Beranda / Rumah Tangga / RAHASIA SUAMIKU / Fakta Yang Terungkap

Share

Fakta Yang Terungkap

Penulis: Buluh Perindu
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-11 20:55:14

"Kamu tahu mengapa rumah ini dibeli Ardi, Nan?" tanya Wina masih dengan wajahnya yang tertutupi kedua tangan.

Kinan diam. Dirinya memang tak tahu apa-apa. Bahkan setelah mendengar semua penjelasan kakak iparnya ini, Kinan seperti tak mengenal sosok suaminya sendiri. Siapa laki-laki yang telah menghalalkannya itu? Mengapa laki-laki itu menunjukkan dua sisi yang berbeda dari dirinya?

"Kakak tahu, mungkin banyak orang yang menghujat kami di luar sana. Mengapa membiarkan Ardi membeli, mengeluarkan uang untuk memiliki rumah ini? Mengapa kami tak membiarkan saja kalian menempati rumah ini tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun? Bukankah kami masih sering datang dan menginap di rumah ini? Kakak tahu mungkin kamu pun berpikir seperti itu, Nan."

Mulut Kinan laksana terkunci. Bibirnya tak mampu mengucapkan sepatah kata pun. Semua yang dikatakan Wina tak ada salahnya sama sekali.

Dirinya sempat bertanya dalam hati dan kecewa, mengapa rumah ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • RAHASIA SUAMIKU   Maafkan Dia!

    "Jika Ardi pernah melakukan kesalahan di masa lalu? Apakah kamu bersedia memaafkannya setelah semua yang dilakukannya untukmu?" tanya Wina dengan mata penuh iba.Kinan menolehkan kepalanya. Netranya bertemu dengan sepasang mata yang mengembun dan penuh pengharapan padanya. Wanita ini sudah dianggapnya sebagai kakak sendiri. Apakah maaf itu patut diberikannya untuk laki-laki yang ternyata tak jujur pada dirinya selama ini?"Kakak akan melakukan apa pun, Nan. Asalkan maaf itu kamu berikan untuk Ardi. Bahkan ... jika Kakak harus bersujud di kakimu, Kakak akan melakukannya."Wina hampir saja merebahkan tubuhnya di hadapan Kinan jika saja Kinan tak menangkap tubuh wanita itu dengan cepat. Sigap Kinan mendudukkan kembali kakak iparnya itu di sampingnya."Jangan membuatku hina dengan melakukan ini, Kak! Jangan membuatku malu karena Kakak sudah menganggapku lebih tinggi! Dan jika harus meminta maaf kepadaku, itu bukan Kakak, tapi Bang Ardi. Aku tak pern

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • RAHASIA SUAMIKU   Pesan Mengejutkan

    Wina tampak menepuk dahinya. Menyadari mengapa suaminya itu sampai menelepon ke nomor kontak adiknya."Gawai Kakak di kamar! Tadi Kakak isi dayanya. Ada apa sampai Bang Firman menelepon ke nomormu?" tanya Wina dengan raut wajah yang bingung. "Ibu mertuamu jatuh di kamar mandi katanya. Barusan dibawa Bang Firman ke rumah sakit. Kurang lebih seperti itu. Kakak telepon balik Bang Firman saja, pakai punyaku saja!" ujar Indah sembari menyodorkan gawai miliknya kepada sang Kakak.Terlihat sekali raut wajah Indah yang kebingungan melihat kondisi kakak dan adik iparnya yang jelas sekali menunjukkan jika keduanya baru saja menangis. Apa yang dibicarakan mereka berdua tadi hingga mata keduanya tampak bengkak seperti itu?Sigap Wina meraih gawai adiknya itu. Menggerakkan jemari di layar pipih itu lantas mendekatkan benda pipih itu ke telinganya dengan raut wajah cemas. Kecemasan itu semakin terlihat saat mendengar kalimat-kalimat yang diucapkan su

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • RAHASIA SUAMIKU   Pesan Dari Arman

    [Abang ingin bicara denganmu. Tapi tolong jangan sampai Ardi tahu! Bagaimanapun Abang sudah berjanji padanya tak akan pernah mengatakan apa pun padamu]Kinan mengernyitkan dahi saat membaca deretan aksara yang tertera di layar pipihnya. Sebuah kontak tanpa nama mengirimkan sederet pesan yang gak dipahaminya. Siapakah pengirim pesan ini?Ada nama Ardi disebutkan di sana. Dan pesan jika laki-laki itu jangan sampai tahu. Mungkinkah kontak ini milik Arman?Kinan ingat jika dirinya memang pernah memberikan nomor kontaknya pada laki-laki teman suaminya itu di warung bakso Mang Ucup. Saat itu Arman menyimpan deretan angka yang disebutkan Kinan di gawainya. [Ini Bang Arman?]Kinan harus memastikan siapakah pengirim pesan ini terlebih dahulu sebelum melanjutkan semua obrolan mereka. Jangan sampai salah sambung.Tercentang dua, tapi tak berwarna biru. Pesan Kinan belum dibaca. Ada jarak satu jam sejak pesan itu masuk hingga membalas

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-13
  • RAHASIA SUAMIKU   Mimpi Buruk Kinan

    [Jika itu berupa pengkhianatan, aku tak akan pernah bisa memaafkannya. Karena bagiku pengkhianatan merupakan perbuatan pecundang yang akan terulang]Kinan tegas menyatakan sikapnya. Sama seperti yang dikatakannya kepada kakak iparnya tadi. Tak ada kata maaf untuk seorang pengkhianat ikatan pernikahan. [Selain itu?]Kembali sebuah pesan masuk dari Arman. Permintaan ketegasan. [Insyaa Allah]Kinan mengembuskan napasnya dengan kasar. Semoga kalimat yang dituliskannya tak salah. Semoga tak akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri suatu saat nanti.[Kapan bisa bertemu?] Memijat dahinya yang mulai terasa nyeri kembali, otak Kinan harus berpikir cepat memberikan jawaban. Saat ini suaminya memang tak ada di rumah. Sampai dua hari ke depan. Tapi Kinan tak mungkin meminta Arman ke rumah mereka hanya untuk berbicara berdua.Ada kehormatan yang harus dijaganya sebagai istri saat suami tak ada. Walaupun bukan untuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-13
  • RAHASIA SUAMIKU   Bertemu Arman

    "Kamu yakin meminta Kakak menemani?" tanya Dinda dengan wajah yang terkejut saat Kinan mengutarakan maksudnya. Kinan menganggukkan kepalanya tegas, tak ada keraguan sama sekali. Niatnya tak berubah untuk meminta Dinda menemaninya sore ini."Tak mungkin jika aku hanya berbicara berdua saja dengan Bang Arman, meskipun hanya di teras rumah, Kak. Apalagi dengan kondisi Bang Ardi yang tak ada. Kakak paham kan maksudku?"Dinda diam, tak mampu merangkai kata. Bukan dirinya tak ingin menemani Kinan, wanita yang sudah dianggapnya selayaknya saudara sendiri ini. Hanya saja apa tak dianggap ikut campur urusan rumah tangga Kinan nantinya? "Bagaimana jika nanti keluargamu atau keluarga Ardi berpikir Kakak ikut campur urusan rumah tangga kalian? Kakak khawatir, Nan," ujar Dinda dengan raut wajah yang gelisah.Saat ini keduanya sedang duduk di depan musala. Aktivitas salat Zuhur baru saja dilaksanakan bersama anak-anak didik mereka. Waktunya para gur

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14
  • RAHASIA SUAMIKU   Rahasia Masa Lalu

    "Beberapa teman kami memang membawa minuman keras saat itu. Yah, kamu tahu sendirilah gaya pemuda begajulan yang sering disebut berandalan di masanya." "Apakah Bang Ardi termasuk di antara kelompok itu?" sambar Kinan dengan cepat.Anggukan kepala Arman membuat Kinan terhenyak. Satu fakta baru terungkap yang membuat dirinya syok seketika. Ternyata lelaki halalnya itu pemuda berandalan di masa sekolah."Saat di pendakian entah siapa yang memulai ... Abang pun tak sangat paham saat itu. Mereka melakukan pesta miras saat malam hari. Dan kenyataan berikutnya yang mengejutkan ternyata ...."Arman menjeda kalimatnya. Wajah laki-laki tampak gusar. Berkali-kali Arman menyugar rambutnya dengan kasar."Apa yang terjadi saat malam itu?" cerca Kinan tak sabar. Semakin dekat dengan inti pengungkapan masalah yang terjadi. Dan Kinan pun semakin merasakan gemuruh di dadanya."Terjadi pemerkosaan pada seorang gadis dari sekolah lain. Ta

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14
  • RAHASIA SUAMIKU   Pengakuan Arman

    "Nan ... kamu ...." sergah Dinda dengan raut wajah yang sangat terkejut. Kalimat itu tak diselesaikan Dinda saat Kinan memotongnya."Aku hanya ingin tahu siapa wanita yang nasibnya sungguh tak beruntung itu. Apakah salah?" tanya Kinan dengan wajah yang datar, tanpa ekspresi sama sekali. Hancur. Itu yang sebenarnya dirasakan hati Kinan saat ini. Kalimat-kalimat yang diucapkan Arman seolah perlahan membuka topeng lelaki yang dipanggilnya sebagai suami selama ini.Mimpi yang semalam menjadi bunga tidur Kinan seolah-olah akan menjelma menjadi kenyataan."Siapakah wanita itu, Bang?" ulang Kinan kembali.Helaan napas panjang terdengar dari mulut Arman entah untuk yang ke sekian kalinya. Menguak kisah lama ternyata lebih berat daripada menyimpannya."Salsabila."Akhirnya nama itu terucap dari bibir Arman dengan lirih. Nama yang sekian tahun menjadi rahasia temannya akhirnya harus terungkap hari ini."Setelah kejadia

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-15
  • RAHASIA SUAMIKU   Wanita Masa Lalu

    Apakah ini yang membuat Ardi tak memberikan gajinya pada Kinan selama ini? Apakah ini yang menjadi alasan selama ini suaminya menjadi sosok yang perhitungan? Apalah ini yang menjadi alasan Ardi mengirimkan uang secara berkala di sekitaran tanggal yang sama setiap bulannya!""Sejak kapan Bang Ardi harus menafkahinya?" tanya Kinan sembari menghela napasnya. Sesak itu kian menyeruak. Bahkan Kinan seolah tak lagi merasakan sakit di hatinya lagi. Tak ada air mata yang mengalir lagi."Ya ... sejak pernikahan siri itu terjadi. Walaupun Ardi tak pernah menafkahi secara batin, tetap saja nafkah lahir tetap dituntut oleh keluarga mereka. Bahkan ada perjanjian hitam di atas putihnya. Sebelum Ardi bekerja dulu, almarhum mertuamu yang memberikan uang nafkah itu. Tapi setelah suamimu bekerja, Ardi lah yang memberikan sebagian gajinya. Bahkan mereka menuntut lebih sejak empat tahun yang lalu dengan alasan untuk pengobatan Salsabila.""Pengiriman uan

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-15

Bab terbaru

  • RAHASIA SUAMIKU   Rahasia Yang Akhirnya Terungkap (ENDING)

    "Bang,dimana kau!" pekik Kinan dengan langkah yang tergesa. Mengabaikan tatapan heran dia lelaki yang memandangnya sejak mematikan mesin motor tadi. Tak peduli tanah yang sedikit becek akibat hujan sesaat barusan, Kinan tak dapat lagi menahan lama-lama emosi yang menggelegak di dadanya. Pernyataan yang disampaikan Fauzan tadi benar-benar membuatnya naik pitam. Mengapa sosok itu harus dia? Bukankah selama ini lelaki itu yang seolah menjadi sahabat dekat mendiang suaminya? Hanya berpura-pura ternyata. Lelaki itu tak lebih dari manusia munafik. Berpura-pura baik, menikam dari belakang. Kinan sempat tercengang saat mendengar nama yang disebutkan Fauzan itu. Menggelengkan kepala menunjukkan ketidakpercayaannya. Bahkan Kinan sempat meminta Fauzan mengulanginya kembali. Memastikan agar lelaki itu tak salah mengeja nama yang akhirnya akan menjadi fitnah. Namun Fauzan mempertegas semuanya. Gendang telinganya tak salah menangkap gelombang suara. Sosok i

  • RAHASIA SUAMIKU   Pengakuan

    Tak ada jawaban yang keluar dari bibir Fauzan. Lelaki itu tampak merasa serba salah. "Mengapa Abang tak menjawab pertanyaanku? Jangan bilang Abang menyesal telah mengatakan semua ini kepadaku!" tukas Kinan dengan tegas. Tatapan mata Kinan semakin menghujam. Membuat Fauzan semakin gelisah. Helaan napas panjang Fauzan terdengar jelas di tengah pemakaman yang sepi tanpa peziarah lainnya. Tampak beban berat seolah menggurat di wajah lelaki itu. "Abang tak bilang begitu. Hanya saja, Abang pikir semua kisah itu telah terungkap tanpa sisa. Ternyata Abang salah. Harusnya Ardi pergi tanpa belenggu rasa bersalah yang selalu membebaninya."Kinan mengernyitkan dahinya. Tak lama kemudian tangan kanannya bergerak ke arah pelipis. Memijatnya perlahan untuk menghalau rasa sakit yang mulai mendera. "Aku tak paham apa yang Abang katakan. Mungkin lebih baik Abang katakan saja langsung. Tak perlu berbelit-belit. Lagi pula aku tak ingin berlama-

  • RAHASIA SUAMIKU   Siapa Pelakunya?

    Fauzan tampak tersentak. Sepertinya tak menduga jika Kinan akan menanyakan hal ini kepadanya. "Mengapa Abang terlihat terkejut? Abang pikir … aku tak tahu semua itu? Aku tahu, bukan tak tahu apa-apa seperti yang Abang pikirkan."Kinan mencoba menepis keraguan di hati Fauzan. Dirinya tahu tentang masa lalu suaminya. Pun dirinya mencoba berdamai dengan semua itu. Walaupun perceraian yang semoga menjadi penyelesaiannya saat itu. "Setelah Ardi pergi? Atau justru saat awal kalian menikah dulu?"Kinan menggelengkan kepalanya. Perlahan namun pasti. "Bukan keduanya. Aku tahu beberapa waktu sebelum kepergian almarhum. Dan itu pun secara tak sengaja. Berawal dari banyak hal yang memang almarhum coba sembunyikan.  Namun Allah punya kehendak, yang mungkin tak sama seperti yang kita harapkan."Kembali Fauzan tertegun. Tak mampu lagi berkata apa-apa. "Aku tak akan dan tak sedang ingin membicarakan hal itu lagi. Aku hanya ingin mem

  • RAHASIA SUAMIKU   Teman Lama

    Beranjak dari posisi berjongkok, Kinan masih tertegun. Tak mengenal sosok yang ada di belakangnya. Bahkan setelah Kinan membalikkan tubuhnya, tetap saja tak ada ingatan yang tersisa tentang lelaki ini. "Maaf … Abang siapa? Mengenal almarhum suami saya?" tanya Kinan sembari menunjukkan raut wajah bingungnya. Dahinya mengernyit mencoba menguatkan kerja memori otaknya. "Ini makam Ardi kan? Soalnya petunjuk yang aku dapatkan tadi menunjukkan arah ini."Seolah tak peduli dengan pertanyaan Kinan, lelaki itu memajukan tubuh dan menajamkan netranya. Kacamata hitam yang tadi dikenakannya berpindah tempat. Tak lagi menempel di hidung, melainkan menggantung di kancing kemeja kotak-kotak yang dikenakannya."Tak salah lagi. Benar, ini makam Ardi."Lirih lelaki itu berkata sembari menurunkan tubuhnya. Mengambil posisi berjongkok di tempat yang tadinya ditempati oleh Kinan. Bibir lelaki itu berkomat-kamit. Kedua telapak tangannya menengadah.

  • RAHASIA SUAMIKU   Siapa Dia?

    Kinan menatap pilu nisan yang masih terbuat dari sebilah papan. Nama suaminya tertulis di sana. Tanah kuning di hadapannya belum sempurna mengering. Masih membasah, sama seperti hatinya yang belum juga mampu menerima kepergian lelaki ini sepenuhnya. Kepergian lelaki ini masih meninggalkan duka di hatinya. Tak pernah disangka jika mereka sedang dalam situasi tak baik ketika lelaki ini harus pergi selamanya. Itu yang paling menimbulkan penyesalan terbesar di hati Kinan hingga saat ini. Perceraian mereka memang urung terjadi. Namun kenyataan pahit ini jauh lebih menyesakkan dadanya. "Bang … bantu aku! Berikan petunjuk padaku! Aku sedang berjuang membuktikan jika dirimu tak salah kala itu. Sesuai apa yang kamu tuliskan dalam surat itu. Tapi apalagi yang dapat aku lakukan saat ini, Bang? Aku tak tahu bagaimana lagi harus mencari petunjuknya. Aku gagal, Bang."Tak hanya isakan tangis, Kinan juga menumpahkan air matanya. Area pemakaman yang sepi membuat Kinan m

  • RAHASIA SUAMIKU   Mengulang Cerita

    Arman tercengang. Sepasang mata lelaki itu tampak terbelalak. Rahangnya mengeras. Bahkan ekor netra Kinan masih mampu menangkap gerakan terkepalnya telapak kedua tangan lelaki itu. "Abang terkejut aku tahu semuanya? Abang salah jika berpikir akan dapat menutupi bangkai selamanya."Kinan tersenyum sinis. Bentuk penguatan pada diri sendiri agar tak terlihat lemah di hadapan Arman. Kedok lelaki ini harus terbuka sekarang juga. "Pasti Hanif yang mengatakan kepadamu. Benar kan, Nan?" tanya Arman dengan lirih sembari mengacak rambutnya dengan kasar. Kinan diam. Satu hal yang dapat ditangkap dirinya atas ucapan Arman itu. Lelaki ini hanya mengatakan semua itu pada Hanif dan keluarganya. Tidak pada orang lain. "Setidaknya lelaki itu lebih jujur dibandingkan Abang."Kalimat yang singkat itu mengalir dari bibir Kinan. Namun mampu meluluhlantakkan hati Arman seketika. Sebegitu rendahkah dirinya di mata Kinan sekarang? "Kamu ta

  • RAHASIA SUAMIKU   Kejujuran

    Arman terperanjat. Kelihatan sekali jika laki-laki itu tak menyangka atas kalimat yang diucapkan Kinan. "Abang terkejut? Atau pura-pura terkejut? Masih ingin bersandiwara?" lanjut Kinan seolah tak memberi Arman kesempatan untuk bicara. Arman tampak gugup. Sesaat. Kembali berusaha menguasai diri. Namun Kinan  mampu menangkap segala perubahan raut wajahnya lelaki itu dengan seksama. "Tak perlu gugup. Tak perlu berdalih untuk menutupi kebohongan Abang. Aku sudah tahu semuanya, Bang."Kali ini Kinan menurunkan nada suaranya. Sedikit melemah walaupun dengan telapak tangan yang terkepal. "Jika Abang tanya perasaanku setelah mengetahui semua ini, jujur aku kecewa. Kecewa pada sikap Abang. Kecewa pada pilihan yang Abang buat bertahun silam."Kinan menyunggingkan senyum sinisnya. Kembali menegakkan wajah ke arah Arman yang tampak kikuk seketika. "Abang masih belum paham arah pembicaraanmu ini, Nan. Semoga apa pun yang ada di

  • RAHASIA SUAMIKU   Topeng

    "Maksudmu? Abang tak paham. Bukankah apa yang Abang ketahui sudah Abang jelaskan semua kepadamu?"Arman yang muncul selang lima menit kemudian tampak terkejut mendengar pertanyaan yang dilontarkan Kinan itu. Kinan yang memilih tetap berdiri sama sekali tak ada niat untuk menyampaikan basa-basi. "Abang tak usah lagi berpura-pura. Tak usah berlagak tak tahu apa-apa."Mengernyitkan dahi, Arman sepertinya masih mencoba berlagak tak paham arah pembicaraan Kinan ini. "Abang memang tak tahu apa-apa, Nan. Lagipula kisah itu sudah lama. Sudah jelas apa yang terjadi sebenarnya. Mengapa kamu mengungkit-ungkitnya lagi?"Arman mengambil posisi duduk. Berharap hal yang sama dilakukan Kinan. Tak elok rasanya bicara sambil berdiri. "Abang bertanya mengapa aku mengungkitnya? Atau Abang memang sengaja ingin mengubur kisah itu agar dilupakan orang begitu saja?" Kali ini Kinan menegakkan wajahnya. Menghujam Arman dengan netranya yang se

  • RAHASIA SUAMIKU   Bertemu Arman

    Kinan menatap tegak bangunan yang ada di hadapannya. Kali kedua menginjakkan kaki ke halaman ini, namun perasaannya sungguh berbeda. Jika dulu langkahnya diiringi kekhawatiran, sekarang sungguh berbeda. Tak ada rasa khawatir yang dirasakannya sama sekali. Justru semangat yang menggebu ingin bertemu dengan sang pemilik rumah. Kecurigaannya jelaslah bukan tanpa alasan. Bukan tanpa dasar. Ada banyak hal mengganjal yang layak disebut sebagai bahan pertimbangan. "Ingin bertemu siapa, Yuk?"Kinan menolehkan kepalanya ke arah samping kiri. Posisi asal sumber suara yang menegurnya tadi. Seorang wanita yang hampir sebaya dengan Yuk Diana tampak berdiri tegak. Menatap Kinan dengan sedikit curiga. Kjnan tak marah. Wajar saja itu dilakukan wanita yang sepertinya merupakan pekerja rumah tangga di bangunan di hadapannya ini. Wanita ini tentu mendapat amanah untuk memastikan para tamu yang datang tak salah orang. Tak salah sasaran. "Pak Ar

DMCA.com Protection Status