Bai Bingque terkena pukulan beberapa kali. Itu membuat tubuhnya memar dan beberapa kali dia harus muntah darah karena pukulan dari Yi Liuyan. Pertarungan itu membuat orang tegang. Mereka berempati kepada Bai Bingque. Gadis cantik terluka, itu membuat orang kasihan."Maafkan aku, Nona! Aku tidak bermaksud menyakiti, tetapi ini adalah pertandingan," ungkap Yi Liuyan."Tidak masalah. Kalau kau mengurangi kekuatanmu hanya karena aku wanita, itu membuatku kesal. Wanita dan pria kalau dalam pertarungan sama. Kalau kau lengah, wanita bisa juga membunuhmu," ucap Bai Bingque.Dia memadatkan qi di tangan kirinya. Qi itu berbentuk kristal es. Semakin lama kristal es itu semakin besar. Yi Liuyan langsung maju dan melakukan jurusnya kembali. Pukulan tangan itu mengarah ke arah Bai Bingque yang sudah hampir dikalahkan. Satu pukulan lagi, itu akan membuat Bai Bingque kalah. Karena itu dia menggunakan kekuatan penuhnya pada serangan kali ini. Bai Qingque melepaskan krital itu tepat pada saat pukulan
"Kau hebat juga bisa membuatku terluka, tetapi aku belum serius," ucap Sikong Ru."Jangan terlalu banyak omong kosong. Kalau kau memang kuat. Kau tunjukkan sekarang!" tantang Liu Heng."Baiklah kalau begitu," jawab Sikong Ru.Sikong Ru pun maju. Dia berulang kali melakukan serangan, tetapi dengan sangat mulus Liu Heng berhasil menghindarnya. Bahkan Liu Heng bisa melakukan serangan balasan. Meski, tidak semuanya serangannya berhasil melukai Sikong Ru, tetapi Liu Heng lebih banyak memberikan serangan. Pertarungan itu didominasi oleh Liu Heng. Meski, begitu, Liu Heng masih bisa terkena serangan. Pukulan Sikong Ru sangat kuat sampai membuat Liu Heng merasakan sakit. Pada pukulan ketiga kali di dada nya, itu membuat Liu Heng muntah darah."Berapa banyak pun seranganmu. Itu tidak akan membuatku terluka perah. Tubuh ini sangat kuat," ucap Sikong Ru dengan sangat sombong. Dia sangat percaya diri dengan kemampuan yang dirinya miliki. Terutama daya tahan tubuhnya.Liu Heng tidak menjawab perka
Sikong Ru maju dan melakukan serangan. Liu Heng dengan pedang dan jurus Tebasan Mengalirnya. Itu langsung melakukan tebasan. Satu tebasan itu langsung membuat Sikong Ru terluka. Sikong Ru memiliki tubuhnya keras dan fisik yang luas biasa. Dia sulit dikalahkan meski dia mendapat luka yang banyak."Tenang bagai air. Menusuk bagai jarum. Menebas bagai pedang."Sikong Ru terus maju. Pertarungan terus berlanjut, tetapi semakin lama. Luka Sikong Ru semakin banyak. Sedangkan, lawannya yiatu Liu Heng tidak mendapat serangan sama sekali. Liu Heng masih bisa melihat arah serangan yang akan dilakukan oleh Sikong Ru.Dia lebih kuat daripada Sikong Ru dan juga Liu Heng memiliki teknik berpedang yang luar biasa. Setengah jam berlalu dan tubuh Sikong Ru sudah dipenuhi darah. Pakaian yang dia kenakan sudah tidak ada warna lain selain merah darah."Kau seperti tiku," keluh Sikong Ru.Dia sedang mengatur napasnya agar tidak tumbang. Pandangan Sikong Ru sangat buram. Dia sudah sangat lesu. Liu Heng lang
Zhou Lu sangat mendominasi pertarungan. Dia bahkan bisa melukai Lian Luwang. Itu bukan hanya membuat Zhou Lu sendiri yang bingung, tetapi semua orang juga kaget. Bahkan Liu Heng merasa sedikit aneh. Dia mengerutkan keningnya. "Pedang bukan keahliannya. Bahkan dia tidak punya bakat berpedang yang bagus. Kalau begitu kenapa dia menggunakan pedang?" gumam Liu Heng. Ting!Pedang milik Lian Luwang terjatuh ke lantai. Itu membuat semua mata langsung tertuju ke arah Lian Luwang. Mereka penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya. Seingat mereka, sebelumnya Lian Luwang semakin kuat ketika pedangnya terjatuh.Zhou Lu mengeluarkan kekuatannya. Dia membuat bayang yang ujungnya runcing. Zhou Lu hanya berniat mengancam Lian Luwang dengan itu. Dia tidak akan mengenai leher Lian Luwang sama sekali, tetapi hal mengejutkan terjadi.Lian Luwang melakukan pukulan ke depan. Pukulan itu langsung menghencurkan bayangan runcing itu. Kemampuan sekte Bayangan Hitam adalah membuat bayangan menjadi benda pada
Lou Ouyang maju dan langsung melakukan tebasan demi tebasa. Pertarungan itu begitu sengit, tetapi Fu Ehuang cukup bisa ditekan karena dia kalah dalam segi kekuatan bawaan. Dia masih berumur 10 tahun. Sedangkan, lawannya yaitu Luo Ouyang sudah berumur 15 tahun. Ada perbedan lima tahun. Itu cukup berpengaruh dan lagi tingkat kultivasi Fu Ehuang yang sedikit lebih rendah. Dia bisa bertahan karena teknik berpedangnya yang lebih unggul daripada Luo Ouyang."Aku akui kau sangat hebat, tetapi tetap saja aku yang harus menang," ucap Luo Ouyang.Luo Ouyang langsung mengubah cara bertarunganya. Dia menurunkan intensitas serangannnya. Itu membuat Fu Ehuang lebih mendominasi. Seolah dia yang sedang dalam tekanan, tetapi tidak. Luo Ouyang sengaja melakukan itu. Setelah merasa pas. Dia langsung melakukan jurus Teratai Pembalik Langit. Dengan beberapa gerakan, itu langsung membuat Fu Ehuang terluka. Jurus yang sering digunakan ketika merekad alam keadaan tertekan. Semakin kuat serangan musuh, maka
Luo Ouyang terluka cukup banyak. Dia selalu saja tertipu oleh trik milik Fu Ehuang. Dia mengur napasnya. Dengan satu tebasan dia pun berhasil menahan serangan Fu Ehuang. Luo Ouyang mengandalkan instingnya untuk menahan serangan Fu Ehuang dengan jurus Pedang Ilusi itu."Aku ucapkan selamat, tetapi aku ucapkan juga selamat tinggal. Kau akan kalah," ucap Fu Ehuang.Dia sudah menyiapkan serangan lainnya. Dia menggunakan jurus Seribu Pedang. Ada puluhan pedang mengambang di atas arena pertarungan. Semuanya mengarah ke arah Luo Ouyang. Ketika Fu Ehuang menggerakkan tangannya sedikit. Satu per satu pedang itu langsung menyerang Luo Ouyang.Luo Ouyang memfokuskan dirinya. Dia sebenarnya belum sepenuhnya mengusai jurus yang akan dia akan dia gunakan, tetapi cuma jurus ini yang bisa mengatasi banyak serangan seperti sekarang. "Jurus Tarian Bunga Teratai,"Luo Ouyang pun bergeraka. Gerakannya sangat terampil dan anggun. Setiap tangkisan, tebasan, tusukan yang dia lakukan berhasil menarik perhat
Liu Heng memberikan sesuatu kepada Lui Bi. Itu membuat Lui Bi agak kaget. Yang dia berikan itu ada dua benda. Satu adalah sebuah surat dan satu lagi adalah sebuah gulungan. Wajah Liu Heng sangat serius ketika memberikan itu."Kenapa kau memberikan aku ini?" tanya Lui Bi."Aku tidak terlalu yakin setelah pertarungan, aku akan kembali ke tempat ini dengan baik. Aku yakin ada masalah yang terjadi. Aku harus membelas apa yang dilakukan oleh pemuda itu kepada Zhou Lu. Mungkin, aku akan menggunakan kekuatan yang menarik perhatian banyak orang. Aku harap kau bisa pergi sebelum mereka mengejar dirimu. Setelah kau berhasil pergi, kau cari si kembar Bu. Bilang padanya kalau kau akan bergabung dengan mereka. Itu adalah permintaanku. Ah, iya. Kau hanya perlu membuka gulungan itu dan kau akan menghilang dan pergi menjauh dari tempat ini. Jangan sampai kau telat atau kau akan ditangkap oleh mereka," ucap Liu Heng.Lui Bi terdiam. Dia kaget dengan apa yang Liu Heng katakan. Dia menjadi sangat cemas.
Jurus Tarian Musim Dingin yang Bai Bingque lakukan di tekan oleh jurus Lima Langkah miliki Situ Wu. Pertarungan yang awalnya didominasi oleh Bai Bingque, tetapi sekarang dia tertekan dan hampir saja di dikalahkan. Pertarungan itu masih berlanjut."Sangat di sayangkan. Kau akan kalah di sini," ucap Situ Wu.Dia mengalirkan qi dalam jumlah besar ke kepadangnya. Itu akan membuat ledakan yang jauh lebih besar juga. Bai Bingque menahan serangan itu dengan mengalirkan qi ke pedangnya juga. Dia memperkuat pembekuan dari jurusnya dan pedangnya.Serangan siapa yang paling kuat. Mereka yang akan menang, mungkin. Tidak ada yang tahu sampai hasilnya terlihat. Para penonton menjadi tegang. Begitu pula dengan tetua dan murid yang juga ada di sana.Ketika pedang keduanya berbenturan, terjadi ledakan yang sangat besar. Ledakan itu juga membuat arena pertarungan membeku. Kedua serangan itu membuat Bai Bingque dan Situ Wu terluka karena terkena serangan masing-masing. Kedua serangan mereka berbenturan