi. Bukankah yang menderita tak akan selamanya tetap tersakiti bukan? begitupun sebaliknya. Roda kehidupan masih terus berputar, seiring dengan takdir yang sudah ditetapkan sang Pencipta. Manusia hanya tinggal menunggu gilirannya masing-masing. Mendapat balasan apa yang telah mereka tuai.Tak terasa, sudah satu bulan Nisa berada disini. Ditempat dimana Danar membawanya. Meskipun siang malam ia lalui dengan gelisah. Namun, tak ada yang bisa ia lakukan. Nama Aris sudah terpahat dengan sempurna di hatinya. Rasa rindu yang menggebu seringkali ia rasakan saat kesendirian menyelimutinya. Nisa yang malang. Ia hanya bisa berdoa. Berharap takdir berpihak padanya. Berharap agar Allah kembali menyatukannya dengan suaminya dengan cara yang berbeda, tanpa ada orang ketiga dalam rumah tangganya nanti. Tak peduli, berapa puluh tahun kemudian. Yang jelas, ia akan tetap menanti sampai saat itu tiba. Danar terdiam,

  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Hidayah

    Nisa menatap keluar jendela kamarnya. Terlihat rumput ilalang setinggi pinggang orang dewasa tengah meliuk-liuk tertiup angin. Meskipun hari sudah siang, udara sejuk masih ia rasa.Merasa bosan, Nisa lantas keluar rumah. Kemudian duduk diteras, memandangi bunga-bunga bermekaran yang begitu memanjakan matanya. Jauh di lubuk hatinya yang paling dalam. Ia merasa tak tenang. Statusnya yang masih sebagai Istri, membuatnya seolah dibayangi dosa, karena kepergiannya dari rumah tanpa seizin suaminya.Berkali-kali Nisa menepis bayangan Aris yang seakan melambai menunggunya kembali. Namun, rasa berdosa itu hilang entah kemana, saat sekelebat wajah Sarah muncul tiba-tiba tanpa dapat ia cegah.Nisa merasa bingung dengan kedepannya. Hidupnya menjadi rumit. Ia merasa tak bebas. Karena dirinya tahu, suaminya dan Sarah tak akan melepasnya begitu saja. Terlebih dengan Sarah. Wanita itu pasti akan mencarinya mati-matian, untuk memaksanya kembali.Jika saja Sarah adalah orang baik seperti suaminya. Ia p

  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Alan mengikuti Danar

    Matahari perlahan merangkak naik. Membuat hawa panas semakin menyengat di kota ini. Waktu menunjukkan pukul 12 siang. Alan masih dalam pencariannya menemukan Nisa. Terakhir kali ia melihat di operator cctv, saat Gadis itu terserempet sebuah mobil dengan warna dan plat nomor yang tak asing dimatanya. Terlebih, saat dirinya melihat pemilik mobil itu turun dan menolong Nisa, ia semakin membenarkan dugaannya.Tanpa basa-basi, Alan langsung menghubungi seseorang yang diduga pemilik mobil itu. Memintanya untuk bertemu di sebuah cafe."Halo, Selamat siang. Dengan Bapak Danar?" tanya Alan, saat panggilannya tersambung."Ya. Saya sendiri. Anda siapa?" balas Danar."Saya Alan, Asistennya Tuan Aris. Bisakah kita bertemu?" pintanya sopan.Danar melihat jam tangan. Pekerjaannya memang hampir selesai. Tapi dirinya ingin segera pulang ke rumah kayunya untuk menemui Nayra."Bagaimana, Pak?" tanya Alan lagi, membuat Danar terpaksa mengiyakan permintaan Alan. Ia tak mau ambil pusing. Mungkin ada urusa

  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Aris memberitahu semuanya pada Alan

    "Mas Aris, dimana Bik?" tanya Sarah, menghampiri Bi Limah di dapur."Keluar Non," jawabanya."Keluar?" ulangnya, heran. Bukannya tadi suaminya itu begitu kelelahan."Iya, Non.""Kemana?" tanyanya lagi."Saya gak tahu, Non. Tapi tadi Den Alan kesini, kemudian mereka pergi," jelasnya, membuat Sarah mengerti. Pasti suaminya itu meminta Alan untuk mencari Gadis sialan itu.Sarah menghubungi nomor suaminya. Namun, ponsel milik suaminya malah terdengar dari dalam kamar. "Aah, Sial. Ngapain sih Mas Aris pake acara ikut segala! Mana ponselnya, gak dibawa lagi!" batinnya mengumpat. Terpaksa ia harus menghubungi Alan, meski dirinya begitu tak menyukainya."Halo, selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu?" jawab Alan dari seberang."Mana, Mas Aris," tanyanya tanpa basa- basi."Sedang istirahat," balasnya."Dimana?" tanya Sarah lagi."Apartemen," jelas Alan.Detik kemudian, sambungan terputus sepihak oleh Sarah.Alan mencebik, mengangkat bahunya. Entah kenapa, dirinya tak menyukai istri Bosnya itu.

  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Penyesalan Nisa. Aris jatuh sakit.

    Danar melihat jam tangan. Masih pagi, ia duduk di taman belakang setelah meminta Simbok membawa Nisa ke kamar."Tehnya, Den," ucap Simbok menghampiri. Meletakkan secangkir teh di atas meja."Makasih Mbok," balasnya tersenyum."Sama-sama, Den!" ucap Simbok, kemudian berlalu. Meninggalkannya seorang diri di taman belakang.Danar mengambil cangkir di atas meja. Menyeruputnya perlahan. Ia mengambil napas dalam, kemudian menghembuskannya perlahan. Bau embun yang masih melekat di dedaudan begitu kental dirasa. Sudah lama ia tak merasakan susana ini. Terakhir kali ia datang kesini sekitar dua bulan yang lalu. Saat ia baru kembali ke tanah air dari kepergiannya keluar negeri menemui kedua orang tuanya yang menetap disana.Setelah dirasa cukup, Danar meninggalkan tempat itu. Langkahnya mendekati kamar Nisa. Ia terdiam, merasa ragu untuk mengetuk pintunya. Danar kembali melihat jam tangan. Hari ini ada pekerjaan yang tak bisa ia tinggalkan."Mbok ..." panggilnya, menghampiri Simbok yang terliha

  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Tempat tinggal baru

    Danar menggeliat, merenggangkan persendiannya yang terasa kram karena tidur di tempat yang sempit. Merasa ada pergerakan, ia membuka matanya yang masih terasa berat. Pandangannya beralih pada sosok putih yang sedang berdiri di tengah kegelapan. Matanya melebar, terkejut bukan main, Danar bergegas bangkit dengan jantung berdebar dan lututnya yang terasa lemas. Susah payah ia menekan saklar untuk menghidupkan lampunya. Detik kemudian lampu menyala, kembang kempis Danar meraup wajah dengan gelak tawanya yang tertahan. Bisa-bisanya ia merasa ketakutan. Sosok putih itu bukanlah hantu, melainkan Gadis yang ia srempet dan menyebut namanya sebagai, Nayra.Danar kembali ke sofa. Pandangannya melihat selang infus yang sudah dicabut paksa dari pemiliknya. Kemudian tatapannya beralih pada sosok yang meyejukkan jiwanya. Ia pandangi gerak gerik Nisa. Gadis itu masih belia. Namun pesonanya mampu menggetarkan hatinya yang bertahun-tahun telah mati. Ia jauh berbeda dari sekian banyak wanita yang perna

  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Sarah kembali menemui Sarina

    Sarah membuka matanya, kala mendengar suara knop pintu kamarnya dibuka. Meski belum sepenuhnya sadar dari tidurnya, ia melihat betul penampilan suaminya yang begitu berantakan. Menyadari lebih jelas, Sarah tersentak lantas terduduk dari pembaringannya. Berulangkali Sarah mengucek matanya, memastikan jika dirinya tak salah lihat. Sampai Aris terlihat mendekat, kemudian tubuhnya ambruk di atas ranjang. Membuat Sarah sadar, jika penglihatannnya tak salah."Mas kenapa. Kenapa seperti ini?" tanyanya panik, sembari memegangi wajah suaminya yang lesu. Tak ada gairah di sana."Mas, habis darimana?" tanyanya lagi. Menatap intens wajah Aris, yang begitu mrnyedihkan seperti terjaga sepanjang malam."Nisa pergi," balasnya lirih, dan air itu kembali lolos dari mata elangnya.Sarah tertegun. Mencoba mencerna perkataan suaminya."Maksud Mas Aris, apa?" tanyanya bingung.Aris tak menjawab pertanyaan Sarah. Ia memilih diam sembari memejamkan mata. Dirinya kelelahan.Sarah mencoba menerka-nerka. Nisa p

  • RAHIM PENGGANTI (Terpaksa menjadi istri ke dua)   Aris frustasi

    "Siapa namamu?" tanya Lelaki itu. Kini ia duduk di kursi samping ranjang tempat Nisa terduduk.Nisa berfikir sejenak. Lebih baik, ia menggunakan nama belakangnya saja untuk persembunyiannya. Toh, di sini tak ada yang mengenalnya."Nayra," jawab Nisa datar."Emm, Baiklah. Nayra, adakah keluarga yang bisa dihubungi? Aku akan memberitahu tentang keadaanmu."Pertanyaan lelaki itu membuat Nisa terdiam."Tidak ada," jawabnya bohong. Nisa tak mau Sarina mengetahui kepergiannya. Bisa-bisa buleknya itu akan memaksanya untuk kembali pada Sarah.Lelaki itu mengernyitkan dahinya."Di mana orang tuamu?" tanyanya lagi."Orang tua saya sudah meninggal. Saya sebatang kara," jawabnya menatap objek di depannya. Kosong."Lalu, kau tinggal dimana?""Sa-saya tidak punya tempat tinggal," jawab Nisa tergagap.Lelaki itu terlihat berfikir. Matanya melirik pada tas besar yang ia bawa di tempat kejadian saat ia menabrak Nisa. Tas itu sudah menjelaskan bahwa Nisa pergi dari tempat tinggalnya.Tak mau banyak tan

DMCA.com Protection Status